Faisal Salim, Korban Penganiayaan: Saya Dipukuli di Depan Anak Saya

Faisal Salim, Korban Penganiayaan: Saya Dipukuli di Depan Anak Saya

faisal salim

Laporan Wartawan Islampos Muhammad Pizaro

TIGA jahitan di mulut, satu sobekan di pipi, luka lebam di wajah, tubuh memar, dan cedera di kaki, itulah hasil visum dokter terhadap Faisal Salim, korban penganiayaan para pembela Syiah pimpinan Habib Ibrahim di Majelis Az-Zikra.

Diceritakan, bahwa pada malam kejadian sekitar pukul 23.00 WIB malam, Rabu (11/2/2015), Ketua Komite Penegak Syariat Majelis Az-Zikra ini, bersama kedua anaknya, baru mengeluarkan mobil untuk menjemput istrinya di Jakarta.

Namun baru beberapa meter, ia kemudian  bertemu dengan gerombolan bermotor lebih dari 30 orang.

Alasan gerombolan pembela Syiah itu untuk mendesak pencopotan spanduk penolakan Syiah di Perumahan Muslim Az-Zikra. Bunyinya: Kami warga Bukit Az-Zikra Sentul Menolak Paham Syiah. Para pembela Syiah menilai, isi spanduk tersebut telah memantik keresahan mereka.

Faisal yang pada waktu itu menemui, ditanya siapakah pemasang spanduk-spanduk tersebut. Namun, Faisal mengaku tidak tahu siapa pemasangnya. Masjid Az-Zikra selama ini memang dikenal masjid yang mempertahankan akidah Ahlussunah dengan berbagai kegiatan.

Dengan sopan, ia mempersilahkan gerombolan tersebut untuk melakukan musyawarah dengan pihak RT dan RW keesokan harinya.

“Karena ini sudah malam, besok saja kita musyawarah,” kata Faisal.

Tak terima dengan jawabannya, sekelompok preman itu mendorong-dorong dan memukuli tubuh Faisal.

“Saya dipukuli, kemudian oleh mereka saya diteriaki, orang ISIS itu, orang ISIS itu. Orang Wahabi itu, orang Wahabi itu,” kata Faisal dengan lirih saat menceritakan kejadian itu, Kamis (12/2/2015) sore di Masjid Az-Zikra Sentul.

Yang membuat Faisal Salim pilu adalah, pemukulan itu berlangsung di depan kedua anaknya yang di bawah umur.

“Saya sedih sekali Pak, yang buat saya gak kuat, saya dipukuli di depan anak-anak saya, sampai anak saya menangis mereka tetap saja memukuli saya,” lirihnya. Anak paling kecil Faisal berumur 9 tahun (pria) berada dalam peristiwa pemukulan tersebut. Sedangkan paling besar berumur 17 tahun (perempuan).

Faisal mengaku, dipukuli hingga terjatuh ke tanah. Saat ia sudah terbaring, gerombolan itu masih belum puas hingga bertubi-tubi pukulan harus diterimanya. Tampak di tubuh pria paruh baya itu luka memar-memar di wajah dan kakinya. Tidak sekedar dipukuli, Faisal kemudian digelandang ke mobil bak maling oleh para penyerang. Tujuannya adalah untuk dibawa ke Polsek Bogor. Dalam perjalanan menuju mobil hingga saat berada di mobil, pukulan tidak henti-hentinya mendarat di tubuhnya.

“Saya sempat bilang ke mereka kalau saya dibawa-bawa saja, jangan dipukuli terus karena saya bukan maling dan bukan yang memasang spanduk. Tapi mereka malah marah dan terus memukuli saya,” tuturnya.

Hingga kini, Faisal mengaku, masih mengalami kesakitan. Namun, dalam rasa sakit itu, Faisal lebih memikirkan kondisi anaknya.

“Anak saya sampai sekarang trauma lihat bapaknya dipukuli,” tutur Faisal.

Sementara itu, Arifin Ilham, Pimpinan Majelis Az-Zikra mengecam tindakan brutal para pembela Syiah di kompleks Az Zikra. Ia menegaskan, tindakan para pembela Syiah adalah tindakan yang telah melecehkan umat Islam.

“Mereka sadis, brutal, anarkis. Dan ini menunjukan siapa sebenarnya mereka. Karena Syiah paham sesat, maka cara yang ditempuhnya pun sesat,” tegas Arifin di hadapan wartawan di Masjid Az-Zikra Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/2/2015) malam.

Ustadz Arifin sama sekali tidak menduga kelompok ini begitu berani menyerang perkampungan Az-Zikra.

“Kami tidak menduga, ini tejadi di Majelis Az-Zikra, majelis yang di dalamnya tenang, damai, santun,” kata Ustadz Arifin.

Untuk proses hukum para pelaku, Arifin menyerahkan sepenuhnya kepada pihak penegak hukum.

“Tapi, kalau ini sampai terulang lagi kami akan jihad. Karena puncaknya zikir itu adalah jihad,” tegas Ustadz Arifin.

Terkait penyerangan ini, para ulama, habib, tokoh, dan perwakilan ormas Islam langsung berkumpul di Masjid Az Zikra di Sentul Bogor, Rabu (12/2/2015). Setelah melakukan pertemuan, para ulama mengeluarkan butir pernyataan sikap.

“Kami menghimbau seluruh ulama/habaib/pimpinan umat Islam dan seluruh jamaah umat Islam agar senantiasa bersatu dan mewaspadai serangan dalam bentuk apapun kepada masjid atau tempat kediaman ulama/habaib/pimpinan umat Islam,” tulis salah satu butir pernyataan sikap ulama yang ditandatangani di antaranya oleh KH. Muhammad Arifin Ilham (Pengasuh Majelis Az Zikra, KH. Luthfi Hakim SH (Ketum Forum Betawi Rempug), Habib Muhsin bin Zaid al Atthas (Sekjen Gerakan Masyarakat Jakarta), KH. Endang Supardi (Ketum Forum Betawi Bersatu), KH. Abu Jibril (Wakil Amir Majelis Mujahidin), KH. Bachtiar Natsir (Sekjen MIUMI), KH. Misbahul Anam (Ketua Majelis Syura DPP FPI), Habib Muhsin Alatas (Ketum DPP FPI), KH. Muhammad Al Khaththath (Sekjen FUI), Hudan Dimyati Ahmad (Anggota Dewan Pembina HASMI).

Perwakilan Ulama dan Tokoh sepakat mempertahankan Indonesia sebagai negeri Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan akan melawan orang, kelompok, atau ormas yang akan berusaha mempengaruhi, mendoktrin, serta memaksakan aqidah selain Ahlu Sunnah wal Jama’ah. [rn/Islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Rayhan

Diagnosa Cinta

Diagnosa Cinta

tangan cinta

Oleh: Mursal Mina M.Jafar, Mahasiswa program (S1) University of Yemen, Republik Yaman asal Aceh

TENTU bukan hipotesis baru bahwa cinta adalah urat nadinya kehidupan, ia mampu menjadi paru-paru ketika manusia membutuhkan udara, ia bisa menjadi cahaya ketika manusia terjebak dalam kegelapan, bahkan ia sanggup menjadi bintang sebagai penghias di kesunyiannya kehidupan. Namun tak jarang cinta menjadi obat bius dengan dosis tinggi hingga mengkikis habis kesadaran anak manusia yang terlena dan terbuai dengan fatamorgananya.

Tak heran bila sang pujangga mengibaratkan cinta dengan ribuan bait dalam syair indahnya, karena memang seperti itulah hakikatnya cinta, tak akan habis dan usai bila terus di ceritakan, meskipun seiring dengan silih bergantinya zaman.

Bahkan Rasulullah menyandarkan kata cinta dengan kualitas keimanan seorang muslim, dimana beliau bersabda “Tidak Beriman salah seorang diantara kamu sehingga Aku menjadi orang yang paling ia cintai dari pada keluarganya.”
Sebegitu dahsyatkah cinta?

Namun pergeseran kata Cinta di akhir zaman ini sangat tergelincir dari hakikatnya, dimana Cinta sering berkonotasi negatif, dimana cinta sering diletakkan dalam fakta nafsu dan syahwat semata, dan dimana cinta sering membuat dunia gelap dengan kenistaan noda.

Terkadang cinta membuat manusia putus asa dan kecewa, bahkan cinta terkadang menjadi sebab hilangnya kehidupan seseorang di dunia ini, yaitu mereka yang dibutakan hati dan akalnya oleh cinta. Cinta yang tidak dibekali Iman membuat hidup jadi suram, hanya cinta yang yang berbalut Imanlah yang mampu menebarkan keharumannya hingga seantero negeri.

Cinta seperti itulah yang akan menebarkan kemanfaatan dan kesejahteraan untuk bangsa dan tanah air, laksana para pejuang yang rela menghembuskan nafas terakhirnya hanya karena cinta yang tidak dapat dibendung kepada bangsa dan tanah airnya.

Begitu juga para Intelektual yang rela mengorbankan fikiran, tenaga, dan waktunya untuk menata negeri ini kearah yang lebih baik dikarenakan cintanya kepada bangsa, kalau tidak ada benih cinta dalam hatinya tentu sibuk memperkaya diri meskipun dengan air mata rakyat jelata, maka mereka hanyalah lebel yang tanpa kualitas.

Kebanyakan fakta yang muncul dewasa ini, dimana bebasnya para remaja mengaplikasikan cinta menurut yang mereka pahami dan ingini, bahwa cinta yang terjebak diluar batasan Islam hanyalah hal yang biasa dan normal saja. Mereka tidak segan-segan menggandeng tangan lawan jenis tanpa ikatan pernikahan di hadapan khalayak ramai.

Pacaran di usia remaja seolah-olah sebuah kebanggan dan adat, sehingga muncullah isu bahwa ”Jomblo tidak keren”. dan bila persepsi ini tidak segera diatasi maka tinggal tunggu waktu dimana ciuman dan perzinaan di depan umum akan menjadi tradisi era baru yang tidak akan bisa dibendung, dan pada gilirannya akan lahir para generasi masa depan bangsa yang harus menanggung aib ini semua.

Lantas, salahkah Cinta?

Islam telah memberikan gambaran, aturan, undang-undang secara transparan bagaimana cara mengelola cinta yang baik dan benar. Pintu pernikahan sebagai jalan teraman dan tersuci yang bisa dilakukan oleh manusia untuk melabuhkan cinta mereka dengan tetap menjaga harga dirinya sebagai manusia yang memiliki tatanan kehidupan yang mulia dan pada akhirnya cinta yang didambakan dan diharapkan akan terwujud adanya.

Islam telah memberikan anjuran agar setiap pemeluknya senantiasa menjaga kesucian dimana saja dan kapan saja, tapi terkadang hati kita yang terlalu bebal untuk memahami ini semua.

Ketika cinta yang kita genggam bisa kita aplikasikan dengan benar maka cinta itu akan membimbing kita menuju cahaya cinta Ilahi dan pada gilirannya kesuksesan dunia akhirat berada dalam genggaman kita. Namun Bila cinta yang kita genggam diaplikasikan menurut keinginan nafsu belaka, maka cinta itu akan mendorong kita kejurang kesesatan.

Pada akhirnya kita akan jauh dari cintanya sang pemilik cinta, dan kesuksesan yang kita harapkan dalam kehidupan yang sangat singkat ini hanyalah dongengan semata. Tidak ada jalan lain bagi kita kecuali mendekatkan diri kepada Nya, dan senantiasa bersujud di hadapannya, sembari memohon ampun dalam linangan air mata.

islampos mobile :

Redaktur: Fatmah Hasan

Menuai Pahala Menulis

Menuai Pahala Menulis

pulpen buku kertas

BANYAK orang gemar menulis, baik di buku di sosial media dan banyak lagi tempat-tempat yang dijadikan tempat untuk menulis, namun diantara mereka tidak menjadi seorang penulis yang dapat dipublikasikan, mereka merasa belum percaya diri takut, atau ragu jika menjadi seorang penulis. Ketakutan mereka diantaranya, ada yang takut karena tulisannya tidak sempurna, karena tidak pandai bahasa, sulit dapat ide dan lain sebagainya. Padahal menjadi seorang penulis banyak sekali manfaatnya dan pahalanya, sehingga bisa dijadikan ladang pahala.

Jikalau anda ditawarkan pilihan antara shalat tahajud dua rakaat atau menulis 1 halaman artikel. Manakah yang akan anda pilih?

Jawaban anda dengan yang lain mungkin akan berbeda dan beragam. Begitu pula bila ditanya mana pahala yang lebih besar, tahajud atau menulis?

Marilah simak dialog abdillah dengan ayahnya yang tak lain adalah Imam Ahmad bin Hambal, satu dari empat Imam Madzhab yang popular itu.

Kepada sang ayah, Abdullah bertanya,”Apakah aku harus tahajud atau menulis?”
Sang ayah, Imam Ahmad, mennjawab, “ Tulislah ilmu!”

Dari dialog singkat anak dan ayah ini, jelas tergambar pandangan seorang ulama besar sekaliber Imam Ahmad tentang pentingnya menulis, baginya, menulis lebih penting daripada shalat tahajud.

Pahala yang diraih dengan menulis melampaui pahala shalat tahajud. Tentang hal ini, Abdullah menjelaskan argument ayahnya yang memprioritaskan menulis daripada tahajud.

Menulis memiliki manfaat yang tidak sekadar didapatkan oleh si penulis, tetapi juga menjangkau orang lain.
Maka dengan menulis seseorang bias meraih pahala berlipat ganda. Pahala pribadi karena menulis ilmu yang dibaca dan mendapatkan manfaat dari tulisannya. Bukan hanya ketika ia hidup, tetapi terus mengalir bagi si penulis setelah kematiannya. Adapun Tahajud, manfaatnya bersifat personal, hanya untuk pelakunya sjaa. Demikian pula dengan manfaatnya.

Jauh sebelum itu, Samurah bin jundab r.a. meriwayatkan perkataan Rasulullah SAW tentang sedekah terbaik seorang Muslim.
“Tidak ada sedekah seseorang yang sebaik penyebarluasan ilmu,” demikian kata-kata Rasulullah SAW yang dikutip Samurah bin Jundab. Ad-Dimyathi mencantumkan sebuah hadits yang dimuat oleh At-Thabrani dalam penjelasan tentang pahala mengajarkan ilmu, menulis, menyalin, dan meriwayatkannya kepada orang lain.

Asumsikan anda menulis satu halaman artikel tentang ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Lalu tulisan anda dibaca oleh sepuluh orang dan mereka mendapat manfaat, maka pahala yang anda adalah pahala menyebarkan ilmu melalui tulisan tersebut ditambah pahala dari sepuluh orang pembaca, lebih menggiurkan lagi, pahala yang dijanjikan Rasulullah SAW dalam hadits Sahal bin Sa’ad.
“Demi Allah!” kata Rasulullah SAW, ”Sungguh, seseorang yang mendapat petunjuk melaluimu adalah lebih baik bagimu daripada Humru Na’am.”

Humru Na’am adalah kualitas unta terbaik yang menjadi dambaan dan kebanggaan orang Arab. Humru Na’am dalam konteks kekinian bias dianalogikan sebagai kendaraan mewah. Maka dari hadits ini dapat dipahami bahwa tulisan yang bermanfaat bagi orang lain, nilainya lebih baik daripada kendaraan atau barang mewah.

Dengan janji-janji pahala yang menawan ini, maka seharusnya kita sebagai Muslim menjadi masyarakat yang gemar menulis. Ya, menulis untuk menyebarluaskan ilmu yang kita miliki, dalam bidang apapun selama itu bermanfaat bagi kehidupan manusia. Maka jangan ragu untuk menulis, mulailah untuk action! [Sumber: Taqaddum/Edisi 13 tahun 2012]

islampos mobile :

Redaktur: Mawa Fauziah

Lucu, Kucing “Zombie” menggemparkan Florida

Lucu, Kucing “Zombie” menggemparkan Florida

Dunia Gila

Lucu, Kucing “Zombie” menggemparkan Florida

Jumat 23 Rabiulakhir 1436 / 13 Februari 2015 09:40

Bart the cat is seen in an undated handout picture from the Tampa Bay Humane Society in Tampa, Florida

FLORIDA tengah digemparkan dengan seekor kucing? Nah lho, kok bisa? Kucing ini disebut kucing zombie. Sebutan itu muncul setelah si kucing ditemukan merangkak keluar dari kuburannya sendiri setelah ia dianggap mati setelah tertabrak kendaraan.

Kucing yang bernama Bart itu awalnya diharapkan untuk kembali ke rumah pemiliknya setelah operasi di klinik hewan Humane Society. Bart dirawat karena patah rahang dan luka di wajah. Salah satu matanya harus disingkirkan.

“Tapi klinik hewan itu memutuskan untuk tidak mengembalikan kucing kepada pemiliknya setelah belajar lebih banyak tentang “keadaan yang mengarah ke pemakamannya,” demikian Emirates247.

Pemilik Bart, Ellis Hutson of Tampa, mengajukan mosi pengadilan awal pekan ini untuk menuntut kembalinya hewan peliharaan berbulu hitam putih itu. Hutson mengklaim situasi itu telah dimanipulasi oleh lembaga memeproleh penggalangan dana dari masyarakat.

Hutso tidak diizinkan untuk mengunjungi kucing, juga menerima update tentang kondisinya. Hutson tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Lucu ya, seekor kucing bisa menggemparkan sebuah kota. Sudah menggemparkan dierebutkan lagi. Hanya gara-gara diketahui keluar dari kuburannya seperti zombie, hihi. Omong-omong soal itu, orang muslim pasti percaya bahwa kematian berada ditangan Allah SWT. Seburuk apapun situasinya jika Allah SWT belum mengizinkan untuk mati tidak akan mati. Seperti kucing itu, sudah dikubur… hidup lagi. [ds/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Sri Mulyati

« Kabur Lewat Saluran Udara, Pembobol Ini Malah Terjabak



Saksi Mata: Penyerang Ibadah dengan Batu Turba dan Lantunkan “Ya Hussein”

Saksi Mata: Penyerang Ibadah dengan Batu Turba dan Lantunkan “Ya Hussein”

pelaku penyerangan

Laporan wartawan Islampos A. Furqan dan Muhammad Pizaro

PENYERANGAN yang dilakukan gerombolan Syiah ke kompleks majelis Az Zikra di Sentul Bogor, ditanggapi beragam oleh beberapa pihak.

Ahlul Bait Indonesia (ABI) dalam rilisnya kepada Islampos menyesalkan insiden penyerangan tersebut dan menegaskan bahwa para penyerang bukanlah dari jamaah Syiah.

Begitu juga anggota DPR Jalaludin Rahmat yang merupakan petinggi Ikatan Ahlul Bait Indonesia (IJABI), menyatakan bahwa para penyerang kompleks majelis Az Zikra bukan orang Syiah.

Namun apakah seperti itu bagaimanakah fakta di lapangan? Dalam penelusuran Islampos, kami menemukan sejumlah fakta menarik.

Menurut warga Sentul, pria bernama Habib Ibrahim adalah orang yang sama dalam kasus penyerangan terhadap Masjid As Sa’adah, Perumahan Mutiara Sentul, pada 30 Januari 2015.

Menurut pengacara Front Pembela Islam sekaligus jamaah Masjid As Sa’adah, Ikhwan Kotatua, modus penyerangan Majelis Az Zikra, sama dengan yang terjadi di Masjid As Saadah.

Kala itu, Masjid As Sa’adah berencana menggelar Kajian Bahaya Syiah dengan mengundang pembicara Wakil Syuriah PWNU Jatim, Habib Ahmad Zein al Kaff.

“Mereka datang bergerombol dengan motor dan memakai atribut FBR,” ujar Ikhwan.

Saat itu, lanjut Ikhwan, Habib Ibrahim dan massanya menerobos masuk masjid dan memaksa DKM untuk membatalkan kajian bahaya Syiah.

“Mereka memaksa warga untuk menandatangani penolakan acara,” ujar Ikhwan.

Sayang laporan warga untuk mengusut kasus ini tak diladeni oleh pihak aparat keamanan.

“Kami bersama warga sudah mendatangi pihak kepolisian, namun Polisi mengatakan bukti kami tidak lengkap,” kata Ikhwan. “Akhirnya warga disuruh pulang,“ sambungnya.

Bukan kali ini saja umat Islam kecewa dengan tindakan kepolisian. Dalam kasus serangan anggota LDII ke Masjid kampus Universitas Ibnu Khaldun, pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) merasa tidak puas dengan kinerja korps Bhayangkara ini. Meski sejumlah bukti sudah disodorkan kepada Polres Bogor, namun kasus ini sekarang mangkrak.

“Kasus ini tidak jelas bagaimana kelanjutannya,” keluh Ketua MUI Kota Bogor bidang Pengkajian, Penelitian, dan Aliran Sesat, Wilyudin Dhani kepada Islampos.

Balik ke masalah penyerangan terhadap Masjid Az Zikra, keterlibatan kelompok Syiah dalam serangan ini semakin dikuatkan dengan pengakuan Staff Yayasan Az Zikra Irwan dan Ketua Yayasan Az- Zikra Khotib Kholil.

Saat menemui Faisal Salim (korban penganiayaan) di Polres Bogor, keduanya melihat para pelaku ibadah di Masjid Polres Bogor dengan mengunakan batu turba  (batu yang dijadikan tempat sujud penganut Syiah-red), satu paket tanah yang dipercaya berasal dari kota Karbala di Iraq.

Ketua Divisi Dakwah dan Pendidikan Majelis Zikir Az Zikra menambahkan, saat dirinya mendatangi Polsek Babakan Madang (Faisal Salim akhirnya dipindakan ke Polres Bogor, jam 1.30 dini hari), mendengar yel-yel khas Syiah yang dilantunkan para pelaku serangan.

“Saat kita melantunkan takbir dan yel-yel Az-Zikra, mereka membalasnya dengan yel-yel ‘Ya Hussein, Ya Ali’”.

Islampos mencoba melakukan konfirmasi dengan Habib Ibrahim dan pengikutnya, namun polisi melarang kami. “Tunggu proses penyidikan,” kata Kabagops Polres Bogor Kompol Imron Ermawan.

Habib Ibrahim tampak hanya mondar-mandir di ruangan pemeriksaan berkaca hitam. Sesekali dia hanya menyaut ketika kami panggil namanya. [rn/Islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Rayhan

Tahanan Palestina Termuda Malak Al-Khatib Segera Dibebaskan Israel

Tahanan Palestina Termuda Malak Al-Khatib Segera Dibebaskan Israel

Palestina

Tahanan Palestina Termuda Malak Al-Khatib Segera Dibebaskan Israel

Jumat 23 Rabiulakhir 1436 / 13 Februari 2015 07:56

malak
MALAK al-Khatib, anak Palestina termuda yang saat ini ditahan oleh Israel, akan dirilis pada hari Jumat ini, sebuah LSM Palestina mengatakan, Anadolu Agency melaporkan.

Jumat akan menjadi hari terakhir hukuman penjara dua bulan yang dijatuhkan terhadap remaja 14 tahun tersebut, kata Masyarakat Tahanan Palestina yang berbasis di Ramallah Kamis kemarin (12/2/2015).

Pada 21 Januari lalu, al-Khatib menjadi anak termuda dari 280 anak-anak yang saat ini ditahan di penjara Israel setelah pengadilan Israel menjatuhkan hukuman dua bulan penjara dan denda 6.000 shekel Israel (sekitar $ 1500), menurut Ahrar Pusat Tahanan Studi dan Hak Asasi Manusia.

Remaja berusia 14 tahun itu ditahan oleh pasukan Israel pada 31 Desember tahun lalu saat dalam perjalanan pulang dari sekolah di kota Ramallah, Tepi Barat.

Dia kemudian dituduh melemparkan batu ke arah polisi Israel dan memiliki pisau.

Pasukan Israel sendiri secara rutin menangkap warga Palestina di Tepi Barat dengan berbagai macam dalih.

Lebih dari 7.000 warga Palestina saat ini mendekam di penjara yang ada di seluruh Israel, menurut Kementerian Palestina Urusan Tahanan.[fq/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Al Furqon

« Israel Bekukan Dana Pajak Palestina Sebesar 70%



Militer Pakistan Tahan Belasan Orang Terkait Pembantaian Sekolah Peshawar

Militer Pakistan Tahan Belasan Orang Terkait Pembantaian Sekolah Peshawar

Dunia

Militer Pakistan Tahan Belasan Orang Terkait Pembantaian Sekolah Peshawar

Jumat 23 Rabiulakhir 1436 / 13 Februari 2015 05:50

wwq
MILITER Pakistan menangkap selusin gerilyawan lokal pro-Taliban atas dugaan keterlibatan mereka dalam pembantaian tahun lalu di sebuah sekolah di kota barat laut Peshawar Pakistan, yang menewaskan 150 orang, lapor Press TV.

Juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Asim Saleem Bajwa, pada hari Kamis kemarin (12/2/2015) mengatakan bahwa sembilan anggota gerilyawan yang disebut sel-27 telah tewas.

Bajwa menggarisbawahi pentingnya kerjasama negara tetangga Afghanistan dalam penangkapan enam orang sehubungan dengan serangan mematikan di Peshawar.

Sebelumnya pada tanggal 16 Desember 2014, sekelompok militan melancarkan serangan terhadap Sekolah yang dikelola militer di Peshawar, di mana sekitar 150 orang, sebagian besar anak-anak, tewas.

Kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dan mengatakan serangan tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas serangan militer Pakistan yang sedang berlangsung terhadap gerilyawan di daerah kesukuan.

Militer Pakistan memulai operasi terhadap tempat persembunyian gerilyawan di Waziristan Utara pada Juni 2014 setelah serangan mematikan di Karachi mengakhiri pembicaraan damai antara pemerintah dengan gerilyawan pro-Taliban.[fq/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Al Furqon

« Warga Gaza Demo Kecam Pembunuhan 3 Mahasiswa Muslim di AS



Serbu Kota Jenin, Tentara Israel Tangkap Sejumlah Anggota Hamas

Serbu Kota Jenin, Tentara Israel Tangkap Sejumlah Anggota Hamas

Palestina

Serbu Kota Jenin, Tentara Israel Tangkap Sejumlah Anggota Hamas

Jumat 23 Rabiulakhir 1436 / 13 Februari 2015 05:00

anggota hamas ditahan

TENTARA Israel menyatakan telah menangkap sejumlah anggota Hamas pada hari Kamis (12/2/2015) di dekat desa Jaba dan Marka selatan Jenin. Mereka juga menemukan senjata yang diduga milik para anggota Hamas.

Sebuah media Israel mengatakan bahwa tentara Israel menyerbu kota Jaba dan menahan seorang pria Palestina yang merupakan anggota Hamas dan menyerbu sejumlah rumah setempat. Lima warga lainnya ditahan selama penggerebekan tersebut.

PIC melaporkan bahwa Shin Bet telah menemukan senjata yang dimiliki oleh aktivis Hamas dalam serangan yang dilakukan di kota Jaba.

Mengutip sumber-sumber militer Israel, surat kabar itu menambahkan bahwa tentara Israel juga menyita sejumlah uang yang akan dialokasikan untuk mendanai “serangan teror.” (hr/islampos).

islampos mobile :

Redaktur: Hanisa Rila

« Gelar Serangan dan Operasi Pencarian, Tentara Israel Tangkap 9 Warga Jenin



Tindak Kekerasan Terhadap Muslim Prancis Naik 70 Persen

Tindak Kekerasan Terhadap Muslim Prancis Naik 70 Persen

Dunia

Tindak Kekerasan Terhadap Muslim Prancis Naik 70 Persen

Jumat 23 Rabiulakhir 1436 / 13 Februari 2015 01:00

muslim france
TINDAKAN diskriminasi warga anti-Islam terhadap Muslim Prancis dikabarkan terus meningkat. Dalam sebuah laporan terbaru dari pengawas terkemuka Prancis melawan Islamophobia, mengungkapkan bahwa diskriminasi dan kekerasan terhadap Muslim telah naik 70 persen pasca serangan kantor Charlie Hebdo.

Dalam tinjauan tahunan mereka, Collective Against Islamophobia di Prancis (CCIF) juga melaporkan bahwa rasisme anti-Muslim naik 11 persen secara keseluruhan pada tahun 2014.

Sejak 7 Januari 2015, 33 masjid lebih telah dirusak. Serangan fisik juga naik setengah dari jumlah total kasus pada tahun 2014, dengan 1 pembunuhan dikaitkan dengan fanatisme anti-Muslim.

CCIF telah mencatat 764 tindakan Islamofobia terjadi pada tahun 2014, lebih tinggi dibandingkan dengan pada tahun 2013 yang mencapai 691 kasus. Hampir 77 persen dari kasus Ini melibatkan diskriminasi di tempat kerja, sekolah, atau pengaturan kelembagaan. Laporan tersebut menyimpulkan bahwa Islamophobia saat ini sudah sedemikian dalamnya dalam budaya Prancis.

“Kesulitan terbesar kami adalah saat negara hanya aktif membereskan masalah Islamophobia yang besar,” terang Lila Charef, penasihat hukum CCIF itu, kepada Press TV, Kamis (12/2/2015). [sm/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Sodikin Maulana

« Rezim China Paksa Imam untuk Menari di Jalanan



Gelar Serangan dan Operasi Pencarian, Tentara Israel Tangkap 9 Warga Jenin

Gelar Serangan dan Operasi Pencarian, Tentara Israel Tangkap 9 Warga Jenin

Palestina

Gelar Serangan dan Operasi Pencarian, Tentara Israel Tangkap 9 Warga Jenin

Jumat 23 Rabiulakhir 1436 / 13 Februari 2015 01:30

TENTARA Israel telah menangkap sembilan warga Palestina di Jenin dalam sebuah serangan dan operasi pencarian di empat kota dan satu kamp pengungsi. PIC melaporkan Kamis (12/2/2015).

Warga setempat mengatakan bahwa sekitar dua puluh kendaraan tentara Israel menyerbu kota Jaba pada dini hari. Mereka menyerbu beberapa rumah di daerah tersebut. Seorang warga ditangkap dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui, sementara empat warga lainnya tidak diketahui.

Tentara Israel menyerbu kota Marakah, selatan Jenin dan menangkap lima bersaudara dari keluarga Musa. Mereka menggeledah rumah dan melakukan interogasi pada mereka.

Mereka juga dikabarkan menyerbu kamp pengungsi Jenin dan kota Yabad dimana Ali rajih Asfour ditangkap.

Di kota Arkah, dua bersaudara juga ditahan setelah tentara Israel memasuki rumah mereka. Mereka dibawa ke tujuan yang tidak diketahui, ungkap warga sekitar. [hr/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Hanisa Rila

« Al-Qassam kepada Militer Mesir: Keamanan Kita Satu dan Musuh Kita Satu, Israel!



Arifin Ilham: Serangan Ini Tak Hanya Lukai Az Zikra, Tapi Juga Umat Islam

Arifin Ilham: Serangan Ini Tak Hanya Lukai Az Zikra, Tapi Juga Umat Islam

arifin_ilham

KASUS penyerangan terhadap Majelis Az Zikra pimpinan Arifin Ilham mengagetkan banyak pihak. Kejadian ini bermula dari kedatangan segerombolan massa bermotor yang memaksa masuk wilayah perkampungan Masjid Az Zikra. Hal ini terjadi sekitar pukul 22.00-23.00 WIB.

“Tadi malam gerombolan, gemuruh motor, luar biasa tidak terbayangkan,” kata Arifin di Masjid Az Zikra, Kamis (12/2/2015).

Didampingi para ormas Islam, Arifin Ilham mengatakan zikir dan doa sebagai senjata. Sedangkan jihad dan dakwah adalah jalan perjuangannya.

“Sekarang Allah menggiring kami ke wilayah muhsin, jihad. Az Zikra majelis kami tebarkan kedamaian,” lanjutnya.

Sementara itu, menurut pengacara Front Pembela Islam sekaligus jamaah Masjid As Sa’adah, Ikhwan Kotatua, modus penyerangan Majelis Az Zikra, sama dengan yang terjadi di Masjid As Sa’adah.

Kala itu, Masjid As Sa’adah berencana menggelar Kajian Bahaya Syiah dengan mengundang pembicara Wakil Syuriah PWNU Jatim, Habib Ahmad Zein al Kaff.

“Mereka datang bergerombol dengan motor dan memakai atribut FBR,” ujar Ikhwan. [rn/Islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Rayhan