Gurihnya Kue Kenari Coklat

Gurihnya Kue Kenari Coklat

Resep

Gurihnya Kue Kenari Coklat

Sabtu 26 Rabiulawal 1436 / 17 Januari 2015 14:00

kue kenari coklat

KUE coklat yang nikmat ditambah kenikmatan gurihnya kacang kenari . Bisa buat ummi dirumah cocok untuk cemilan setiap hari.

Bahan:

  • Mentega
  • Tepung terigu
  • Gula
  • Coklat bubuk
  • Soda kue
  • Kenari cingcang

Cara membuat:

Kocok mentega, gula halus sampai lembut dan rata. Masukkan terigu. Coklat bubuk, soda kue aduk sampai tercampur benar. Terakhir tuangkan kenari cingcang campur rata.

Ambil adonan digiling 1 ½ cm. Potong-potong persegi panjang atau dapat menggunakan cetakan kue kering yang beraneka ragam bentuknya.

Sumber: Aneka resep masakan kue dan cipta selera

islampos mobile :

Redaktur: Mawa Fauziah

« Capcay Goreng, Mantap!



Gangguan Kepribadian Paranoid dan Upaya Terapinya (2-Habis)

Gangguan Kepribadian Paranoid dan Upaya Terapinya (2-Habis)

teriak lelaki

Oleh: Inna Mutmainnah, Psi

Kecurigaan yang berulang dan tanpa dasar tentang kesetiaan pasangannya

KECEMBURUAN yang berlebihan terhadap suami/istrinya, yang pada intinya adalah tidak adanya kepercayaan pada pasangan dan merasa terancam akan dikhianati.

Kecenderungan merasa dirinya penting secara berlebihan

Merasa sebagai orang yang tidak layak dan tidak sepatutnya mendapatkan kritikan, penolakan dan kekecewaan. Bagi yang mengkritik, menolak atau mengecewakannya dianggap sebagai orang yang tidak tahu diri dan menginjak-injak harga dirinya.

Pikirannya terpaku pada prasangka adanya persekongkolan, walaupun tanpa bukti terhadap suatu peristiwa (baik terhadap dirinya maupun dunia umumnya)

Prasangka, yang sebenarnya hanyalah suatu perkiraan, benar-benar diyakini sebagai suatu kebenaran yang pasti. Sehingga ia merasa pantas-pantas saja bila berusaha mengambil jarak, bersikap bermusuhan, dan tidak bersahabat.

Penyebab dari gangguan kepribadian Paranoid

Faktor sosiokultutal, seperti faktor budaya, pola asuh keluarga, dan pengaruh lingkungan social, merupakan penyebab dominan dari terbentuknya kepribadian yang paranoid. Pola asuh keluarga memainkan peranan yang penting. Pengasuhan yang dominan menggunakan kata-kata sarkasme, sinisme, kritik yang sifatnya merendahkan orang lain, menekan dan kurang menghargai perasaan anak maupun orang lain bisa menjadikan seseorang tumbuh menjadi penderita paranoid.

Bentuk Terapi

Terapi kognitif bisa jadi menjadi terapi pilihan yang utama untuk menyembuhkan kepribadian paranoid ini. Terapi kognitif adalah terapi dimana individu dirubah cara berpikirnya yang maladatif (tidak sehat) menjadi pola berpikir yang adaptif (sehat). Proses ini tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar dan harus dilakukan secara bertahap berkesinambungan, dan perlu kontrol untuk mengevaluasi perubahannya. Pada prinsipnya terapi kognitif yang efektif adalah yang berusaha menghubungkan pikiran dengan value tertinggi yaitu aspek kesadaran atau kecerdasan spiritual (Spiritual quotient). Yang pada akhirnya secara bersamaah ia juga mengasah dan membuka kepekaan emosional (emotional quotient)

Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam terapi kognitif ini antara lain:

  1. Menanyakan pada individu apa kira-kira yang banyak mempengaruhi pikiran-pikirannya, apakah itu orang-orang tertentu, pemikiran-pemikiran tertentu, atau peristiwa-peristiwa tertentu ?
  2. Lalu mintalah individu untuk mengevaluasi pikiran-pikirannya, bandingkan dengan nilai-nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan yang haqiqi yang bersifat Illahiyah (yang tidak lain adalah nilai-nilai spiritual yang bersumber pada Al-Qur’an dan Al-Hadist). Ini berguna untuk merumuskan kembali nilai-nilai hidupnya. Termasuk juga ajak ia untuk berusaha menjawab, mengapa ia harus curiga, dendam, atau marah. Perasaan-perasan itu harus memiliki alasan yang kuat.
  3. Luaskan wawasan dan pengetahuan individu tentang nilai-nilai agama secara terus menerus, kalau perlu jadikan itu sebagai pembelajaran seumur hidup. Dekatkan ia pada sosok-sosok individu yang memiliki kesehatan mental (psikologis dan spiritualnya) untuk mewarnai dan meminimalisir sifat negatifnya.
  4. Mintalah individu untuk merumuskan visi dan misi hidupnya serta idealisme atau nilai-nilai tertinggi yang dijunjung tinggi dalam hidupnya
  5. Mintalah individu untuk melawan dan mengontrol lintasan-lintasan pikiran negatif yang memasuki pikirannya dan isi segera dengan pikiran baik sebagai pengganti. Ajak ia untuk berusaha melapangkan jiwa.
  6. Mintalah individu untuk sering merenung dan introspeksi sedikitnya setiap akan tidur, yang berguna untuk menciptakan kejernihan berpikir. Berikan motivasi padanya untuk memperkuat diri terhadap berbagai bentuk tekanan hidup dan perubahan-perubahan lingkungan (sosial, ekonomi, politik).
  7. Bila ada gagasan-gagasan baru yang sifatnya untuk pengembangan diri ada baiknya segera dicatat dan didokumentasikan, ini berguna untuk menumbuhkan motivasi dan memberikan semangat untuk perbaikan
  8. Sekali waktu rencanakan rihlah, rekreasi, atau perjalanan ke tempat-tempat tertentu atau ke luar kota, yang beguna untuk merilekskan dan menyegarkan pikiran (yang sumpek karena dijejali beban prasangka) dan juga melihat banyak sisi dalam kehidupan ini yang bisa jadi bahan renungan. Di sini individu bisa belajar dan berusahalah untuk mencintai diri sendiri dan orang lain dengan ketulusan. Berikan perhatian dan kehendak baik pada orang lain.

Segera list sifat-sifat buruk yang ada pada diri dan ingin dihilangkan, dan juga sifat-sifat baik yang ingin dimiliki, serta mudharat dan manfaat masing-masing sifat tersebut. Ini akan memancing dan menumbuhkan motivasi untuk berjuang memperbaiki diri

Yang tidak kalah pentingnya adalah berdoa kepada Allah memohon diberikan sifat yang diinginkan tersebut. Usahakan untuk terus menghadirkan Allah dalam setiap dimensi waktu (dzikrullah), ini berguna untuk menenangkan jiwa dan emosi, juga sebagai fungsi kontrol dalam upaya pengendalian diri.

Wallahu’alam Bishawab. []

Sumber: Majalah SAKSI, Jakarta

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah

Capcay Goreng, Mantap!

Capcay Goreng, Mantap!

Resep

Capcay Goreng, Mantap!

Sabtu 26 Rabiulawal 1436 / 17 Januari 2015 08:30

Cap-Cay-Goreng-

MENU kali ini yang enak dan pas apa ya? Hm, kayanya kalau kombinasi antara sayur dan daging nikmat tuh. Nah, salah satunya “Capcay Goreng”. Anda setuju untuk mencoba membuatnya? Ok, ikuti langkah pembuatannya ya!

Bahan-bahan:

1 kg daging ayam
1 ons kobis
3 batang daun seledri
¼ kg wortel
1 ons udang basah

Bumbu-bumbu:

4 siung bawang putih
3 sendok saus tomat
3 sendok raja rasa

Cara Membuatnya:

â€" Daging digoreng diiris tipis-tipis. Udang dicuci dan dikupas bersih, bawang putih dikupas, dipukul-pukul sampai pipih kemudian ditumis.
â€" Raja rasa, saos tomat ditambah sedikit gula dimasukkan semua dan ditambah garam secukupnya. Berikutnya sayur-sayur dan udang dimasukkan dan dimasak sampai matang.
â€" Cara menghidangkannya: taruh di atas piring, kemudian ditaburi irisan-irisan daging ayam dan bawang merah. []

Sumber: Sajian Masakan Kuliner/Karya: Siti Zubaida/Penerbit: Lintas Media Jombang

islampos mobile :

Redaktur: Rika Rahmawati

« Es Kacang MerahMenggugah Selera



Majalah Turki Balas Charlie Hebdo dengan Kartun Sindiran

Majalah Turki Balas Charlie Hebdo dengan Kartun Sindiran

cafcaf-hebdo
MAJALAH satir Turki Cafcaf, satu-satunya publikasi di Turki yang memberikan penekanan pada nilai-nilai Islam, menghantam balik arogansi Charlie Hebdo dengan sampul majalah yang unik, demikian dilaporkan Worldbulletin.

Majalah Cafcaf menanggapi Charlie Hebdo dengan menampilkan sampul majalah menyindir kebebeasan di Prancis â€" yang telah membantai hak asasi manusia atas nama liberal, modernisasi Eropa â€" dengan kartun bertuliskan “Non, rien n’est pardonne” diterjemahkan sebagai “Tidak, tidak ada yang telah diampuni”.

“Arogansi telah menjadi kebiasaan budaya Eropa, yang telah menempatkan dirinya di atas orang lain dalam posisi di mana mereka bebas bertindak namun mengecam kebebasan orang lain sehingga menimbulkan respon yang signifikan dari seluruh dunia,” kata majalah itu dalam sebuah pernyataan.

Charlie Hebdo, dalam publikasi terbaru mereka telah menempatkan karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad meneteskan air mata sambil memegang poster yang mengatakan “Je suis Charlie”, sebagai bentuk pesan solidaritas dengan para korban. Dan di atas kartun tersebut ada tulisan, “Semua telah dimaafkan”.

Cafcaf, untuk menjawab sampul majalah Charlie Hebdo, menampilkan gambar kartun yang memperlihatkan orang-orang yang tertindas di Afghanistan, Gaza, Chechnya, Irak, Suriah, Mesir dan China, dengan seorang anak Palestina penuh luka berada di tengah sembari mengatakan tidak ada yang akan diampuni.

Karena keterbatasan keuangan, Cafcaf hanya terbit sebulan sekali. Dan dicetak sebanyak 25.000 eksemplar di edisi mendatang pada bulan Februari.[fq/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Al Furqon

Berhias

Berhias

cermin kursi

TANPA perlu bersolek, hiasan dunia memang indah, sejuk, serasi. Gunung-gunung menjulang megah. Padang rumput nan hijau menghampar. Air terjun bergemuruh riuh. Hutan lebat menyejukkan. Sungai-sungai pegunungan mengalir jernih seperti mutiara yang berhamburan. Tapi, semua hiasan itu tak mampu menghalahkan indahnya dia. Dialah isteri shalihah, penenang hati penyejuk mata.

Kalau membayangi ungkapan itu, Bu Titi jadi malu sendiri. Apalagi waktu berdandan. Suami Bu Titi seperti tak pernah mau beranjak jauh dari ibu tiga anak ini. Dipandanginya Bu Titi lekat-lekat. Tanpa menimbulkan suara, senyumnya kerap tersungging. Kalau sudah begitu, Bu Titi bukan saja malu. Tapi, juga grogi.

Entah kenapa itu dilakukan suami. Apa karena ingin menemani isterinya berdandan. Atau hanya karena senang menggoda. Semuanya susah ditebak. Kalau ditanya, lagi-lagi suami Bu Titi cuma senyum-senyum. “Ndak. Ndak pa pa, kok,” jawabnya singkat.

Sebenarnya, Bu Titi termasuk wanita yang jarang berdandan. Sejak remaja, Bu Titi kurang akrab dengan yang namanya kosmetik. Ia lebih senang tampil apa adanya. Tapi, tidak berarti menampilkan apa yang ada. Aurat tetap harus ditutup. Tanpa kosmetik, toh ia tetap tampil cantik.

Tahun berganti tahun, dan masa pun terus bergulir. Bu Titi tidak lagi yang dulu. Itu sangat ia sadari. Kulitnya yang dulu halus, kini mulai agak berkerut. Cahaya wajahnya pun mulai agak pudar. Tidak seperti ketika masih gadis. Keringat tubuhnya sering mengucur tidak teratur. Kalau sudah begitu, aroma tubuhnya sudah mulai bervariasi. Kadang tidak berbau, tidak jarang juga sebaliknya.

Namun demikian, berdandan tetap memberatkan Bu Titi. Kecuali, kalau mau berpergian. Itu pun karena nasihat seorang teman. “Bu, muslimah itu mesti tampil baik. Akhlaknya baik, busananya baik. Dan, yang lain-lainnya juga mesti baik,” ucap teman pengajian Bu Titi suatu hari. Tafsiran Bu Titi memang cukup tajam. Yang dimaksud lain-lainnya memang rupa-rupa. Wajahnya minimal tidak berminyak. Atau tidak kering kerontang seperti tanah di Gunung Kidul. Dan yang juga tak kalah penting, aroma tubuh. Kan tak enak, kalau tiba-tiba teman menjauh saat kita akan mendekat.

Bu Titi tetap termenung di meja rias. Pandangannya menyapu alat-alat kosmetik di hadapannya. Ada bedak, kapas, cairan pelembab, deodoran, lipstik, dan lain-lain. Cuma lipstik yang nyaris tak pernah tersentuh. Bu Titi masih alergi dengan alat kosmetik yang satu itu. Itu pun hadiah suami.

Suami. Lagi-lagi, Bu Titi terbayang bagaimana tingkah suaminya saat ia berdandan. Suaminya berdiri di belakang Bu Titi. Lama ia berdiri. Tak beranjak selama Bu Titi berhias. Tatapannya tertuju ke bayangan cermin. Sebentar-sebentar, ia tersenyum. Dan yang bikin grogi Bu Titi, ucapan suaminya yang ringan tapi menghanyutkan. “Kalau berdandan, ibu jadi makin cantik,” ucapnya berseling dengan senyum.

Ada juga ucapan suaminya yang tak kalah merisaukan. Dan ucapan itulah yang kini jadi pikiran Bu Titi. Pernah suaminya berujar ringan, “Pasti ibu mau pergi.” Setelah itu, lagi-lagi sang suami tersenyum. “Hati-hati, ya Bu. Kendaraan umum sekarang sering ngebut,” tambah suami dengan penuh perhatian.

Mau pergi? Apa maksud ucapan suami Bu Titi. Ibu yang mulai sibuk aktif di masyarakat itu jadi bingung sendiri. Ia berusaha menebak-nebak. Apa itu kritik agar dirinya tidak terlalu sering keluar. Atau, sekedar ungkapan perhatian. “Ah, ucapan itu memang sangat bersayap,” sergah Bu Titi dalam hati.

Kalau dihubung-hubungkan dengan kesibukannya akhir-akhir ini, sepertinya nggak juga. Suaminya sangat mendukung, kok. “Aktif di masyarakat itu sangat bagus. Silakan ibu berkiprah. Tapi, kontrol keluarga tak boleh diremehkan,” nasihat suaminya suatu hari.

Jadi, apa ya? Kalau cuma sekadar ungkapan perhatian, tidak juga. Masalahnya, suaminya tergolong “makhluk halus”. Apa-apa serba isyarat. Hampir tidak pernah Bu Titi mendengar ucapan kasar keluar dari mulut suaminya. Kalau mau dibuatkan kopi, suaminya tidak secara langsung minta kopi. Biasanya dengan bahasa bersayap. “Bu, kayaknya di hari kayak gini, enak kali ya minum kopi.” Atau kalau mau makan sehabis pulang kantor, “Bu, apa siang tadi sempat masak makanan?” Atau, kalau si suami ingin berakrab-akrab dengan Bu Titi di waktu malam, “Bu, sudah shalat Isya belum?” Semua kalimat bersayap itu, sudah sangat dipahami Bu Titi.

“Apa mungkin itu?” ucap Bu Titi spontan. Kepalanya mengangguk-angguk pelan. Sekali lagi, pandangannya menyapu alat-alat hias yang tersusun rapi di meja rias. Suamiku…? Benarkah itu? Bu Titi menarik nafas dalam. Ia seperti menangkap makna sesuatu. Sesaat kemudian, ia pun berisghfar. “Astaghfirullah!”

Bu Titi tersadar, kalau selama ini ia bersikap kurang pas. Itu mungkin, kenapa selama ini suaminya senyum-senyum kalau ia sedang berdandan. Masalahnya, ia baru tersadar kalau ia berdandan hanya saat hendak berpergian. Selebihnya, ia adalah Bu Titi yang asli. Tanpa busana rapi, tanpa pengharum badan, tanpa pelembab, tanpa bedak. Bahkan, tak jarang ia lupa bersisir.

Aih…aih, teganya dikau, Titi. Buat orang lain repot berdandan, kepada suami tampil biasa tanpa beban. Suara itu tiba-tiba mengusik nurani kewanitaannya. Kalau orang lain ingin melihat kita tampil cerah dan bergairah, begitu juga sang suami tercinta. Kalau orang lain tidak mau diganggu bau, terlebih lagi suami yang tak mau menjauh. Bunga-bunga kemesraan rumah tangga kenapa harus terusik dengan duri-duri kecil tangkai pesona. Bukankah hiasan rasa terlahir dari kesan pandangan mata.

Dengan begitu, teka-teki senyum-senyum suami Bu Titi terjawab sudah. Semua itu merupakan ungkapan cemburu yang dibungkus secara rapi dengan sindiran. Kalau saja itu diucapkan sang suami apa adanya, bisa jadi, Bu Titi akan salah paham. “Ah, Bapak ini. Kok nggak suka sih kalau isterinya tampil meyakinkan di depan masyarakat. Kan buat citra misi kita juga, Pak,” begitulah kira-kira sanggahan yang akan terucapkan Bu Titi ke suami.

Selain itu, seorang suami yang baik teramat risih mengungkapkan kecemburuannya secara terang-terangan. Ia khawatir, isterinya akan tersinggung. Kecewa, dan akhirnya marah. Ia juga tidak mau menempatkan dirinya di atas segala perhatian isterinya. Ia takut jadi egois.

Bu terduduk lemas di depan meja rias. Ia merasa bersalah bercampur malu. Malu dengan suami. Dan terlebih lagi, malu pada Allah dan Rasul-Nya. Masih terngiang dalam benaknya ketika seorang ustadz membacakan sebuah hadits. “Dunia itu perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan, adalah wanita shalihah.”

Dunia memang tak perlu bersolek untuk menampilkan keindahannya. Tapi, semua yang di dunia ini tak ada yang langgeng. Kalau tak dirawat, keindahannya akan pudar. Begitu pun dengan isteri shalihah. Kalau hati dan penampilannya tak lagi terawat, keindahannya akan buyar. Merawat hati dengan dzikir. Dan merawat penampilan, dengan berhias. Khususnya, buat suami tercinta. []

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah

Lebih Dari 5 Jip Militer Israel Serbu Kota Dura, Tepi Barat

Lebih Dari 5 Jip Militer Israel Serbu Kota Dura, Tepi Barat

Palestina

Lebih Dari 5 Jip Militer Israel Serbu Kota Dura, Tepi Barat

Sabtu 26 Rabiulawal 1436 / 17 Januari 2015 02:00

serbu tangkap dura

PATROLI dari pasukan militer Israel pada Kamis malam (15/1/2014) dikabarkan telah menyerbu kota Dura, Tepi Barat, tepatnya di sebelah selatan kota al-Khalil.

Lebih dari lima jip militer Israel menyerbu lingkungan Dura dari dekat markas pasukan pencegahan Otoritas Palestina, penduduk setempat mengatakan kepada PIC.

Jip milik tentara Israel terus berpatroli ke seluruh wilayah. Namun beruntung tidak ada penangkapan yang dilaporkan selama kampanye berlangsung.

Kemudian patroli tentara Israel pindah ke pusat kota terdekat Beit Awa, ke Barat al-Khalil. Hal itu ditujukan untuk mengundang warga Palestina untuk datang dan menyerang yang berujung dengan penangkapan oleh tentara Israel. [hr/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Hanisa Rila

Tuntut Perlintasan Dibuka, Warga Palestina Gelar Shalat Jumat di Depan Gerbang Rafah »
« Serang Kamp Pengungsi Jenin, Tentara Israel Lukai Pemuda Palestina



Subhanallah, Ada 700 Bakteri Penting dalam ASI

Subhanallah, Ada 700 Bakteri Penting dalam ASI

anak dan ibu

MESKI memiliki teknologi canggih, manusia tidak akan pernah bisa menciptakan sesuatu yang persis dengan ciptaan Allah. Air Susu Ibu (ASI) misalnya, selamanya tak akan tergantikan sekalipun itu susu formula, karena ada 700 jenis bakteri penting di dalamnya.

Seorang peneliti dari Spanyol, Maria Carmen mengatakan jumlah spesies bakteri dalam ASI lebih banyak dari angka yang diperkirakan sebelumnya. Meski demikian, komposisi dan fungsi dari kelompok bakteri yang disebut microbiome ini belum diketahui pasti.

“Ini adalah penelitian pertama yang mengungkap keberagaman melalui teknik psyrosquencing (semacam pemeriksaan DNA) terhadap sampel kolostrum maupun ASI,” tutur Carmen yang melakukan penelitian itu seperti dikutip dari Indiavision ditahun 2013.

Lebih lanjut staf dari Institute of Agrochemistry and Food Technology (IATA-CSIC) dan Alex Mira dari Higher Public Health Research Centre (CSISP-GVA) ini mengatakan bahwa Kolostrum merupakan cairan pertama yang keluar dari puting susu saat seorang ibu habis melahirkan. Dalam beberapa sampel, jenis bakteri yang teramati bisa mencapai 700 jenis termasuk Weissella, Leuconostoc, Staphylococcus, Streptococcus dan Lactococcus.

Menurut para peneliti, komposisi dan jumlah bakteri dalam ASI dipengaruhi oleh beberapa hal termasuk di antaranya adalah berat badan si ibu. Makin gemuk si ibu saat hamil dan melahirkan, maka jumlah spesies bakterinya cenderung lebih sedikit.

Teknik persalinan juga berpengaruh. Bila si ibu melahirkan secara normal lewat vagina, maka jenis bakteri dalam ASI cenderung lebih banyak dibandingkan caesar. Namun pada caesar yang tidak direncanakan atau intrapartum maka komposisinya sama seperti saat melahirkan normal.

Sayangnya para ilmuwan belum bisa mengungkap apa fungsi dari sekian banyak jenis mikroba dalam ASI. Belum diketahui secara pasti apakah ratusan spesies bakteri itu berperan dalam sistem metabolisme atau pembentukan daya tahan tubuh si bayi.

Serang Kamp Pengungsi Jenin, Tentara Israel Lukai Pemuda Palestina

Serang Kamp Pengungsi Jenin, Tentara Israel Lukai Pemuda Palestina

Palestina

Serang Kamp Pengungsi Jenin, Tentara Israel Lukai Pemuda Palestina

Sabtu 26 Rabiulawal 1436 / 17 Januari 2015 00:30

serbu jenin

TENTARA Israel dikabarkan telah menembak dan melukai seorang pemuda Palestina dalam serangan di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat bagian utara pada Kamis pagi (15/1/2014) .

Pihak keamanan Palestina dan penduduk setempat mengatakan kepada Ma’an bahwa bentrokan sengit terjadi antara tentara Israel dan pemuda setempat ketika tentara menyerbu kamp dan menahan empat pemuda.

Selama bentrokan, seorang tentara Israel menembak dan melukai Ahmad Jarbou, 23, yang bekerja di rumah sakit umum Jenin.

Pemuda Palestina kemudian membalasnya dengan melemparkan batu dan botol pada tentara Israel yang terus menembakkan gas air mata, granat setrum, dan peluru karet berlapis serta peluru tajam.

Sumber menambahkan bahwa tentara Israel menahan Alaa Addin Abd al-Hafith, 20, Yahya Bassam al-Saadi 20-an, Ahmad Kata al-Saadi, 37, dan Raed Ahmad Tawalbah berumur 20-an. Qasim al-Saadi Ragheb ditahan dan dibebaskan beberapa jam kemudian. [hr/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Hanisa Rila

« Lagi, Tentara Israel Tembaki Lahan Pertanian Warga Palestina



Ejek Islam, Staf Pencari Bakat Manchester United Dipecat

Ejek Islam, Staf Pencari Bakat Manchester United Dipecat

Dunia

Ejek Islam, Staf Pencari Bakat Manchester United Dipecat

Jumat 25 Rabiulawal 1436 / 16 Januari 2015 23:55

Aakjaer

STAF pencari bakat klub sepakbola Manchester United (MU), Torben Aakjaer dikabarkan telah dipecat karena ulahnya mengejek Islam melalui akun jejaring Facebook.

Situs resmi MU, Kamis (15/1/2015) menulis, tindakan Aakjer tidak sesuai dengan aturan di klub. MU selama ini memang tidak memberikan ruang bagi para pekerjanya untuk melakukan tindakan berbau SARA.

“Klub telah mengakhiri kerjasama dengan Aakjaer. MU adalah organisasi yang tidak memberikan tolerasi dengan hal-hal seperti itu,” demikian pernyataan resmi MU seperti dikutip theguardian.com, Rabu (14/1/2015).

Aakjaer menulis status tentang masjid yang dianggap sebagai tempat menakutkan: “masjid sebagai toko doa yang berpotensi konspirasi”. Aakjaer menghapus statusnya, namun theguardian.com terlebih dahulu mengabadikan status Aakjaer tersebut.

Saat dimintai keterangannya, Aakjaer mengaku terkejut dengan pemecatan terhadap dirinya. Dia mengaku bukan orang yang rasis. Dia berdalih, Facebook-nya dibajak oleh orang yang membenci Manchester United. [ra/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Ratna

« Bela Citra Rasulullah, Tagar #Whoismuhammad Sempat Ramai di Twitter



Seolah Buah Hati Berkata

Seolah Buah Hati Berkata

Hikmah & Renungan

Seolah Buah Hati Berkata

Jumat 25 Rabiulawal 1436 / 16 Januari 2015 19:30

bayi ibu 2
ANAK usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-6 tahun, masa dimana anak masih dalam tahap pertumbuhan fisik maupun mental. Maka pada masa inilah seorang ibu mesti berperan lebih ekstra lagi dalam mengurus dan merawat anak.
Seorang ibu seharusnya mendalami pada tahap-tahap pertumbuhan anak usia dini, karena tahapan nya sangatlah luar biasa sekali jika kita perhatikan. Tentunya sebagai seorang ibu yang selalu memperhatikan tahapan pertumbuhan buah hati akan muncul kesan dan merasakan indahnya merawat anak sendiri. Al hasil kita akan merawat dan mengikuti pertumbuhan anak dengan senang hati.
Dari pertumbuhan buah hati, kita bisa mengambil segudang pembelajaran. Coba kita perhatikan ketika mereka hendak belajar berjalan, kita bisa mengambil pembelajaran bahwa hidup ini terkadang kita mengalami jatuh dan mesti bangun kembali. Artinya kita tidak boleh mengeluh. Seolah buah hati kita berkata. “ Bunda, begini cara menjalani hidup. Kita tidak boleh mengeluh! Kalau kita jatuh maka harus bangun kembali”.
Cobalah perhatikan bagaimana buah hati kita sedang belajar berbicara, lucu sekali bahkan membuat kita terkadang tertawa geli. Namun buah hati kita terus mencoba dan mencoba untuk mengikuti apa yang diucapkan bahkan berusaha menyerupai suara yang ia dengar. Itu artinya dia sang buah hati adalah imitator terhebat. Maka patutlah untuk kita menjadi seorang tauladan bagi buah hati.

Seolah buah hati kita berkata “ Bunda, aku akan mengikuti apa yang engkau ucapkan dan tingkah yang engkau lakukan. Maka berhati-hatilah! Jika apa yang aku ucapkan dan aku lakukan, itu karena aku melihat mu”.
Hendaklah perhatikan juga bagaimana ketika dia berlari-lari,mencari perhatian setiap orang yang ada didekatnya. Membuat kita sulit mengejarnya bahkan kita terkadang di buat jengkel .
Selalu bertanya tanpa henti seolah ingin tahu semua dan kita harus menjawabnya. Dia tak pernah melihat aktifitas kita yang terpenting untuk nya adalah kepuasaan mengetahui apa yang dia lihat. Sungguh menguji kesabaran! Namun seolah buah hati kita berkata “ Bunda, ketika aku berlari-lari aku ingin kau mengejarku dan memusatkan segala perhatianmu untuk ku. dan ketika aku banyak bertanya kepadamu, aku ingin banyak tahu bunda tentang apa yang aku lihat di Dunia ini. Sungguh aku mencintaimu karena Allah telah melahirkan aku pada sosok ibu yang sabar sepertimu.”
Menyenangkan sekali bukan menjadi seorang Ibu yang memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan buah hati? Maka janganlah kita lewatkan masa berharga itu. Masa yang perlu kita tumbuk dan tanamkan nilai Illahiyah pada buah hati kita sejak dini. Kalau bukan ibu siapa lagi?[]

sumber: Oleh Eva  Fauziah Latifah

islampos mobile :

Redaktur: Mawa Fauziah

« Sengsara Membawa Derita Akibat Ulah Manusia



PDIP Desak Jokowi Segera Lantik Budi Gunawan

PDIP Desak Jokowi Segera Lantik Budi Gunawan

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

ANGGOTA Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPR Trimedya Panjaitan mengatakan, setelah melakukan uji kepatutan dankelayakan selesai dan rapat paripurna menyetujui pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri, maka Jokowi bisa secepatnya melantik.

Presiden Jokowi harus menghormati keputusan politik yang diambil DPR dan seyogyanya melantik Budi Gunawan jadi Kapolri dalam waktu yang tidak terlalu lama. “Bahkan saya usulkan, besok bisa dilantik sebagai Kapolri baru menggantikan Kapolri sekarang Jenderal Sutarman,” tandas Trimed panggilan akrab politisi PDI Perjuangan kepada pers di DPR Kamis (15/1/2015).

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya tentu akan mengingatkan jika Budi Gunawan dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden, tidak boleh menggunakan institusi polri untuk mendukung persoalan hukum yang sedang dihadapi. “Itu juga harus kami kawal, dan kami ingatkan Budi untuk tidak menyeret-nyeret institusi polri,” tegasnya.

Saat ditanya, dengan pengangkatan Kapolri baru ini akan berpengaruh pada pemilih PDIP, kata Trimed tidak akan berpengaruh. Pasalnya pemberitaan yang muncul tidak sepenuhnya atau 100% menyalahkan posisi Presiden, DPR atau Budi Gunawan.

Terkait rencana Simpatisan “Salam Dua Jari” yang mendesak Presiden untuk membatalkan pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri baru, Trimed mengatakan, Presiden mempunyai kemampuan untuk menjelaskan proses ini, dan tidak akan kehilangan dukungan simpatisan.

Sedangkan menyangkut komunikasi dengan KPK yang juga mitra kerja Komisi III, Trimed mengharapkan minggu depan dia minta Komisi III untuk memanggil KPK maupuan kepolisan. Dengan demikian semuanya clear tidak ada syak wasangka bahwa KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka punya tendensi tertentu. Kemudian di polri juga punya tendensi tertentu dalam rangka menggagalkan pencalonan Budi Gunawan.

Dukungan DPR kepada Budi Gunawan, kata Trimed, karena hubungan baik dengan semua fraksi dan itu terlihat sejak menjadi ajudan Presiden Megawati, dan selalu mendampingi Kapolri dalam rapat-rapat di DPR.

“Komunikasi cukup baik, dan saat pemaparan program pada uji kelayakan, anggota Dewan cukup terkesima. Bahkan ada teman Komisi III yang telah ikut empat kali proper test calon Kapolri, inilah pemaparan visi misi calon Kapolri yang cukup baik,” ujarnya dengan menambahkan, di intern Polri, Pak Budi Gunawan ini dikenal sebagai konseptor, bahwa ada kasus yang dihadapi itu soal lain. [de/Islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Rayhan

Syahadat, Kekuatan Umat Islam

Syahadat, Kekuatan Umat Islam

Tahukah Anda

Syahadat, Kekuatan Umat Islam

Jumat 25 Rabiulawal 1436 / 16 Januari 2015 15:20

kaligrafi syahadat

SYAHADAT merupakan hal pertama yang dilakukan oleh umat Islam untuk meyakinkan keimanannya. Hal ini merupakan salah satu rukun Islam bagi sang juara. Mengapa demikian? Karena dengan mengucapkan kalimat ini maka seseorang dinyatakan telah beriman dan mengikuti pedoman untuk mencapai keselamatan.

Selain memberikan potensi, perlengkapan, kebutuhan bagi manusia, Allah SWT juga memberi bekal berupa sumber yang akan dijadikan pegangan hidup. Dan salah satu yang menjadi pegangan umat Islam adalah rukun Islam, yang salah satunya syahadat ini. Allah memberikan petunjuk ini tiada lain dan tiada bukan adalah untuk pedoman manusia dalam menyelesaikan segala problematikan kehidupan.

Syahadat merupakan arahan pertama yang memuaskan insting manusia untuk mengabdi, menyembah dan mencinta. Dua kalimat sakti ini merupakan tanda seseorang menyerahkan, mengabdi dan tunduk secara total kepada Yang Maha Esa pembawa risalah-Nya.

Dua kalimat ini yang benar-benar dipertahankan oleh umat terdahulu. Mereka rela berkorban demi mempertahankan akidah atau keyakinannya ini. Mereka juga rela fisik dan hatinya disiksa bahkan tersiksa oleh orang-orang yang memang ingin merusak keyakinannya itu. Bahkan mereka rela mati hanya karena mempertahankan akidahnya. Itulah yang menjadi alasan utama yang menjadikan umat Islam pada masa itu menjadi umat yang sangat disegani

Dua kalimat ini merupakan sebuah keputusan untuk mengikuti arahan sesuai dengan fitrah tauhid manusia. Sebuah keputusan yang akan membedakan kualitas dan nilai setiap perilaku manusia.

Kalimat inilah yang membedakan nilai dari setiap kebaikan yang dilakukan oleh umat manusia apakah hanya bernilai sosial ataukah bernilai sosial spiritual. Kebaikan hanya akan berakhir sebagai perbuatan baik di mata manusia yang kehilangan arti di hadapan Tuhannya tanpa dilandasi komitmen dari kalimat ini. [Sumber: Tuhan, Aku Selingkuh Dulu Ya/Karya: Rahmat Susanto/Penerbit: Zaga Media]

islampos mobile :

Redaktur: Rika Rahmawati

« Beda antara Bahagia dan Sukses



Sengsara Membawa Derita Akibat Ulah Manusia

Sengsara Membawa Derita Akibat Ulah Manusia

rusaknya bumi

MANUSIA merupakan makhluk yang paling istimewa dibandingkan yang lainnya. Bagaimana tidak? Allah SWT, Sang Pencipta alam semesta begitu memuliakan makhluk yang hanya terbuat dari tanah ini. Ketika penciptaannya, seluruh makhluk harus bersujud kepada seorang manusia.

Manusia menempati tempat yang indahnya tiada yang bisa menandingi, surga. Semua yang diinginkan telah tersedia di sana. Bukan hanya itu, manusia juga diberi pengajaran langsung oleh Allah SWT untuk mengenal nama-nama yang belum diketahui sebelumnya. Itulah kelebihan yang dimiliki oleh manusia.

Namun sayang, akibat ulahnya sendiri, ia dikeluarkan dari tempat yang indah itu dan di turunkan ke bumi. Tapi, saking sayangnya Allah kepada manusia, di balik rasa sedihnya akibat turun ke bumi, Allah tidak hanya memberikan penderitaan kepada manusia. Melainkan, Allah beri perlengkapan, kebutuhan, potensi kepada manusia agar menjadi khalifah di bumi. Sehingga, manusia dapat menjadi makhluk sang juara di muka bumi.

Coba kita lihat keadaan sekarang ini. Manusia yang sering mengalami rasa sakit pada tubuhnya, itu diakibatkan ketidak tahuannya mengenai kondisi fisiknya. Ia lebih pokus menikmati apa yang telah disediakan di dunia tanpa memperdulikan apa yang dibutuhkan oleh tubuh.

Seperti halnya dalam hal makanan. Jika Rasulullah itu selalu bersikap sedikit makan dan sedikit tidur, maka berbeda dengan manusia pada masa ini. Mereka cenderung sedikit-sedikit tidur, dan sedikit-sedikit makan. Sehingga, tubuh pun tidak seimbang. Akibatnya, banyak orang mudah terkena penyakit karena pencernaan yang bermasalah.

Itu baru hal pada setiap individu. Masih ada bahkan banyak kerusakan di muka bumi ini akibat ulah manusia. Manusia memiliki sikap yang rakus dan acuh tak acuh kepada makhluk lainnya. Sehingga, ia tidak memperdulikan keseimbangan alam ini.

Seperti halnya penebangan hutan yang dilakukan secara terus menerus, tanpa melakukan penanaman kembali. Mereka melakukan itu semata-mata hanya untuk memenuhi keinginannya saja, misalnya membuat villa untuk liburan. Maka, jangan heran jika terjadi longsor di mana-mana.

Contoh-contoh tersebut hanya segelintir saja, dari banyak kerusakan yang telah dilakukan manusia. Sikap yang kurang mensyukuri nikmat, tidak peduli pada makhluk lain, tamak, dan memiliki hawa nafsu yang tinggi membuat manusia menjadi juara dalam menghancurkan alam ini.

Padahal, Allah memberikan potensi, perlengkapan, kebutuhan dan lain sebagainya itu adalah sebagai bekal manusia menjadi khalifah juara di muka bumi. Artinya, manusia dapat menjadi pemimpin bagi makhluk lainnya yang dapat mengatur keberlangsungan kehidupan alam dengan sebaik mungkin.

Ketika terjadi bencana atau pun musibah, manusia sering beranggapan bahwa itu merupakan ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Terkadang tidak menginteropeksi diri sendiri, bahwa ternyata itu akibat ulah kita sendiri. Mau sampai kapan kita melakukan ini? Apakah harus bumi ini hancur dahulu barulah kita sadar akan kesalahan yang kita perbuat?

Mari, kita sama-sama ubah perilaku buruk kita dengan senantiasa melakukan hal-hal yang baik. Jangan selalu mengikuti hawa nafsu yang cenderung menginginkan suatu hal di luar kendali, yang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri. Kuasai dan kendalikan hawa nafsu dengan sebaik mungkin. Jadilah khalifah yang bermanfaat bagi makhluk lainnya. Buat Sang Pencipta bangga karena telah menciptakan makhluk yang dapat menjadi juara di muka bumi. [Sumber: Tuhan, Aku Selingkuh Dulu Ya/Karya: Rahmat Susanto/Penerbit: Zaga Media]

islampos mobile :

Redaktur: Rika Rahmawati