Ini Dia Doa yang Dibaca ketika Sujud dalam Shalat

Ini Dia Doa yang Dibaca ketika Sujud dalam Shalat

shalat sujud

ALLAH Ta’ala berfirman,

وَإِذÙ' قُلÙ'نَا لِلÙ'مَلائِكَةِ اسÙ'جُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلÙ'َا إِبÙ'لِيسَ أَبَى وَاسÙ'تَكÙ'بَرَ وَكَانَ مِنَ الÙ'كَافِرِينَ (سورة البقرة: )

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 34)

Ada beberapa doa dan bacaan yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sujud. Sikap yang tepat adalah mengamalkannya secara bergantian. Misalnya pada saat shalat subuh kita membaca doa sujud 1, ketika shalat dzuhur membaca doa sujud 2, dan seterusnya. Sehingga semua sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kita amalkan dan ajaran beliau menjadi lestari.

Berikut beberapa doa sujud yang sesuai sunah:

Pertama,

سُبÙ'حَانَ رَبÙ'ِيَ الÙ'أَعÙ'Ù„ÙŽÙ‰

Subhaana rabbiyal a’laa (3 kali)

Beliau pernah membaca doa ini berulang-ulang ketika sujud shalat malam, sehingga sujud beliau hampir sama lamanya dengan berdiri beliau.

Kedua,

سُبÙ'حَانَ رَبÙ'ِيَ الÙ'أَعÙ'Ù„ÙŽÙ‰ وَبِحَمÙ'دِهِ

Subhaana rabbiyal a’laa wa bihamdih (3 kali)

Ketiga,

سُبÙ'ُوحٌ قُدÙ'ُوسٌ، رَبÙ'ُ الÙ'مَلَائِكَةِ وَالرÙ'ُوحِ

Subbuuhun qudduusun rabbul malaaikati war ruuh

Yang dimaksud ruuh dalam doa ini adalah Malaikat Jibril

Keempat,

سُبÙ'حَانَكَ اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ رَبÙ'َنَا وَبِحَمÙ'دِكَ اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ اغÙ'فِرÙ' لِي

Subhaa-nakallahumma rabbanaa wa biham-dika allaahum-maghfil-lii

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak membaca doa ini dalam rukuk dan sujudnya, setelah turun surat An-Nashr. Beliau lakukan demikian, dalam rangka mengamalkan perintah di akhir surat An-Nashr. (HR. Bukhari)

Kelima,

اللهُمÙ'ÙŽ اغÙ'فِرÙ' لِي ذَنÙ'بِي كُلÙ'َهُ دِقÙ'َهُ، وَجُلÙ'َهُ، ÙˆÙŽØ£ÙŽÙˆÙ'َلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرÙ'ÙŽÙ‡

Allahummagh-fir-lii dzan-bii kullahuu, diqqahuu, wa jullahuu, wa awwa-lahuu, wa aa-khirahuu, wa ‘alaa-niya-tahuu wa sirrahuu

Keenam,

اللهُمÙ'ÙŽ Ù„ÙŽÙƒÙŽ سَجَدÙ'تُ، وَبِكَ آمَنÙ'تُ، ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙŽ أَسÙ'Ù„ÙŽÙ…Ù'تُ، سَجَدَ وَجÙ'هِي لِلÙ'َذِي خَلَقَهُ، وَصَوÙ'َرَهُ، ÙˆÙŽØ´ÙŽÙ‚Ù'ÙŽ سَمÙ'عَهُ وَبَصَرَهُ، تَبَارَكَ اللهُ Ø£ÙŽØ­Ù'سَنُ الÙ'خَالِقِينَ

Allahumma laka sajad-tu, wa bika aamantu, wa laka aslam-tu. Sajada wajhii lilladzii khala-qahuu, wa shawwa-rahuu, wa syaqqa sam’ahuu wa basharahuu, tabaarakallahu ahsanul khaaliqiin.

Ketujuh,

سُبÙ'حَانَ ذِي الÙ'جَبَرُوتِ وَالÙ'مَلَكُوتِ وَالÙ'كِبÙ'رِيَاءِ وَالÙ'عَظَمَةِ

Subhaana dzil jabaruut, wal malakuut, walkibriyaa, wal ‘adzamah

Doa sujud ini pernah beliau baca ketika shalat malam. Beliau mengulang-ulang lama sekali. Karena ketika berdiri, beliau membaca surat Al-Baqarah.

Ada juga beberapa doa sujud yang khusus dibaca ketika shalat malam. Berikut diantaranya,

Pertama,

سُبÙ'حَانَكَ اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ وَبِحَمÙ'دِكَ لَا إِلَهَ إِلÙ'َا Ø£ÙŽÙ†Ù'تَ

Subhaanaka allahumma wa bihamdika laa ilaaha illa anta

Kedua,

اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ اغÙ'فِرÙ' لِي مَا أَسÙ'رَرÙ'تُ وَمَا أَعÙ'Ù„ÙŽÙ†Ù'تُ

Allahummagh-firlii maa asrar-tu wa maa a’lantu

Ketiga,

اللهُمÙ'ÙŽ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنÙ' سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنÙ' عُقُوبَتِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنÙ'ÙƒÙŽ لَا أُحÙ'صِي ثَنَاءً عَلَيÙ'ÙƒÙŽ Ø£ÙŽÙ†Ù'تَ كَمَا Ø£ÙŽØ«Ù'Ù†ÙŽÙŠÙ'تَ عَلَى نَفÙ'سِكَ

allahumma innii a-‘uudzu bi ridhaa-ka min sakhatik, wa bi mu’aafatika min ‘uquubatik, wa a-‘uudzu bika min-ka, laa uh-shii tsa-naa-an ‘alaika anta, kamaa ats-naita ‘alaa nafsik

Berdasarkan keterangan A’isyah, doa ini dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau sujud pada saat shalat malam. []

Sumber:
1. http://islamqa.info/id/159360
2. www.carashalat.com

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah

Memaafkan Lebih Baik

Memaafkan Lebih Baik

Nasihat

Memaafkan Lebih Baik

Ahad 10 Jamadilawal 1436 / 1 Maret 2015 12:30

memaafkan

BAGAIMANA jadinya bila sebuah perasan terus membebani hati dan fikiran kita sehingga sukar untuk melupakan kejadian buruk yang oranglain telah lakukan terhadap kita.  Dalam ajaran manapun perbuatan buruk atau jahat tidaklah dibenarkan.

“Balasan sebuah kejahatan atadalah kejahatan yang setimpal. Tapi jika seseorang memaafkan itu lebih baik, dan Allah SWT akan memberikan balasannya, karena Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berbuat jahat.” (As-Suura ayat 40).

Barang siapa melakukan pengrusakan pada anggota tubuh seseorang akan dibalas dengan hal yang sama; mata dengan mata; telinga dengan telinga; tangan dengan tangan; dan sebagainya. Dan siapapun yang membunuh, maka dia akan dibunuh pula.

Tetapi membalas bukanlah pekerjaan yang mudah. Sementara pembalasan dimaksudkan untuk mengakkan hukum yang intinya adalah bahwa keadilan selalu dan bisa jadi melenceng.

Bayangkan, ketika dendam menyusup ke dalam hati dan fikiran, maka pembalasan bisa tidak adil. Tangan yang dipotong bisa lebih besar, lebih melukai atau lebih berat. Maka Al-Quran memberikan jalan keluar yang lebih arif dan adil, yaitu dengan meminta maaf.

Hanya orang yang berhati lapang dan berjiwa besarlah yang bisa memberikan maaf. Juga sebaliknya, hanya orang yang berhati mulialah yang rendah hati meminta maaf atas kesalahannya. Kedua hal tersebut, memaafkan dan meminta maaf adalah dua hal yang sama hebatnya.

Dengan demikian, kita sebagai makhluk Allah hanya bisa berdoa dan berusaha. Berdoa agar hati kita selalu diberi rahmat untuk dapat memaafkan dan meminta maaf dalam setiap kejadian. Dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. [reni/islampos]

Sumber: Motivasi Qurani Harian/Karya: Tasirun Sulaiman/Penerbit: Grafindo

islampos mobile :

Redaktur: Reni Fatwa Gumilar

« Saudaraku, Hindarilah Bergosip



Pertemuan Rasulullah SAW dengan Pendeta Bahira

Pertemuan Rasulullah SAW dengan Pendeta Bahira

padang pasir

SETELAH kakek Rasulullah SAW, Abdul Muthalib, wafat. Giliran Abu Thalib Sang Paman yang menjaga Rasulullah dikala kecil. Abu Thalib juga sangat menyayangi Muhammad SAW, sehingga ia sering mendahulukan kepentingan beliau SAW daripada kepentingan anak-anaknya sendiri.

Ketika Rasulullah SAW berusia 12 tahun, Abu Thalib membawanya berdagang ke Syam, hingga mereka sampai di suatu wilayah bernama Bushra. Ketika itu Syam merupakan ibukota negeri-negeri Arab yang masih mengadopsi undang-undang Romawi. Di negeri inilah terkenal seorang pendeta bernama Bahira.

Ketika rombongan Rasulullah SAW datang, Bahira langsung menyongsongnya, padahal seblumnya ia belum pernah melakukan hal itu. Ia kemudian berjalan di sela-sela rombongan itu hingga sampai kepada Rasulullah SAW.

Bahira memegang tangan Rsulullah SAW kecil seraya berkata, “inilah penghulu alam semesta, inilah utusan Rabb alam semesta, dia ditus oleh Allah sebagai rahmat bagi alam semesta ini.”

Abu Thalib dan kaum Quraisy bertanya kepadanya, “bagaimana Anda tahu hal itu?”

“Sesungguhnya ketika kalian muncul dan naik ke perbukitan, tidak satu pun dari bebatuan dan pepohonan melainkan bersujud terhadapnya, dan keduanya tidak akan bersujud kecuali kepada seorang Nabi, sesungguhnya aku dapat mengetahuinya melalui tanda kenabian yang terletak pada bagian bawah tulang rawan pundaknya yang berbentuk seperti apel. Sesungguhnya kami mengetahui hal tersebut dari kitab suci kami,” jawab Bahira.

Kemudian pendeta itu mempersilakan mereka dan menjamu mereka. Ia meminta kepada Abu Thalib memulangkan keponakannya tersebut ke mekah, dan tidak membawanya ke Syam sebab khawatir bila tertangkap oleh orang-orang Romawi dan Yahudi. Akhirnya Abu Thalib mengirikan Muhammad SAW pulang bersama sebagian anaknya ke Makkah. []

[Sumber: Perjalan Hidup Rasul yang Agung Muhammad SAW/Karya: Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri/Penerbit: Darul Haq]

islampos mobile :

Redaktur: Sri Mulyati

Pertemuan Rasulullah SAW dengan Pendeta Bahira

Pertemuan Rasulullah SAW dengan Pendeta Bahira

padang pasir

SETELAH kakek Rasulullah SAW, Abdul Muthalib, wafat. Giliran Abu Thalib Sang Paman yang menjaga Rasulullah dikala kecil. Abu Thalib juga sangat menyayangi Muhammad SAW, sehingga ia sering mendahulukan kepentingan beliau SAW daripada kepentingan anak-anaknya sendiri.

Ketika Rasulullah SAW berusia 12 tahun, Abu Thalib membawanya berdagang ke Syam, hingga mereka sampai di suatu wilayah bernama Bushra. Ketika itu Syam merupakan ibukota negeri-negeri Arab yang masih mengadopsi undang-undang Romawi. Di negeri inilah terkenal seorang pendeta bernama Bahira.

Ketika rombongan Rasulullah SAW datang, Bahira langsung menyongsongnya, padahal seblumnya ia belum pernah melakukan hal itu. Ia kemudian berjalan di sela-sela rombongan itu hingga sampai kepada Rasulullah SAW.

Bahira memegang tangan Rsulullah SAW kecil seraya berkata, “inilah penghulu alam semesta, inilah utusan Rabb alam semesta, dia ditus oleh Allah sebagai rahmat bagi alam semesta ini.”

Abu Thalib dan kaum Quraisy bertanya kepadanya, “bagaimana Anda tahu hal itu?”

“Sesungguhnya ketika kalian muncul dan naik ke perbukitan, tidak satu pun dari bebatuan dan pepohonan melainkan bersujud terhadapnya, dan keduanya tidak akan bersujud kecuali kepada seorang Nabi, sesungguhnya aku dapat mengetahuinya melalui tanda kenabian yang terletak pada bagian bawah tulang rawan pundaknya yang berbentuk seperti apel. Sesungguhnya kami mengetahui hal tersebut dari kitab suci kami,” jawab Bahira.

Kemudian pendeta itu mempersilakan mereka dan menjamu mereka. Ia meminta kepada Abu Thalib memulangkan keponakannya tersebut ke mekah, dan tidak membawanya ke Syam sebab khawatir bila tertangkap oleh orang-orang Romawi dan Yahudi. Akhirnya Abu Thalib mengirikan Muhammad SAW pulang bersama sebagian anaknya ke Makkah. []

[Sumber: Perjalan Hidup Rasul yang Agung Muhammad SAW/Karya: Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri/Penerbit: Darul Haq]

islampos mobile :

Redaktur: Sri Mulyati

Haruskah Memberikan Mahar yang Tinggi?

Haruskah Memberikan Mahar yang Tinggi?

Tahukah Anda

Haruskah Memberikan Mahar yang Tinggi?

Ahad 10 Jamadilawal 1436 / 1 Maret 2015 09:00

mahar

DAPATKAH dibenarkan menetapkan adanya mahar yang tinggi dari pihak atau keluarga calon isteri?

Mahar adalah hak wanita yang ditetapkan oleh agama Islam sebelum terjadinya perkawinan tanpa ditetapkan tentang besar kecilnya sebuah mahar tersebut, yang diserahkan sepenuhnya pada keadaan atau adat istiadat setempat. Dan seorang calon suami yang bersedia memberi mahar yang tinggi berarti ia telah sanggup mengawini wanita tersebut tanpa merasa menyesal jika memberikan mahar yang tinggi karena rasa cinta atau mau bekerjasama dengan calon isterinya.

Dan walaupun demikian, kaidah Islam menetapkan: “Memudahkan adalah lebih baik daripada menyukarkan.” Juga dilarang memberikan tekanan-tekanan pada seseorang guna mencari atau menyerahkan mahar yang tinggi, serta tidak boleh melupakan keutamaan seseorang dengan lainnya diantara kaum muslimin. Bahkan Al-Quran menetapkan untuk berbelanja atau memberikan sesuatu menurut kemampuannya. Berdasarkan firman Allah:

“Hendaklah orang yang mampu memberikan nafkah menurut kemampuannya,” (QS. At-Thalaq ayat 7)

Ini berarti bahwa Allah tidak memaksakan sesuatu jika sekiranya memang tidak disanggupi, sehingga besarnya jumlah mahar tidak dipaksakan melainkan menurut kesanggupannya. [reni/islampos]

Sumber: Jawaban Islam/Karya: Hussein Khalid Bahreisj/Penerbit:Al-Ikhlas

islampos mobile :

Redaktur: Reni Fatwa Gumilar

« Meletakkan Karangan Bunga pada Jenazah, untuk Apa?



Saat Kunjungi Bangladesh, Penulis Liberal Ini Tewas Dibunuh

Saat Kunjungi Bangladesh, Penulis Liberal Ini Tewas Dibunuh

Dunia

Saat Kunjungi Bangladesh, Penulis Liberal Ini Tewas Dibunuh

Ahad 10 Jamadilawal 1436 / 1 Maret 2015 10:00

die

SEORANG penulis blog Bangladesh yang tinggal di AS dilaporkan telah dibacok hingga tewas saat berkunjung ke Dhaka.

Avijit Roy datang ke ibukota Bangladesh itu bersama istrinya untuk mengunjungi sebuah festival buku, BBC melaporkan pada Sabtu (28/2/2015).

Sebelumnya, Roy telah menerima banyak ancaman pembunuhan karena tulisan-tulisannya yang mempromosikan paham sekuler, hingga dikritik sebagai anti-Islam.

Polisi mengatakan sedang melakukan penyelidikan atas pembunuhan tersebut namun belum ada yang ditangkap.

Menurut laporan, jenazah Avijit Roy ditemukan pada Kamis (26/2/2015) malam ,sementara istrinya masih berada dalam kondisi kritis akibat serangan itu.

Media setempat menyebutkan keduanya tengah naik becak saat perjalanan pulang dari festival buku ketika diserang dengan parang.

Avijit Roy adalah pendiri blog Mukto-Mona, yang artinya ‘Pikiran Bebas’ dengan tulisan-tulisan mempromosikan pandangan sekuler di Bangladesh yang mayoritas penduduknya dalah Muslim. [sm/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Sodikin Maulana

« Obama Segera Jamu Presiden Afghanistan di Washington



Mau Gigi sehat? Begini Caranya

Mau Gigi sehat? Begini Caranya

anak tertawa
SEPERTI yang kita ketahui, mulut kita merupakan salah satu sumber penyakit paling lengkap. Konon, bakteri-bakteri kecil hidup berkoloni serta tinggal silih breganti di bagian mulut kita, dari gigi, gusi, bibir dan lidah.

Meski menggosok gigi tiap hari, sama sekali tidak menjamin berhasil mengangkat seluruh bakteri.

Tidak heran jika mereka yang malas menjaga kebersihan gigi kerap kali terjangkit sakit gigi. Orang yang rajin gosok gigi saja masih juga kena, apalagi yang jarang gosok gigi? Pada dasarnya, tergantung masing-masing orang untuk melakukan usaha menyelamatkan gigi dari penyakit dan membuatnya tetap bersinar.

Untuk Kesehatan Gigi

Makan kacang-kacangan penuh setiap hari, seperti beras merah, oatmeal, dan roti gandum bukannya biji-bijian murni, seperti roti putih dan nasi. Makan sayur-sayuran sehat, termasuk yang berwarna hijau dan buah-buahan yang berwarna oranye.

Makan Berbagai Jenis Buah

Buah-buahan adalah yang terbaik. Semua jenis makanan ini memiliki gula alami, tapi kandungan air alami di dalam buah-buahan benar-benar mencairkan efek dari gula dan tak ada yang bisa menggantikannya. Kurangi mengonsumsi soft drink, atau minuman yang memiliki kandungan gula lainnya, seperti teh atau kopi sepanjang hari.

Mencegah Kerusakan Gigi

Batasi antara makan dan ngemil. Makanan yang sangat asam bisa menyebabkan demineralisasi (hilangnya zat garam secara berlebihan) dan erosi pada gigi. Gosoklah gigi setelah makan seengak-enggaknya sehari dua kali. Mengunyah permen karet tanpa gula yang mengandung xylitol (gula alami) dapat membantu mengurangi risiko gigi berlubang. []

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah

Cium Seorang Gadis, Pria Ini Masuk Pengadilan

Cium Seorang Gadis, Pria Ini Masuk Pengadilan

Dunia Gila

Cium Seorang Gadis, Pria Ini Masuk Pengadilan

Ahad 10 Jamadilawal 1436 / 1 Maret 2015 07:55

pengadilan hukum

PENGADILAN Saudi dilaporkan telah menjatuhkan hukuman 6 bulan penjara dan cambuk 240 kali kepada seorang pria. Pasalnya pria ini tertangkap polisi telah mencium seorang gadis.

Anggota Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan menangkap pria ini, setelah ia mencium gadis di dalam mobilnya, di tepi laut di pelabuhan timur Dammam, surat kabar Sabq melaporkan pada Sabtu (28/2/2015).

“Polisi merekomendasikan deportasi kepada pria ini untuk mencegah perbuatan jahat serupa di masa yang akan datang, tetapi pengadilan tidak mengijinkan untuk deportasi,” tulis surat kabar ini. [sm/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Sodikin Maulana

« Mengerikan, Bocah 3 Tahun Tembak Kepalanya



Berobat dengan Al-Quran

Berobat dengan Al-Quran

Tahukah Anda

Berobat dengan Al-Quran

Ahad 10 Jamadilawal 1436 / 1 Maret 2015 07:00

Alquran sebagai obat

BAGAIMANA hukumnya berobat dengan kertas-kertas yang bertuliskan ayat-ayat Al-Quran untuk penyembuhan suatu penyakit?

Pengertian yang salah dari sebagian kaum muslimin telah menggunakan kertas-kertas yang bertuliskan ayat-ayat Al-Quran untuk menyembuhkan suatu oenyakit. Ayat-ayat Al-Quran yang ditulis di atas suatu kertas itu lalu dicelupkan ke dalam bejana atau gelas yang berisi air, dan air secepatnya menghapus tinta yang mengandung ayat-ayat Al-Quran lalu si dukun memberikannya pada orang sakit yang memintanya.

Adapun cara lain yaitu dukun tersebut menyuruh agar kertas yang berisi ayat-ayat Al-Quran itu ditelan begitu saja, atau dibakar yang kemudian uapnya diuapkan pada orang sakit dengan tujuan untuk kesembuhan. Cara khurafat atau kelenik ini telah keluar dari ajaran Islam dan telah merendahkan ayat-ayat Tuhan itu sendiri yang dipraktekan oleh mereka yang kurang faham tentang Quran dan Islam. Dan sebenarnya terhadap penyakit-penyakit jasmani telah disediakan oleh Allah berupa obat-obatan yang perlu diteliti berdasar penyelidikan kedokteran sehingga hal tersebut dapat bermanfaat pada yang sakit, baik dengan menggunakan jamu-jamu, pil-pil atau kapsul dan menurut cara yang sesuai dengan ilmu kedokteran.

Dan hal ini diperkuaat dengan adanya hadist Nabi yang menyebutkan bahwa telah menjenguk orang sakit yang kemudian meminta pada keluarganya untuk membawanya pada dokter. Dan seseorang bertanya: “Apakah Tuan berkata yang demikian, Ya Rasulullah?” Nabi menjawab, “Ya , sesungguhnya Allah SWT tidak menurunkan penyakit kecuali juga telah menurunkan obatnya, diajarkan kepada mereka belajar, tidak diketahui oleh mereka yang bodoh, kecuali penyakit beracun, dan itulah kematian,”  (HR. Hakim).

Pandangann Nabi yang demikian telah menunjukan perlunya orang yang sakit untuk berobat, dan penyakit jasmani perlu diobati dengan obat-obatan yang dianalisa dan dibenarkan oleh hasil penyelidikan agar benar-benar dapat membawa kesembuhan, sedangkan penyakit rohani disembuhkan dengan pengobatan kerohanian pula. Sebagaimana firman Allah, “Dan Kami turunkan dari Quran beupa penyembuhan penyakit rohani dan satu rahmat untuk orang-orang mukmin,” (QS. Al-Isra ayat 82). [reni/islampos]

Sumber: Jawaban Islam/Karya: Hussein Khalid Bahreisj/Penerbit:Al-Ikhlas

islampos mobile :

Redaktur: Reni Fatwa Gumilar

« Apa Sajakah Syarat Sah Pernikahan?



Pemukim Yahudi Rusak 300 Bibit Zaitun Milik Warga Palestina

Pemukim Yahudi Rusak 300 Bibit Zaitun Milik Warga Palestina

Palestina

Pemukim Yahudi Rusak 300 Bibit Zaitun Milik Warga Palestina

Sabtu 9 Jamadilawal 1436 / 28 Februari 2015 22:15

pohon zaitun palestina

PEMUKIM Yahudi pada hari Sabtu (28/2/2015) dikabarkan telah menyabotase ladang zaitun warga Palestina, dengan merusak 300 bibit zaitun di al-Khalil (Hebron) Tepi Barat.

“Sekitar 300 bibit zaitun rusak oleh pemukim Yahudi di tanah milik keluarga Housheyya dekat kota Yatta di selatan al-Khalil,” kata Rateb Jabour, koordinator Komite Populer terhadap Tembok dan Permukiman di al-Khalil, dikutip World Bulletin.

Ia mengatakan bibit itu telah ditanam seminggu yang lalu di tanah itu. Awalnya tanah itu memang dikuasai oleh pemukim, akan tetapi pengadilan Israel memerintahkan pemukim Yahudi mengembalikantanah itu ke keluarga Palestina beberapa bulan yang lalu.

Warga Palestina meyakini pemukim Yahudilah yang telah menyabotase lahan pohon zaitun mereka di Tepi Barat yang diduduki. [ds/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Sri Mulyati

« Mesir Tutup Perbatasan, Sudah 6 Bulan Muslim Gaza Tak Bisa Laksanakan Umrah



Protes “Kudeta Houthi”, Ratusan Warga Yaman Gelar Unjuk Rasa

Protes “Kudeta Houthi”, Ratusan Warga Yaman Gelar Unjuk Rasa

Dunia

Protes “Kudeta Houthi”, Ratusan Warga Yaman Gelar Unjuk Rasa

Sabtu 9 Jamadilawal 1436 / 28 Februari 2015 23:00

yemen-protester

RATUSAN warga Yaman dikabarkan telah menggelar unjuk rasa di ibukota Sana’a pada hari Sabtu (28/2/2015) memprotes “kudeta Houthi” di negaranya.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang kelompok Syiah Houthi dan mendukung legitimasi Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi.

Pekan lalu, Hadi melarikan diri dari Sanaa â€" di mana ia telah menjadi tahanan rumah oleh Houthi â€" ke selatan kota Aden. Ia menyatakan bahwa ia masih “sah” sebagai pemimpin Yaman. Hadi juga menyatakan bahwa semua keputusan yang dikeluarkan Houthi sejak bulan September terkait pengambilalihan Sanaa adalah “nol” dan “tidak sah.”

Sebaliknya, Houthi telah bersumpah untuk mengadili pejabat pemerintah yang setia kepada Hadi, yang kelompok Syiah menganggap “tidak sah.”

Pada tanggal 6 Februari, Houthi mengeluarkan “deklarasi konstitusional” membubarkan parlemen dan membentuk dewan transisi 551-anggota.

Deklarasi, yang ditolak oleh sebagian besar kekuatan politik Yaman ini, digambarkan sebagai Kudeta terhadap legitimasi konstitusional, demikian World Bulletin. [ds/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Sri Mulyati

Serangan Bom Bunuh Diri Hantam Kota Samarra Irak »
« Pengadilan Mesir Jatuhkan Hukuman Mati keapada 4 Anggota Ikhwanul Muslimin



Bangsa yang Paradoks

Bangsa yang Paradoks

pengemis jakarta

LIHAT jalan-jalan di Jakarta, pagi, sore, dan malam hari, penuh dengan mobil dan kendaraan motor. Di mana-mana macet. Meski, jalan alternatif, dan jalan tol telah dibangun, bahkan, menghadapi kemacetan, pemerintah membangun jalan lingkar ‘ring road’. Justru terjadi pemandangan yang menyesakkan, jalan-jalan tol, penuh sesak dengan mobil, yang dari seluruh arah menuju Jakarta.

Kalau melihat keluar dari kaca gedung bertingkat di Jakarta, terlihat udara Jakarta, berwarna hitam pekat. Bukan awan. Tapi, polusi yang stadiumnya sudah tinggi.

Gedung bertingkat, plaza, condominium, flat, apartemen, hotel berbintang, dan pusat-pusat rekreasi terus bertambah. Tempat-tempat hiburan berjamur, ada di mana-mana, yang menawarkan berbagai paket hiburan, dan sebagian berbau maksiat. Pada jam-jam istirahat, secara mendadak, jalan-jalan menjadi macet, para pekerja kantor, keluar ruangan, mencari makan, dan ‘istirahat’. Laki dan perempuan, mereka menyerbu hotel-hotel, kafe, dan rumah makan, yang disertai musik hidup (live music). Biaya makan siang dan rendevouze, bisa menghabiskan puluhan juta. Luar biasa.

Kehidupan masyarakat Jakarta, yang urban, dan sebagian kota-kota lainnya, memiliki kemiripan. Apalagi di Bandung, lebih ekstrim lagi. Terutama di kehidupan malam. Jalan menuju Dago, di malam hari, terutama di malam Minggu, terasa hingar bingar dengan berbagai kegiatan, yang bernuansa ‘hiburan’. Hotel penuh sesak, diserbu orang-orang dari Jakarta yang sedang berlibur.

Mereka menikmati akhir pekan alias ‘week end’, disertai cita-rasa gaya para selebritis alias kaum jet-set. Apalagi, sesudah jalan tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang), yang dapat mempersingkat perjalanan dari Jakarta â€" Bandung, dua jam, arus manusia, pengejar nikmat, jumlahnya luar biasa.

Sebuah media pernah memberitakan, sebuah mobil jenis baru, Hummer, yang harganya hampir mencapai Rp.14 ,- milyar, yang di Amerika hanya sebelas orang yang memilikinya, di Jepang nol, sementara itu, di Indonesia jenis mobil baru itu, yang inden jumlahnya lebih dari seratus orang. Sebuah show room yang menjadi dealer jenis mobil build up, yang harganya diatas Rp.5 ,- milyar, seperti kacang goreng, yang membeli ngantri.

Gaya hidup para pejabat, birokrat, sebagian para pemimpin partai serta orang-orang kaya, sangatlah fantastis. Ada kebiasaan orang-orang kaya, yang sebagiannya pejabat, mereka main golf, tidak mau lagi, di padang golf Indonesia. Mereka pergi ke luar negeri, yang paling dekat ke Australia dan Selandia Baru. Bahkan, banyak diantara mereka yang memiliki rumah pribadi di luar negeri.

Mereka menikmati hari libur atau liburan ‘week end’, tidak lagi dipuncak atau pulau-pulau terpencil di Indonesia, termasuk di Bali, atau Lombok, tapi mencari yang lebih eksklusif. Bukan lagi, di Australia, Selandia Baru, atau Pantai Pataya, yang terkenal di Bangkok, tapi mencari tempat yang lebih ‘sunyi’ dan ‘eksklusif’, di daerah pantai di lautan Teduh.

Coba sekali-sekali pergi, ke apartemen yang mewah, flat atau condominium, siapa yang tinggal didalamnya, pasti banyak kaum ‘pribumi’nya. Bukan orang asing. Mereka yang menggunakan lebel baru, yang bernama kaum ‘selebritis’, meskipun tidak begitu jelas, apa pekerjaan mereka. Namun, mereka dapat menikmati kehidupan yang luar biasa.

Ada seorang yang baru menjadi OKB (orang kaya baru), karena mendapat kesempatan menjadi orang ‘penting’ pergi ke Plaza, dan membeli sebuah sepatu yang harganya Rp. 7 juta. Bahkan, ada yang sudah tidak pernah lagi menginjakkan kakiknya di plaza atau tempat hiburan di Indonesia. Minimal mereka tiga hari sekali pergi Singapura, hanya untuk berbelanja. Jangan di tanya lagi, bagaimana bentuknya pasar Senen, yang sudah mulai kumuh itu.

Namun, hari-hari ini berbagai media menyuguhkan berita yang diluar dugaan, begitu banyaknya orang kena busung lapar dan kekurangan gizi. Memang, nasib orang-orang miskin, yang kalah dalam perjuangan hidup, tak memiliki akses politik dan ekonomi, nasibnya kian malang. Apalagi, sesudah pemerintah menjatuhkan palu godam kenaikan harga BBM, banyak rakyat urban yang mengalami nasib kurang gizi dan busung lapar.

Kenaikan BBM mempunyai multi efek, yang paling terkena rakyat miskin, yang tidak memiliki penghasilan yang tetap. Orang-orang desa yang sudah tidak memiliki sawah, meninggalkan desa, dan masuk kota besar, bekerja di sektor jasa, buruh kasar, kuli bangunan, kuli galian, bekerja di pabrik-pabrik, yang sifatnya part timer. Sewaktu-waktu mereka bisa kehilangan pekerjaannya. Jualan di pinggir jalan, di pinggir rel kereta api, di malam hari menjadi pekerja sek, bagi kaum perempuannya, semakin hari menghadapi kenyataan yang kian pahit. Apalagi, akhir-akhir ini banyak pabrik yang menutup usahanya, entah karena apa.

Ada di antara mereka yang melakukan relokasi usahanya ke negara lain, karena alasan-alasan yang tidak begitu jelas. Tapi, semuanya itu menambah panjangnya jumlah penganggur di Indonesia. Entah berapa jumlah penganggur di Indonesia? Tapi, yang jelas jumlah orang yang miskin, kian bertambah banyak.

Anak-anak kecil berumur 3-5 tahun hidup dipinggir bantaran kali, rel kereta api, dibawah kolong jembatan, melihat mereka terasa sangat perih. Anak-anak yang mestinya mereka belum saatnya bekerja, dipaksa orang tuanya mencari uang. Menjadi pengamen, peminta-minta, tukang semir sepatu dan lainnya.

Di jalan-jalan di Jakarta, malam hari masih banyak anak yang ngamen di jalan-jalan. Bahkan, ada seorang pemulung yang anak meninggal, di bawa kesana kemari, sampai ditangkap polisi, dan mayat anaknya di RSCM di otopsi, karena tak mampu membayar biaya penguburan anaknya. Seorang ibu menjual anaknya karena tak mampu lagi menghidupi anaknya yang masih kecil. Para TKI yang terusir dari negeri Jiran, dan terdampar di Nunukan nasibnya sungguh getir, seakan mereka bukan lagi warga negara Indonesia, tak terurus.

Melihat keadaan Indoensia, saat ini, sangatlah paradok antara kehidupan orang-orang miskin dengan orang-orang kaya. Sampai hari ini tak terdengar ungkapan dari para pemimpin partai atau organisasi baik yang Islam. Padahal mereka umumnya yang miskin adalah orang-orang yang beragama Islam. Melihat kenyataan yang sangat padadoks itu, seakan mereka tanpa hati. Mereka yang kaya dengan kehidupan sendiri-sendiri. Sementara orang-orang miskin, yang terkena busung lapar, kekurangan gizi, dan tak memiliki apa-apa lagi, dibiarkan dengan kehidupan sendiri. Tanpa ada belas kasihan.

Sungguh sangat paradoks kehidupan di Indonesia. Seperti kita bukan merupakan satu bangsa lagi, bangsa Indonesia. Wallahu ‘alam. []

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah

Pohon Tua

Pohon Tua

pohon matahari

Oleh: Irfan Toni Herlambang, Majalah SAKSI Jakarta

SUATU ketika di sebuah padang tersebutlah sebatang pohon rindang. Dahannya rimbun dengan dedaunan. Batangnya tinggi menjulang. Akarnya menembus tanah hingga dalam. Pohon itu tampak gagah dibanding dengan pohon-pohon lain di sekitarnya.

Karena itu pohon itu menjadi tempat hidup bagi beberapa burung di sana. Mereka membuat sarang dan bergantung hidup pada batang-batang pohon itu. Burung-burung itu membuat lubang dan mengerami telur-telur dalam kebesaran pohon itu. Pohon merasa senang mendapatkan teman saat mengisi hari-harinya yang panjang.

Orang-orang pun bersyukur atas keberadaan pohon tersebut. Mereka kerap singgah dan berteduh di kerindangan pohon itu. Mereka duduk dan membuka bekal makan di bawah naungan dahan-dahan. “Pohon yang sangat berguna,” begitu ujar mereka setiap selesai berteduh. Lagi-lagi sang pohon pun bangga mendengar perkataan itu.

Namun, waktu terus berjalan. Sang pohon mulai sakit-sakitan. Daun-daunnya rontok, ranting-rantingnya mulai berjatuhan. Tubuhnya kini kurus dan pucat. Tak ada lagi kegagahan yang dulu di milikinya. Burung-burung pun mulai enggan bersarang di sana. Orang yang lewat tak lagi singgah untuk berteduh.

Sang pohon sedih. “Ya Tuhan, mengapa begitu berat ujian yang Kau berikan padaku? Aku butuh teman. Tak ada lagi yang mau mendekatiku. Mengapa Kau ambil semua kemuliaan yang pernah aku miliki?” begitu ratap sang pohon hingga didengar seluruh hutan. “Mengapa tak Kau tumbangkan saja tubuhku agar aku tak perlu merasakan siksaan ini?” sang pohon terus menangis membasahi tubuhnya yang kering.

Musim telah berganti, namun keadaan belumlah mau berubah. Sang pohon tetap kesepian dalam kesendiriannya. Batangnya tampak semakin kering. Ratap dan tangis terus terdengar mengisi malam-malam hening yang panjang. Hingga pada saat pagi menjelang.

“Cittt…cericirit…cittt” Ah suara apa itu? Ternyata, .ada seekor anak burung yang baru menetas. Sang pohon terhenyak dalam lamunannya.

“Cittt… cericirit… cittt.” Suara itu makin keras melengking. Ada anak burung baru menetas. Lama kemudian riuhlah pohon itu atas menetasnya burung-burung baru. Satu, dua, tiga…. Empat anak burung lahir ke dunia!

“Ah, doaku dijawab-Nya,” seru sang pohon.

Keesokan harinya beterbanganlah burung-burung ke arah pohon itu. Mereka membuat sarang-sarang baru. Ternyata, batang kayu yang kering mengundang burung dengan jenis tertentu untuk mau bersarang di sana. Burung-burung itu merasa lebih hangat berada di dalam batang yang kering ketimbang sebelumnya. Jumlahnya pun lebih banyak dan lebih beragam. “Ah, kini hariku makin cerah bersama burung-burung ini,” gumam sang pohon dengan berbinar.

Sang pohon kembali bergembira. Dan ketika dilihatnya ke bawah, hatinya kembali membuncah. Ada sebatang tunas baru yang muncul di dekat akarnya. Sang Tunas tampak tersenyum. Ah, rupanya airmata sang pohon tua itu menumbuhkan bibit baru yang akan melanjutkan pengabdiannya pada alam.

Teman, begitulah. Adakah hikmah yang dapat kita petik dari kisah di atas? Allah memang selalu punya rencana-rencana rahasia untuk kita. Allah dengan kuasa yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, akan selalu memberikan jawaban-jawaban buat kita. Walaupun kadang penyelesaiannya tak selalu mudah ditebak, namun, yakinlah, Allah Maha Tahu yang terbaik buat kita.

Saat dititipkan-Nya cobaan kepada kita, di saat lain diberikan-Nya kita karunia yang berlimpah. Ujian-Nya bukanlah harga mati. Saat Allah memberikan cobaan pada sang pohon, sesungguhnya Dia sedang menunda pemberian kemuliaan. Allah tidak menumbangkan pohon itu sebagaimana yang diminta, sebab Dia menyimpan sejumlah rahasia. Allah sedang menguji kesabaran yang dimiliki si pohon.

Teman, yakinlah, apapun cobaan yang kita hadapi adalah bagian dari rangkaian kemuliaan yang sedang dipersiapkan-Nya untuk kita. Jangan putus asa, jangan lemah hati. Allah selalu bersama orang-orang yang sabar. []

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah

Aktivis

Aktivis

mahasiswa pelajar tas jalan kaki

Oleh: Sapto Waluyo

EH ngomong-ngomong, boleh tau gak, berapa umur kamu sekarang sih? Mungkin 16, 17, atau 18 taon? Wow, ada yang baru sweet seventeen, yak. Dari sekian belas ganti kalender itu, berapa banyak prestasi yang telah kamu catat dalam hidup ini?

Prestasi yang dimaksud bukan cuma juara lomba seni dan olahraga, atau adu kepintaran otak. Itu semua memang perlu, Tapi, lebih penting lagi “prestasi sosial”, misalnya: berapa kali kamu membuat ortu berbahagia hingga menangis tersedu-sedu, apa saja yang pernah kamu lakukan terhadap adik-kakak sehingga mereka benar-benar merasa punya saudara kandung nan tercinta? Apa yang telah kamu lakukan untuk sekolah, lingkungan tetangga, dan masyarakat di sekitarmu?

Saya senang menonton iklan di teve yang membawa pesan moral, seperti seorang anak yang bangun di pagi hari, lalu bergegas membersihkan sampah di lingkungan rumahnya. Inisiatif itu kemudian menggerakkan kawan-kawannya sebaya untuk menyingsingkan lengan baju ikut bersampah-ria. Mereka tidak takut kotor, karena ada sabun mandi yang membasmi kuman di tubuh. Itu iklan cerdas bangeet, dan mendidik!

Ada lagi iklan anak muda yang mau pergi kemping dan sudah dijemput kawanannya dengan mobil troper, tapi dia menunggu ibunya pulang dari pasar, lalu membantu angkut keranjang belanja dan pamitan. Pesan iklannya bagus â€" hormat pada orangtua â€" sama bagusnya dengan iklan anak muda yang memberi tempat duduk di atas kereta api yang penuh sesak kepada ibu-ibu yang kebingungan akibat beli karcis bodong. Sayang produk yang diiklankan sama sekali tak bagus:… rokok!

Inisiatif untuk melakukan kebaikan sekecil apapun tanpa ada pamrih sedikitpun itulah yang mendorong lahirnya seorang: AKTIVIS. Ingat yak, yang penting bukan sekadar bergerak (move) atau bertindak (action), sebab seorang aktivis memiliki motivasi (niyat) yang kuat.

Ada orang yang setiap hari kerjanya mengorek-ngorek tong sampah dari subuh sampai maghrib, tapi bukan aktivis lingkungan, karena dia petugas kebersihan kampung atau pemulung. Ada lagi orang yang suka mengangkut barang, tapi bukan aktivis pula, karena kerjaannya memang kuli angkut. Ada juga orang yang suka mengatur dan mempersilakan duduk para penumpang, tapi sama sekali bukan aktivis, karena dia kondektur.

Dalam khazanah dakwah, kita mengenal istilah Muharik (penggerak) yakni tokoh mengarahkan masyarakat untuk berbuat kebaikan (al Ma’ruf) dan mencegah keburukan (al Munkar). Ada pula istilah ‘Amil (pekerja) dakwah, maksudnya mereka yang siap memikul beban tugas dan kewajiban demi memperbaiki kondisi masyarakat. Mereka itulah â€" muharik dan ‘amil â€" yang pantas disebut aktivis. Bukan orang yang berdakwah dan bertabligh demi mengharapkan amplop atau popularitas. Kamu bisa kan mendeteksi perbedaannya di lapangan?

Allah mengingatkan, “Tidaklah sama orang mu’min yang duduk (tidak ikut berperang) tanpa uzur dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad (mujahidun) atas orang-orang yang duduk (qa’idun) satu derajat…” (An Nisa: 95).

Lihat, nyata benar bedanya: seorang aktivis yang mengerahkan seluruh potensi dirinya untuk berjuang di jalan Allah (mujahid) dengan mereka yang suka nongkrong aja (qa’id). Dalam ungkapan Betawi, ko’it artinya modar alias tewas. Ya, fisik mereka mungkin masih hidup dan segar-bugar, tapi jiwa dan semangatnya telah terkubur. Kayak mummi aja, hiiii!

Kita juga harus mampu membedakan seorang ‘Amil (ain-mim-lam) dengan Amil (hamzah-mim-lam). Yang satu bermakna bekerja dan beraktivitas, sedang yang kedua berarti berangan-angan kosong atawa berkhayal. Jauh betul yap bedanya. Sekarang coba hitung, dari belasan tahun umur kamu masing-masing: berapa prosen digunakan untuk aktivitas kebaikan atau keburukan, dan berapa sisanya untuk ngelamun. Jangan terlalu sering ngelamun, nanti jadi oon kayak Mpok Oneng atau si Kabayan. []

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah

Syuhada Bahri: Waspadai Dua Virus ‘Koalisi Hitam’

Syuhada Bahri: Waspadai Dua Virus ‘Koalisi Hitam’

syuhada bahri

GERAKAN dakwah untuk menyelamatkan Indonesia, menghadapi tantangan dari ‘’koalisi hitam’’ yang menggunakan dua virus. Yang pertama adalah cinta dunia, dan kedua kemaksiatan.

Demikian dikemukakan Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia KH Syuhada Bahri, dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Dakwah di Aula Masjid Al Furqan Jl Kramat Raya 45 Jakarta Pusat, Jum’at (27/2/2015) sore.

Hadir dalam pembukaan Rakernas, segenap pembina, pengawas, dan pengurus harian Dewan Dakwah beserta para pimpinan Dewan Dakwah Perwakilan dari 32 provinsi.

Yang dimaksud ‘’koalisi hitam’’, jelas Syuhada Bahri, adalah gerakan-gerakan anti-Islam seperti sekulerisme, pluralisme, liberalisme, misionarisme palangis, orientalisme, dan sebangsanya.

Gerakan anti-Islam itu memiliki tujuan akhir memurtadkan umat Islam. Namun ketika sulit mencapai tujuan akhir itu, mereka kemudian mengubah targetnya menjadi menjauhkan umat Islam dari agamanya. Caranya dengan memunculkan pemahaman Islam yang keliru yang akhirnya menghasilkan orang Islam yang ‘’alergi’’ bahkan membenci ajaran Islam.

Koalisi itu menyebarkan virus wahn (cinta dunia) sehingga ummat Islam menjadi lemah, gampang melakukan kemaksiatan, dan akhirnya mudah dikalahkan. Fenomena ini sudah diperingatkan jauh-jauh hari oleh Rasulullah SAW sebagaimana dilukiskan dalam hadits dari Tsauban.

Dalam hadits itu dikatakan, Rasulullah SAW berkata, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya, ”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata, ”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278).

Salah satu virus kesesatan yang diperdagangkan ‘’Koalisi Hitam’’ adalah narkoba. Menyitir data dari BNN, Syuhada Bahri mengungkapkan bahwa saat ini tercatat ada 4,5 juta pengguna narkoba di Indonesia. Sekitar 1,2 juta di antaranya sudah tidak mungkin direhabilitasi karena kondisi mereka terlalu parah. Bahkan, saban hari ada 40-50 pengguna narkoba yang meninggal.

Oleh karena itu, belum lama ini Dewan Dakwah mengeluarkan statemen mendukung pelaksanaan hukuman mati secepatnya bagi pelaku kejahatan perdagangan narkoba yang sudah divonis mati oleh otoritas hukum Indonesia.

Ketua Umum Dewan Dakwah juga memperingatkan kampanye kesesatan yang menyasar generasi muda Islam. Misalnya peredaran buku “Saatnya Aku Belajar Pacaran”. Buku setebal 218 halaman itu ditulis Toge Aprilianto dan diterbitkan oleh Brilian Internasional pada 2010. Isinya tentang pacaran, bercinta, dan hubungan anak dengan orangtua.

Mengutip Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Syuhada Bahri mengungkapkan bahwa konten buku tersebut mengajak remaja untuk berbuat dosa pacaran dan bahkan berzina.

Rakernas Dewan Dakwah berlangsung secara sederhana pada 27 Februari hingga 1 Maret 2015. Kegiatan ini merupakan persiapan menyongsong Silaturahim Nasional (Silatnas) yang akan diselenggarakan pada September 2015 nanti.

Ketua Pembina Dewan Dakwah Prof AM Saefuddin mengatakan, Silatnas akan membentuk kepengurusan baru periode 2015-2019, menetapkan policy dasar lembaga, dan menyusun program kerja. [Bowo/Islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Rayhan

Mesir Tutup Perbatasan, Sudah 6 Bulan Muslim Gaza Tak Bisa Laksanakan Umrah

Mesir Tutup Perbatasan, Sudah 6 Bulan Muslim Gaza Tak Bisa Laksanakan Umrah

Palestina

Mesir Tutup Perbatasan, Sudah 6 Bulan Muslim Gaza Tak Bisa Laksanakan Umrah

Sabtu 9 Jamadilawal 1436 / 28 Februari 2015 18:45

umrah mesji saudi

MUSLIM Jalur Gaza, Palestina tidak bisa melaksanakan ibadah umrah sehubungan dengan ditutupnya perbatasan oleh Mesir. Demikian dilansir oleh ArabNews, Sabtu (28/2/2015)

Dalam waktu enam bulan belakangan ini, sebenarnya sekitar 7.500 warga Gaza sudah berusaha untuk melakukan perjalanan umrah ke Arab Saudi, tapi tidak berhasil. Mesir membatasi semua akses masuk dan keluar dari wilayah tersebut sejak 24 Oktober tahun lalu.

Mesir memang membuka perbatasan Sinai, namun hanya untuk para mahasiswa dan pasien saja. Israel sendiri sangat membatasi warga Gaza keluar dari wilayah itu.

“Saya sudah menunggu dari waktu ke waktu. Kami merasa satu hari berlalu seolah-olah satu tahun,” kata Fares Hayek, 80, yang ingin melaksanakan umrah. [sa/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah

« Warga Gaza Demo Serangan Yahudi Terhadap Tempat Ibadah di Tepi Barat



Lupa Isteri

Lupa Isteri

Foto hanya ilustrasi

Foto hanya ilustrasi

PERGAULAN suami isteri kadang seperti sinar matahari dan daun. Matahari memberikan energi buat tumbuhkembangnya daun. Dan daun mengolah energi menjadi makanan dan oksigen. Dari situlah, sinar matahari yang panas terasa sehat dan segar. Bayangkan jika matahari lupa bersinar.

Alam memang tidak sama dengan manusia. Karena alam tidak punya sifat lupa. Manusialah yang kerap lupa. Dalam hal apa pun. Termasuk ketika berumah tangga.

Cuma bedanya, dosis lupa dalam berumah tangga biasanya rendah. Lebih karena kebiasaan dan kemampuan konsentrasi. Bukan karena masalah prinsipil seperti lupa anak isteri, lupa tanggung jawab hidup, lupa amanah Allah, dan lain-lain. Kalau lupa jenis tadi, sudah bukan lagi sekadar lupa yang bisa dimaklumi. Tapi sudah penyimpangan yang berujung hukuman.

Walaupun berdosis kecil, lupa karena kebiasaan dan kurang konsentrasi bisa bikin rumah tangga tak senyaman semestinya. Ada butiran pasir dalam tumpukan nasi. Setidaknya, hal itulah yang kini dirasakan Bu Nuni.

Empat tahun sudah Bu Nuni menemani suami mengarungi bahtera rumah tangga. Ibu dua anak ini begitu bahagia. Ia bersyukur pada Allah yang mempertemukan jodoh yang baik. Suami yang saleh, amanah, dan sayang keluarga.

Cuma, ada satu hal yang kerap membuatnya bingung bersikap. Suaminya begitu pelupa. Mau marah, tidak disengaja. Nrimo saja, kok peristiwanya terus-terusan. Bahkan, kadang bobotnya di luar kewajaran.

Ketika masih tergolong pengantin baru, Bu Nuni pernah diajak suami jalan-jalan. Di suatu tempat, suaminya ngajak makan bakso. Mungkin, di situlah suasana yang paling cocok buat terbangunnya saling pemahaman. Santai, dan mungkin romantis.

Tapi, Bu Nuni merasakan ada yang aneh ketika suaminya ke kasir buat bayar. Setelah selesai makan, suami Bu Nuni bilang mau ke kasir. Tapi, kok lama sekali. Hampir setengah jam. Ada apa? Apa ia ke kamar mandi. Atau?

Setelah pas setengah jam, Bu Nuni ngecek ke kasir. Ternyata, suaminya tidak ada. Begitu pun di kamar mandi. Tidak ada tanda-tanda kalau suaminya ada di dalam. Ia agak panik. Apa mungkin ada yang menculik suaminya? Kayaknya mustahil. Kontan saja, suasana santai dan romantis yang baru saja mengalir berubah drastis. Ia benar-benar gelisah.

Sempat terbersit keinginan untuk nanya ke pelayan bakso tentang keberadaan suaminya. Tapi, ia agak ragu. Bu Nuni khawatir ada salah paham. Jangan-jangan orang malah mengira kalau suami isteri itu sedang marahan. Kan nggak bagus, masak suami isteri berjilbab marahan di tempat ramai. “Ah, lebih baik diam!” ucap Bu Nuni memutuskan.

Lebih pusing lagi setelah menyadari kalau uang di dompetnya tak lebih dari lima ribu rupiah. Sedang tagihan bakso dan pernik-perniknya bisa mencapai dua belas ribuan. “Duh, Mas udah bayar apa belum, ya?” suara batin Bu Nuni tambah tak karuan. Tapi, karena tak ada tanda-tanda tagihan, Bu Nuni memutuskan pulang. Ia berbaik sangka kalau suaminya sudah bayar. Kalau belum, pasti ada teguran. Dan syukurnya tidak.

Malam itu, di kendaraan umum menuju rumah, pikiran Bu Nuni tak karuan. Ia berharap, suaminya tidak apa-apa. Mungkin, ada ucapan atau sikapnya di warung bakso itu yang menyinggung hati suaminya. Karena kecewa, ia ditinggal pulang. Tapi, kesalahan yang mana? Rasa-rasanya, tidak ada. Atau memang seperti inikah sifat suaminya: mudah tersinggung.

Setiba di rumah, Bu Nuni bingung campur marah. Pasalnya, ia menemukan suami sedang asyik nonton tivi bersama ayah ibu mertua. “Dasar, orang dibiarkan kebingungan, sementara dia enak-enakan nonton tivi. Huh!” umpat Bu Nuni seketika.

Namun, Bu Nuni tambah bingung ketika suaminya menatapnya tajam. Ia benar-benar tampak seperti orang linglung. Tiba-tiba ia berujar, “Astaghfirullah! Ni, tadi kan kita makan bakso, ya? Maaf, Mas benar-benar lupa!”

Lupa? Suami Bu Nuni menjelaskan. Ketika sedang bayar bakso, ia bertemu teman lama sewaktu satu pengajian. Setelah berbincang sebentar, temannya pamit pulang. Karena jalannya searah, spontan, suami Bu Nuni menawarkan diri untuk mengantar. Saat itu, ia benar-benar lupa, kalau isterinya sedang nunggu. Dan baru sadar ketika Bu Nuni tiba di rumah.

Kalau saja tidak ada penjelasan dari ayah dan ibu mertua, bisa dipastikan, Bu Nuni tidak akan percaya. “Masmu itu memang pelupa berat, Ni. Sudah banyak yang jatuh korban!” ucap ibu mertua, ringan.

Peristiwa minggu lalu juga sempat bikin heboh. Sesuai pesanan Bu Nuni, suaminya akan langsung ke supermarket selepas pulang kantor. Ada beberapa keperluan bayi yang mesti segera dibeli: susu dan popok bayi. Bu Nuni berharap, suaminya tidak lupa.

Setiba di rumah, suaminya sempat menggoda. Seolah, ia benar-benar lupa. Padahal, barang belanjaan ada di balik pintu. Bu Nuni lega ketika diperiksa semua pesanan lengkap. Alhamdulillah. Tapi kok, banyak sekali barangnya. Ada susu, popok, baju anak-anak, mainan anak, sirop, kue kering, sabun mandi. Uang dari mana?

Ternyata, keheranan itu pun dirasakan suami Bu Nuni. Ia heran kenapa uangnya jadi lebih dua ratus ribu. Uang siapa? Setelah Bu Nuni memeriksa kantong belanjaan lebih teliti, ia tidak menemukan sesuatu. “Mas, pesawat telepon titipan tetangga mana?” Jadi, uang itu…?

Kini, Bu Nuni sedang terburu-buru menuju rumah. Ketika baru beberapa menit duduk di majelis taklim, tetangga menelpon kalau si bungsu nangis di dalam rumah. Sementara pintu terkunci. Padahal, sebelum berangkat tadi, Bu Nuni sudah berpesan ke suami yang satu jam lagi juga akan keluar rumah. “Mas, si bungsu masih tidur. Kalau mau berangkat, tolong titip si bungsu ke ibu. Jangan lupa, ya Mas!”

Nyatanya, suami Bu Nuni memang belum berubah. “Ah, Masku. Kumat lagi penyakitnya. Sabar…sabar!” ujar Bu Nuni prihatin. []

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah

Mengerikan, Bocah 3 Tahun Tembak Kepalanya

Mengerikan, Bocah 3 Tahun Tembak Kepalanya

Dunia Gila

Mengerikan, Bocah 3 Tahun Tembak Kepalanya

Sabtu 9 Jamadilawal 1436 / 28 Februari 2015 16:21

INSIDEN balita meninggal akibat pistol kembali terjadi di AS. Akibat kelalaian orang tuanya, seorang bocah 3 tahun asal Texas meninggal dunia, setelah tak sengaja menembak kepalanya di rumah bocah tersebut pada hari Jumat (27/2/2015), kata media AS.

Bocah yang telah terluka parah itu padahal tengah berada di rumahnya di Houston dengan ibu dan saudaranya pada saat itu. Bocah itu sempat dilarikan dengan helikopter ke rumah sakit dalam kondisi kritis tetapi kemudian meninggal, lapor stasiun berita NBC KPRC.

Bocah yang menjadi korban yang meninggal tersebut tidak disebutkan namanya.

“Saya pikir itu mengerikan. Saat melihat anak tak berdosa tertembak,” kata tetangga korban, Kristine Longwood kepada detektif yang menangani kasus tersebut. Menurut pengakuannya, kejadian ini merupakan kecelakaan tragis. [sm/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Sodikin Maulana

« Erdogan Kritik Demonstran Laki-laki Pakai Rok Mini