Buat Apa ‘Mewahabikan’ Orang?

Buat Apa ‘Mewahabikan’ Orang?

banner yusuf

SAYA mengenal betul orang-orang berjubah putih, berjenggot, dan rajin bersiwak menjelang kumandang iqamat. Ya, para saudara seiman dari Jamaah Tabligh, dengan kelebihan dan kelemahan, adalah insan yang meniti jalan-Nya. Mereka tidak pernah melakukan tudingan ini dan itu terkait amalan kelompok lain. Justru merekalah yang acap dituding begini dan begitu. Sungguh sebuah ketergesaan manakala para anggota dan dai JT dicap ‘wahabi’ oleh kalangan tertentu hanya karena tampilan luar.

Selain ngawur dan tidak sesuai fakta, sungguh terasa gejolak emosi penuding JT tersebut. Sayangnya, tidak hanya JT yang dikategorikan ‘wahabi’, kelompok ataupun harakah yang tidak ada sangkut-paut dengan Muhammad bin Abdul Wahab pun dianggap serupa. Sebuah laman daring bahkan menyebut nyaris semua ormas keagamaan (Islam) yang muncul setelah Orde Baru sebagai ‘wahabi’. Tidak lupa, Persatuan Islam dan Al-Irsyad dikelompokkan sama. Hanya Muhammadiyah yang, entah malu-malu atau segan, tidak dikategorikan ‘wahabi’ meski jelas-jelas gerakan yang bermula dari Hijaz turut menginspirasi lahirnya organisasi bentukan Kiai Haji Ahmad Dahlan.

Mengapa bisa logika berpikir sebagian umat sedemikian kritis dan sensitif menyangkut ‘wahabi’? Bahkan, ada yang sampai siaga membuat barisan penghadang semodel detasemen khusus agar para ‘wahabi’ tidak merusak kebangsaan negeri ini?

Isu ‘wahabi’ sebetulnya sudah lama beredar di negeri ini, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Pergulatan dan perdebatannya menyita banyak pikiran, tenaga, dan kerekatan ukhuwah. Ada yang berujung damai penuh damai untuk saling menenggang perbedaan, tapi tidak jarang yang muncul perpecahan hingga berlapis keturunan. Fatwa sesat-menyesatkan berlaku pada tiap kelompok. Jangan salah, karena masing-masing mendaku pengikut sunnah Nabi Muhammad dan generasi sahabat beliau. Yang terjadi di lapangan: A menuding B, B pun membalas tudingan A.

Karena membuat sibuknya umat untuk saling berfatwa dan mengoreksi kalangan lain inilah, ‘wahabi’ pun dituding sebagai penyebab awal perpecahan. Mufti Johor (Malaysia kini) bahkan pernah ‘menyesatkan’ kaum muda (sebutan lain penyokong dakwah ala ‘wahabi’) Nusantara yang justru suburkan perpecahan tapi abai dengan penetrasi komunis dan misi zending ke tubuh kaum Muslimin. Sebuah tudingan yang sepintas faktual hingga akhirnya tampillah Buya Hamka untuk meluruskan kesilapan berlogika sang mufti tersebut. ‘Wahabi’ di negeri kita, bagi beberapa kalangan di Indonesia, sudah semacam antonim dari ‘ahlus-sunnah’.

Bila hari ini muncul lagi geliat ‘pemwahabian’, ini sebetulnya pendulum yang bergerak ke belakang sejarah saja. Aktor yang menuding masih dari kalangan sama, hanya kali ini pihak tertuding sudah mengalami ‘diaspora’ dalam beragam bentuk. Maka, terjadilah ketergopohan penyimpulan sehingga memukul rata semua kalangan yang bukan di luar dirinya sebagai ‘aliran’ serupa, yakni ‘pengikut wahabi’. Hizbut-Tahrir yang kritis pada ‘wahabi’ dengan ‘terpaksa’ dikelompokkan sama, walau kedua harakah ini kerap berseberangan. Ikhwanul Muslimin yang tarikat sufi Hasan al-Banna tidak kontras dengan pendakwa di sini, juga diserang ‘wahabi’ gaya baru hanya karena metamorfosisnya di negara kita banyak merujuk karya Muhammad bin Abdul Wahab. Pendakwa lupa, IM dan salah satu tokoh pentingnya Yusuf al-Qaradhawi, sering jadi bulan-bulanan kalangan pendaku pengikut ‘wahabi’ tertentu. Pun setali nasib JT sebagaimana disebutkan di awal tulisan ini.

Serangan Ekstrem

Muasal pembalikan babak sejarah di negara kita sebenarnya lantaran ‘ulah’ bersemangat para dai dan pengikut dari saudara-saudara seiman di salah satu faksi di Salafiâ€"yang kadung dipeyorasikan menjadi ‘wahabi’ di Indonesia. Tradisi dan ritual keagamaan ataupun adat yang berlaku di negeri kita tapi sudah dianggap bagian dari sunnah bukannya tanpa kritikan. Kali ini, hadirnya gelombang baru ‘wahabi’ berjubah ‘Salafi’ membuat situasi runyam dan akhirnya muncul ekstremitas baru. Tudingan keras atas praktik-pratik di negara kita yang diperbuat sebagian (besar) umat Islam, meninggalkan jejak keramahan khas negeri ini. Seolah debu-debu padang pasir yang tidak ada kaitannya dengan uslub dakwah islami pun dilibatkan. Justru ‘kekerasan’ bahasan dan tudingan itulah yang menyakiti marwah dan perasaan pihak yang disasar.

Hadirnya faksi yang lebih ekstrem dengan label ‘salafi jihadis’ menambah persengitan suasana mengingat, saat yang sama, penguasa pun merasa berhak melibatkan diri dengan dalih ancaman keamanan. Jadilah, simbiosis dua pihak dan pihak sebagai musuh bersama mendudukkan Muhammad bin Abdul Wahab sebagai gembong teroris dan predikat-predikat anyar yang terkesan mengada-ada penuh kebaruan. Senasib itu, nama Sayyid Quthb yang sering dirujuk aktivis Ikhwan (dan juga dipakai para salafi jihadis) terbawa-bawa hingga penulis Fi Zilal al-Quran ini pun dimasukkan sebagai ‘penjahat’ tanpa disigi pemikirannya terlebih dahulu dengan adil.

Sudah seperti hukum besi, semakin ditempa keras, makin keras pula pihak yang dituding. Gegara pembidahan dan penyesatan kalangan tertentu dari ‘wahabi’, konsolidasi di kalangan tertuding pun terstruktur, ekstensif, dan masif. Senyampang itu, imajinasi keindonesiaan masukâ€"atau dimasukkanâ€"para alim di lingkaran penguasa untuk bersama-sama ‘meluruskan kesesatan’ yang terjadi. Alih-alih keramahan air menyiram api, kritik dan cela pada pendukung ‘wahabi’, khususnya kalangan Salafi (jihadis), malah ibarat memberikan kayu kering bertumpuk. Dalam konteks keumatan dan keindonesiaan, serangan balik menyesatkan ‘wahabi’ kadang lahirkan tindakan tidak perlu dan penting. Ekstrem dibalas dengan ekstrem, mungkin seimbang, hanya buat apa? Tidak ada keramahan akhlak yang lebih mumpuni selaksa Imam Syafii ketika dituding sebagai pengikut Syiah. Kaum ‘wahabi’ beringas, dibalas beringas, impas memang. Tapi, adakah karakter lebih sebagai ahlus-sunnah? ‘Qishas’ cacian mungkin saja absah, tapi di mana keluhuran budi ketimuran?

Lawan yang beringas, apalagi menyandang sebutan dai, akan berjarak dengan umat yang butuh siraman rohani. Umat tidak butuh ceramah-ceramah provokatif sejatinya. Menyerang penuh kebencian malah sia-sia, kecuali hanya mengokohkan bagi kalangan sendiri saja. Bertindak tegas dengan menghentikan kiprah di tempatnya berdakwah (misalnya masjid) bagi para ‘wahabi’, tentu berbeda dengan menyerang balik penuh beringas lantas soal pribadi dan keluarganya pun kita nistakan. Pikirannya saja yang kita buang; tapi kehormatan sesama Muslim harus tetap dijaga, apatah lagi sang dai ‘wahabi beringas’ itu punya anak-istri. Kalau yang ‘beringas’ saja tetap perlu dihormati sebagai sesama Muslim, bagaimana dengan ‘wahabi’ yang dalam ceramahnya tidak ada pretensi menyerang ritual kita, tetapi kebetulan posisi pandangan pemikirannya berbeda dengan kita; haruskan kita buang, kucilkan dan distigma ‘wahabi’ sesat?!

Menyerang balik akibat orang lain itu mudah. Yang sukar itu menyeimbangkan takaran ‘qishas’ pembelaan kita. Para ‘wahabi’ sudah akut menyerang, lantas seberapa yakin kita terapkan batasan yang tidak malah melampaui kewajaran? Saya dapati sebuah buku dari alim yang biasanya halus budi dan getol melawan aktivis Islam liberal, dalam menilai ‘wahabi’â€"untuk segi tertentuâ€"beliau menempatkan mazhab Arab Saudi itu dianggap lebih parah (dan bahaya) ketimbang Syiah!

Sungguh, merawat dan membela kehormatan ulama yang dianggap ‘sesat’ oleh ‘wahabi’ boleh-boleh saja dan ini perlu. Jangan sampai keluhuran budi dan kehati-hatian para ulama dengan serampangan dianggap begini dan begitu yang menyakitkan. Klarifikasi menjadi penting. Saat yang sama, klarifikasi tidak perlu sampai memasuki politisasi dan serangan kesumat. Kalau ‘wahabi’ dianggap sering menyerang, sudah sepantasnya umat yang ingin mencerminkan akhlak seorang ahlus-sunnah berbuat tidak berlebihan. Jangan sampai, tindakan ekstrem pihak lain malah munculkan ekstremitas baru bahkan jauh melampaui batas. Bagaimanapun juga, berhati-hati menilai orang lain sesama Muslim akan lebih baik. Menolehi amal pribadi lantas merujukinya dengan dalil yang diajarkan para ulama, akan lebih bijak ketimbang sibuk menyimak perilaku ‘tetangga’.

Kalaupun ada perbedaan, dialog akan lebih arif diperbuat. Bila ilmu terbatas, jalan bertanya hingga keteduhan di hati atas perbedaan yang ada, bisa menjadi jalan keluar. Memegangi pendapat sekuat-kuatnya itu bagus dan harus manakala dalil yang dipakai sahih dan akurat. Bila ada pendapat lain yang lebih kuat, mari rujuki kebijakan dan keluhuran akhlak para imam mazhab. Adakah Imam Syafii ataupun Imam Ahmad mendorong saling menyesatkan ke sesama Muslim? Pun para alim semisal Hasan al-Banna, atau Muhammad bin Abdul Wahab, apakah membolehkan penistaan ritual secara kasar sebagaimana diperbuat saudara seimannya?

Jangan sampai, kita ribut dengan urusan ‘wahabi’, tapi kita lupa berkonsolidasi. Lupa siapa kawan dan lawan. Ironis tentunya, pada umat lain kita bertenggang rasa dan begitu getol jalinkan toleransi, pada saudara sendiri malah dicaci maki. Pun begitu, kepada yang dianutinya kita tidak kritis, tapi pada produk ijtihad ulama lintas mazhab kita begitu getol mencari lubang. Mari, mari, kita sibuki dengan amal sendiri sembari terus mengkaji pemikiran di jantung gerakan ataupun mazhab yang dianuti, seraya menoleransi saudara seiman yang kita sayangi. []

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah

Ini Aturan-aturan Islam di Tempat Tidur

Ini Aturan-aturan Islam di Tempat Tidur

lampu tempat tidur
DALAM Islam, tak ada satupun urusan di dunia ini yang tidak dibahas. Termasuk juga urusan tempat tidur, alias jima suami istri. Betapa indahnya.

Islam mengatur hubungan suami istri sedemikian rupa, terutama untuk menjaga kesucian, menjunjung martabat wanita (istri), dan tidak sedikitpun mengurangii gelora suami. Untuk itu, disarikan dari beberapa dalil yang sudah diakui oleh para ulama, maka bisa disarikan, ada beberapa aturan soal tempat tidur dalam Islam. Berikut di antaranya:

1.Sebelum berjima, hendaklah pasutri berwudhu terlebih dahulu agar dalam berhubungan nanti tidak ada gangguan syaitan.

2.Sesudah berwundhu hendaklah pasutri melakukan shalat sunah 2 rekaat.

3.Sesudah melakukan shalat ditutup dengan doa.

4.Sebelum melakukan hubungan hendaklah membaca doa.

5.Setelah selesai berdoa hendaklah mencium kening istri dengan mengucapkan salam.

6.Setelah mencium kening hendaklah mencium pipi kanan dan kiri.

7.Setelah selesai mencium pipi buka baju bersama dan masuk dalam sarung/selimut kemudian matikan lampu.

8.Saat berhubungan intim ruangan haruslah tertutup. Bahkan jika ada seekor kucing pun dalam ruangan, maka kucing itu harus dipindahkan dahulu dari ruangan.

Islam tidak hanya mengatur urusan tempat tidur saja akan tetapi juga mengatur berbagai bidang segi kehidupan. Artinya umat Islam tidak sekadar untuk urusan dunia saja tetapi juga urusan akhirat umat selamat.

“Dalam kemaluanmu itu ada sedekah.” Sahabat lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita mendapat pahala dengan menggauli istri kita?.” Rasulullah menjawab, “Bukankah jika kalian menyalurkan nafsu di jalan yang haram akan berdosa? Maka begitu juga sebaliknya, bila disalurkan di jalan yang halal, kalian akan berpahala,” (HR. Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah). []

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah

Inilah Larangan Mengharapkan Mati dengan Segera

Inilah Larangan Mengharapkan Mati dengan Segera

pria berdo'a

SIAPAPUN pasti pernah merasakan kehampaan dalam menjalani kehidupan ini bahkan sampai berputus asa. Bukan tidak mungkin sikap putus asa dikarenakan permasalahan yang amat hebat mengganggu pikirannya atau sedang ditimpa kemalangan. Ada sebagian dari orang yang berputus asa, mengharapkan kematian.

Padahal Rasulullah SAW mengharamkan setiap umatnya untuk menghendaki kematian.

Karena bagaimanapun juga, kehidupan itu jauh lebih baik daripada kematian. Apalagi kehidupan seorang muslim, dengan kematian maka amalannya akan berakhir, sementara jika umurnya masih ada maka itu tidak menambah bagi dia kecuali semakin memperbanyak amal salehnya.

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits:“Janganlah seseorang mengharapkan kematian dan janganlah dia berdoa untuk mati sebelum datang waktunya. Karena orang yang mati itu amalnya akan terputus, sedangkan umur seorang mukmin tidak akan bertambah melainkan menambah kebaikan,” (HR. Muslim)

Tidak seyogianya seseorang meminta kematian tanpa ada sebab yang dibenarkan. Di antara sebab yang dibenarkan adalah ketika seorang yakin jika agamanya akan terfitnah dan adanya indikasi yang kuat bahwa cobaan yang dihadapinya akan menjadikannya menyimpang dari agama Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
لَا يَتَمَنÙ'ÙŽÙŠÙŽÙ†Ù'ÙŽ أَحَدُكُمÙ' الÙ'Ù…ÙŽÙˆÙ'تَ لِضُرÙ'ٍ نَزَلَ بِهِ فَإِنÙ' كَانَ لَا بُدÙ'ÙŽ مُتَمَنÙ'ِيًا فَلÙ'يَقُلÙ' اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ Ø£ÙŽØ­Ù'يِنِي مَا كَانَتÙ' الÙ'حَيَاةُ خَيÙ'رًا لِي وَتَوَفÙ'َنِي إِذَا كَانَتÙ' الÙ'وَفَاةُ خَيÙ'رًا لِي
“Janganlah seseorang di antara kalian mengharapkan kematian karena tertimpa kesengsaraan. Kalaupun terpaksa ia mengharapkannya, maka hendaknya dia berdoa, “Ya Allah, berilah aku kehidupan apabila kehidupan tersebut memang lebih baik bagiku dan matikanlah aku apabila kematian tersebut memang lebih baik untukku,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Pada keadaan-keadaan tertentu dimana seorang muslim menderita dengan penderitaan yang sangat, dia tidak mati tapi juga tidak hidup dengan baik (seperti orang yang tertimpa penyakit yang sangat kronis yang sangat menyiksa dia akan tetapi dia tidak kunjung meninggal, misalnya), maka kalaupun dia ingin meminta kematian kepada Allah, hendaknya dia berdoa dengan doa yang tersebut dalam hadits Anas di atas.

Seorang mukmin selalu meminta yang terbaik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena seseorang tidak tahu apakah setelah kematian kondisinya lebih baik atau bahkan sebaliknya. Dengan kematian, seseorang sudah terputus dari beramal dan tidak ada lagi kesempatan untuk bertaubat dan menyesali kesalahan.

Mengharapkan kematian bukanlah pilihan yang tepat untuk seorang Muslim. Maka dari itu tetaplah mengkondisikan diri dengan bertobat kepada Allah SWT, mencari solusi adalah salah satu kuncinya untuk menumbuhkan semangat hidup.
Dengan ibadah dzikir atau dengan mengaji diri dengan kajian islam akan senantiasa membangun semangat hidup lebih baik. insyaAllah. [Sumber: Hadits Budi Luhur/Karya: Muhammad Said/Penerbit: Putra Al Ma’arif]

islampos mobile :

Redaktur: Mawa Fauziah

Yahudi-Muslim Hadapi Peningkatan Diskriminasi dan Rasisme di Prancis

Yahudi-Muslim Hadapi Peningkatan Diskriminasi dan Rasisme di Prancis

Dunia

Yahudi-Muslim Hadapi Peningkatan Diskriminasi dan Rasisme di Prancis

Sabtu 2 Jamadilawal 1436 / 21 Februari 2015 06:51

nazi
DEWAN independen Eropa memperingatkan bahwa Prancis menjadi semakin tidak toleran terhadap kelompok minoritas, termasuk Gipsi, Muslim dan Yahudi. Temuan ini dibuat sebelum insiden penyerangan Charlie Hebdo pada bulan lalu.

Sebuah laporan menjelaskan bahwa Nils Muiznieks, Komisaris Dewan Hak Asasi Manusia, melukiskan gambaran suram multikulturalisme di Prancis, yang mengalami suasana mengerikan pada insiden penembakan Charlie Hebdo di Paris namun peningkatan sikap intoleran tersebut sudah tercatat sebelum serangan ini terjadi.

Muslim juga telah menjadi subyek rasisme dan intoleransi dengan meningkatnya tindakan anti-Muslim dan 80 persen dilakukan terhadap perempuan Muslim, Worldbulletin melaporkan.

Pada hari Selasa lalu, Presiden Prancis Francois Hollande melakukan kunjungan ke pemakaman Yahudi yang dirusak orang tak dikenal, di mana ia menyatakan bahwa meningkatnya jumlah serangan rasis terhadap orang-orang Yahudi dan Muslim bisa mengancam serta menghancurkan bangsa Prancis.[fq/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Al Furqon

« Afiliasi Al-Qaidah Klaim Serang Pejabat Militer Senior Yaman



Wartawan Swedia Dilaporkan Hilang di Suriah

Wartawan Swedia Dilaporkan Hilang di Suriah

Dunia

Wartawan Swedia Dilaporkan Hilang di Suriah

Sabtu 2 Jamadilawal 1436 / 21 Februari 2015 05:59

hil
SEORANG wartawan freelance Swedia dilaporkan hilang di daerah yang dikendalikan ISIS di Suriah, setelah wartawan itu gagal kembali ke rumahnya pada awal pekan ini.

Koran harian Swedia Expressen melaporkan Jumat kemarin (20/2/2015) bahwa wartawan tak dikenal berusia usia 30-an tahun, telah hilang kontak selama empat hari.

Wartawan, yang dikenal sering meliput konflik di Suriah, berencana untuk memasuki area yang dikuasai ISIS melalui provinsi Gaziantep Turki, menurut laporan Expressen dan dikutip Anadolu Agency .[fq/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Al Furqon

« Badai Salju Ancam Kehidupan Pengungsi Suriah di Lebanon



Dituduh Akan Bergabung dengan ISIS, 3 Orang Ini Ditangkap Polisi Maroko

Dituduh Akan Bergabung dengan ISIS, 3 Orang Ini Ditangkap Polisi Maroko

Dunia

Dituduh Akan Bergabung dengan ISIS, 3 Orang Ini Ditangkap Polisi Maroko

Sabtu 2 Jamadilawal 1436 / 21 Februari 2015 04:00

is marok
PEMERINTAH Maroko dilaporkan telah mengumumkan penangkapan 3 orang yang diduga tengah berusaha bergabung dengan kelompok ISIS cabang Libya, Arabnews melaporkan pada Jumat (20/2/2015).

Menurut pernyataan oleh Kementerian Dalam Negeri Maroko pada Kamis (19/2/2015), pihak berwenang Maroko telah menangkap ketiga pelaku di kota pesisir Casablanca dan Oujda, yang terletak di perbatasan Aljazair. Ketiganya berasal dari kota Sidi Bennour.

Pernyataan itu menggambarkan Libya sebagai “Magnet” bagi kelompok ISIS di wilayah tersebut. Sejumlah kelompok-kelompok bersenjata di Libya baru-baru ini diklaim telah bersumpah setia pada ISIS yang berada di Irak-Suriah.

Menurut laporan, lebih dari 1000 orang Maroko telah meninggalkan negara mereka, untuk bergabung dengan kelompok ISIS, dan biasanya mereka berperang di Suriah. [sm/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Sodikin Maulana

« Pasar Aleppo Hancur Diserang Roket



Ribuan Warga Etnis Minoritas Kabur dari Myanmar

Ribuan Warga Etnis Minoritas Kabur dari Myanmar

Dunia

Ribuan Warga Etnis Minoritas Kabur dari Myanmar

Jumat 1 Jamadilawal 1436 / 20 Februari 2015 21:40

kokang
RIBUAN warga sipil, termasuk kaum Muslim dilaporkan terus melarikan diri dari daerah Kokang, Myanmar. Mereka melarikan diri saat terjadi perang sengit antara kelompok minoritas Muslim dan militer.

Keadaan darurat dinyatakan pada hari Selasa (17/2/2015), setelah lebih 80 tentara dan warga Muslim tewas dalam perang selama berhari-hari, BBC melaporkan pada Jumat (20/2/2015).

Kekerasan dipicu kembalinya pemimpin kelompok etnis minoritas yang diasingkan sejak tahun 2009, lapor media pemerintah.

Iring-iringan yang dipimpin Palang Merah Myanmar diserang kelompok bersenjata pada hari Selasa (17/2/2015) dan melukai 2 pekerja bantuan.

Media pemerintah Cina melaporkan ada sekira 30 ribu warga etnis dari negara bagian Shan yang diyakini telah melintasi perbatasan ke Cina. [sm/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Sodikin Maulana

Disebut Dukung Terorisme, Qatar Tarik Dubesnya dari Mesir »
« Google Tentang Rencana AS Mata-matai Komputer di Seluruh Dunia



Pasar Aleppo Hancur Diserang Roket

Pasar Aleppo Hancur Diserang Roket

Dunia

Pasar Aleppo Hancur Diserang Roket

Sabtu 2 Jamadilawal 1436 / 21 Februari 2015 01:00

aleppo
SEBUAH serangan roket yang diduga dilakukan oleh pasukan asing dilaporkan telah menghancurkan pasar yang sibuk di kota terbesar Suriah, Aleppo. Ledakan roket ini juga mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan, PressTV melaporkan pada Jumat (20/2/2015).

Sejumlah warga Suriah terluka setelah serangan roket meledakkan pasar al-Abbara. Serangan itu juga menyebabkan kerusakan material yang besar.

Insiden itu terjadi saat pasukan tentara Suriah dan pasukan asing tengah betempur untuk mengontrol kota barat laut Aleppo.

Tentara Suriah, yang didukung oleh tentara Syiah Libanon, Hizbullah, dilaporkan telah menutup 2 kota yang banyak dihuni kaum Syiah yaitu daerah al-Zahra dan Nubl, yang berada di pinggiran Aleppo. [sm/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Sodikin Maulana

« Disebut Dukung Terorisme, Qatar Tarik Dubesnya dari Mesir



Tentara Israel Bebaskan Seorang Tahanan Palestina dari Betlehem

Tentara Israel Bebaskan Seorang Tahanan Palestina dari Betlehem

Palestina

Tentara Israel Bebaskan Seorang Tahanan Palestina dari Betlehem

Sabtu 2 Jamadilawal 1436 / 21 Februari 2015 01:30

tahanan administratif

SEORANG tahanan Palestina yang berasal dari Betlehem dikabarkan telah dibebaskan oleh tentara Israel pada hari Jumat (20/2/2015) setelah ditahan selama 10 tahun di penjara Israel.

Menurut wartawan PIC, Mohamed al-Najjar, 35, akhirnya resmi dibebaskan setelah menghabisan waktunya selama 10 setengah tahun di penjara.

Iapun disambut oleh keluarga dan teman-teman saat kembali ke tempat tinggalnya di kamp pengungsi Beit Jubrin, yang terletak di sebelah utara kota.

Kemudian ia menunjukkan bahwa otoritas penjara Israel terus memaksakan pembatasan hukuman terhadap para tahanan di penjara, termasuk melarang tahanan melihat anggota keluarga mereka.

Ia menambahkan, “Saya dicegah dari pertemuan saudara-saudara saya selama seluruh kalimat saya, sementara ibu saya diizinkan untuk melihat saya sekali setiap tahun,” [hr/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Hanisa Rila

« Pejuang Hamas dan Seorang Warga Sipil Gugur di Terowongan Gaza dekat Rafah



Duh, Karena Kesal Pria Ini Coret-coret Mesin ATM

Duh, Karena Kesal Pria Ini Coret-coret Mesin ATM

Dunia Gila

Duh, Karena Kesal Pria Ini Coret-coret Mesin ATM

Jumat 1 Jamadilawal 1436 / 20 Februari 2015 23:59

ATM

AMARAH memang sering membuat kita kehilangan control diri. Dari yang cemberut, atau melakukan aksi-aksi agresif. Seperti seorang pengguna ATM ini misalnya.

Seorang pengguna mesin ATM yang frustrasi di Glasgow telah mencoret-cotet mesin ATM dengan berisikan petunjuk menggunakan ATM.

Akhir-akhir ini, di sebagian besar negara di seluruh dunia, pengguna ATM harus membayar untuk menarik uang mereka dari rekening mereka sendiri, yang mengarah kepada kemarahan. Demikian laporan Emirates247.

Sebuah gambar yang diposting di Twitter menampilkan bahwa perlu biaya 1,99 euro untuk menarik uang di ATM.

Pengguna Twitter Robert Liddell mengatakan: “rakyat Cinta Glasgow ” sementara Stephen Kirkwood menambahkan: “Absolute Genius“.

Gambar menjadi populer di Twitter dan di retweet ratusan kali.

Duh, duh ada-ada saja. Kesal sih boleh… tapi jangan sampai merusak fasilitas umum ya! [ds/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Sri Mulyati

« Usia 30 Tahun Belum Nikah Juga, Wanita Ini Bunuh Diri