Mantan Kepala M16 Inggris Sebut Charlie Hebdo Provokasi Muslim

Mantan Kepala M16 Inggris Sebut Charlie Hebdo Provokasi Muslim

m16
MANTAN kepala badan intelijen Inggris, MI6, mengungkapkan bahwa serangan terhadap Charlie Hebdo merupakan akibat langsung dari provokasi kartun ofensif tentang Nabi Muhammad (saw) yang diterbitkan majalah Prancis tersebut.

“Sebenarnya ada beberapa pembatasan di sisi kita di Barat. Saya lebih setuju dengan Paus yang menghormati agama orang lain dan hal ini merupakan bagian penting,” ujar Sir John Sawers seperti dikutip oleh Independent.

“Jika Anda menunjukkan rasa tidak hormat dari nilai-nilai inti pihak lain maka Anda akan memprovokasi respon kemarahan,” tegas Sawers.

Menentang provokator pada hal-hal agama dan dirinya juga menekankan bahwa 12 korban pembunuhan yang dihasilkan dari serangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo tidak dapat dibenarkan atas dasar apapun.

Sir John juga membela rencana Perdana Menteri David Cameron untuk memperkenalkan piagam yang memungkinkan polisi memiliki hak lebih besar untuk melakukan aksi mata-mata.

Melihat adanya ketakutan publik, ia menyerukan ada kerjasama antar perusahaan-perusahaan Internet dengan badan-badan keamanan yang akan meyakinkan masyarakat. Tetapi badan keamanan diberi hak melakukan pengawasan untuk memerangi ekstremisme.

“Tentu saja ada dilema di sini di antara masyarakat umum dan politisi serta perusahaan teknologi. Satu sisi mereka ingin kita dapat memantau kegiatan teroris dan pelaku kejahatan lainnya, tetapi di sisi lain mereka tidak ingin kegiatan mereka sendiri terbuka untuk mendapat pemantauan,” jelasnya.

“Kita harus menemukan cara bagaimana masyarakat, perusahaan teknologi dan mereka yang bertanggung jawab atas keamanan dapat saling bekerja sama sehingga kepentingan keduanya dapat bertemu dan saling kompromi,” kata Sir John.

Pernyataan itu muncul dalam penampilan publik pertama Sir John sejak ia meninggalkan posisinya di puncak MI6 Inggris.

Dia mengundurkan diri sebagai ‘C’ pada November 2014 lalu setelah lima tahun menjabat sebagai petinggi di badan intelijen rahasia Inggris.[fq/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Al Furqon