Kemenag Janji Bebas Korupsi di Tahun 2015

Kemenag Janji Bebas Korupsi di Tahun 2015

lukman hakim

KEMENTERIAN Agama telah mencanangkan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) pada Desembar 2012 lalu. Kemenag bahkan telah menerbitkan Instruksi Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Kementerian Agama.

Berdasarkan Permenpan dan RB  Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM  di Lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, proses pembangunan zona integritas dilaksanakan melalui penerapan program pencegahan korupsi yang terdiri atas 20 (dua puluh) kegiatan yang bersifat konkrit yang akan diukur melalui indicator proses.

Artinya, untuk mewujudkan Kementerian Agama sebagai wilayah yang bebas korupsi, serta menjadikan birokrasinya bersih dan melayani, ada 20 kegiatan konkrit yang harus dilaksanakan, yaitu:

1) penandatangan dokumen pakta integritas; 2) pemenuhan kewajiban LHKPN; 3) pemenuhan akuntabilitas kinerja; 4) pemenuhan kewajiban pelaporan keuangan; 5) penerapan disiplin PNS;

6) penerapan kode etik khusus; 7) penerapan kebijakan pelayanan publik; 8) penerapan whistle blower system tindak pidana korupsi; 9) pengendalian gratifikasi; 10) penanganan benturan kepentingan;

11) kegiatan pendidikan/pembinaan dan promosi anti korupsi; 12) pelaksanaan saran perbaikan yang diberikan oleh BPK/KPK/APIP; 13) penerapan kebijakan pembinaan purna tugas; 14) penerapan kebijakan pelaporan transaksi keuangan yang tidak sesuai dengan profile oleh PPATK; 15) rekrutmen secara terbuka;

16) promosi jabatan secara terbuka; 17) mekanisme pengaduan masyarakat; 18) pelaksanaan pengadaan barang dan jasa secara elektronik; 19) pengukuran kinerja individu sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan 20) keterbukaan informasi publik.

Irjen Kemenag M. Jasin menegaskan bahwa pada tahun 2015 ini, satuan kerja (satker) Kementerian Agama, pusat maupun daerah, secara bertahap akan segera melaksanakan secara konsisten  program Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan Wilayah Birokrasi yang Bersih dan Melayani (WBBM).  “Insya Allah secara bergulir pelaksanaan 5 nilai budaya kerja dan program WBK & WBBM akan secara konsisten dilaksanakan Kemenag baik satker pusat maupun daerah secara bertahap,” tegas M. Jasin, Jakarta, Kamis (1/1/2015) seperti dirilis Kemenag.

“Untuk hari pertama tahun 2015, sudah sepakat/berkomitmen  kurang lebih 22 (pimpinan) satker akan melaksanakannya,” tambahnya.

Bagaimana implementasi selanjutnya, pengawasan masyarakat tentu sangat diharapkan bagi perbaikan kementerian yang bermotto “Ikhlas Beramal. [de/Islampos]

Redaktur: Rayhan

Sumber: https://www.islampos.com/kemenag-janji-bebas-korupsi-di-tahun-2015-155736/

Mencengangkan, 2014 Tahun Paling Tinggi Angka Bunuh Diri Tentara Zionis

Mencengangkan, 2014 Tahun Paling Tinggi Angka Bunuh Diri Tentara Zionis

Palestina

Mencengangkan, 2014 Tahun Paling Tinggi Angka Bunuh Diri Tentara Zionis

Jumat 11 Rabiulawal 1436 / 2 Januari 2015 11:04

Israeli soldiers mourn during the funeral of their comrade Ilan Sviatkovsky in Rishon Letzion

SELAMA 2014 lalu tercatat sebagai tahun paling tinggi tingkat angka bunuh diri serdadu Zionis sepanjang sejarah penjajah itu. Harian Zionis Haaretz, Kamis (1/1/2015) mengungkap, catatan buruk itu.

Seperi dikutip Infopalestina.com, koran ini menegaskan, angka bunuh diri serdadu Zionis  selama 2014 sangat mencengangkan. Sampai-sampai, militer penjajah itu membentuk sebuah “Unit Khusus” yang ditugaskan untuk menginvestigasi fenomena bunuh diri tentara mereka. Militer menemukan penyebab dan solusi bagi tingginya angka bunuh diri tentara tersebut.

Sumber penjajah  menegaskan, pihak militer Zionis  juga sedang mengkaji dampak agresi ke Gaza selama musim panas 2014 (empat bulan lalu) terhadap tingginya angka bunuh diri serdadu mereka. Militer Zionis  hingga kini tidak mengungkap jumlah serdadu yang bunuh diri tersebut. Namun Haaretz mengisyaratkan, bahwa selama 2014 ada 10 serdadu bunuh diri, sementara di tahun 2013 ada 7 tentara.

Sebuah sumber di lingkaran militer Zionis menyatakan kepada koran Haaretz, bahwa Unit Khusus yang terdiri dari pakar psikologi, spesialis, terapis kini sudah mulai melakukan terapi terhadap lebih dari 1.000 serdadu yang pernah mengalami shock kejiwaan setelah perang Gaza. [rn/Islampos]

Redaktur: Rayhan

« PM Israel Desak ICC Agar Tolak Keanggotaan Otoritas Palestina



Sumber: https://www.islampos.com/mencengangkan-2014-tahun-paling-tinggi-angka-bunuh-diri-tentara-zionis-155724/

2014: 1525 Kali Bencana, 566 tewas, 2,66 Juta Mengungsi

2014: 1525 Kali Bencana, 566 tewas, 2,66 Juta Mengungsi

banjarnegara pencarian

DATA sementara kejadian bencana di Indonesia selama tahun 2014, menunjukkan bahwa  bencana masih menjadi ancaman yang nyata. Dari 1.525 kejadian bencana, telah menyebabkan 566 orang tewas, 2,66 juta jiwa mengungsi dan menderita, lebih dari 51 ribu rumah rusak, dan ratusan bangunan umum rusak.

Kerugian ekonomi mencapai puluhan trilyunan rupiah, seperti dampak kebakarah hutan dan lahan Rp 20 T, banjir Jakarta Rp 5 T, banjir di Pantura Jawa Rp 6 T, banjir bandang di Sulawesi Utara Rp 1,4 T, banjir dan longsor di 16 kab/kota di Jawa Tengah Rp 2,1 T, dan sebagainya.

Menurut Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), 99 persen bencana adalah bencana hidrometeorologi. Puting beliung adalah jenis bencana yang paling dominan selama 2014 yaitu 496 kejadian, kemudian banjir (458) dan longsor (413). Dalam 3 tahun terakhir puting beliung memang jenis bencana yang paling banyak terjadi. Bahkan menyebabkan korban jiwa 57 tewas, 10,707 jiwa mengungsi, dan lebih 23 ribu rumah rusak selama 2014.

Ancamannya makin meningkat dan menyerang semua wilayah, baik perdesaan maupun perkotaan. Longsor adalah bencana yang
paling mematikan selama 2014.

“Ada 343 orang meninggal dan hilang akibat longsor, atau 60% dari dari total korban tewas akibat bencana. Longsor di Banjanegara yang menyebabkan 99 jiwa tewas dan 11 jiwa hilang merupakan bencana dengan korban terbanyak,” Kata Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dalam rilisnya (31/12/2014).

Konsentrasi bencana terbanyak adalah di Provinsi Jabar (290 kejadian), Jateng (272), Jatim (213), Aceh (51), dan Sumsel (480).
Dilihat dari sebaran kab/kota, maka paling banyak ada di Bogor (37), Bandung (31), Sukabumi (29), Garut (26), dan Cianjur (23). Pemda Jabar hendaknya memperhatikan hal ini.

“Sebab bencana selalu berulang pada daerah-daerah in,” kata Sutopo.

Penduduk yang padat yang tinggal di daerah rawan bencana hendaknya terus ditingkatkan kapasitasnya. Pengurangan risiko bencana harus menjadi pengarusutamaan dalam pembangunan di semua sektor. [de/Islampos]

Redaktur: Rayhan

Sumber: https://www.islampos.com/2014-1525-kali-bencana-566-tewas-266-juta-mengungsi-155721/

Ikuti Seminar Memperingati 27 Tahun Intifadhoh Palestina di Masjid UI

Ikuti Seminar Memperingati 27 Tahun Intifadhoh Palestina di Masjid UI

Info Umat

Ikuti Seminar Memperingati 27 Tahun Intifadhoh Palestina di Masjid UI

Jumat 11 Rabiulawal 1436 / 2 Januari 2015 09:54

Poster Seminar Palestina

DALAM rangka memperingati 27 tahun Intifadhoh Palestina yang jatuh pada tanggal 8 Desember 2014 dan masih dalam momentum tersebut, LDKI (Lembaga Dakwah Kemuliaan Islam) bekerja sama dengan PMMN (Pemuda Muslim Membangun Negeri) dan Solid (Solidarity of Islamic World Donation) Foundation mengadakan Seminar Palestina dengan tema “Inspirasi Perjuangan Rakyat Palestina, Semangat Kebangkitan Islam Indonesia.”

Hari/Tanggal     : Ahad/4 Januari 2015

Waktu                : 08.30-12.00 WIB

Tempat              : Masjid Arif Rahman Hakim UI Salemba

Pembicara yang akan hadir adalah Ustadz Fahmi Salim, MA (Wakil Sekjen MIUMI Pusat) dan seorang penulis muda berbakat Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi (Redaktur Pelaksana Islampos.com)

Seminar ini gratis dan terbuka untuk semua kalangan baik ikhwan maupun akhwat. Insyaa Allah juga akan diadakan penggalangan dana bagi Palestina.

Informasi:

Ghulam Azzam Robbani

 

Founder & CEO Pemuda Muslim Membangun Negeri

| Mobile       : +62 856 1608 951                                 |

| Twitter      : @azzam1308                                        |

| Facebook  : Ghulam Azzam Robbani                      |

| Facebook  :  Pemuda Muslim Membangun Negeri |

Redaktur: Rayhan

« Refleksi Ekonomi Tahun 2014: Kembali pada Sistem Ekonomi Islam



Sumber: https://www.islampos.com/ikuti-seminar-memperingati-27-tahun-intifadhoh-palestina-di-masjid-ui-155712/

Beberapa Masalah mengenai Penentuan Waktu Kiamat

Beberapa Masalah mengenai Penentuan Waktu Kiamat

WAKTU Jam

WAKTU kiamat termasuk hal ghaib yang hanya diketahui oleh Allah. Namun, ada sedikit masalah pada hadis-hadis yang diduga oleh sebagian orang bahwa hadis tersebut menentukan waktu kiamat. Sebagian hadis-hadis ini sebenarnya tidak shahih, dan dengan demikian dapat diabaikan dan tidak bertentangan dengan nas-nas yang qath’iy (pasti), baik dari segi tsubut (berasal dari Nabi SAW) maupun dilalah (indikasi yang dikandungnya). Sebagian lagi shahih, tetapi kandungan maknanya (dilalah) dalam menentukan waktu kiamat tidak jelas.

Di antara hadis-hadis batil yang menyalahi al-Qur’an sebagaimana disebutkan oleh Ibn Qayyim adalah hadis mengenai umur dunia, “bahwa umur dunia adalah tujuh ribu tahun, dan kita dalam ribuan yang ke tujuh.”

Ibn Qayyim berkata:

Hadis ini tergolong dusta yang sangat jelas karena bila benar, maka setiap orang tahu bahwa waktu yang tersisa bagi kita adalah 251 tahun (maksudnya, pada saat beliau menulis karangannya), padahal Allah berfirman, “Mereka bertanya kepadamu tentang kiamat, ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada sisi Tuhanku. Tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya, selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kau benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’,” (QS. al-A’raf: 187). [Ibn Qayyim, al-Manar al-Munif, h. 80]

Penulis berpendapat, di antara yang menunjukkan secara pasti bahwa hadis ini palsu adalah bahwa seribu tahun yang ke tujuh telah berlalu sejak empat ratus tahun yang lalu, sementara banyak tanda-tanda kiamat yang belum terjadi.

Di antara hadis-hadis shahih yang tidak menunjukkan penentuan hari kiamat adalah hadis riwayat Muslim bahwa Jabir Ibn Abdullah berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda sebulan sebelum beliau meninggal, ‘Kalian bertanya kepadaku mengenai kiamat, pengetahuan tentangnya ada pada Allah. Aku bersumpah atas nama Allah, tidak ada di atas bumi jiwa yang lahir pada hari ini yang pada tahun keseratus ia masih hidup’,” (Jami, al-Ushul, X, h. 387, hadis no 7890).

Dalam shahih Bukhari dan shahih Muslim diriwayatkan bahwa Abdullah ibn Umar RA berkata, “Suatu malam di akhir hayatnya, Rasulullah SAW shalat isya bersama kami. Setelah mengucap salam, beliau berkata, ‘Sesungguhnya pada seratus tahun ke depan tidak tersisa lagi di muka bumi seorang pun yang ada pada hari ini’,” (Jami, al-Ushul, X, h. 388, hadis no 7891).

Sesungguhnya dua hadis ini menujukkan secara jelas bahwa Rasulullah SAW dalam sabdanya tidak memaksudkan terjadinya kiamat. Beliau hanya menunjukkan akhir kurun (satu abad) beliau. Artinya, setelah seratus tahun, semua yang hidup saat Rasulullah SAW bersabda akan meninggal. Inilah yang dipahami oleh Ibn Umar dan beliau menerangkannya kepada orang lain saat mereka berbeda pendapat mengenai makna sabda Rasulullah SAW tersebut.

Dalam sunan at-Tirmidzi dan sunan Abi Dawud, setelah Ibn Umar menuturkan hadis Nabi di atas, ia berkata, “Orang-orang terkejut dalam menanggapi sabda Rasulullah SAW itu. Mereka membicangkan kata, ‘sekitar seratus tahun, dan Rasullah bersabda, ‘tidak tersisa seorang pun di muka bumi,’ padahal maksudnya kurun beliau berakhir.”

Sumber: https://www.islampos.com/beberapa-masalah-mengenai-penentuan-waktu-kiamat-155696/

Perang Suriah Tewaskan 76.021 Orang pada Tahun 2014

Perang Suriah Tewaskan 76.021 Orang pada Tahun 2014

Berita Suriah

Perang Suriah Tewaskan 76.021 Orang pada Tahun 2014

Jumat 11 Rabiulawal 1436 / 2 Januari 2015 07:45

wwrr


KONFLIK berkepanjangan di Suriah telah menewaskan 76.021 orang pada tahun 2014, dan setengah dari korban tewas itu adalah warga sipil, kelompok pemantau perang Suriah melaporkan Kamis kemarin (1/1/2015).

Seperti dilansir Worldbulletin, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan sebanyak 33.278 warga sipil tewas tahun lalu dalam konflik yang dimulai dengan aksi protes pada tahun 2011 dan kemudian menjadi perang bersenjata.

Sebelumnya PBB pada bulan Agustus memperkirakan jumlah korban tewas sejak dimulainya konflik di Suriah sebanyak 191.000 orang, namun aktivis di lapangan mengatakan jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi dari perkiraan PBB.[fq/islampos]

Redaktur: Al Furqon

« ISIS Diklaim Kehilangan 70 Persen Wilayah di Kobani



Sumber: https://www.islampos.com/perang-suriah-tewaskan-76-021-orang-pada-tahun-2014-155693/

PM Israel Desak ICC Agar Tolak Keanggotaan Otoritas Palestina

PM Israel Desak ICC Agar Tolak Keanggotaan Otoritas Palestina

Palestina

PM Israel Desak ICC Agar Tolak Keanggotaan Otoritas Palestina

Jumat 11 Rabiulawal 1436 / 2 Januari 2015 05:40

bangsatanjing


PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis kemarin (1/1/2015) mengatakan bahwa Israel mengharapkan Pengadilan Pidana Internasional (ICC) menolak permohonan keanggotaan yang diajukan oleh Otoritas Palestina.

“Kami berharap Pengadilan Pidana Internasional menolak langsung upaya Otoritas Palestina karena Otoritas Palestina bukanlah negara,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan Kamis malam kemarin dan dikutip Anadolu Agency.

Pernyataan itu terjadi setelah Israel mengadakan rapat yang dipimpin oleh perdana menteri untuk membahas reaksi Israel untuk keputusan Rabu sebelumnya oleh Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas yang menandatangani Statuta Roma ICC.

Dalam pernyataannya, Netanyahu mengatakan bahwa Otoritas Palestina adalah sebuah entitas yang bersekutu dengan Hamas, yang digambarkannya sebagai “organisasi teroris.”

“Negara Israel adalah negara hukum dengan pasukan moral yang menjunjung tinggi hukum internasional,” kata Netanyahu dan dia bersumpah untuk membela militer negara terhadap segala jenis penuntutan. Bahkan Netanyahu menuduh Hamas telah melakukan kejahatan perang.

Abbas menandatangani Statuta Roma Rabu lalu, sehingga akan memungkinkan Otoritas Palestina menuntut Israel.

Langkah Abbas itu muncul hanya beberapa jam setelah Dewan Keamanan PBB menolak rancangan resolusi Palestina yang menyerukan batas waktu tiga tahun untuk mengakhiri puluhan tahun pendudukan Israel di tanah Palestina.[fq/islampos]

Redaktur: Al Furqon

« Hamas Puji Langkah Abbas Gabung dengan Lembaga Internasional



Sumber: https://www.islampos.com/pm-israel-desak-icc-agar-tolak-keanggotaan-otoritas-palestina-155685/

Saat Pesta Tahun Baru, Pria Ini Tembak Mati Mantan Kekasihnya

Saat Pesta Tahun Baru, Pria Ini Tembak Mati Mantan Kekasihnya

Dunia Gila

Saat Pesta Tahun Baru, Pria Ini Tembak Mati Mantan Kekasihnya

Jumat 11 Rabiulawal 1436 / 2 Januari 2015 04:45

pistol


DI tengah kemeriahan perayaan tahun baru, kejahatan ternyata masih bisa terjadi. Seorang pria tega menembak mati mantan kekasih dan dua orang lain di sebuah pesta Tahun Baru keluarga di utara Prancis. Namun, setelah itu ia tewas menembak dirinya sendiri pada Kamis (1/1/2015).

Menurut laporan emirates247, pria 30 tahun Ini juga melukai 3 orang dan seorang luka serius. Ia menembak dengan senapan berburu yang terjadi pada jam-jam awal pergantian tahun baru di jalan yang ramai di Arras, tidak jauh dari pelabuhan Calais, Prancis.

“Pria Ini tak terima jika ia berpisah dari mantan pasangannya,” menurut penyelidikan polisi awal.

2 dari korban yang ditembak mati berusia kira-kira 50 tahunan, menurut polisi. Pembunuh kemudian ditemukan tewas di mobilnya oleh petugas dekat dengan rumah sakit setempat.

Dua saksi juga tengah dirawat oleh layanan darurat rumah sakit. [sm/islampos]

Redaktur: Sodikin Maulana

« Gara-gara Simpan Pistol di Tas, Seorang Ibu Tewas Ditembak Anaknya



Sumber: https://www.islampos.com/saat-pesta-tahun-baru-pria-ini-tembak-mati-mantan-kekasihnya-155659/

Lepas Harga BBM ke Pasar, KAMMI: Pemerintah Khianati Rakyat

Lepas Harga BBM ke Pasar, KAMMI: Pemerintah Khianati Rakyat

bbm

BELUM genap 100 hari pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) berjalan, kembali pemerintah melakukan perubahan kebijakan terkait harga BBM.

Sebagaimana diberitakan media mulai 1 Januari 2015 ini, pemerintah mengumumkan pemberian subsidi BBM hanya pada jenis tertentu, yakni minyak tanah dengan harga Rp 2.500 per liter dan solar dengan harga Rp 7.250 per liter. Adapun RON 88 (premium) meskipun tidak disubsidi, harganya diturunkan dari sebelumnya Rp 8.500 per liter menjadi Rp 7.600 per liter.

Menyikapi kebijakan terbaru itu, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) memandang, pencabutan subsidi premium adalah bentuk pelepasan harga suatu komoditas kebutuhan rakyat ke mekanisme pasar.

“Dengan melempar harga BBM ke pasar, makin kentara posisi Jokowi-JK sebagai antek neolib yang mengkhianati rakyat. Pemerintah jelas tidak pro rakyat, tetapi pro asing. Mereka memilih absen dari kewajiban memenuhi energi rakyatnya,” kata Andri.

Kebijakan tersebut, tambah Andri, bisa menyebabkan tidak mampunya pemerintah mengontrol harga kebutuhan pokok dan ongkos sarana transportasi umum.

Dengan demikian, lanjut Andri, pemerintah bisa dibilang telah melanggar Pasal 33 UUD 1945 yang intinya menyebutkan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi harus dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

“Data menyebutkan, dari jumlah konsumsi BBM sebesar 1,5 juta barel per hari, produksi BBM dalam mencapai 800 ribu barel per hari. Artinya, tidak semua BBM yang kita gunakan merupakan produk impor,” terang Andri.

Adalah tidak wajar jika melepas harga premium ke pasar yang notabene sebagian BBM itu merupakan produk dalam negeri.

Sementara itu, Ketua Humas PP KAMMI, Riyan Fajri, menengarai kebijakan terkini pemerintah tersebut sebagai tindakan untuk mendongkrak kembali citra Jokowi yang sudah mulai turun.

“Perlu diingat, harga kebutuhan pokok dan biaya transportasi sudah telanjur naik akibat kenaikan harga BBM sebelumnya. Jika Jokowi punya iktikad baik dan bukan semata pencitraan, maka semestinya pemerintah melakukan normalisasi harga kebutuhan pokok dan biaya transportasi yang sudah naik itu. Menurunkan harga BBM saja tidak cukup,” tukas Riyan. [afilin/islampos]

Redaktur: Eva

Sumber: https://www.islampos.com/lepas-harga-bbm-ke-pasar-kammi-pemerintah-khianati-rakyat-155623/

Tentara Suriah Evakuasi 160 Keluarga

Tentara Suriah Evakuasi 160 Keluarga

Dunia

Tentara Suriah Evakuasi 160 Keluarga

Jumat 11 Rabiulawal 1436 / 2 Januari 2015 01:49

evakuasi


TENTARA Suriah dilaporkan telah mengevakuasi sebanyak 160 keluarga dari daerah timur ibukota Damaskus.

Menurut laporan pressTV pada hari Kamis (1/1/2015), tentara Suriah menjamin perjalanan yang aman bagi keluarga dari kota Douma di wilayah Ghouta Timur. Para pengungsi termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua.

Suriah kantor berita resmi SANA mengatakan pada Selasa (30/12/2014), bahwa pasukan militer telah mengamankan perjalanan yang aman untuk 31 keluarga dari kota Douma dan kota Zibdin di kawasan yang sama.

Sebelumnya, pada tanggal 9 Desember tentara Suriah juga mengevakuasi 76 keluarga dari Douma, termasuk 322 laki-laki, perempuan dan anak-anak dan 20 orang bersenjata yang telah menyerahkan diri kepada pihak berwenang. [sm/islampos]

Redaktur: Sodikin Maulana

« Militer Afghanistan Tembaki Warga saat Rayakan Pernikahan



Sumber: https://www.islampos.com/tentara-suriah-evakuasi-160-keluarga-155656/

Hamas Puji Langkah Abbas Gabung dengan Lembaga Internasional

Hamas Puji Langkah Abbas Gabung dengan Lembaga Internasional

Palestina

Hamas Puji Langkah Abbas Gabung dengan Lembaga Internasional

Kamis 10 Rabiulawal 1436 / 1 Januari 2015 22:45

abbas


HAMAS dikabarkan telah menyambut baik langkah Presiden Otoritas Palestina, Mahmud Abbas untuk menandatangani Perjanjian Roma pada Rabu (31/12/2014) malam.

“Ini adalah langkah menuju arah yang benar dan langkah ini perlu ditempatkan dalam kerangka politik umum dan program nasional bersama, melalui kerangka pimpinan sementara PLO yang harus dilaksanakan secepat mungkin,” ujar pejabat Hamas.

“PLO harus menentukan serangkaian langkah mulai dari penghentian segala bentuk perundingan dengan Israel, penghentian koordinasi keamanan, pencabutan blokade atas Jalur Gaza, segera memulai rekonstruksi Gaza, mewujudkan keadilan kepegawaian para pegawai di Jalur Gaza dan memberikan gaji mereka, dan mengaktifkan Dewan Legislatif agar segera melaksanakan kewajibannya dengan melantik pemerintah. Jika bisa memenuhi ini, dewan bisa melakukan tugas pengawasan dan menyetujui anggaran pemerintah,” kata pejabat Hamas seperti yang dilaporkan PIC pada Kamis (1/1/2015).

Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas telah menandatangani 20 perjanjian internasional termasuk Mahkamah Pidana Internasional dan sejumlah organisasi internasional lainnya.

Hamas menyerukan agar langkah ini disempurnakan dengan mengajukan permintaan segera untuk bergabung ke Mahkamah Pidana Internasional. [sm/islampos]

Redaktur: Sodikin Maulana

« Pemukim Yahudi Tabrak Lari di Betlehem, Seorang Warga Palestina Terluka



Sumber: https://www.islampos.com/hamas-puji-langkah-abbas-gabung-dengan-lembaga-internasional-155654/

Beramal dengan Menulis (2-Habis)

Beramal dengan Menulis (2-Habis)

Kolom Mahasiswa

Beramal dengan Menulis (2-Habis)

Kamis 10 Rabiulawal 1436 / 1 Januari 2015 22:51

menulis-sastra

Oleh: Lasmi Sopiasari, Mahasiswa STKIP Siliwangi Bandung

METODE dakwah dengan media sastra memiliki kelebihan, di antaranya tidak menggurui, tetapi lebih banyak mengajak berpikir dan menjadi nyawa kedua untuk pendakwah tersebut. Istilah “nyawa kedua” artinya jika pendakwah telah meninggal, aktivitas dakwahnya tidak akan usai karena tulisannya masih dibaca dan dipahami oleh masyarakat.

Islam adalah agama yang tidak terikat akan ruang dan waktu, artinya seluruh aspek kehidupan harus berdasarkan hukum Islam. Salah satu contoh karya sastra K. H. Musthofa Bisri yang berjudul syahadat, berikut penggalan puisinya.

Syahadat

Karya: Musthofa Bisri

Inilah kesaksianku
Inilah pernyataanku
Inilah ikrarku
Laa Illaha Illallah
Tak ada yang boleh memperhambaku kecuali
Allah
Tapi nafsu terus memperhambaku
Laa Illaha Illallah
Tak ada yang boleh menguasaiku kecuali
Allah
Tapi kekuasaan terus menguasaiku
Laa Illaha Illallah
Tak ada yang boleh menjajahku kecuali
Allah
Tapi materi terus menjajahku
Laa Illaha Illallah
Tak ada yang boleh mengaturku kecuali
Allah
Tapi benda mati terus mengaturku
Laa Illaha Illallah
Tak ada yang boleh memaksaku kecuali
Allah
Tapi syahwat terus memaksaku

Puisi ini menjelaskan betapa pentingnya akidah Islam dengan berlandaskan La illaha illalloh dalam kehidupan sehari-hari. Seharusnya manusia mengikatkan dirinya pada Allah, tetapi kenyataannya kehidupan dunia telah menggelapkan hampir semua manusia dengan menuhankan materi, nafsu, keinginan dan lain sebagainya. Puisi di atas menjadi salah satu bukti bahwa karya sastra bisa dijadikan media berdakwah.

Kepekaan terhadap permasalahan sosial dapat dijadikan referensi untuk membuat sebuah karya dan menjadikannya sebagai media dakwah. Hal lain dalam sastra adalah  menulis cerita. Kemasan yang menarik akan membungkus cerita tersebut menjadi lahan dakwah.

Permasalahan pada masyarakat yang marak terdengar adalah pembunuhan. Kita dapat menjadikan tema dalam cerita tersebut pembunuhan. Tindak pidana diatur oleh Islam pada ilmu jinayah. Islam menjadi referensi lengkap untuk persoalan pertumpahan darah. Kita dapat mengangkat cerita tentang pemimpin yang berusaha menegakan ajaran Islam.

Dalam cerita tersebut kita dapat membubuinya dengan aksi tembak menembak dalam perkelahian. Hal ini akan menjadikan cerita kita menarik dan tampak hebat seperti film holliwood, bahkan bisa lebih menarik dari film tersebut. Maka dari itu, mulailah membiasakan diri peka terhadap permasalahan umat dan menjadikan Islam sebagai solusinya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak berdakwah. Wallahualam []

 

Redaktur: Eva

« Beramal dengan Menulis (1)



Sumber: https://www.islampos.com/beramal-dengan-menulis-2-habis-155641/

Militer Afghanistan Tembaki Warga saat Rayakan Pernikahan

Militer Afghanistan Tembaki Warga saat Rayakan Pernikahan

Dunia

Militer Afghanistan Tembaki Warga saat Rayakan Pernikahan

Kamis 10 Rabiulawal 1436 / 1 Januari 2015 17:30

afghanistan (1)

MILITER Afghanistan dikabarkan telah menyerang acara pernikahan di Helmeand Afghanistan selatan dan melukai puluhan orang, demikian para pejabat provinsi mengatakan pada hari Kamis (1/1/2015).

Jenderal Mahmoud, wakil Komandan korps 215 Afghanistan di provinsi ini, menembak dari tiga arah ke sebuah desa di distrik Sangin di mana pernikahan itu diadakan pada hari Rabu (31/12/2014).

“Sejauh ini kita mengetahui para tentara melakukan tembakan dari tiga pos berbeda tapi tidak diketahui apakah itu disengaja atau tidak,” kata Mahmoud kepada Reuters.

Menurut situs Worldbulletin, Pihak tentara telah meluncurkan penyelidikan dan akan menghukum mereka yang terbukti melakukan ini

Gul Pasha Bakhtiar, wakil kepala polisi provinsi, mengatakan 26 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, meninggal dan 41 terluka oleh serangan militer.

Maluk Khan, saudara pengantin wanita, mengatakan ada ratusan tamu, termasuk banyak wanita dan anak-anak, ketika peluru menyasar kediamannya.

“Di menit, saat-saat kami merayakan kebahagiaan seketika berubah menjadi pertumpahan darah,” kata Khan kepada Reuters saat berada di sebuah rumah sakit di Lashkar Gah. [fha/islampos]

Redaktur: Eva

« Beberapa Selebritis Ini Masuk Islam di 2014 (2-Habis)



Sumber: https://www.islampos.com/militer-afghanistan-tembaki-warga-saat-rayakan-pernikahan-155627/

Beramal dengan Menulis (1)

Beramal dengan Menulis (1)

menulis-sastra


Oleh: Lasmi Sopiasari, Mahasiswa STKIP Siliwangi Bandung

MANUSIA dalam kehidupannya di dunia tidak lepas dari aktivitas. Aktivitas akan melahirkan perbuatan atau amalan. Perkara tersebut akan menentukan kehidupan kita di dunia maupun di akhirat, dengan kata lain beramal dalam kehidupan sangatlah penting. Terdapat banyak ragam dalam beramal, ini mengingatkan pada sebuah hadis Rasul. Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata,

سُئِلَ النَÙ'بِىُÙ' â€" صلى الله عليه وسلم â€" أَىُÙ' الأَعÙ'مَالِ أَفÙ'ضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَÙ'هِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَÙ' مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَÙ'هِ » . قِيلَ ثُمَÙ' مَاذَا قَالَ « حَجٌÙ' مَبÙ'رُورٌ» »

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdal?” Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu alaihi wa sallam.”[i]

Allah berfirman Nun, demi kalam dan apa yang mereka tuliskan[ii]. Jika kita cermati ayat tersebut, Allah menegaskan menulis dengan kata ‘demi’, hal ini merupakan sumpah Allah pada setiap tulisan. Ayat Al-qur’an ini pernah diangkat menjadi judul buku yang dikarang oleh Muchtar A. F. Demi Pena dan Apa yang Mereka Tuliskan. Tulisan akan menjadi penyelamat bagi manusia jika tulisan itu berdasarkan pemahaman suatu ilmu, khususnya pemahaman Islam. Akan tetapi, menulis juga akan menjadi bumerang jika tulisan itu menyimpang dari norma sosial, apalagi dari syariat Islam.

Pada zaman yang terus berkembang, generasi muda sudah malas untuk membaca buku-buku nonfiksi. Hal ini, menjadikan generasi sekarang tidak melek pengetahuan. Mereka lebih memilih buku-buku fiksi, atau karya sastra lainnya. Kelayakan suatu bahan bacaan bukan dilihat dari fiksi atau nonfiksinya, tetapi dari amanat yang terkandung dalam karya tersebut. Misalnya, karya sastra tahun 1945 mengajarkan semangat juang untuk pembacanya, karya sastra tahun 1966 mengajarkan kita melek politik. Kenyataan berbicara bahwa tulisan sastra sekarang tidak mengajarkan generasi muda dalam memahami suatu bidang.

Fakta-fakta tersebut sudah banyak kita buktikan dalam internet maupun media lainnya. Permasalahan yang muncul seharusnya menjadi pemikiran masyarakat karena ini akan berpengaruh pada moral seseorang setelah membaca karya sastra tersebut. Hal ini menjadi cambukan keras bagi penulis agar menyisipkan unsur keilmuan dalam karyanya,  khususnya menekankan pada unsur bidang keagamaan.

Menulis bisa dijadikan alat untuk perjuangan[iii]. Berdasarkan hadis Rasulullah yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa amalan yang afdal salah satunya adalah jihad. Istilah jihad berasal dari bahasa Arab yang artinya berjuang. Berjihad di jalan Allah salah satunya dengan berdakwah, yang sudah menjadi amalan wajib bagi setiap muslim. Maka dari itu, sudah sepantasnya bagi seorang yang mengakui dirinya muslim untuk menyegerakan berdakwah.

Berdakwah merupakan amalan yang dapat disampaikan melalui banyak cara, salah satunya dengan menulis sastra. Para pejuang Allah dapat menyampaikan gagasan Islam melalui sebuah karya sastra, seperti dalam puisi ataupun prosa. Metode dakwah seperti ini disebut dengan dakwah bil Qashash atau dakwah bil Hikayah, artinya berdakwah dengan cara bercerita. Allah SWT berfirman[iv] Dan semua kisah dari Rasul-Rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu. dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. Ayat ini menegaskan bahwa fungsi kisah atau cerita adalah untuk menambah keteguhan hati. []

BERSAMBUNG

[i] HR. Bukhori

[ii] Q. S. Al-qalam (1)

[iii] Muchtar (2012:95)

[iv] Q. S. Huud (120)

Redaktur: Eva

Sumber: https://www.islampos.com/beramal-dengan-menulis-155637/

Ketika Pesta dan Duka Bersaing Warnai Tahun Baru di Solo

Ketika Pesta dan Duka Bersaing Warnai Tahun Baru di Solo

Nasional

Ketika Pesta dan Duka Bersaing Warnai Tahun Baru di Solo

Kamis 10 Rabiulawal 1436 / 1 Januari 2015 19:32

pasar klewer puing

MATA polisi melotot di tepian Jalan Adi Sucipto, Solo menyaksikan kawula muda menggeber-geber kuda besi di hadapannya.

Polusi suara knalpot bisingkan malam perayaan tahun baru di kota yang dinggap memiliki warga berjiwa halus itu.

Sepanjang jalan, kendaraan menyemut. Di kanan kirinya, motor-motor berikut si empu memejeng ditemani pedagang terompet berjualan.

Di atasnya, kembang api warna-warni bermekaran disirami rintik-rintik hujan. Suasana riuh. Tak ada rotan, akar pun jadi. Tiada konser dangdut, lantunan “Ngeng… ngengeng… ngeng… ngeng” knalpot pun mampu “menghibur” mereka. Kedua jempol sebagian pemuda ini naik dan berputar, lalu bergoyang-goyang mabuk kepayang.

Namun, malam tahun baru di Solo tidak hanya menjadi milik kawula muda, tapi juga kawula tua.

Di atas trotoar dekat pedagang terompet, Bapak Sutimin berbagi rasa kepada Islampos. Berbeda dengan kaum muda, pria ini mengaku berduka merayakan tahun baru kali ini. Tidak ada hingar bingar ataupun pesta pora. Semuanya berubah menjadi lara.

“Musibah lagi di mana-mana. Seharusnya kita berduka merayakan tahun baru ini,” tutur warga Solo ini, Rabu malam (31/12/2014).

Musibah seolah tak berujung, tak bertepi , dan tak berhenti melanda negeri ini. Longsor di Banjarnegara. Banjir di mana-mana. Kebakaran Pasar Klewer. Jatuhnya pesawat Air Asia. Tampak musibah-musibah ini sepi dalam ramai di Solo. [ar/islampos]

Redaktur: Rayhan

« Lepas Harga BBM ke Pasar, KAMMI: Pemerintah Khianati Rakyat



Sumber: https://www.islampos.com/ketika-pesta-dan-duka-bersaing-warnai-tahun-baru-di-solo-155645/

Pesan untuk Para Pemimpin

Pesan untuk Para Pemimpin

tangan kertas menulis pena pulpen bolpoin

Oleh: Maulana Suryana Akbar, Maha santri Ulil Albab, Universitas Ibnu Khaldun Bogor

JELANG akhir tahun ini, Indonesia kembali digoncangkan dengan berbagai musibah. Diawali dengan tanah longsor di Banjarnegara, kemudian banjir yang terjadi di mana-mana. Disusul dengan terbakarnya pasar tekstil terbesar di Indonesia pasar klewer. Dan dilanjutkan dengan jatuhnya pesawat Air Asia yang membawa kurang lebih 162 penumpang.

Musibah-musibah itu datang silih berganti seakan-akan memberi peringatan kepada kita, selaku hamba Allah untuk selalu berbuat kebaikan. Karena kita tidak akan tahu kapan, di mana dan sedang apa saat nyawa kita diambil nanti.

Kalau kita cermati, hampir setiap jelang akhir tahun, Indonesia selalu tertimpa musibah. Ini merupakan pertanda untuk kita dan para pemimpin kita agar kembali ke jalan yang telah dipilihkan Allah SWT.

Sesungguhnya musibah itu tidak akan menimpa suatu kaum kalau bukan karena ulah tangan mereka sendiri. Allah SWT berfirman dalam surat Ar-ruum ayat ke 41.

ظَهَرَ الÙ'فَسَادُ فِي الÙ'بَرÙ'ِ وَالÙ'بَحÙ'رِ بِمَا كَسَبَتÙ' Ø£ÙŽÙŠÙ'دِي النÙ'َاسِ لِيُذِيقَهُم بَعÙ'ضَ الÙ'َذِي عَمِلُوا لَعَلÙ'َهُمÙ' يَرÙ'جِعُونَ

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Ayat ini mengingatkan kita bahwa semua musibah yang menimpa kita tidak lain disebabkan oleh perbuatan kita sendiri. Ini semua merupakan teguran dari Allah agar kita kembali kepadanya dan berhenti berbuat kedzaliman.

Sungguh tidak layak bagi kita bersenang-senang dan menghambur-hamburkan uang dengan membeli terompet atau kembang api, sementara saudara kita diberbagai daerah tertimpa musibah. Oleh karena itu, di awal tahun ini, marilah kita sama-sama membenahi diri kita dan menyisihkan sebagain dari rezeki kita untuk meringankan beban saudara kita. Agar kita mendapatkan rahmat Allah SWT.

Sumber: https://www.islampos.com/pesan-untuk-para-pemimpin-155629/

Atribut Natal: Antara Krisis Ilmu dan Hegemoni Korporasi

Atribut Natal: Antara Krisis Ilmu dan Hegemoni Korporasi

jas natal

Oleh: Azeza Ibrahim Rizki, Jurnalis Islampos

PERASAAN Muslim mana yang tidak hancur saat melihat saudara-saudaranya seiman dipaksa mengenakan atribut natal yang berkonsekuensi merusak kualitas Tauhidnya.

Namun sayangnya keprihatinan kita tampaknya belum banyak berguna jika mengingat bahwa umat Islam menempati posisi mayoritas di negeri ini.

Dari kasus ini, tampak betul bahwa kuantitas umat Islam tidak memberi kontribusi berarti dalam pembelaan terhadap saudara-saudara kita sendiri yang terancam keimanannya.

Hal ini disebabkan rapuhnya kualitas pribadi-pribadi yang terhimpun dalam kuantitas yang jumlahnya ratusan juta itu.

Dalam kasus atribut natal ini saja, masih kita dapati sanak kerabat dan saudara kita yang bersikap acuh tak acuh, tidak peduli, atau malah mendukung penggunaan atribut natal bagi kaum muslimin.

Ketidakpedulian seolah menjadi penyakit menular yang dengan mudah menjangkiti pribadi-pribadi muslim Indonesia. Hal ini sejatinya sangat terkait dengan semangat individualisme yang dibawa bersama postmodernisme dari Barat.

Menjadi pertanyaan besar bagi kita mengapa umat Islam yang seharusnya bagaikan sebuah bangunan yang menguatkan satu sama lain, runtuh bersama masuknya semangat individualisme.

Krisis Ilmu: Masyarakat Urban yang Awam Terhadap Tauhid

Kita tampaknya perlu mengingat bahwa fenomena “islam KTP” bukanlah fenomena baru. Ada banyak hal yang membuat fenomena ini menjamur, salah satunya adalah minimnya kajian Tauhid yang komperhensif ditengah masyarakat urban di kota-kota besar.

Sebagai pendatang, masyarakat urban di kota-kota besar biasanya memiliki fokus yang tinggi terkait pendapatan ekonomi. Mereka biasanya mengaharap peruntungan yang lebih baik.

Fokus ini membuat mereka terjebak dalam rutinitas kerja dan usaha yang padat, sehingga seringkali kajian ilmu terkait keagamaan menjadi jauh berkurang.

Kalaupun ada kesadaran untuk menuntut ilmu agama, biasanya pilihan kaum urban akan jatuh pada kajian-kajian yang sifatnya instan karena terbentur berbagai jadwal kesibukan.

Sedikit dari kaum urban ini yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk menimba ilmu syari’at, terutama terkait Tauhid dengan jalan yang baik dan benar.

Belum lagi jika mereka terjebak dalam lingkungan permisif yang pada akhirnya memberi warna lebih dalam kesehariannya.

Tanda krisis ilmu dalam masyarakat urban ini dapat kita temui dari komentar-komentar karyawan muslim pengguna atribut natal yang dalam beberapa kesempatan, tidak mengetahui konsekuensi syari’at dari apa yang dilakukannya.

Celakanya, kadang bukan cuma karyawannya yang tidak paham syari’at. Di salah satu  gerai Departement Store, seorang supervisornya yang muslim dengan mengatakan bahwa bahwa tiada masalah aqidah dalam mengenakan atribut natal.

Hegemoni Korporasi

Sudah menjadi rahasia umum bahwa seorang karyawan tidak memiliki daya tawar dihadapan korporasi tempat ia mengais rezeki.

Bagi karyawan kecil di perusahaan besar, jam kerja adalah waktu dimana mereka berada dibawah kendali supervisor, manager, atau direktur masing-masing.

Perintah atasan adalah mandat mutlak yang hampir tidak bisa ditawar-tawar, bahkan jika sudah menyangkut urusan akidah.

Dari sinilah kita dapat melihat ketika krisis ilmu bertemu dengan hegemoni korporasi atas karyawannya.

Ketika korporasi mengeluarkan kebijakan agar mengenakan atribut natal, karyawan ditekan dengan dalih profesionalisme. Sebagian pasrah menerima walau hatinya tidak sepakat, sementara sebagian lainnya justru menerima karena ketidaktahuan mereka.

Selain itu, kuasa korporasi atas karyawannya pada akhirnya justru membuat persepsi yang salah akan konsep toleransi. Masifnya jaringan gerai milik mereka kemudian membuat image seolah natal dapat dirayakan oleh semua orang tanpa memandang latar agama masing-masing.

Maka, sebenarnya tidaklah salah jika kemudian masyarakat menilai bahwa ada agenda tertentu yang diusung para pemilik korporasi ini, mengingat bahwa merekalah yang memiliki kuasa dan bertanggungjawab secara penuh atas perusahaannya.

Kita tentu tahu siapa yang berkuasa dibalik jaringan KFC, Hypermart, dan Matahari yang sudah terbukti mengeluarkan regulasi atribut natal bagi karyawannya tanpa memperdulikan agama yang mereka anut.

Da’i dan Pengusaha Muslim Sebagai Solusi 

Masih maraknya pemaksaan atribut natal bagi karyawan muslim di tahun 2014 lalu seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua. Selain menjadi bahan koreksi untuk masa depan, kita juga mesti sadar bahwa ada tanggung jawab yang mesti kita tuntaskan.

Krisis ilmu hanya bisa dilawan dengan pengetahuan dan pendidikan. Artinya kita memerlukan da’i yang mampu memenuhi kebutuhan kaum urban yang terjebak dalam kesibukannya.

Metode dakwah untuk mendidik saudara-saudara kita yang menjadi kaum urban juga perlu perhatian khusus mengingat pada umumnya mereka memiliki latar budaya yang berbeda pula.

Yang tidak kalah penting juga adalah perhatian pengusaha muslim. Sebab tidak sedikit dari masyarakat urban ini “terjebak” masuk kedalam korporasi yang tidak menghargai norma-norma Islam.

Perlu kita sadari, bahwa banyak dari pengusaha muslim yang membutuhkan support umat agar mampu menghadapi pesaing-pesaing besar.

Perlahan tapi pasti, kita harus memulai untuk merekatkan umat ini menjadi satu kesatuan layaknya bangunan kokoh yang kuat menghadapi gempa dan terjangan badai.

Kita bisa mulai dari banyak hal, mempererat silaturahmi, memperbanyak diskusi dengan ulama, menggerakkan ekonomi umat dengan memaksimalkan fungsi infaq, shodaqoh dan zakat, serta mulai menegakkan amar ma’ruf nahi munkar dalam lingkungan terdekat kita.

Akhir kata, sebanyak dan seberat apapun tantangan yang menghadang tegaknya Islam, selalu ada jalan keluar serta solusi yang bisa dikerjakan, tinggal kembali kepada diri kita masing-masing.

Lakukan apa yang bisa kita lakukan semaksimal mungkin, sesungguhnya Allah Maha Melihat dan Ia adalah sebaik-baiknya Pemberi Ganjaran.

Redaktur: Azeza Ibrahim

Sumber: https://www.islampos.com/atribut-natal-antara-krisis-ilmu-dan-hegemoni-korporasi-155610/

Belajarlah, Bukan Menyalahkan

Belajarlah, Bukan Menyalahkan

buku12

KETIKA Anda bertemu atau melihat orang sukses dalam usahanya, sementara Anda belum sukses, apa yang akan Anda katakan? Apakah Anda akan berkata, “Pantas saja usahanya sukses. Orangtuanya kan pejabat.” Ataukah berkata, “Kalau dia bisa sukses, aku pasti juga bisa?” Jika Anda melakukan yang pertama berarti Anda sulit belajar dari orang lain. Anda adalah orang yang sukanya â€"meminjam istilahnya Tung Dasem Waringin- menyalahkan orang lain (blame), beralasan (excuse), dan menghakimi/ membenarkan (justify). Oleh Tung Jasem Waringin, ketiganya disebut BEJ.

Secara tidak sadar, banyak orang sering melakukan tiga hal tersebut, ketika ia tidak sukses atau melihat kesuksesan orang lain. Ketika usaha gagal, bangkrut, pailit, tanpa sadar ia sering menyalahkan pemerintah, lingkungan, atau bahkan menyalahkan presiden. Terkadang ia juga menyalahkan pasangan hidupnya, orangtua, ata saudara yang tidak ada sangkut pautnya dengan usahanya. Bahkan, ia menyalahkan dirinya sendiri, menyalahkan pendidikan atau seminar yang diikuti, menyalahkan umur, dan sebagainya.

Kalau tidak menyalahkan lingkungan, diri sendiri, atau orang lain, orang yang terjangkit BEJ akan berasalan ketika gagal. Misalnya, dengan berkata, “Saya kan masih muda. Masih belum berpengalaman.” Terkadang alasan ini ada benarnya, tetapi perlu diingat bahwa alasan itu tidak ada manfaatnya sama sekali. Mengapa? Sebab, alasan-alasan itu hanya akan membuat dia berhenti berusaha, berhenti belajar dan berhenti bertindak untuk menjadi lebih baik.

Orang BEJ saat bertemu orang yang lebih sukses darinya, ia akan mencibir dan berkata, “Pantas saja dia sukses, sekolahnya kan tinggi, orangtuanya saja sudah kaya, dan saudaranya banyak yang jadi pejabat.” Ia tidak menyadari dan tidak mengakui bahwa kesuksesan orang itu diperoleh dengan belajar. Nah, ketika ia dihadapkan pada contoh orang sukses yang orangtuanya miskin dan saudaranya tidak ada yang jadi pejabat, ia akan berkata, “Saya tahu kenapa ia sukses, orang miskin kan harus mempunyai daya juang yang kuat.”

Itulah pola pikir orang-orang yang tidak mau belajar. Alih-alih memikirkan pelajaran apa yang bisa dipetiknya dari orang lain yang sukses, ia justru mencari-cari alasan, menyalahkan atau menghakimi mereka. Nah, jika Anda ingin sukses, pola pikir seperti itu harus ditinggalkan. Ketika Anda merasa belum sukses, belajarlah. Ketika melihat orang lain yang lebih sukses, cobalah untuk bertanya, “Apa yang dapat saya pelajari dari kesuksesannya yang akan membuat saya lebih hebat, lebih kuat, lebih dahsyat, lebih kaya, lebih sukses dan sebagainya?” Dengan belajar, kita akan maju selangkah lebih banyak dibandingkan orang-orang yang selalu menyalahkan dan mencari-cari alasan.

Cobalah untuk bertanya kepada diri Anda sendiri dengan dua pertanyaan berikut setiap hari dan cobalah untuk emncari jawabannya.

1. Sudah belajar apakah saya hari ini?
2. Pelajaran apa yang akan membuat saya mnjadi lebih baik?

Dengan pertanyaan sederhana tersebut, dan jika Anda terus konsisten melakukan setiap hari, maka Anda akan mempunyai kebiasaan baru, yaitu kebiasaan belajar. Dengan terus belajar, apapun yang akan terjadi dalam hidup ini, kita telah memberi arti dengan menjadi orang yang lebih baik. [Sumber: Kebiasaan Orang-orang Hebat/Karya: Alvin Pratista/Penerbit: Sinar Kejora]

Redaktur: Rika Rahmawati

Sumber: https://www.islampos.com/belajarlah-bukan-menyalahkan-155611/

Islam dan Nasionalisme (2-Habis)

Islam dan Nasionalisme (2-Habis)

bendera merah putih

3. Nasionalisme Kemasyarakatan

JIKA nasionalisme yang dimaksud adalah untuk memperkuat ikatan antara anggota masyarakat di satu wilayah dan membimbing mereka menemukan cara pemanfaatan kokohnya ikatan untuk kepentingan bersama, maka Islam juga mengajarkannya. Islam menganggap itu sebagai kewajiban yang tidak dapat ditawar. “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu, karena mereka tidak henti-hentinya menimbulkan kemudharatan bagimu …” (Al Imran ayat 119).

4. Nasionalisme Pembebasan

Jika nasionalisme yang dimaksud adalah pembebasan negara-negara dan kepemimpinan dunia, maka Islam telah mewajibkan hal tersebut dan mengarahkan para pembebas pada pemakmuran yang paling afdhal serta pembebasan yang paling berkah. “Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga agama itu hanya untuk Allah belaka…” (Al Baqarah ayat 193).

5. Nasionalisme Kelompok

Namun jika nasionalisme yang dimaksudkan adalah nasionalisme kelompok, di mana bisa memecah belah umat dan menyebakan permusuhan, ini merupakan kekeliruan dalam memahami nasionalisme. Ini adalah kesalahan dari paham nasionalisme itu sendiri. Nasionalisme seperti itu adalah nasionalisme palsu yang tidak membawa kebaikan, baik bagi peyerunya maupun bagi masyarakat luas.

Sekarang bisa kita lihat, bahwa nilai-nilai nasionalisme juga ada di dalam Islam. Para aktivis dakwah juga mendukung beberapa nilai-nilai nasionalisme. Kita juga bisa melihat bahwa ternyata seruan nasionalisme yang membahana itu hanya sebagaian kecil dari ajaran Islam.

Batas Nasionalisme

Perbedaan pemahaman nasionalisme aktivis muslim/ dakwah dengan para penggiat nasionlisme adalah terletak pada akidah. Sementara penggiat nasionalisme menganggap batasnya adalah territorial negara dan batas-batas geografis.

Bagi Islam, setiap jengkal tanah yang dihuni muslim yang mengucap ‘La Ilaaha Illallah’, adalah tanah air Islam yang berhak mendapatkan penghormatan, penghargaan, kecintaan, dan ketulusan, serta jihad demi kebaikannya. Semua muslim di semua wilayah geografis ini adalah keluarga dan saudara. Sementara para penyeru nasionalisme murni tidak seperti itu, mereka memandangnya secara sempit. Perhatian mereka hanya memandang paham nasionalisme pada urusan wilayah terbatas dan sempit di bumi ini. Secara aplikatif perbedaan akan tampak jelas, ketika sebuah bangsa hendak memperkuat dirinya dengan cara merugikan bangsa lain.

Perhatian para penggiat nasionalisme murni hanya memandang nasionalisme tertuju pada kemerdekaan negaranya saja. Apabila berhasil memperkokoh negaranya, fokus mereka hanya memperhatikan aspek-aspek fisik semata, sebagaimana yang dilakukan Amerika dan Barat. Sebaliknya, kita sebagai muslim sejati harus memandang bahwa di leher setiap muslim tergantung amanah, di mana ia wajib mengorbankan jiwa, darah, dan hartanya untuk menunaikannya.

Amanah tersebut adalah membimbing manusia dengan cahaya Islam, dan mengibarkan bendera Islam di seluruh penjuru bumi. Semuanya dilakukan bukan untuk mencari harta atau menjajah, tetapi untuk mencari ridha Allah semata, membahagiakan alam dengan agamaNya, dan meninggikan kalimatNya. Inilah yang mendorong kaum Salaf Salih untuk melakukan pembebasan-pembebasan suci yang telah mencengangkan dunia dan mengungguli berbagai pembebasan yang pernah dikenal sejarah. []

Redaktur: Rika Rahmawati

Sumber: https://www.islampos.com/islam-dan-nasionalisme-2-habis-155614/

Islam dan Nasionalisme (1)

Islam dan Nasionalisme (1)

bendera merah putih

Oleh: Pandu Wibowo, Mahasiswa UIN Jakarta/ KordinatorDivisi Syiar LDK Syahid

TELAH kita ketahui bersama bahwa kerap kali orang-orang bangga dengan kata “Nasionalisme”. Banyak sekali yang terpesona dengan seruan nasionalisme atau paham kebangsaan. Kita bisa lihat negara-negara di Timur termasuk Indonesia sangat bangga akan nasionalisme karena sama-sama merasakan penjajahan Barat. Di mana Barat melecehkan kehomartan suatu bangsa, mencoreng kemuliaannya, dan menahan suatu bangsa untuk berdiri di kaki sendiri dan merdeka atas namanya sendiri. Bahkan tidak tanggung-tanggung Barat telah memeras harta dan darah orang-orang yang ada di dalam daerah jajahannya.

Para tokoh, pemimpin, penguasa, di suatu negara pasti ingin mengusir penjajah yang telah merugikan negaranya. Mereka berjuang dengan gigih tanpa takut untuk membebaskan bangsanya dari penjajah. Mereka pun berkoar, bekomentar, berorasi, dan memekikan gaung pembebasan atas nama nasionalisme atau kebangsaan.

Apa yang dilakukan para pejuang kemerdekaan itu pada dasarnya baik. Namun, akan menjadi tidak baik ketika mengutarakan bahwa Islam itu tersendiri dan fikrah nasionalisme itu sendiri. Bahkan ada pemahaman yang mengatakan bahwa seruan kepada Islam justru akan memecah belah persatuan bangsa dan melemahkan ikatan bangsa. Bukan berarti aktivis muslim dan aktivis dakwah mengatakan nasionalisme itu salah. Namun yang perlu kita ketahui juga nilai-nilai yang ada di dalam nasionalisme sendiri juga memiliki persamaan di dalam ajaran Islam. Salah satu penjelasannya ada di dalam buku Risalah Dakwah Hasan Al Banna antara lain:

1. Nasionalisme Kerinduan

Jika yang dimaksud dengan nasionalisme oleh para penyerunya adalah cinta tanah air, rindu kepadanya, dan ketertarikan pada lingkungan di sekitarnya, nasionalisme seperti ini sebenarnya sudah tertanam dalam fitrah manusia di satu sisi, dan di sisi lain diperintahankan oleh Islam. Salah satu orang yang telah mengorbankan segalanya demi akidah dan agama, adalah Bilal yang mengungkapkan kerinduan pada Makkah melalui bait-bait syiar yang lembut dan indah. Sungguh, Rasulullah SAW pun mendengar gambaran tentang Makkah dari Ushail, tiba-tiba saja air mata beliau bercucuran, karena rindu padanya.

2. Nasionalisme Kebebasan dan Kehormatan

Jika nasionalisme yang dimaksud adalah keharusan bekerja serius untuk membebaskan tanah air dari penjajah, mengupayakan kemerdekaannya, serta menanamkan makna kehormatan di dalam masyarakat, maka para mujahidin yang berjuang membebaskan tanah airnya di Palestina, Suriah, Mesir, dan dunia Islam lainnya memiliki kesamaan dan mendukung nasionalisme sejenis ini.

BERSAMBUNG

Redaktur: Rika Rahmawati

Sumber: https://www.islampos.com/islam-dan-nasionalisme-1-155613/