Rahasia Kemenangan Erdogan (1)

Rahasia Kemenangan Erdogan (1)

erdogan23

PRESTASI yang dicapai oleh Partai Keadilan dan Pembangunan (PKP) Turki pada pemilihan umum 3/11/2002 silam dengan merebut 363 kursi parlemen dari 550 kursi yang ada, telah mengakhiri tradisi gonjang ganjing pemerintah koalisi pada decade terakhir ini. Pemilu yang diikuti oleh 18 partai dan hanya memunculkan dua partai besar yaitu PKP dan Partai Rakyat Republik adalah kemenangan bagi politik bersih dan peduli.

Dalam kampanye, PKP tidak banyak mengumbar janji. Yang utama dalam program politiknya adalah memberikan solusi bagi persoalan ekonomi, politik dan sosial Turki yang lebih baik serta masa depan penduduk beretnis Kurdi. Berbagai jajak pendapat dilakukan oleh PKP untuk mengetahui secara lebih dalam prioritas tuntutan masyarakat dari partai yang berdiri pada tahun 2001 ini nanti bila dipercaya memimpin negeri yang pernah menjadi pusat Khilafah Islamiyah ini.

Langkah-langkah ini turut mengatrol popularitas PKP dan pimpinannya, Recep Tayeb Erdogan sebagai alternative partai yang menjanjikan masa depan lebih baik.

Apa yang menjadi dasar pemikiran PKP? Apa strategi interaksinya dengan militer? Dan bagaimana masa depannya?

Dasar Pemikiran

PKP menawarkan pemikiran beberapa solusi terutama persoalan ekonomi, politik dan sosial yang rasional. Bagi PKP, Turki dapat menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut dengan tidak terlalu sulit. Hal ini didasari dengan fundamen-fundamen bahwa negeri ini punya kekayaan alam yang berlimpah, penduduk yang berusia muda dan dinamis, khazanah pemerintahan yang dalam dan kaya, letak geostrategisnya mungkin mendukung negeri ini untuk memainkan peran vital di kawasan, industri pariwisata yang eksotik baik dari sejarah maupun geografis, kepribadian nasional yang agamis dan solider, serta berbagai prestasi yang dicapai turut mendukung optimisme partai ini untuk menawarkan solusi bagi masa depan.

Partai Keadilan dan Pembangunan berusaha memberikan solusi mendasar dan permanent bagi problema-problema kronik Turki yang tak kunjung dapat diselesaikan oleh berbagai pemerintahan selama ini. PKP menjadikan target pelayanan umum mendasarnya adalah melaksanakan aktifitas-aktifitas politik dalam program nilai-nilai demokrasi kontemporer, dan bukan bagian dari program ideologis.

Dengan dasar ini, maka sesungguhnya PKP memandang persamaan dan keadilan bagi seluruh rakyat Turki tanpa memandang latar belakang etnis dan keyakinan mereka. Dengan pemahaman pluralis seperti ini, PKP melihat target-target fundamentalnya adalah mengembangkan kesadaran nasionalistik dan partisipatif seluruh komponen bangsa. Artinya rakyat di masa mendatang dapat betul-betul punya sense of belonging terhadap Turki yang menjadi tanah kelahiran dan tumpah darah mereka.

Maka prinsip utama PKP dapat digambarkan dengan adagium bahwa “Kalau bukan semua orang hidup merdeka, maka tidak seorangpun yang merdeka.” PKP menganggap bahwa misi utama politiknya menancapkan demokrasi dengan cara mendemokratisasi individu dan memfasilitasi perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).

Secara singkat, PKP memandang Turki sebagai negeri yang harus berdiri di atas sekularisme, demokrasi, hukum, aktifitas-aktifitas sosial, cultural, kebebasan beragama, dan mendapat kesempatan yang sama. Retorika agama betul-betul “ditanggalkan” oleh PKP yang menjadi atribut utama bagi Partai Virtue (penerus Partai Refah). PKP konsisten menggunakan retorika yang sejalan dengan realitas local, regional dan internasional. PKP punya cabang (DPC) di 81 wilayah dan 3 ribu kepengurusan ranting, serta anggota 3 juta orang.

Politik non-Konfrontatif

Erdogan paham betul bahwa ada tiga aspek dalam sistem sosio-politik di Turki yang menyebabkan constant tension antara kelompok sekularis-Kemalis (dengan motor militer) versus Islamis.

Pertama, ideologi modernisasi yang tak terbantahkan di Turki menghindari terjadinya debat terbuka yang dapat menggiring lahirnya kontrak sosial baru dan inklusif yang mengakui diversitas kultural Turki.

Kedua, ideologi ini tidak mentolerir artikulasi identitas dan lifestyle yang berbeda di tengah public guna mewujudkan “al-madinah al-fadhilah” versi Kemalis. Ketiga, politik dianggap sebagai sebuah proses guided development and engineering of a new society.

Dengan demikian, para Kemalis memandang perbedaan politis bukan bagian integral dari demokrasi, namun sebagai sumber instabilitas dan ancaman kesatuan nasional (Karem M.Kamel, Turkey’s Turbulent Times, iol 10/12/2002).

Untuk itu Erdogan harus dapat menjauhkan diri dari identitas Islamis yang dianggap anti sekularisme Kemalis. Maka ia kerap menegaskan jatidirinya dalam banyak kesempatan : “I have said that we are not a party based on religion…No one can call us a religious party or a party based on religion.” Dan bahkan Erdogan “bersumpah” untuk tidak mengusik lifestyle-nya orang-orang Turki, sebagaimana ditakutkan banyak pihak. Kondisi ini yang membuat para jenderal baik di markaz besar militer atau yang berada di National Security Council (NSC) ber-husnu al-dhan bahwa Erdogan memang bukan Erbakan yang kena sanksi tidak boleh terlibat politik praktis seumur hidup. Bahkan George W.Bush dan petinggi-petinggi Uni Eropa antri mengundang Erdogan cs, hal yang tidak terjadi terhadap gurunya, Erbakan di tahun 1996.

BERSAMBUNG

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah

Faksi Militer Klaim Telah Bunuh 3.710 Anggota ISIS di Kobani

Faksi Militer Klaim Telah Bunuh 3.710 Anggota ISIS di Kobani

Dunia

Faksi Militer Klaim Telah Bunuh 3.710 Anggota ISIS di Kobani

Sabtu 10 Rabiulakhir 1436 / 31 Januari 2015 11:00

isis bom

FAKSI militer dan milisi di Kobani mengklaim bahwa mereka telah membunuh 3.710 anggota ISIS dalam bentrokan sejak empat bulan yang lalu. World Bulletin melaporkan pada hari Jumat (30/1/2015).

Juru Bicara faksi  Shorsh Hassan mengatakan ada 425 pejuang oposisi yang tewas dalam pertempuran itu. Mereka juga kehilangan 102 kendaraan militer dan 16 tank.

Sementara itu, Komando Sentral AS mengatakan sekitar 90 persen tawanan dari Kobani telah dibebaskan dari pejuang ISIS.

Presiden Pemerintah Daerah Kurdi Irak Massoud Barzani juga berterima kasih kepada Turki untuk perannya dalam “membebaskan” Kobani dari ISIS. [ds/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Sri Mulyati

« Ikhwan: Militer Mesir Harus Kembali ke Barak untuk Akhiri Pertumpahan Darah di Sinai



Anda Punya 6 Resep, Mengapa Harus Bersedih?

Anda Punya 6 Resep, Mengapa Harus Bersedih?

wajah lelaki menyesal sedih

SETIAP manusia pasti pernah mengalami ujian yang begitu berat dalam hidupnya. Sehingga, rasa sedih yang dipendamnya, sudah tak tertahankan lagi. Begitu pula dengan Anda, yang pasti pernah merasakan sedih yang mendalam ketika mendapatkan atau mengalami suatu hal yang tak diinginkan. Tapi, mengapa Anda harus bersedih? Bukankah Anda punya 6 resep?

Pengarang buku Al Faraj ba’da Asy-Syiddah (Bahagia Setelah Tertimpa Musibah) menyebutkan bahwa salah seorang ahli hikmah diuji dengan suatu musibah, kemudian beberapa rekannya berkunjung dan mereka menghiburnya.

Selanjutnya, dia berkata, “Aku telah membuat obat dengan enam resep.” Mereka bertanya, “Apakah itu?” Dia menjawab, “Pertama, percaya kepada Allah. Kedua, aku tahu bahwa segala sesuatu yang ditakdirkan pasti terjadi. Ketiga, kesabaran adalah hal terbaik yang mesti dilakukan oleh orang yang sedang dalam ujian Allah. Keempat, bila aku tidak dapat bersikap sabar, lalu apalagi yang dapat kulakukan, karena kesedihan tidak akan pernah bisa menolong diriku. Kelima, bisa jadi aku tertimpa sesuatuyang lebih buruk lagi daripada yang kurasakan sekarang ini. Keenam, dari waktu ke waktu aku hanya menikmati kegembiraan.”

Enam resep yang dilakukan oleh seorang ahli hikmah tersebut, juga Anda miliki. Maka, ketika musibah datang menghadang dan rasa sedih tak terhankan, obatilah dengan keenam resep tersebut. Jangan habiskan waktu Anda hanya untuk bersedih. Karena kesedihan tidak akan menyelesaikan masalah. Wallahu ‘alam. []

Sumber: Jangan Bersedih Setelah Kesulitan Ada Kemudahan/Karya: Dr. ‘Ayidh bin ‘Abdullah Al-Qarni/Penerbit: Irsyad Baitus Salam

islampos mobile :

Redaktur: Rika Rahmawati

Ini Dia Cara Kerja Kafein

Ini Dia Cara Kerja Kafein

kopi -

KETIKA dihadapkan pada setumpuk pekerjaan, Anda mungkin sering menggumamkan kalimat ini, “Andai saya punya lebih dari 24 jam dalam sehari.” Saat Anda letih, alih-alih berharap mendapatkan 48 jam dalam sehari, mengonsumsi kafein mungkin lebih membantu.

Kafein akan mengembalikan kinerja Anda ke tingkat normal, membuat Anda kembali bersemangat ketika harus tetap bekerja di sore hari, meningkatkan kewaspadaan saat Anda mengemudi, dan menghilangkan kantuk ketika harus bekerja hingga larut malam.

Beberapa penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa kafein memberikan dua manfaat yang berbeda dalam memengaruhi kemampuan dan kinerja seseorang.
• Pada kondisi bugar (cukup istirahat), kafein menigkatkan fungsi kognitif, mengendalikan emosi, dan meningkatkan kontraksi otot.
• Pada kondisi letih, kafein membangkitkan stamina, meningkatkan kewaspadaan, dan mengembalikan performa mental ke tingkat normal.

Kesimpulannya, selain meningkatkan kinerja pada kondisi bugar, kafein juga memiliki kemampuan menakjubkan dalam mengatasi keletihan. Sebagian besar ilmuwan lebih menitik beratkan tujuan penelitian mereka pada peranan kafein sebagai pembangkit stamina dan penghilang rasa lelah.

Keletihan di tempat kerja kerap mendatangkan masalah pekerjaan. Meskipun demikian, kebanyakan orang tidak dapat melepaskan diri dari keharusan bekerja lembur atau bekerja sif. Hasil penelitian membuktikan bahwa hanya 1 dari 10 individu yang berada di puncak kewaspadaan saat tengah hari.

Hasil uji latensi tidur (multiple sleep latency test), yakni tes yang mengukur kecepatan jatuh tertidurnya seseorang, menyatakan bahwa hampir 20 persen dari orang yang menyatakan dirinya berada di puncak kewaspadaan ternyata mengalami gejala kurang tidur akut yang dapat membahayakan diri mereka dan orang lain di sekitarnya. Ketika tingkat kelelahan seseorang sudah mencapai puncak, mereka perlu segera mencari solusi untuk mengatasinya.

Kafein bekerja secara spesifik untuk mengatasi penurunan kinerja yang terjadi akibat keletihan dan kurang tidur. Pada kondisi letih, kewaspadaan, ketekunan, kecepatan reaksi, logika, dan daya ingat melemah. Selain itu, emosi akan memburuk, sehingga akan muncul perasaan depresi, serta terjadi penurunan tingkat energi.

Kafein meningkatkan kinerja di setiap masalah tersebut, membuat keadaan menjadi normal kembali atau,setidaknya, mendekati normal, sehingga tbuh kita berfungsi dengan baik seakan-akan kita baru saja bangun dari tidur malam yang nyenyak, meskipun pada kenyataanya, kita bergadang semalaman. Berlawanan dengan obat tidur, kafein bagai serbuk yang ditaburkan pada kedua mata sehingga kita tetap terjaga. []

_______

Oleh: Yudhistira Adi Maulana, Penggagas Rumah Sehat Bekam Ruqyah Centre Purwakarta yang berasaskan pengobatan Thibbunnabawi. Alamat: Jl. Veteran No. 106, Kebon Kolot Purwakarta, Jawa Barat, Telf. 0264-205794. PIN BB: 7548369B.

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah

Ikhwan: Militer Mesir Harus Kembali ke Barak untuk Akhiri Pertumpahan Darah di Sinai

Ikhwan: Militer Mesir Harus Kembali ke Barak untuk Akhiri Pertumpahan Darah di Sinai

Dunia

Ikhwan: Militer Mesir Harus Kembali ke Barak untuk Akhiri Pertumpahan Darah di Sinai

Sabtu 10 Rabiulakhir 1436 / 31 Januari 2015 07:10

bar
GERAKAN Ikhwanul Muslimin pada hari Jumat kemarin (30/1/2015) mengatakan bahwa tentara Mesir harus kembali ke barak untuk mengakhiri pertumpahan darah di Sinai. Hal itu dinyatakan Ikhwan dalam menanggapi serangkaian serangan militan yang menewaskan sedikitnya 30 orang di Sinai sehari sebelumnya, lapor Alahram.

Kelompok Anshar Baytul Maqdis mengaku bertanggung jawab atas kekerasan di Sinai, namun Presiden Abdel Fattah-El-Sisi menyalahkan Ikhwan dalam pernyataannya Jumat kemarin dengan mengatakan bahwa kematian di Sinai adalah harga Mesir yang mengusir kelompok dari kekuasaan pada tahun 2013.

“Ikhwanul Muslimin sangat terganggu oleh apa yang terjadi terhadap warga Mesir yang tinggal di Sinai, termasuk pemindahan paksa, penghancuran banyak rumah dan semua pertumpahan darah di wilayah itu, termasuk pembunuhan puluhan tentara dan anak Mesir,” kata Ikhwan dalam sebuah pernyataan di situsnya.

Militer Mesir mulai menghancurkan ratusan rumah di perbatasan dengan Jalur Gaza pada bulan Oktober tahun lalu dalam upaya  menciptakan zona penyangga dan mencegah aliran senjata serta militan ke Sinai.

“Tidak ada jalan keluar dari situasi ini kecuali tentara kembali ke barak mereka dan juga mengembalikan hak kepada keluarga yang tinggal di Sinai,” pernyataan Ikhwan menegaskan.[fq/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Al Furqon

« AS akan Pantau ‘Teroris’ Lewat Pesanan Makanan Halal di Pesawat



Para Penguasa Dunia adalah 1 Keturunan?

Para Penguasa Dunia adalah 1 Keturunan?

Video

Para Penguasa Dunia adalah 1 Keturunan?

Sabtu 10 Rabiulakhir 1436 / 31 Januari 2015 04:00

<iframe width=”373″ height=”280″ src=”https://www.youtube.com/embed/kHbVoumPufs” frameborder=”0″ allowfullscreen></iframe>

islampos mobile :

Redaktur: Sodikin Maulana

« Ajal Menjemput, Ini Tanda-tandanya



Harapan Negri Akselerasi

Harapan Negri Akselerasi

Suara Pembaca

Harapan Negri Akselerasi

Jumat 9 Rabiulakhir 1436 / 30 Januari 2015 21:48

tanah kering

Oleh: Erna Dwi Susanti

RAKYAT harus mendukung apa-apa yang diupayakan pemerintah, itu katanya pinta pemerintah pada rakyatnya. Lantas rakyat juga tak jarang mengumpat “Apa pemerintah itu menutup mata atas kondisi rakyatnya?” lalu kapan ada kepercayaan rakyat pada pemerintahnya dan kapan ada tanggungjawab pemerintah atas rakyatnya?

Setelah keberanian memahami itu mulai dipentaskan. Waktu dimana sama-sama mau mempelajari dan dipelajari. Saat rakyat mau dewasa dan saat pemerintah belajar mendewasakan rakyatnya.

Ya, dewasa. Bukankah J.J. Rousseau dalam Kontrak Sosialnya menegaskan dimana masa muda bukalah masa kanak-kanak. Bangsa-bangsa sama dengan manusia, ada masa muda atau masa dewasa yang harus ditunggu sebelum mereka dikenai undang-undang. Namun, masa dewasa rakyat tidak selamanya mudah diketahui, dan jika kita mendahuluinya, undang-undang menjadi sia-sia. Rakyat yang satu berdisiplin sejak lahir, sementara yang lain tidak dapat walaupun umurnya sudah berabad-abad.

Bangsa yang dewasa adalah bangsa yang memiliki pemerintah yang bijak, rakyat yang taat dan negri yang bermartabat. Pemerintah akan bijak jika rakyat taat, tapi apa yang harus ditaati kalau pemerintahnya suka ingkar janji? Negri bermartabat adalah negri akselerasi, negri kolaborasi antara pemimpin bijak dan rakyat taat.

‪Pimpin kami dengan kapasitasmu, tuan. Ajari kami menjadi rakyat dewasa seperti mau tuan, beri kami keteledanan, beri kami kesempatan untuk mendewasakan bangsa seperti etika kontribusi rakyat pada negaranya. Jangan khianati keinginan kami. ‪[]

islampos mobile :

Redaktur: Ratna Nera

« Charlie Hebdo: Sumbangsih Sejarah Kelam Media Prancis



Pemerintah AS Kutuk Serangan Mematikan di Sinai

Pemerintah AS Kutuk Serangan Mematikan di Sinai

Dunia

Pemerintah AS Kutuk Serangan Mematikan di Sinai

Jumat 9 Rabiulakhir 1436 / 30 Januari 2015 22:00

sinai (1)

AMERIKA Serikat dikabarkan telah mengutuk keras serangan mematikan di Sinai yang menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai 47 orang lainnya. Worldbulletin melaporkan pada hari Jumat (30/1/2015).

“Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para korban, keluarga mereka, pemerintah dan rakyat Mesir,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.

“Mesir yang makmur dan kuat membutuhkan lingkungan keamanan dan stabilitas, dan Amerika Serikat tetap teguh dalam mendukung upaya pemerintah Mesir untuk memerangi ancaman terorisme di Mesir sebagai bagian dari komitmen kami untuk terus menjaga kemitraan,” tambah Psaki.

Welayet Sinai kelompok militan, sebelumnya dikenal sebagai Ansar al-Maqdis Beit, mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Kelompok ini menggunakan roket dan bom mobil, untuk menyerang militer dan keamanan di wilayah Aish dan sebuah pos pemeriksaan di Sheikh Zuweid.

Pasukan keamanan Mesir telah melancarkan kampanye melawan pejuang di Sinai, di mana serangan terhadap personil militer dan polisi telah meningkat sejak penggulingan Presiden terpilih Mohamad Mursi pada pertengahan 2013. [ds/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Sri Mulyati

« Umat Islam di Jepang Berdoa Agar ISIS Bebaskan Wartawan Kenji Goto



Dua Kesalahan Ulama dalam Memandang Krisis di Suriah

Dua Kesalahan Ulama dalam Memandang Krisis di Suriah

frea
DALAM sebuah artikel, seorang jurnalis Amerika benama Bilal Abdul Kareem menceritakan sebuah kisah yang akhirnya membuat dirinya menyimpulkan fenomena para ulama zaman sekarang dalam memandang perang yang terjadi di Suriah, berikut kisahnya:

Sebuah keluarga yang berasal dari Pakistan telah menceritakan kisah ini.

Seorang ayah yang berasal dari Pakistan, sangat khawatir dengan keadaan anaknya, Mansour (bukan nama sebenarnya).
Menurut sang ayah, Mansour mengikuti gerakan Islam ‘radikal’. Dia menjadi senang menyendiri. Mulai memelihara jenggot, rajin sholat di masjid dan senang membaca literature tentang Islam. Terutama lagi, Mansour menjadi sangat peduli tentang pembantaian muslim yang tidak berdosa di Suriah.

Tambahan lagi, Mansour juga memembuat keputusan bahwa dia berniat pergi ke Suriah untuk berjihad, menolong saudara-saudara seimannya yang dibantai oleh rezim Bashar Assad.

Tentu saja, sang ayah menentang habis-habisan keputusan Mansour. Dan belakangan, sang ayah juga mulai kehabisan akal untuk mencegah niat anaknya untuk pergi berjihad ke Suriah. Akhirnya sang ayah memutuskan untuk meminta nasihat pada seorang ulama yang sangat terkenal. Seorang ulama yang kharimatik, peduli, dan banyak sekali rekaman tausyah beliau beredar di saluran-saluran tv dakwah di internet.

Singkat cerita, ketika sang ayah dan kakak Mansour yang bernama Basim pergi umrah, di sana mereka mencari sang ulama. Ketika mendapat kesempatan bertemu, sang ayah bertanya “Syaikh, anak saya berniat untuk pergi berjihad ke Suriah. Saya khawatir dia akan bergabung dengan gerakan jihad seperti Al-Qaidah atau salah satu grup yang ekstrim di sana. Bagaimana pendapat anda?”.
“Saya tidak setuju sama sekali dengan rencana anakmu pergi ke Suriah untuk berjihad”, jawab sang syaikh. “Dan juga memang akan ada resiko anakmu akan bergabung dengan grup-grup tersebut.”

Kakak Mansour, Basim, berumur sekitar dua puluh tahunan adalah seorang pemuda yang halus tutur katanya. Mendengar jawaban sang syaikh, timbul rasa penasaran dihatinya.

Lalu Basim melontarkan pertanyaan, yang pastinya juga ada di benak banyak muslim di seluruh dunia. “Walaupun begitu syaikh, ribuan muslim terbunuh di Suriah. Jika engkau tidak mengijinkan saudaraku untuk pergi, lalu siapa yang akan membantu melindungi saudara-saudara muslimin yang tidak berdosa, dari pembantaian di sana? ( baca: Suriah).”

Sang syaikh menjawab,”Kita bisa berdoa untuk rakyat Suriah dan berdakwah kepada muslimin dengan jalan yang baik. Dan kemudian, ketika kaum muslimin siap, barulah mereka akan berperang melawan musuh-musuh Islam.”

Sang ayah sangat puas dengan jawaban sang syaikh, namun tidak demikian halnya dengan Basim. Dia sangat menghormati sang syaikh., namun dalam hatinya, dia merasa jawaban sang syaikh sangat tidak praktis atau dalam kata lain tidak komprenhensif. Bagaimana dengan mereka yang mati di jalan-jalan di Suriah?

Kemudian sang ayah mengajukan pertanyaan penutup kepada sang syaikh. “Apa yang harus saya lakukan jika anak saya tetap bersikeras pergi?”. “Jika semua cara gagal, maka anda harus memberitahukan kepada pihak yang berwenang di negaramu, agar mereka bisa mengambil alih (baca: menangkap)”, jawab sang syaikh.

Basim dan Mansour kemudian meminta saya (Bilal Abdul Kareem) agar tidak lupa menuliskan pembicaraan-pembicaraan di atas yang adalah beberapa mereka ingat.

Dari pendapat-pendapat sang syaikh di atas, dapat kita jabarkan keadaan muslim saat ini, yang perlu kita perbaiki bersama-sama.

Kegagalan 1: Kurangnya Solusi Praktis

Banyak dari ulama-ulama kita sekarang ini gagal untuk memimpin generasi muda Islam dan merencanakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan (kemenangan Islam). Apakah alasan untuk meminta kaum muda muslimin yang masih kuat, sehat dan berkeinginan untuk membela agamanya, hanya duduk melihat lebih dari 300.000 muslim terbunuh dan menyarankan agar tidak berbuat apa-apa apapun selain berdoa untuk mereka?

Selama ini telah banyak perintah dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah Saw tentang persatuan dan kewajiban untuk menolong sesama mukmin, seperti “Sesungguhnya kaum mukminin itu adalah bersaudara” dan banyak lagi ayat soal itu.

Namun ketika pembantaian atas muslim disiarkan di TV, mereka diminta untuk tidak ikut campur. Mereka hanya diminta untuk menyumbang uang atau mengirimkan pakaian untuk para pengungsi akibat pembantaian tersebut. Tidak ada satupun yang berniat merencanakan bagaimana menghentikan krisis ini.

Lalu bagaimana generasi muda Islam akan menilai bahwa nasihat-nasihat para ulama ini merupakan jalan keluar?

Saran sang syaikh agar ayah Mansour melapor ke pihak yang berwenang di negara mereka, walaupun mereka tinggal di negara mayoritas muslim, bukanlah sebuah solusi yang bijaksana. Banyak orang tua yang anaknya yang menjadi tawanan di penjara, hidupnya menjadi sengsara. Bahkan keadaan tahanan muslim di negara yang mayoritas non muslim lebih membahayakan lagi. Belum lagi sang anak akan mendapat label “teroris” dan harus melewatkan beberapa masa dalam hidupnya di penjara, seperti yang dialami Muhammad Ahmad dan Yusuf Sarwar setelah orang tua mereka melaporkan mereka kepada pihak yang berwajib di Inggris.

Kegagalan 2: Kurangnya Para Ulama Berkunjung ke Suriah

Saya berharap pertanyaan ini akan dijawab oleh para ulama. Jika syaikh merasa beberapa kelompok pejuang di Suriah, tidak pada keyakinan dan metodologi yang benar, maka apakah yang menahan anda untuk membentuk barisan dari kaum muda Islam, kemudian pergi ke Suriah untuk melawan sang pembantai, Bashar Assad dibawah bendera Islam dengan engkau di barisan depan, atau paling tidak engkau menemani mereka dan membina spiritual mereka? Ketika generasi muda Islam di Suriah melihat para ulama-ulama besar mengajak melakukan hal yang benar dan bertanggung jawab bersama-sama dengan mereka, maka mereka akan meninggalkan kelompok yang salah dan bergabung dengan kalian, sehingga hal ini dapat menyelamatkan diri mereka sendiri dan juga banyak ummat Islam lainnya. Namun hanya mengusulkan mereka untuk tinggal di rumah, tak peduli dengan penderitaan muslim di Suriah, bukanlah sesuatu yang kami harapkan dari orang-orang yang penuh kebijaksaan seperti kalian.

Sepanjang tahun 2013, saya mendengar para syaikh, terutama dari Saudi Arabia, menyebutkan bahwa muslim Suriah tidak memerlukan bantuan selain uang dan sandang pangan. Namun pada kenyataannya, saya melihat dengan mata kepala sendiri, beberapa pos penjagaan setiap kali hanya dijaga oleh 3 atau 4 orang yang hampir beku kedinginan dan juga seringkali kehujanan dalam waktu yang lama. Saya tegaskan bahwa para ulama tidak dapat mengerti tentang hal ini, kecuali mereka melihat dengan mata kepala sendiri. Mereka seringkali hanya mengandalkan laporan dari sumber yang tidak dapat dipercaya dan kemudian membuat pernyataan dari laporan tersebut. Banyak yang hanya mengambil kesempatan untuk diri mereka dalam perang Suriah ini. Banyak dari mereka yang tidak berkomitmen penuh pada perang ini dan hanya mengumpulkan uang dan senjata.

Seandainya saja para ulama tahu, bahwa  ada ratusan atau bahkan ribuan ummat muslim di sana yang akan senang hatinya jika para ulama itu berkenan berkunjung ke Suriah dan berdakwah langsung untuk mereka. Para ulama itu akan mendapatkan betapa pengungsi-pengungsi Suriah di negeri sendiri, banyak yang haus akan ilmu agama. Para ulama itu akan mendapati bahwa banyak sekali calon pemimpin dan penerus dien ini yang begitu miskinnya, sehingga alas kakipun mereka tidak punya, dan tidak ada yang mengajarkan mereka tentang agama, selain bagaima mencuri makanan dan merokok. Oh para ulama, para pemimpin ummat, apa yang menahan kalian semua untuk datang dan mengajarkan mereka? Kebanyakan dari tenda-tenda pengungsian itu tidak memiliki aliran listrik, sehingga satu-satunya cara untuk mengajar mereka adalah dengan datang diantara mereka.

Apakah Yang bisa dilakukan oleh orang biasa seperti kita?
Jelaskan pada ulama yang kalian kenal, bahwa kehadiran mereka di Suriah sangat diperlukan, untuk membimbing para generasi muda Islam yang, dengan tulus ikhlas berperang mencoba menolong saudara seiman mereka. Para pejuang muda Islam ini sangat membutuhkan kehadiran para ulama agar mereka tidak salah jalan.

Jika para ulama ini tidak memimpin pada garis depan dengan nasihat dan penuh kebijaksanaan, maka jangan heran jika banyak pejuang Islam yang terjerumus pada ghuluw. Selain itu, banyak sekali mata-mata yang menyamar sebagai mujahidin, dan mencoba sekuat tenaga mereka untuk menghancurkan Islam.

Disadur dari artikel Bilal Abdul Kareem “Two Epic Failures by our Scholars that Must be Exposed”. [aigozali/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Al Furqon

Selama Sebulan, Remaja Sakit Jiwa Ini jadi Dokter Gadungan

Selama Sebulan, Remaja Sakit Jiwa Ini jadi Dokter Gadungan

Dunia Gila

Selama Sebulan, Remaja Sakit Jiwa Ini jadi Dokter Gadungan

Jumat 9 Rabiulakhir 1436 / 30 Januari 2015 23:30

doc

REMAJA laki-laki 17 tahun membuat geger sebuah rumah sakit di AS. Ia diketahui kerap berkeliaran di sepanjang koridor rumah sakit di Florida, berpakaian layaknya dokter selama hampir 1 bulan, sebelum penipuan Ini terungkap.

Remaja yang memperkenalkan dirinya sebagai dr Robinson kepada pasien tertangkap CCTV Rumah Sakit St Mary Florida tengah berkeliaran di fasilitas kebidanan dan departemen ginekologi.

Meskipun remaja penipu Ini tidak mendapatkan akses ke setiap daerah perawatan pasien atau memiliki kontak dengan pasien, namun ia mampu menipu beberapa pasien karena mengenakan jas lab putih, stetoskop dan masker bedah, Fox13now.com melaporkan pada Kamis (29/1/2015).

Akhirnya, setelah hampir sebulan beroperasi remaja Ini tertangkap dan ditahan oleh petugas keamanan rumah sakit. Tidak ada denda yang ditujukan setelah ibu remaja itu mengakui bahwa anaknya memiliki kondisi kelainan mental dan ia menolak minum obat yang diresepkan untuk dirinya. [sm/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Sodikin Maulana

« Waduh, Remaja Ini Berkeliaran di Rumah Sakit Sebagai Dokter Palsu



10 Kesalahan Umum Saat Berwudhu (1)

10 Kesalahan Umum Saat Berwudhu (1)

wudhu

SEBAGAI seorang Muslim, tentu kita melaksanakan wudhu setiap hari. Kewajiban shalat lima waktu, menjadikan wudhu juga wajib ketika akan melakukan shalat. Nah, berikut ini adalah 10 kesalahan umum saat berwudhu, dimana mungkin diantara kita tidak menyadarinya.

1. Tidak membaca Bismillah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak sempurna wudhu’ sesorang yang tidak membaca basmallah.” (HR. Ahmad)

2. Tidak sempurna membasuh anggota wudhu

Tidak sempurna dalam membasuh anggota wudhu dan mengakibatkan ada sebagian anggota wudhu yang tidak terbasuh oleh air. Imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam kitab Shahihnya.

Dari Muhammad bin Ziyad, dia berkata:’Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu -saat itu beliau melewati kami, dan orang-orang sedang berwudhu: ”Sempurnakanlah wudhu kalian, sesungguhnya Abul Qosim (Rasulullah) shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

”Celakalah tumit-tumit (yang tidak terbasuh air ketika berwudhu) dari api neraka.”

Dan dari Khalid bin Mi’dan dari sebagian istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

”Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat seorang laki-laki yang shalat sedangkan di punggung kakinya terdapat bagian mengkilap karena tidak terbasuh oleh air wudhu seukuran uang dirham (uang logam), maka Nabi menyuruhnya untuk mengulang wudhunya.” (HR. Imam Ahmad dan Abu Dawud menambahkan: dan (mengulang) shalat”)

Al-Atsram berkata: “Aku bertanya kepada imam Ahmad: ’hadits ini sandanya jayyid (bagus)?’ Beliau menjawab: ’jayyid.’

Imam asy-Syaukani rahimahullah berkata tentang hadits ini: ”Hadits ini menunjukkan wajibnya mengulang wudhu dari awal, bagi orang yang yang meninggalkan membasuh anggota wudhunya sekalipun sekecil apa yang disebutkan dalam hadits.”

“Barangsiapa yang menyempurnakan wudhu sebagaimana yang Allah perintahkan, maka shalat-shalat wajib (yang lima) adalah penghapus dosa (yang terjadi) di antaranya”

3. Membasuh anggota wudhu lebih dari 3x

Ini adalah was-was dari setan, karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- tidak pernah menambah cucian dalam wudhu lebih dari tiga kali, sebagaimana yang tsabit dalam Shohih Al-Bukhary bahwa (Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- berwudhu tiga kali-tiga kali).

Maka yang wajib atas seorang muslim adalah membuang semua was-was dan keragu-raguan (yang muncul) setelah selesainya wudhu dan jangan dia menambah lebih dari tiga kali cucian untuk menolak was-was yang merupakan salah satu dari tipuan setan.

4. Boros dalam penggunaan air.

Ini adalah terlarang berdasarkan firman Allah Ta’ala:

“Dan janganlah kalian berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-An’am: 141 dan Al-A’raf: 31)

Rasulullah pun bersabda tentang hal ini:

“Janganlah kalian boros dalam (penggunaan) air”, maka beliau (Sa’ad) berkata, “Apakah dalam (masalah) air ada pemborosan?”, beliau bersabda, “Iya, walaupun kamu berada di sungai yang banyak airnya”. Riwayat Ahmad.

5. Menyebut nama Allah di dalam WC atau masuk ke dalamnya dengan membawa sesuatu yang di dalamnya terdapat dzikir kepada Allah

Ini adalah hal yang makruh maka sepantasnya bagi seorang muslim untuk menjauhinya. Dari Ibnu ‘Umar -radhiallahu ‘anhuma- beliau berkata:

“Ada seorang lelaki yang berlalu sementara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sedang kencing. Maka orang itu pun mengucapkan salam tapi Nabi tidak membalas salamnya”. (Riwayat Muslim). Hal ini karena menjawab salam adalah termasuk dzikir. [ra/islampos/ummi-online]

islampos mobile :

Redaktur: Ratna Nera