Kristenisasi di Indonesia Dari Masa Ke Masa (2)

Kristenisasi di Indonesia Dari Masa Ke Masa (2)

Kristen Ambon 1923, sumber: atoyisme.blogspot.com Kristen Ambon 1923, sumber: atoyisme.blogspot.com

Oleh: Arif Wibowo, Peneliti Pusat Studi Peradaban Islam (PSPI), [email protected]

Abad Misi

Awal abad ke XIX merupakan tahun-tahun yang berat bagi eksistensi kolonialis Belanda  di Indonesia. Serentetan perang perlawanan datang silih berganti dari satu tempat ke tempat lain.

Beberapa perang yang terkenal antara lain Perang Diponegoro atau Perang Jawa (Java Oorlog, 1825 â€" 1830), Perang Padri (1821 â€" 1837), Perang di Sulawesi Selatan (sekitar 1825),  Perang Banjarmasin (1859 â€" 1905), Perang di Bali (1846 â€" 1849) dan Perang Aceh (Aceh Oorlog, 1873 â€" 1904).

Perspektif Sejarah Indonesia memandang peristiwa itu benar-benar sebagai bentuk perang [1]. Selain perang berskala besar (war atau oorlog), juga terdapat pemberontakan-pemberontakan dalam skala yang lebih kecil.

Untuk melihat besarnya eskalasi perang Jawa yang dibobarkan Pangeran Diponegoro, kita bisa melihat dari jumlah korban perang, tercatat, korban meninggal pada orang Eropa mencapai 8.000 jiwa, orang pribumi yang di pihak Belanda 7.000 jiwa. Biaya perang 20 juta gulden.

Total orang Jawa yang meninggal, baik rakyat jelata maupun pengikut Diponegoro 200.000 orang. Padahal total penduduk Hindia Belanda waktu itu baru tujuh juta orang dan separuh penduduk kota Yogyakarta terbunuh [2].

Meski Perang Diponegoro menyebabkan semakin ditekannya politik Islam di tanah Jawa, akan tetapi, ternyata hasrat untuk terus mempelajari dan mendakwahkan Islam tidak pernah surut.

Snouck Hurgronje yang menyamar menjadi muslim dan melakukan perjalanan Haji, mendapati, betapa ulama asal nusantara menempati posisi yang tinggi di dua kota suci kaum muslimin, yakni Mekah dan Madinah.

Pada akhir abad ke 19 muncul beberapa ulama kelahiran Indonesia yang diakui ketinggian ilmunya di Timur Tengah.  Mereka menjadi pengajar tetap di Masjid Mekkah, seperti Syekh Nawawi (dari banten), Syekh Khatib Al Minangkabawi dan Syekh Machfudz (dari Tremas). Satu hal yang cukup menarik dari perkembangan ini ialah, bahwa pelajar dari berbagai daerah yang melanjutkan pelajaran di Mekah biasanya baru dianggap dapat menyempurnakan pelajaran mereka setelah memperoleh bimbingan terakhir dari ulama kenamaan kelahiran Indonesia tersebut [3].

Selain itu, jumlah pelajar atau santri asal kepulauan nusantara juga mendominasi dari sisi jumlah, dibanding pelajar dari wilayah lain yang menuntuk ilmu di Mekkah dan Madinah.

Pada waktu Snouck Hurgronje melakukan penelitian selama 6 bulan di Mekah, ia mencatat jumlah mahasiswa Indonesia di sana mencapai 5.000 orang, mewakili 50 persen mahasiswa asing di Saudi [4].

Fenomena itu tentu membangkitkan trauma tersendiri bagi pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Sebab masyarakat terdidik di kalangan santri terbukti mampu menggerakkan masyarakat.

Di samping itu, meskipun perang dalam skala besar sudah berakhir, tapi letupan pemberontakan kecil di berbagai wilayah tetap berlangsung di bawah pimpinan para kyai dan pemimpin tarekat. Peristiwa yang terjadi secara beruntun ini menjadi pembicaraan besar di negeri Belanda.

Media massa ikut aktif menyuarakan usulan untuk menangulangi pemberontakan. Pasca pemberontakan petani di Cilegon misalnya, surat kabar Standaard sebuah artikel tentang pentingnya pengkristenan Hindia Belanda.

Artikel dalam surat kabar itu menyatakan persetujuannya dengan pendapat Groneman, penulis artikel itu â€"Ottolander dari Pancur (Situondo)- melangkah lebih jauh dari Groneman dalam mengecam pemerintah. Seperti dikatakannya “Semangat VOC masih menjiwai kalangan pemerintah”. Ia menyusun daftar sebab-sebab yang mencetuskan kerusuhan-kerusuhan itu lalu menganjurkan pembaruan-pembaruan seperti penurunan pajak, penghapusan wajib tanam, perbaikan sarana-sarana komunikasi, perbaikan pendidikan pejabat pamong praja, dan yang tidak kurang  pentingnya, Kristenisasi seluruh nusantara.[5]

Fenomena tersebut telah menjadikan Di beberapa kalangan sejarawan, periode ini disebut sebagai abad misi, yang terentang dari pertengahan abad 19 sampai hengkangnya Belanda dari Indonesia.

Pada periode inilah muncul sastra-sastra anonim yang bersifat anti Islam seperti Darmagandhul dan Gatholoco, pembangunan sekolah dan rumah sakit kristen secara besar-besaran, dan kegiatan penginjilan yang dilindungi oleh negara, yang saat itu di bawah penjajahan Kerajaan Belanda.

Sampai-sampai seorang Haji Misbach yang dikenal sebagai Haji merah karena berhaluan komunispun menyebut kegiatan kristenisasi sebagai satu dari empat setan besar yang harus diperangi, yakni kolonialisme, kapitalisme, feodalisme dan kristenisasi.

Sumber: http://www.islampos.com/kristenisasi-di-indonesia-dari-masa-ke-masa-2-154608/

Pemuda Muhammadiyah Kutuk Pembakaran Masjid di Swedia

Pemuda Muhammadiyah Kutuk Pembakaran Masjid di Swedia

Nasional

Pemuda Muhammadiyah Kutuk Pembakaran Masjid di Swedia

Sabtu 5 Rabiulawal 1436 / 27 December 2014 12:18

dirse

PIMPINAN Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jogjakarta mengutuk aksi pembakaran masjid di Swedia yang terjadi tepat pada perayaan Natal di seluruh dunia.

Aksi ini menunjukkan sikap ekstrimisme dan kebencian terhadap agama bisa terjadi di semua tempat termasuk di negara Eropa yang selama ini digadang-gadang sebagai penjaga toleransi dan HAM di Dunia. 

“Untuk itu dialog internal maupun antar umat beragama harus terus diintensifkan agar tidak muncul lagi insiden pembakaran rumah ibadah karena bisa membuat eskalasi ketegangan meluas di berbagai tempat,” ujar Ridwan Furqoni Ketua PWPM DIY seperti dikutip situs Muhammadiyah, Sangpencerah.com, Sabtu (27/12/2014)

Umat Islam di Indonesia tentu sangat menyayangkan insiden tersebut. Di saat Indonesia yang berpenduduk mayoritas Islam mampu menjaga penyelenggaraan Natal berjalan baik dan aman, justru di belahan bumi lainnya ternoda dengan pembakaran masjid yang menyebabkan beberapa jamaah yang sedang menunaikan sholat terluka.  Insiden ini bisa dikategorikan tindakan terorisme.
.
Pemuda Muhammadiyah juga mendesak Kementerian Luar Negri RI untuk mengeluarkan statement resmi terkait aksi pembakaran masjid di Swedia mengingat Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar.

Seperti diberitakan sebelumnya Insiden ini terjadi pada Kamis (25/12/2014) di kota Eskilstuna. Si pembakar yang tengah dicari pihak kepolisian ini menjalankan aksinya saat 15-20 orang muslim tengah menjalan ibadah Salat Zuhur. Akibat insiden ini setidaknya lima orang mengalami luka bakar dan menghirup terlalu banyak asap.

“Seorang saksi melihat seseorang membuang objek melalui jendela bangunan yang berfungsi sebagai masjid. Tidak lama setelah aksi itu kebakaran mulai tersulut di seluruh gedung,” kata Juru Bicara Polisi Eskilstuna, Lars Franzell seperti dilansir BBC. [rn/Islampos]

Redaktur: Rayhan

« 120.966 Lebih Warga Aceh Mengungsi dari Banjir



Sumber: http://www.islampos.com/pemuda-muhammadiyah-kutuk-pembakaran-masjid-di-swedia-154604/

Wow, Mie Aceh Nih!

Wow, Mie Aceh Nih!

Resep

Wow, Mie Aceh Nih!

Sabtu 5 Rabiulawal 1436 / 27 December 2014 11:23

Mie-Aceh2

TENTU Anda pernah mendengar soal mie aceh. Belum pernah mencoba menu yang satu ini? Jika belum, sekadar tahu saja, citarasa Mie Aceh sangat menggugah selera. Komposisi bahan dan bumbu begitu pas, sehingga terciptalah aroma dan citarasa yang nikmat.

Nah, jika anda tertarik untuk membuat Mie Aceh di rumah, berikut akan Resep Mie Goreng Aceh Spesial untuk Anda :

Bahan-bahan Mie Aceh:

400 gram mie basah / kuning
750 ml kaldu sapi
150 gram udang basah, bersihkan, buang kulitnya.
150 gram daging kambing / sapi, potong dadu
1 buah tomat, potong dadu
4 siung bawang putih, iris tipis.
3 siung bawang merah, iris tipis.
60 gram tauge, siangi, buang buntutnya.
100 gram kol, iris tipis.
1 sdt cuka
2 sdm kecap manis
1 batang daun bawang, iris halus.
1 sdm sledri, iris halus.
2 sdt garam.
3 sdm makan minyak goring.

Bumbu halus Mie Aceh:
5 buah bawang merah.
3 siung bawang putih.
4 buah cabai merah, buang bijinya.
½ sdmbubuk kunyit.
4 butir kapulaga.
1 sdt jinten, sangrai.
1 sdt lada butir.

Pelengkap Mie Aceh:
Kerupuk Udang / Kerupuk Emping.
Acar mentimun.

Cara Membuat Mie Aceh :
Tumis irisan bawang merah, irisan bawang putih dan bumbu halus hingga harum.
Masukkan daging kambing / sapi, aduk dan masak hingga berubah warna.
Kemudian tambahkan udang dan tomat, aduk rata.
Masukkan kaldu, sledri, daun bawang, garam dan cuka.
Masak hingga daging matang dan air berkurang sambil sesekali diaduk.
Masukkan kol dan tauge, aduk rata.
Kemudian tambahkan mie dan kecap manis.
Aduk sampai semua bahan tercamppur rata dan matang. Angkat.
Sajikan panas-panas dengan acar mentimun dan emping goreng. []

Redaktur: Saad Saefullah

« Yuk Coba Petai Balado Spesial



Sumber: http://www.islampos.com/wow-mie-aceh-nih-154593/

Guru, Profesi dengan Risiko Tinggi

Guru, Profesi dengan Risiko Tinggi

guru-mengajar

Oleh Dr. Manpan Drajat, M.Ag., Dosen UIN SGD Bandung DPK STAI DR.KH.EZ. Muttaqien Purwakarta, Ketua STAI DR.KH.EZ.Muttaqien Purwakarta

MUNGKIN ada sebagian orang beranggapan bahwa jadi guru itu gampang, asal sedikit menguasai materi, bisa ngomong di depan anak, jadi deh guru. Pernyataan ini tidak semuanya salah, karena mungkin dahulu ketika sekolah mudah didirikan baik sekolah suasata apalagi sekolah negeri karena memang rasio jumlah penduduk dengan jumlah sekolah tidak seimbang, sementara sumber daya manusianya terbatas.

Maka siapapun yang berminat dapat dengan mudah menjadi guru. Bahkan di beberapa wilayah terpencil di Indonesia masih ditemukan lulusan SMA mengajar SMP, Lulusan SMP mengajar SD. Demikian pula pada masa sebelum ada trend adanya sertifikasi guru, masyarakat menganggap bahwa menjadi guru tidak menjanjian masa depan yang cerah. Sebagian orang menjadikan profesi guru sebagagai pilihan profesi terakhir.

Faktanya tidak demikian, bahwa mejadi guru yang sesungguhnya adalah tidak mudah, dan penuh risiko. Saya sering katakan kepada mahasiswa saya, bahwa ketika Anda mengajar di kelas, sebenarnya Anda sedang mempertaruhkan masa depan anak-anak Anda. Jika Anda mengajar dengan baik dan benar, sama dengan Anda sedang mempersiapkan masa depan yang baik bagi anak didik Anda, begitupun sebaliknya. Jika Anda mengajar tidak baik dan tidak benar, sama dengan Anda mempersiapkan masa depan yang suram bagi anak didik Anda.

Masih ingat kisah Prof. Dr. Yohanes Surya di sebuah stasion tv suasta bercerita ketika ia dikritik temannya, ia bisa melahirkan juara-juara olimpiade karena memilih bibit-bibit dari anak-anak pintar dan sekolah-sekolah paforit. Untuk menjawab kritikan itu ia meminta ke Gubernur Papu 300 siswa yang dianggap “bodoh” di sekolah-sekolah Papua. Maka ia bawa 300 siswa dari Papua untuk belajar di sekolah yang ia kelola di Jakarta. Dari 300 anak tersebut betul-betul bukan anak yang berprestasi di sekolahnya bahkan ada yang tidak naik kelas dua sampai tiga tahun. Apa yang terjadi setelah beberapa tahun kemudian belajar dengan guru-guru di sekolah beliau, banyak dari mereka memperoleh mendali emas dalam olimpiade nasional mapun internasional.

Dari kisah di atas kita bisa menarik kesimpulan, tidak ada anak bodoh yang lahir ke bumi ini, setiap anak baik di Amerika maupun di Papua lahir dengan lebih dari 100 miliar sel otak sebagai potensi kecerdasan yang Alloh berikan kepada umat manusia. Bahasa kasarnya, apakah siswa bertemu dengan guru yang baik dan benar atau tidak dalam mengajar. Guru di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mebangun kecerdasan anak.

Ternyata jadi guru tidak semudah yang dibayangkan, tidak cukup seorang guru hanya berbekal penguasaan materi, metode dan pendekatan pembelajaran tidak kalah penting dari materi sendiri. Seorang bijak mengatakan bahwa aththoriqoh ahammu minal maddah metode lebih penting dari materi itu sendiri. Seberapa banyak materi yang dikuasai jika tidak memiliki metode dan pendekatan pembelajaran yang baik tentu tidak akan bisa mencapai hasil yang optimal.

Oleh karena itulah kuliah-kuliah pendidikan sebagian besar mata kuliah diarahkan pada penguasaan metodologi. Saatnya kita merenungkan kembali apakah kita akan atau telah menjadi guru yang memberikan harapan yang cerah bagi anak-anak kita? []

Redaktur: Saad Saefullah

Sumber: http://www.islampos.com/guru-profesi-dengan-risiko-tinggi-154570/

Malaysia Alihkan Dana Pesta Tahun Baru untuk Korban Banjir

Malaysia Alihkan Dana Pesta Tahun Baru untuk Korban Banjir

Dunia

Malaysia Alihkan Dana Pesta Tahun Baru untuk Korban Banjir

Sabtu 5 Rabiulawal 1436 / 27 December 2014 09:51

pesta tahun baru malaysia

KEMENTERIAN Wilayah Persekutuan Malaysia memutuskan pembatalan acara menyambut Tahun Baru 2015 di Putrajaya pada malam 31 Desember.

Dana acara sebesar RM 3 juta yang semula untuk acara tahu baru akan dialihkan bagi para korban banjir di Malaysia.

“Saya akan berbincang dengan pihak Ambank, dan pengurus Kumpulan AmBank, Tan Sri Azman Hashim yang sedang menunaikan umrah, (agar) uang RM3 juta (untuk program) itu kalau boleh disalurkan untuk bantuan banjir,” katanya seperti dikutip Agenda Daily, Kamis (25/12).

Sebelumnya, pelbagai pihak mendesak pemerintah untuk membatalkan program menyambut Tahun Baharu 2015 di Putrajaya karena tidak menghormati bencana banjir di lima negara bagian Malaysia.

Tengku Adnan menerangkan, Kementeriannya melalui Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL) akan mengirim peralatan dan keperluan untuk membantu para korban banjir.

“Kita sediakan tenaga penyelamat, pasukan pembersihan sebanyak 100 orang, klinik berjalan, pelbagai jenis lori, tangki air, alat khusus pengangkut sampah, buldoser dan layanan fogging,” katanya.

Tengku Adnan menambahkan, Kementerian juga akan menyediakan konter khusus bagi masyarakat untuk memberikan sumbangan pakaian dan makanan bagi korban banjir. [rn/Islampos]

Redaktur: Rayhan

« Hormati Korban Banjir, Malaysia Batalkan Agenda Tahun Baru



Sumber: http://www.islampos.com/malaysia-alihkan-dana-pesta-tahun-baru-untuk-korban-banjir-154575/

Perempuan Itu… Lelaki Itu…

Perempuan Itu… Lelaki Itu…

Opini

Perempuan Itu… Lelaki Itu…

Sabtu 5 Rabiulawal 1436 / 27 December 2014 08:52

kursi1


Oleh: Arief Siddiq Razaan

PEREMPUAN Itu?
a. Mengedepankan rupa iman daripada rupa wajah.
b. Menjaga suci lahir-batin hingga tiba saatnya menikah.
c. Mengutamakan kesantunan ujar daripada mahir bersilat lidah.
d. Membudayakan jilbab syari daripada baju seksi model jahiliyah.
d. Mempercantik diri untuk suami bukan untuk sembarang lelaki gagah.
e. Memasak untuk menghidupi keluarga dengan menu halal menggugah.
f. Mengajari anak baca Al-Qur’an sebagai wujud kecintaan pada Allah.
g. Memuliakan suami dengan senyum tulus dan cinta yang berlimpah.
h. Mewujudkan ikhtiar membina keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah

Lelaki Itu?
a. Menyempurnakan rupa iman daripada rupa wajah.
b. Menjaga suci lahir-batin dan berahlakul karimah hingga menikah.
c. Melembutkan ujar, melunakkan keras hati, dan menjauhi amarah.
d. Membentengi diri dari tipudaya syahwat yang merusak akidah.
e. Mengupayakan tangguh fisik-batin untuk bimbing istri kala melangkah.
f. Menjadi imam rumah tangga dengan bekal Al-Qur’an sebagai risalah.
g. Meneduhkan istri dengan cinta, kasih dan sayang yang lebih berlimpah.
h. Menjadi tauladan untuk keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Untuk mewujudkan hal itu, mari kita mulai dengan doa:
===========================================

‘Rabbana hablana milladunka zaujan thayyiban wayakuna shahiban lii fiddini waddunya wal akhirah’

***
‘Ya Tuhan kami, berikanlah kami pasangan yang terbaik dari sisi-Mu, pasangan yang juga menjadi sahabat kami dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat.’ []

Redaktur: Saad Saefullah

« King Suleiman dan Penyesatan Sejarah



Sumber: http://www.islampos.com/perempuan-itu-lelaki-itu-154565/

King Suleiman dan Penyesatan Sejarah

King Suleiman dan Penyesatan Sejarah

film king suleiman

Oleh : Henny (Ummu Ghiyas Faris), www.ummughiyas.blogspot.com

PERKEMBANGAN teknologi sudah semakin canggih, begitu pun dengan teknik-teknik film besutan sutradara-sutradara terkenal. Kemajuan teknologi bisa dianggap menjadi baik dan buruk, tergantung dari si pemakai. Bagi pemuja kebebasan, pembuatan film bisa digunakan ajang kebebasan berekspresi, tak peduli baik ataupun buruk.

Begitu pun dengan berbagai tayangan di layar kaca, sungguh sangat membuat kita prihatin. Sebagai umat muslim, begitu banyak tayangan-tayangan yang menyudutkan kehidupan umat. Lebih parahnya kaum muslimin terlena dan asyik dengan tayangan-tayangan yang sejatinya merusak akidah umat.

Sebut saja tayangan boolywood; Mahabarata, Jodha Akbar, Ramayana, Mahadewa, dan yang baru tayang King Suleiman. Serial King Suleiman yang mulai tayang Senin (22/12/2014) di salah satu televisi swasta, serial ini menceritakan Sultan Suleiman Al-Qanuni. Film serial ini menuai protes umat Islam. Sejatinya hati umat Islam tersakiti dengan tayangan ini.

Konon film ini di Turki dilarang tayang bahkan Presiden Turki Racep Tayyep Erdogan mengecam film tersebut ketika ditayangkan di Turki akhir 2012 lalu. Yang menjadi pertanyaannya mengapa justru di negeri ini tayang dengan berbagai dalih ?

Tidak sesuai Fakta Sejarah

Sejarah umat Islam pernah berjaya di masanya, tapi dalam serial ini terlalu banyak memasukkan unsur-unsur fiktif yang bertolak belakang dengan sejarah sebenarnya. Yang lebih menonjol dalam serial ini adalah unsur tahta, harta, dan perempuan.

Dalam kisah tahta, dalam serial ini Sultan Suleiman dikisahkan sebagai sosok pemimpin yang angkuh. Padahal jika kita bercermin dari sejarah sosok Sultan Suleiman Al-Qanuni adalah sosok pemimpin yang bijaksana dalam bertingkah laku, terutama dalam mengambil keputusan. Karenanya beliau terkenal sebagai pemimpin yang disegani.

Dikisahkan dalam Daulah Ustmaniyah para perempuan ini mengumbar aurat secara bebas. Apakah Islam mengajarkan umbar aurat? Tentu saja jawabannya tidak! Lebih ironisnya lagi tayangan ini mempertontonkan adegan-adegan Sultan yang berganti-ganti pasangan perempuan yang menemaninya tidur. Tidak hanya itu banyak adegan tidak senonoh seperti tarian erotis dan adegan ranjang. Jika kita berpikir waras apakah seorang sultan yang menjunjung tinggi Syariat Islam akan dengan sengaja menonton tarian-tarian erotis, yang tentu saja para penarinya adalah bukan mahromnya? sekali lagi jawabannya tentu tidak!

Secara kasat mata saja sudah terlihat, bahwa film ini memang sengaja menyudutkan Islam. Padahal, pada zaman Sultan Suleiman Al-Qanuni (1520-1566), Daulah Ustmaniyah menerapkan undang-undang (qanun) yang diadopsi dari syariat Islam, yang tentu saja mewajibkan perempuan Muslimah berjilbab (menutup aurat).

Sumber: http://www.islampos.com/king-suleiman-dan-penyesatan-sejarah-154539/

Masjid Lain di Kota Swedia Juga Diserang

Masjid Lain di Kota Swedia Juga Diserang

Dunia

Masjid Lain di Kota Swedia Juga Diserang

Sabtu 5 Rabiulawal 1436 / 27 December 2014 05:43

dirse


SEBUAH Masjid diserang di kota Swedia tenggara Eskilstuna Kamis malam lalu hanya beberapa jam setelah masjid lain di kota yang sama mengalami serangan pembakaran, media Swedia melaporkan.

Polisi mengatakan seorang pria tak dikenal menghancurkan jendela masjid Kamis malam hanya beberapa meter dari tempat masjid pertama diserang oleh insiden pembakaran, kata surat kabar Swedia Aftonbladet seperti dikutip Anadolu Agency.

Polisi mengatakan masih belum jelas apakah kedua kasus penyerangan tersebut saling terhubung.

Dalam insiden pertama, lima orang mengalami luka-luka ketika orang tak dikenal membakar sebuah masjid di Eskilstuna. Dinas Keamanan Swedia meluncurkan penyelidikan atas serangan pembakaran tersebut.

Expo, sebuah yayasan Swedia yang meningkatkan kesadaran tentang bahaya rasisme dan xenofobia, mengatakan sedikitnya 12 serangan terjadi terhadap masjid di Swedia pada tahun ini.

Ini berarti bahwa ada setidaknya satu serangan per bulan kepada masjid di Swedia dari bulan Januari sampai Desember 2014, menurut hitungan Expo.

Serangan pembakaran di masjid terjadi pada Hari Natal di tengah perdebatan panas terkait imigrasi di Swedia.[fq/islampos]

Redaktur: Al Furqon

« Lebih dari 39 Ribu Orang Tewas di Suriah Selama Tahun 2014



Sumber: http://www.islampos.com/masjid-lain-di-kota-swedia-juga-diserang-154536/

103.000 Orang Dievakuasi Akibat Banjir Besar di Malaysia

103.000 Orang Dievakuasi Akibat Banjir Besar di Malaysia

Dunia

103.000 Orang Dievakuasi Akibat Banjir Besar di Malaysia

Sabtu 5 Rabiulawal 1436 / 27 December 2014 04:56

bvh


LEBIH dari 103.000 orang telah dievakuasi akibat banjir di empat negara bagian di Semenanjung Malaysia selama musim hujan terberat dalam beberapa dekade pada tahun ini.

Negara bagian Pahang mengalami kenaikan terbesar dalam jumlah pengungsi, pada saat adanya tambahan 6.000 pengungsi yang membawa total menjadi lebih dari 35.700 pengungsi pada hari Jumat kemarin (26/12/2014), menurut laporan Malaysia Insider seperti dikutip Anadolu Agency. Dari semua pengungsi, hampir 20.000 saat ini berlindung di 44 pusat bantuan di ibukota negara bagian Kuantan.

Di Kelantan, jumlah pengungsi mengalami sedikit penurunan dari hampir 35.000 menjadi sekitar 32.000 di enam distrik yang mengalami perbaikan dalam situasi banjir.

Pengungsian juga terjadi di Terengganu dan Perak, sehingga total pengungsi di dua negara bagian itu 30.000 dan 5.500.

Sementara itu, perayaan tahun baru akibat banjit, perayaan tahun baru dibatalkan di Perak dan kota Putrajaya, pusat pemerintahan federa Malaysia di selatan ibukota Kuala Lumpur.

Sultan Perak Nazrin Shah mengumumkan bahwa semua acara hiburan yang dijadwalkan telah dibatalkan dan dia memerintahkan agar semua masjid mengadakan upacara tambahan setelah shalat Jumat untuk berdoa perbaikan di wilayah tersebut.

Sementara itu, pembatalan program di Putrajaya diumumkan oleh menteri wilayah federal, yang membela tindakan Perdana Menteri Najib Razak dari kritikan banyak orang karena berada di luar negeri pada saat negara sibuk menangani bencana banjir.

“Ada yang mengatakan PM sedang enak-enakan, PM tidak berbuat apa-apa, semua ini adalah propaganda dan fitnah,” lapor Malaysia Insider memgutip pernyataan Tengku Adnan Tengku Mansor yang mengatakan pada konferensi pers.[fq/islampos]

Redaktur: Al Furqon

« Berapa Jumlah Warga Palestina yang Gugur di Suriah?



Sumber: http://www.islampos.com/103-000-orang-dievakuasi-akibat-banjir-besar-di-malaysia-154519/

Jadi Pecandu Narkoba, Pria Ini Ditembak Mati Ayahnya Sendiri

Jadi Pecandu Narkoba, Pria Ini Ditembak Mati Ayahnya Sendiri

Dunia Gila

Jadi Pecandu Narkoba, Pria Ini Ditembak Mati Ayahnya Sendiri

Sabtu 5 Rabiulawal 1436 / 27 December 2014 03:25

pistol


RASA jengkel yang sudah kelewatan, tak jarang membuat seseorang gelap mata. Tak terkecuali seorang ayah kepada anaknya. Seperti yang dilakukan seorang pria Mesir Ini yang telah gerah dengan kelakuan anaknya yang merupakan seorang pecandu.

Pria Ini tak segan memutuskan untuk mengambil hukum dengan tangannya sendiri, saat ia menembak mati anaknya yang berusia 18 tahun karena menolak untuk berhenti memakai narkoba.

Setelah marah atas penolakan putranya untuk berhenti memakai narkoba dan menyerahkan dirinya ke polisi, sang ayah segera menarik pistol dan menembaknya di jalan yang ramai di kota Minya, hampir 250 km sebelah selatan ibukota Mesir Kairo.

Sebuah surat kabar lokal melaporkan bahwa ayah pecandu obat Ini, telah berkali-kali memanggil polisi untuk menangkap anaknya sulungnya. [sm/islampos/e247]

Redaktur: Sodikin Maulana

« Saat Sekarat, Wanita Ini Dicuri Cincin Kawinnya



Sumber: http://www.islampos.com/jadi-pecandu-narkoba-pria-ini-ditembak-mati-ayahnya-sendiri-154503/

Mengetahui Hak Tetangga (3-Habis)

Mengetahui Hak Tetangga (3-Habis)

tetangga muslim

DIRIWAYATKAN dari Rasulullah SAW, bahwasanya ada seorang datang kepada beliau, mengeluh tentang tetangganya, kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu menganggunya, dan sabarlah atas gangguannya. Cukuplah kematian akan memisahkan (antara kamu dengannya).”

Al-Hasan Al-Bashri berkata, “Bukanlah yang dikatakan bertetangga yang baik adalah tidak mengganggu tetangga, akan tetapi bertetangga yang baik adalah sabar terhadap gangguan tetangganya.”

‘Amr bin Al-‘Ash berkata, “Yang dinamakan orang yang menyambung persaudaraan itu bukanlah orang yang menyambung persaudaraan kepada orang yang memang ingin menyambungnya dan memutuskan orang yang akan memutuskan persaudaraan; orang yang seperti itulah hanyalah orang yang sadar. Adapun yang dinamakan orang yang menyambung persaudaraan itu adalah orang yang menyambung persaudaraan kepada orang yang ingin memutuskan hubungan, dan bertindak lemah lembut kepada orang yang berbuat kasar kepadanya. Yang dinamakan orang yang sabar itu bukanlah orang yang sabar terhadap orang-orang yang memang bertindak sabar kepadanya, dan bertindak masa bodoh ketika orang lain berbuat masa bodoh kepadanya, orang yang seperti itu hanyalah orang yang sadar, akan tetapi orang yang sabar, adalah orang yang bertindak sabar terhadap orang-orang yang berlaku masa bodoh kepadanya.”

Al-Faqih mengatakan bahwa setiap muslim hendaknya sabar terhadap gangguan tetangga dan tidak menyakiti tetangganya dan tetangganya merasa aman dari padanya. Rasa aman dari tetangganya itu terdiri dari tiga hal, yaitu: Aman dari gangguan tangan, lisan dan aurat. Aman dari gangguan tangan yaitu seandainya tetangga-tetangganya itu berada di pasar lantas ingat bahwa dompetnya tertinggal di rumah, maka tetangganya itu tidak merasa curiga sama sekali. Aman dari gangguan lisan, yaitu ia tidak mengucapkan perkataan yang seandainya didengar oleh tetangganya ia akan diam, atau bila perkataan itu disampaikan kepada tetangganya, maka ia akan merasa malu. Sedangkan aman dari gangguan aurat, yaitu seandainya ia sedang bepergian lalu diberitahu bahwa tetangganya masuk ke rumahnya, maka hatinya merasa tenang dan gembira.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, bahwasanya ia berkata: Ada tiga perilaku yang pada masa Jahiliyah dianggap perbuatan bak yang bila kaum muslimin mengerjakannya, maka mereka akan lebih utama, yaitu:

1. Sewaktu kedatangan tamu, ia akan bersungguh-sungguh di dalam berbuat baik kepada tamunya.
2. Seandainya ia mempunyai istri yang sudah tua, maka ia tidak akan menceraikannya dan ia tetap menjadikan istrinya, karena khawatir akan terlunta-lunta.
3. Apabila mengetahui bahwa tetangganya mempunyai hutang atau berada dalam keadaan yang sulit, maka ia bersungguh-sungguh dalam memberi bantuan sampai-sampai ia membayarkan hutangnya dan berusaha keras untuk ikut menyelesaikan kesulitan yang dihadapi tetangganya itu.

Anas bin Malik RA menceritakan dari Rasulullah SAW, bahwasanya beliau bersabda, “Sesungguhnya nanti pada hari kiamat tetangga itu tergantung pada tetangganya, di mana tetangganya akan berkata, ‘Wahai Tuhanku, Engkau telah melapangkan rezek kepada saudaraku ini dan menyempitkan rezeki kepadaku. Di waktu sore aku kelaparan dan saudaraku ini kenyang, coba tanyakan kepadanya kenapa pintunya ditutup tanpa mempedulikan aku dan menghalangi aku dari apa yang telah Engkau lapangkan kepadanya’.”

Diriwayatkan dari Sufyan Ats-Tsauri, bahwasanya ia berkata: Ada sepuluh macam perilaku yang termasuk tindakan yang kejam, yaitu:

1. Seseorang yang berdoa untuk dirinya sendiri, tetapi ia tidak mendoakan kedua orangtuanya dan segenap kaum muslimin.
2. Seseorang yang pandai membaca al-Quran, tetapi ia tidak mmbacanya 100 ayat setiap harinya.
3. Seseorang yang masuk mesjid dan keluar lagi, tetapi ia tidak mengerjakan shalat dua rakaat.
4. Seseorang yang melewati kubur, tetapi ia tidak mengucapkan salam dan mendoakan ahli kubur.
5. Seseorang masuk sesuatu kota pada hari Jum’at kemudian ia keluar lagi, tetapi ia tidak mengerjakan shalat Jum’at.
6. Seseorang yang kedatangan orang pandai (alim) di daerahnya, tetapi ia tidak belajar apapun daripadanya.
7. Dua orang yang bertemu di jalanan, tetapi ia tidak menanyakan namanya.
8. Seseorang yang diundang untuk berkunjung, tetapi ia tidak berkunjung kepada orang yang mengundangnya.
9. Orang muda yang menyia-nyiakan masa mudanya, di mana ia tidak mau mencari ilmu dan belajar tatakrama.
10. Seseorang yang kenyang sedangkan tetangganya kelaparan, tetapi ia tidak mau memberi makanan sedikitpun kepada tetangganya.

Al-Faqih berkata: Kesempurnaan bertetangga yang baik itu ada empat, yaitu:

1. Membantu tetangganya dengan apa yang ada padanya.
2. Tidak menginginkan apa yang dipunyai oleh tetangganya.
3. Tidak mengganggu tetangganya.
4. Sabar terhadap gangguan tetangganya. [Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin 1/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang]

Redaktur: Rika Rahmawati

Sumber: http://www.islampos.com/mengetahui-hak-tetangga-3-habis-154485/

Mauritania Hukum Mati Pria Murtad

Mauritania Hukum Mati Pria Murtad

Islam Mancanegara

Mauritania Hukum Mati Pria Murtad

Sabtu 5 Rabiulawal 1436 / 27 December 2014 01:27

pengadilan hukum


SEORANG pria Muslim di Mauritania, salah satu negara di Afrika, dilaporkan telah divonis hukuman mati karena murtad pada hari Rabu (24/12/2014). Hukuman ini dijatuhkan setelah pengadilan memutuskan bahwa ia telah menulis sesuatu yang menghujat ajaran Islam, sumber pengadilan mengatakan kepada AFP.

Mohamed Ould Cheikh Mohamed, yang berusia sekitar 30 tahun, pingsan saat putusan dibacakan akhir Rabu (24/12/2014) di sebuah pengadilan di Nouadhibou, di barat laut ibukota Mauritania, kata sumber itu tanpa menyebut nama.

Sebelumnya, Mohamed telah ditahan sejak 2 Januari 2013, dan mengaku tidak bersalah atas tuduhan kepadanya.

Mauritania memberlakukan hukuman mati, namun belum pernah mengeksekusi mati orang sejak tahun 1987.

Selama sidang, hakim mengatakan Mohamed telah menantang beberapa tindakan Nabi, kata sumber itu kepada AFP.

Namun, Mohamed menjelaskan bahwa hal itu dilakukan itu bukan berniat untuk menyakiti nabi, sumber tersebut menambahkan. [sm/islampos/aby/afp]

Redaktur: Sodikin Maulana

« Masjid di Jerman Dicoret-coret Lambang Nazi



Sumber: http://www.islampos.com/mauritania-hukum-mati-pria-murtad-154505/

Berapa Jumlah Warga Palestina yang Gugur di Suriah?

Berapa Jumlah Warga Palestina yang Gugur di Suriah?

Dunia

Berapa Jumlah Warga Palestina yang Gugur di Suriah?

Jumat 4 Rabiulawal 1436 / 26 December 2014 23:55

suriah


SEDIKITNYA 1.200 hingga 1.300 warga Palestina dilaporkan telah tewas di Suriah, yang sementara perkiraan yang telah lama hilang. Keterangan ini disampaikan oleh kedutaan Palestina di Suriah pada hari Kamis (25/12/2014).

Kedutaan Besar Palestina di Suriah juga mengatakan bahwa 2.200 warga Palestina ditahan sebagai tahanan oleh pemerintah Suriah. Kedutaan juga menambahkan bahwa sebagian kecil warga yang dipenjara karena ikut terlibat konflik, Maan News Agency melaporkan.

Kepala delegasi Organisasi Pembebasan Palestina di Suriah, Ahmad Majdalani mengatakan pada tahap awal krisis, warga Palestina di Suriah tidak terlibat.

Namun Majdalani mengatakan titik balik terjadi saat kelompok bersenjata pindah ke kamp pengungsi Yarmouk Palestina di Damaskus, yang menyeret Palestina ke dalam konflik.

Sementara itu, kedutaan di Lebanon memberikan angka sekira 1.300 warga Palestina telah gugur. [sm/islampos/aby/maan]

Redaktur: Sodikin Maulana

« 2 Tentara Mesir Tewas Dibom di Semenanjung Sinai



Sumber: http://www.islampos.com/berapa-jumlah-warga-palestina-yang-gugur-di-suriah-154501/

2 Tentara Mesir Tewas Dibom di Semenanjung Sinai

2 Tentara Mesir Tewas Dibom di Semenanjung Sinai

Dunia

2 Tentara Mesir Tewas Dibom di Semenanjung Sinai

Jumat 4 Rabiulawal 1436 / 26 December 2014 23:20

sinai-egypt-army


SEORANG perwira dan tentara Mesir dikabarkan telah tewas, setelah sebuah bom menghantam sebuah kendaraan militer di Semenanjung Sinai, yang merupakan wilayah bergejolak.

Menurut pejabat keamanan Mesir, serangan terjadi di selatan kota el-Arish di Sinai utara, Kamis (25/12/2014).

Tentara lainnya juga ikut terluka dalam ledakan itu, kata para pejabat yang namanya tak ingin disebutkan.

Keadaan darurat telah diumumkan di bagian utara Semenanjung Sinai, sejak dua serangan terhadap pos-pos pemeriksaan tentara Mesir yang menewaskan 30 tentara pada bulan Oktober 2013.

Warga yang tinggal di sepanjang perbatasan antara Sinai utara dan Jalur Gaza yang terkepung telah diperintahkan untuk pindah. Bahkan, tentara Mesir juga telah meratakan lebih dari 800 rumah di daerah itu untuk menciptakan zona penyangga yang lebih luas dengan Gaza.

Militer Mesir menganggap Semenanjung Sinai tempat yang aman bagi orang-orang bersenjata, yang menggunakan wilayah tersebut sebagai basis untuk melakukan “penyerangan.” [sm/islampos/aby]

Redaktur: Sodikin Maulana

« Puluhan Pejabat Senior Israel Ditangkap atas Tuduhan Korupsi



Sumber: http://www.islampos.com/2-tentara-mesir-tewas-dibom-di-semenanjung-sinai-154499/

Seputar Hukum Perayaan Natal Bersama (2-Habis)

Seputar Hukum Perayaan Natal Bersama (2-Habis)

pohon-natal

Oleh: Yan S. Prasetiadi, M.Ag, Akademisi, Tinggal di Purwakarta â€" Jawa Barat.

MAKNANYA, kedua hari raya Jahiliyyah itu tidak diakui oleh Rasulullah saw. Nabi juga tidak membiarkan mereka bermain pada kedua hari yang menjadi tradisi mereka. Sebaliknya, Nabi bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mengganti keduanya dengan hari yang lebih baik.” Pernyataan Nabi yang menyatakan, “mengganti” mengharuskan kita untuk meninggalkan apa yang telah diganti. Karena tidak mungkin antara “pengganti” dan “yang diganti” bisa dikompromikan. Sedangkan sabda Nabi saw, “Lebih baik dari keduanya.” mengharuskan digantikannya perayaan Jahiliyah tersebut dengan apa yang disyariatkan oleh Allah kepada kita. (Hafidz Abdurrahman, Ibid).

Ketiga, kebijakan Umar ra, terkait syarat yang ditetapkan bagi Ahli Dzimmah, yang disepakati oleh para sahabat, dan para fuqaha’ setelahnya, bahwa Ahli Dzimmah tidak boleh mendemonstrasikan hari raya mereka di wilayah Islam. Para sahabat sepakat, mendemonstrasikan hari raya mereka saja tidak boleh, lalu bagaimana jika kaum Muslim melakukannya, maka tentu tidak boleh lagi. (Hafidz Abdurrahman, Ibid).

Umar bin al-Khattab ra, berpesan: “Tinggalkanlah bahasa (jargon) kaum ajam (non-Arab). Janganlah kalian memasuki (komunitas) kaum Musyrik dalam hari raya di gereja-gereja mereka. Karena murka Allah akan diturunkan kepada mereka.” (HR. al-Baihaqi dengan Isnad yang Shahih).

Ibn Taimiyyah menjelaskan: “Umar melarang belajar bahasa (jargon) mereka, dan sekedar memasuki gereja pada Hari Raya mereka. Lalu, bagaimana dengan mengerjakan perbuatan mereka? Atau mengerjakan apa yang menjadi tuntutan agama mereka. Bukankah melakukan tindakan mereka jauh lebih berat lagi? Bukankah merayakan hari raya mereka lebih berat ketimbang hanya sekedar mengikuti dalam hari raya-nya? Jika murka Allah akan diturunkan kepada mereka pada hari raya-nya, akibat tindakan mereka, maka siapa saja yang terlibat bersama mereka dalam aktivitas tersebut, atau sebagian aktivitas tersebut pasti mengundang adzab tersebut.” (Lihat, Ibnu Taimiyyah, Iqtidhâ’ as-Shirâth al-Mustaqîm,, Juz I/515).

Hal senada pun dikemukakan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, beliau menyatakan, para ulama sepakat haram mengucapkan ‘Selamat Hari Raya’ kepada mereka, tidak ada perselisihan pendapat. “Mengucapkan selamat terhadap simbol-simbol kekufuran yang khas adalah haram berdasarkan kesepakatan (ulama), seperti mengucapkan selamat kepada kafir dzimmi dengan hari raya dan puasa mereka. Misalnya si fulan mengatakan, ‘hari raya berkah buat Anda’, atau ‘Anda selamat dengan hari raya ini’ dan semisalnya. Meskipun seorang muslim yang mengucapkan hal tersebut selamat dari kekufuran, namun hal itu tetap termasuk keharaman.” (Ahkâm Ahl ad-Dzimmah, Juz I/442).

 

Bagaimana dengan Memakai Atribut Natal?

Dalam menyikapi hal ini, penulis sepakat dengan istinbath (penggalian hukum) KH. M. Shiddiq Al-Jawi (18/12/2014), bahwa haram hukumnya karyawan muslim mengenakan atribut Natal, seperti baju dan topi Sinterklas. Dalil keharamannya ada dua:

Pertama, karena memakai atribut Natal termasuk perbuatan menyerupai kaum kafir (tasyabbuh bil kuffar). “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka.” (HR. Abu Dawud, no 4033; Ahmad, Al Musnad, Juz 3 no. 5114; Tirmidzi, no 2836). Makna menyerupai kaum kafir (tasyabbuh bil kuffar), adalah menyerupai dalam hal aqidah, ibadah, adat istiadat, atau gaya hidup (pakaian, kendaraan, perilaku dll) yang memang merupakan bagian dari ciri khas kekafiran mereka. (Imam Shan’ani, Subulus Salam, 4/175; Ali Ibrahim Mas’ud ‘Ajiin, Mukhalafah al-Kuffar fi as-Sunnah an-Nabawiyyah, hal. 14).

Berdasarkan dalil hadits tersebut, haram hukumnya seorang karyawan muslim memakai atribut atau asesoris Natal, misal: baju atau topi sinterklas. Sebab atribut atau asesoris Natal itu, merupakan baju atau atribut khas yang melambangkan syiar atau simbol kekafiran. (‘Isham Mudir, Haqiqah Baba Nuwail wa al-Karismas, hal. 19).

Kedua, karena perbuatan tersebut termasuk bentuk partisipasi (musyarakah) muslim dalam hari raya kaum kafir yang sudah diharamkan dalam Syariah Islam. Hal ini sudah dijelaskan sebelumnya.

Maka dari itu, karyawan muslim tidak boleh diam dan bahkan wajib menolak perintah atau ketentuan atasannya untuk mengenakan atribut Natal, baik atasannya muslim maupun non muslim. Karena Rasul saw bersabda: “Tidak ada ketaatan kepada makhluk (manusia) dalam bermaksiat kepada al-Khaliq (Allah SWT).” (HR Ahmad, no. 20672 & Al-Hakim, no 5870).

Demikian pula para ulama apalagi pemerintah, haram berdiam diri. Ulama wajib memberi nasihat/fatwa kepada para karyawan muslim, dan juga melakukan muhasabah (kritik) kepada pemerintah. Pemerintah pun wajib melarang para pemilik mal atau pusat perbelanjaan yang memaksa karyawan muslim mengenakan atribut Natal. (KH. M. Shiddiq Al-Jawi: 18/12/2014)

Jika pemerintah mendiamkan pemaksaan atribut Natal, dan para pemilik mal tetap mengharuskan karyawan muslim memakai atribut Natal, padahal karyawan tersebut sudah menyampaikan penolakan, maka dalam kondisi seperti ini terdapat udzur syar’i bagi karyawan muslim tersebut, yaitu adanya paksaan (ikraah) yang dapat menghilangkan dosa. Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mengangkat (dosa) dari umatku; yaitu (dosa karena) tersalah (tidak sengaja), lupa, dan apa-apa yang dipaksakan atas mereka.” (HR. Ibnu Majah, no 2045 dan Al-Hakim, no 2801). (Imam Shan’ani, Subulus Salam, 3/176, hadits hasan). (Ibid).

Demikianlah hukum Islam tentang perayaan Natal dan yang terkait dengannya, semoga umat Islam tidak bingung dalam menentukan sikap. Karena sesungguhnya kebingungan tidak akan muncul tatkala Islam dijadikan pandangan hidup seorang Muslim. Wallahu A’lam.

Redaktur: Eva

Sumber: http://www.islampos.com/seputar-hukum-perayaan-natal-bersama-2-habis-154511/

Sekolah di Cina, Dilarang Gelar Acara Natal

Sekolah di Cina, Dilarang Gelar Acara Natal

Dunia

Sekolah di Cina, Dilarang Gelar Acara Natal

Jumat 4 Rabiulawal 1436 / 26 December 2014 20:40

natal cina


KAUM Kristen Cina dilaporkan telah mendapat halangan dari pemerintah untuk menggelar Natal. Bahkan, pemerintah kota Wenzhou telah memerintahkan ratusan gereja yang dianggap tidak memiliki izin untuk membongkar segala atribut seperti salib. Tak hanya itu, beberapa bangunan gereja juga dilaporkan dihancurkan.

Melansir laporan yang dirilis kantor berita BBC pada Jumat (26/12/2014), pemerintah Cina mengatakan pihak berwenang di sebuah kota di wilayah tenggara negara itu melarang sekolah-sekolah menggelar acara Natal.

Semetara di pusat kota Xi’an, di wilayah Cina bagian tengah, para mahasiswa diminta menghadiri pemutaran film propaganda negara dan menandai tempat-tempat yang dianggap otoritas negara itu sebagai produk budaya Barat. [sm/islampos/bbc]

Redaktur: Sodikin Maulana

« Puluhan Pejabat Senior Israel Ditangkap atas Tuduhan Korupsi



Sumber: http://www.islampos.com/sekolah-di-cina-dilarang-gelar-acara-natal-154496/

Israel Segera Ubah Makam Bersejarah jadi Kafe Khamr

Israel Segera Ubah Makam Bersejarah jadi Kafe Khamr

Palestina

Israel Segera Ubah Makam Bersejarah jadi Kafe Khamr

Jumat 4 Rabiulawal 1436 / 26 December 2014 19:20

papan israel


BELUM lama ini, otoritas Israel dilaporkan segera membangun kafe kopi, makanan, dan khamr di bekas makam Islam Makmanullah yang bersejarah di Al-Quds.

Keterangan Ini disampaikan secara lisan disertai gambar oleh lembaga wakaf Al-Aqsha, PIC melaporkan pada Jumat (26/12/2014). Proyek ini didukung oleh instansi resmi Israel, baik pusat atau daerah.

Pengacara dan ketua yayasan Al-Aqsha, Muhammad Shubhi Jabari menegaskan, beberapa hari lalu pihaknya sudah mengingatkan bahaya Israel yang terus menggelar kejahatan-kejahatannya terhadap makam Makmanullah. Menurut Jabari Israel ingin membangun apa yang mereka sebut sebagai “museum toleransi.”

Dalam kunjungan ke lapangan, Yayasan Al-Aqsha menemukan berbagai papan pengumuman segera dibukanya sebuah kafe Landevar di bekas reruntuhan makam Muslim Ini.

Landevar ternyata adalah jaringan kafe-kafe Israel yang tersebar di Israel yang menjual berbagai jenis makanan, minuman, dan khamr.

Menurut laporan, sejak lama Israel membidik makam ini. Di tahun 1948, kuburan seluas 200 are Ini banyak terdapat makam sahabat, tabiin, fuqaha, ulama, dan syuhada.

Israel telah mengubah sebagian besar makam ini menjadi taman umum, arena pentas hiburan, tempat mangkalnya para pelacur, dan membuat jalan dan jaringan listrik, dalam rangka menghapus simbol-simbol islami di kota ini agar terlihat warna Yahudi. [sm/islampos/pic]

Redaktur: Sodikin Maulana

« Sebanyak 407 Pemukim Yahudi Masuki Kompleks Al-Aqsha Selama Hanukkah



Sumber: http://www.islampos.com/israel-segera-ubah-makam-bersejarah-jadi-kafe-khamr-154466/

Seputar Hukum Perayaan Natal Bersama (1)

Seputar Hukum Perayaan Natal Bersama (1)

pohon natal

Oleh: Yan S. Prasetiadi, M.Ag, Akademisi, Tinggal di Purwakarta â€" Jawa Barat

SETIAP menjelang 25 Desember, umat Islam laksana orang bingung dalam mengambil sikap, hal ini diduga kuat karena perang opini antara cendekiawan muslim liberal dan cendekiawan muslim hakiki, seputar hukum perayaan Natal bersama. Berdasarkan hal ini, perlu kiranya kita kembali memahami hukum Islam terkait perayaan Natal bersama, menggunakan atribut Natal, dan termasuk hukum mengucapkan selamat Natal yang dilakukan seorang Muslim kepada kaum Nasrani. Agar umat Islam tidak selalu bingung dalam memilih pendapat yang benar dan yang salah. Semua pendapat yang dikemukakan dalam tulisan ini sesuai dengan kacamata Islam, dan bukan berdasarkan pandangan humanis sekuler.

Hukum Perayaan Natal Bersama

Menurut intelektual muslim, Hafidz Abdurrahman, kaum Muslim sejatinya haram mengikuti Ahli Kitab (Yahudi/Nasrani) merayakan Hari Natal atau hari raya mereka, serta mengucapkan ucapan “Selamat Natal”, karena ini merupakan bagian dari kegiatan khas keagamaan, atau syiar agama mereka yang batil. Kita pun dilarang meniru mereka dalam hari raya mereka. (Bantahan Argumentatif Terhadap yang Membolehkan Merayakan Natal, dalam: www.hizbut-tahrir.or.id, 26/12/2012). Keharaman itu dinyatakan dalam al-Kitab, as-Sunnah dan Ijma’ Sahabat.

Pertama, dalam al-Qur’an, Allah swt berfirman: “Dan orang-orang yang tidak menyaksikan kemaksiatan, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berguna, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS. al-Furqan [25]: 72).

Dalam menafsirkan ayat ini, Mujahid menyatakan, “az-Zûr (kemaksiatan) itu adalah hari raya kaum Musyrik. Pendapat yang sama dikemukakan pula oleh ar-Rabî’ bin Anas, al-Qâdhî Abû Ya’lâ dan ad-Dhahâk.” Ibn Sirîn berkomentar, “az-Zûr adalah Sya’ânain, yakni hari raya kaum Kristen. Mereka menyelenggarakannya pada hari Ahad sebelumnya untuk Hari Paskah. Mereka merayakannya dengan membawa pelepah kurma. Mereka mengira itu mengenang masuknya Isa al-Masih ke Baitul Maqdis.” (Lihat, Ibnu Taimiyyah, Iqtidhâ’ as-Shirâth al-Mustaqîm, Juz I/537; Anis, dkk, al-Mu’jam al-Wasîth, Juz I/488).

Berdasarkan ayat itu, banyak fuqaha’ menyatakan haramnya menghadiri perayaan hari raya kaum kafir.

Imam Ahmad berkata: “Kaum Muslim diharamkan merayakan hari raya orang-orang Yahudi dan Nasrani.“ (Ibnu Taimiyyah, Iqtidhâ’ as-Shirâth al-Mustaqîm, hal. 201).

Imam Malik menyatakan: “Kaum Muslim dilarang merayakan hari raya orang-orang musyrik atau kafir, atau memberikan sesuatu (hadiah), atau menjual sesuatu kepada mereka, atau naik kendaraan yang digunakan mereka untuk merayakan hari rayanya. Sedangkan memakan makanan yang disajikan kepada kita hukumnya makruh, baik diantar atau mereka mengundang kita.” (Ibnu Taimiyyah, Iqtidhâ’ as-Shirâth al-Mustaqîm, hal. 201).

Jalaluddin as-Suyuthi menegaskan: “Termasuk diantara bid’ah dan kemunkaran adalah menyerupai orang-orang kafir dan menyetujui mereka dalam perayaan hari raya dan acara-acara mereka yang terlaknat.” (al-Amru bil-Ittiba’ wa al-Nahyu ‘ani al-Ibtida’, hal. 141).

Kedua, dalam as-Sunnah, dalil keharamannya adalah hadits Anas bin Malik ra, yang menyatakan: “Rasulullah saw. tiba di Madinah, sementara mereka (penduduk Madinah) mempunyai dua hari, dimana mereka sedang bermain pada hari-hari tersebut, seraya berkata, ‘Dua hari ini hari apa?’ Mereka menjawab, ‘Kami sejak zaman Jahiliyyah bermain pada hari-hari tersebut.’ Rasulullah saw bersabda, ‘Sesungguhnya Allah telah mengganti keduanya dengan hari yang lebih baik: Hari Raya Idul Adhha dan Hari Raya Idul Fitri.” (HR. Abu Dawud, Ahmad dan an-Nasa’i dengan syarat Muslim).

Maknanya, kedua hari raya Jahiliyyah itu tidak diakui oleh Rasulullah saw. Nabi juga tidak membiarkan mereka bermain pada kedua hari yang menjadi tradisi mereka. Sebaliknya, Nabi bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mengganti keduanya dengan hari yang lebih baik.” Pernyataan Nabi yang menyatakan, “mengganti” mengharuskan kita untuk meninggalkan apa yang telah diganti. Karena tidak mungkin antara “pengganti” dan “yang diganti” bisa dikompromikan. Sedangkan sabda Nabi saw, “Lebih baik dari keduanya.” mengharuskan digantikannya perayaan Jahiliyah tersebut dengan apa yang disyariatkan oleh Allah kepada kita. (Hafidz Abdurrahman, Ibid). BERSAMBUNG

Redaktur: Eva

Sumber: http://www.islampos.com/seputar-hukum-perayaan-natal-bersama-1-154509/

10 Tangga Cinta Membangun Keluarga Sakinah

10 Tangga Cinta Membangun Keluarga Sakinah

Parenting

10 Tangga Cinta Membangun Keluarga Sakinah

Jumat 4 Rabiulawal 1436 / 26 December 2014 16:00

Happy family with several members in education process

KITA tentu sangat menginginkan keluarga kita sakinah. Dalam bahasa Arab, kata sakinah di dalamnya terkandung arti tenang, terhormat, aman, merasa dilindungi, penuh kasih sayang, mantap dan memperoleh pembelaan. Jadi keluarga sakinah itu adalah keluarga yang semua anggota keluarganya merasakan cinta kasih, keamanan, ketentraman, perlindungan, bahagia, keberkahan, terhormat, dihargai, dipercaya dan dirahmati oleh Allah SWT.

Di dalam keluarga sakinah itu pasti akan muncul mawaddah dan rahmah. Mawadah adalah jenis cinta membara, yang menggebu-gebu kasih sayang pada lawan jenisnya (bisa dikatakan mawaddah ini adalah cinta yang didorong oleh kekuatan nafsu seseorang pada lawan jenisnya).

Mawaddah itu sinonimnya adalah mahabbah yang artinya cinta dan kasih sayang. Rahmah ampunan, anugerah, karunia, rahmat, belas kasih, rejeki. Jadi, Rahmah adalah jenis cinta kasih sayang yang lembut, siap berkorban untuk menafkahi dan melayani dan siap melindungi kepada yang dicintai.

Berikut 10 tangga cinta untuk membangun keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah :

  1. Pilih pasangan yang shaleh atau shalehah yang taat menjalankan perintah Allah dan sunnah Rasulullah SWT.
  2. Pilihlah pasangan dengan mengutamakan keimanan dan ketaqwaannya dari pada kecantikannya, kekayaannya, kedudukannya.
  3. Pilihlah pasangan keturunan keluarga yang terjaga kehormatan dan nasabnya.
  4. Niatkan saat menikah untuk beribadah kepada Allah SWT dan untuk menghidari hubungan yang dilaran Allah SWT
  5. Suami berusaha menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami dengan dorongan iman, cinta, dan ibadah. Seperti memberi nafkah, memberi keamanan, memberikan didikan islami pada anak istrinya, memberikan sandang pangan, papan yang halal, menjadi pemimpin keluarga yang mampu mengajak anggota keluaganya menuju ridha Allah dan surga -Nya serta dapat menyelamatkan anggota keluarganya dario siksa api neraka.
  6. Istri berusaha menjalankan kewajibann ya sebagai istri dengan dorongan ibadah dan berharap ridha Allah semata. Seperti melayani suami, mendidik putra-putrinya tentan agama islam dan ilmu pengetahuan, mendidik mereka dengan akhlak yang mulia, menjaga kehormatan keluarga, memelihara harta suaminya, dan membahagiakan suaminya.
  7. Suami istri saling mengenali kekurangan dan kelebihan pasangannya, saling menghargai, merasa saling membutuhkan dan melengkapi, menghormati, mencintai, saling mempercai kesetiaan masing-masing, saling keterbukaan dengan merajut komunikasi yang intens.
  8. Berkomitmen menempuh perjalanan rumah tangga untuk selalu bersama dalam mengarungi badai dan gelombang kehidupan.
  9. Suami mengajak anak dan istrinya untuk shalat berjamaah atau ibadah bersama-sama, seperti suami mengajak anak istrinya bersedekah pada fakir miskin, dengan tujuan suami mendidik anaknya agar gemar bersedekah, mendidik istrinya agar lebih banyak bersukur kepada Allah SWT, berzikir bersama-sama, mengajak anak istri membaca al-qur’an, berziarah qubur, menuntut ilmu bersama, bertamasya untuk melihat keagungan ciptaan Allah SWT. Dan lain-lain.
  10. Suami istri selalu meomoh kepada Allah agar diberikan keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah.

Mari membangun keluarga Sakinah, dengan menghadirkan keimanan dan kecintaan kepada Allah SWT dalam keluarga kita. [Reni Fatwa/islampos/bersholawatlah.blogspot.com]

Redaktur: Dini Sri Mulyati

« Jika Anak Anda Pecicilan, Jadilah Manajer!



Sumber: http://www.islampos.com/10-tangga-cinta-membangun-keluarga-sakinah-154342/

Mawar

Mawar

mawar

ADA seseorang pemuda punya bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang rumah. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas disiapkannya pula pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pot yang terbaik dan diletakkan pot itu di sudut yang cukup mendapat sinar matahari. Ia berharap bibit itu dapat tumbuh dengan sempurna.

Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun dirawatnya pohon itu. Tak lupa jika ada rumput yang menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini senang, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil.

Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar miliknya.

Sang pemuda bergumam, “Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapikan selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah, pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini.”

Lama kelamaan pemuda itu enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah kini tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu per satu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu.

Teman, kisah tadi memang sudah selesai. Tapi, ada satu pesan moral yang bisa kita raih. Jiwa manusia adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa selalu ada ‘mawar’ tertanam. Allah menitipkannya kepada kita untuk dirawat. Allah lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.

Namun sayang, banyak dari kita yang hanya melihat “duri” yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya melihat sisi buruk dari kita yang akan berkembang. Kita sering menolak keberadaan kita sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya. Kita berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita. Kita menolak untuk “menyirami” hal-hal baik yang sebenarnya telah ada. Dan akhirnya, kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi yang kita miliki.

Banyak orang yang tak menyangka, mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari adanya mawar itu. Kita kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan diri dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini. Orang lainlah yang kadang harus menunjukannya.

Teman, jika kita bisa menemukan “mawar-mawar” indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita akan terpacu untuk membuatnya akan membuatnya merekah dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan diri kita tentang mawar-mawar itu dan mengabaikan duri-duri yang muncul.

Semerbak harumnya akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan “mawar-mawar” ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita. Mungkin, ya mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita berputus asa. Mungkin tangan-tangan kita akan tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa.

Teman, biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaan-Nya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu. Biarkan putik-putik yang dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka. Sampaikan salam-salam itu agar kita dapat menuai bibit-bibit mawar cinta itu kepada setiap orang dan menumbuhkembangkannya di dalam taman-taman hati kita. []

Sumber: Majalah SAKSI, Jakarta

Redaktur: Saad Saefullah

Sumber: http://www.islampos.com/mawar-154414/