Mesir dan Maroko Larang Penayangan Film Kontroversial “Exodus”

Mesir dan Maroko Larang Penayangan Film Kontroversial “Exodus”

Dunia

Mesir dan Maroko Larang Penayangan Film Kontroversial “Exodus”

Ahad 6 Rabiulawal 1436 / 28 December 2014 01:45

bendera mesir

SETELAH Maroko, kini Mesir menjadi negara berikutnya yang melarang penayangan film Hollywood kontroversial “Exodus.” Film ini dilarang tayang setelah badan sensor setempat menyebutnya sebagai film dengan ketidakakuratan sejarah.

Kepala badan sensor Mesir mengatakan ketidakakuratan yang dimaksud meliputi adegan kaum Yahudi yang membangun piramida dan kisah Nabi Musa yang tak sesuai dengan sejarah Islam.

Menurut badan sensor Mesir Bangsa Yahudi tidak ambil bagian dalam proses pembangunan piramida.

Pelarangan penayangan film Exodus juga sebelumnya telah diberlakukan di Maroko.

Meski Pusat Sinema Maroko (CCM) telah memberikan lampu hijau bagi penayangan film tersebut, situs bisnis Maroko Medias24.com mengatakan pihak berwenang memutuskan melarang film itu sehari sebelum tayang perdana.

Seorang manajer bioskop mengatakan bioskopnya akan ditutup jika ia menentang larangan tersebut. [sm/islampos]

Redaktur: Sodikin Maulana

Delapan Orang Tewas Akibat Banjir di Thailand Selatan »
« Pabrik Semen di Mesir Ambruk, 8 Orang Meninggal



Sumber: https://www.islampos.com/mesir-dan-maroko-larang-penayangan-film-kontroversial-exodus-154679/

Delapan Orang Tewas Akibat Banjir di Thailand Selatan

Delapan Orang Tewas Akibat Banjir di Thailand Selatan

Dunia

Delapan Orang Tewas Akibat Banjir di Thailand Selatan

Ahad 6 Rabiulawal 1436 / 28 December 2014 07:01

banjithai


SEDIKITNYA delapan orang tewas dan dua lainnya masih hilang akibat banjir di wilayah mayoritas Muslim Thailand selatan menyusul hujan lebat yang menyebabkan wilayah itu menjadi zona bencana, media setempat melaporkan Sabtu kemarin (27/12/2014).

Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana mengumumkan bahwa hujan telah mempengaruhi lebih dari 1.415 desa di provinsi Pattani, Yala, Narthiwat dan Songkla â€" tiga di antaranya berbatasan dengan Malaysia, lapor Anadolu Agency.

“Para gubernur telah meminta bantuan darurat dan tentara telah merespon,” ujar Banpot Boonpien, juru bicara Komando  Militer Operasi Keamanan Internasional, mengatakan kepada Bangkok Post.

Sementara itu perdana menteri dan pemimpin junta Thailand, Jenderal Prayuth Chan-ocha, menyatakan empat provinsi wilayah selatan sebagai daerah bencana.

Pada hari yang sama, pemerintah provinsi memerintahkan pembebasan air dari bendungan Bang Lang di Yala untuk mencegah kerusakan struktural setelah ketinggian air mencapai 99 persen dari kapasitasnya.

“Pembuangan air dari bendungan Bang Lang akan mempengaruhi orang-orang di Yala dan Pattani. Tingkat sungai Pattani akan naik dan sungai akan membanjiri rumah yang berada di sisi sungai,” jelas Wae Nimmuhammadnurdin, seorang insinyur senior di bendungan di wilayah tersebut.

Dia menjelaskan bahwa bendungan yang telah diisi dengan lebih dari 1.400 juta meter kubik air, akan melepaskan sekitar 30 juta meter kubik per hari dimulai pada siang hari Jumat.

Wakil Gubernur Pattani, Weerapong Kaewsuwan, telah memerintahkan evakuasi masyarakat di sepanjang Sungai Pattani di empat distrik.

Selama kunjungannya ke Narathiwat, PM Chan-ocha mengatakan banjir semakin buruk tahun ini karena jalan yang dibangun tanpa saluran pembuangan.

Musim hujan telah mendatangkan malapetaka di kawasan Asia Tenggara selama seminggu terakhir.[fq/islampos]

Redaktur: Al Furqon

Serangan Udara Koalisi Tewaskan 86 Pejuang ISIS di Irak Utara »
« Mesir dan Maroko Larang Penayangan Film Kontroversial “Exodus”



Sumber: https://www.islampos.com/delapan-orang-tewas-akibat-banjir-di-thailand-selatan-154692/

Serangan Udara Koalisi Tewaskan 86 Pejuang ISIS di Irak Utara

Serangan Udara Koalisi Tewaskan 86 Pejuang ISIS di Irak Utara

Dunia

Serangan Udara Koalisi Tewaskan 86 Pejuang ISIS di Irak Utara

Ahad 6 Rabiulawal 1436 / 28 December 2014 07:05

seranganudara


KOALISI internasional yang dipimpin AS, pada Sabtu kemarin (27/12/2014) menewaskan 86 pejuang ISIS di distrik Hawija kota Kirkuk, Irak utara, sumber kepolisian mengatakan.

“Koalisi internasional telah membom bangunan tempat militan bersembunyi dan berhasil membunuh 86 militan ISIS,” kata kepala polisi Hawija, Kazim Muhammad kepada seorang koresponden Anadolu Agency.

“Banyak gedung-gedung pemerintah yang rusak pada saat ISIS menggunakan gedung administrasi Hawija sebagai markas mereka, di samping bangunan pemerintah lainnya,” tambah Muhammad.

Irak mengalami kekosongan keamanan sejak Juni lalu, ketika ISIS menguasai Mosul dan mendeklarasikan berdirinya khalifah di wilayah Irak dan Suriah.[fq/islampos]

Redaktur: Al Furqon

Dianggap Hina Pengadilan, Tokoh Ikhwan Dihukum 6 Tahun Penjara »
« Delapan Orang Tewas Akibat Banjir di Thailand Selatan



Sumber: https://www.islampos.com/serangan-udara-koalisi-tewaskan-86-pejuang-isis-di-irak-utara-154695/

Dianggap Hina Pengadilan, Tokoh Ikhwan Dihukum 6 Tahun Penjara

Dianggap Hina Pengadilan, Tokoh Ikhwan Dihukum 6 Tahun Penjara

Dunia

Dianggap Hina Pengadilan, Tokoh Ikhwan Dihukum 6 Tahun Penjara

Ahad 6 Rabiulawal 1436 / 28 December 2014 07:07

dianggap


PENGADILAN Mesir, Sabtu kemarin (27/12/2014) menghukum petinggi senior Ikhwanul Muslimin dengan hukuman enam tahun penjara setelah menuduhnya menghina peradilan.

Muhammad al-Beltagi, kepala kantor Kairo Partai Kebebasan dan Keadilan Ikhwan, menghadiri sesi persidangan atas tuduhan membobol sel penjara dan melarikan diri selama pemberontakan rakyat 2011 di Mesir ketika pengadilan menuduhnya menghina peradilan, menurut sumber pengadilan, seperti dilaporkan Anadolu Agency.

Pada hari Sabtu kemarin, al-Beltagi meminta hakim pengadilan untuk benar-benar meninjau CD percakapan telepon antara beberapa tokoh pemerintah di tempat penahanan Mursi menyusul kejatuhannya pada bulan Juli tahun lalu.

Dia menambahkan bahwa keinginan para hakim untuk tidak meninjau CD secara rinci merupakan ketidakadilan namun hal itu dianggap ofensif oleh pihak pengadilan.

Pengadilan kemudian menjatuhkan hukuman enam tahun penjara kepada al-Beltagi, sumber peradilan menambahkan.

Osama al-Helw, pengacara para terdakwa Ikhwan dalam kasus ini, mengatakan ia dan sesama anggota tim pembela akan mengajukan banding atas putusan tersebut.[fq/islampos]

Redaktur: Al Furqon

Rezim Suriah Siap Lakukan Pembicaraan Damai di Moskow »
« Serangan Udara Koalisi Tewaskan 86 Pejuang ISIS di Irak Utara



Sumber: https://www.islampos.com/dianggap-hina-pengadilan-tokoh-ikhwan-dihukum-6-tahun-penjara-154699/

Sepanjang 2014, Perselingkuhan Dominasi Sidang Kehormatan Hakim

Sepanjang 2014, Perselingkuhan Dominasi Sidang Kehormatan Hakim

Warisan timbangan palu

KOMISIONER Komisi Yudisial (KY) Eman Suparman mengatakan bahwa sepanjang 2014 kasus hakim selingkuh mendominasi sidang Majelis Kehormatan Hakim, demikian dilansir Antara pada Sabtu (27/12/2014).

“Pada 2014 kasus perselingkuhan menempati posisi pertama sebesar 38,64 persen atau sebanyak lima kasus dari total 13 kasus,” kata Eman dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (22/12/2014).

Menurut Eman, saat ini hakim yang terjerat kasus perselingkuhan meningkat angkanya. Berdasarkan catatan KY pada 2009 hingga 2012 mayoritas merupakan kasus penyuapan, namun mulai 2013 dan 2014 tren kasus pelanggaran bergeser ke kasus perselingkuhan.
Antara melansir bahwa pada 2009, KY mencatat ada tiga MKH yang semuanya merupakan kasus gratifikasi/penyuapan, sedangkan pada 2010 ada lima kasus pelanggaran berat yang dibawa ke MKH, yakni satu kasus hubungan keluarga, tiga kasus gratifikasi/penyuapan dan satu kasus hakim mangkir kerja.

Untuk 2011 KY mencatat ada empat kasus yang dibawa ke MKH, yakni tiga kasus penyuapan dan satu perselingkuhan, sementara pada 2012 ada lima kasus dibawa ke MKH, yakni tiga kasus penyuapan, satu perselingkuhan dan satu kasus manipulasi putusan kasasi.

Namun pada 2013 kasus perselingkuhan paling banyak dibawa ke MKH, yakni tiga perkara dari tujuh pelaksanaan MKH, sedangkan sisanya narkoba satu kasus, penyuapan dua kasus dan satu kasus judi.

Dan tahun ini kembali melonjak.

Eman mengungkapkan meningkatnya tren kasus perselingkuhan oleh hakim justru saat kesejahteraannya meningkat.

Tapi pihak Mahkamah Agung membantah bahwa tren naiknya hakim selingkuh karena ada hubungannya dengan meningkatnya kesejahteraan hakim.

Ketua Muda Pembinaan Mahkamah Agung Takdir Rahmadi mengatakan bahwa faktor kesempatan dan lingkungan adalah penyebab paling utama terjadinya kasus hakim selingkuh ini.

Untuk itu, lanjut Takdir, pihaknya terus berusaha melakukan pembinaan agar kasus pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH), terutama masalah selingkuh bisa ditekan.

Laporan Masyarakat

Komisi Yudisial telah menerima 1.693 laporan pengaduan masyarakat terkait dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim selama 2014.

Suparman mengungkapkan bahwa laporan masyarakat ini mengalami penurunan 29,53 persen dibandingkan 2013 yang mencapai 2.193 laporan masyarakat.

“Laporan masyarakat yang masuk rata-rata 203 per bulan,” ungkap Ketua KY Suparman Marzuki saat konferensi pers di Jakarta, Senin lalu (22/12/2014).

Dia mengatakan laporan masyarakat ini didominasi kasus perdata sebesar 43,65 persen (799 laporan) disusul kasus pidana sebesar 28,11 persen (501 laporan), kasus tata usaha negara sebesar 6,14 persen (104 laporan), Tipikor 3,42 persen (58 laporan), agama 2,59 persen (44 laporan), PHI 2,12 persen (36 laporan), Niaga 1,41 persen (27 laporan), militer 0,64 persen (11 laporan).

Selanjutnya, ada tiga laporan terkait kasus pajak, dua laporan kasus lingkungan, kasus pidana dan perdata dua laporan, perselisihan hasil pemilu satu laporan dan sisanya 105 laporan kasus lain-lain.

Komisioner KY bidang Pengawasan Hakim Eman Suparman mengungkapkan bahwa dari 1.693 laporan masyarakat mengenai dugaan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim yang ditangani KY sebanyak 672 laporan, dimana 294 laporan dapat ditindak lanjuti dan 378 laporan tidak dapat ditindaklanjuti karena tidak ditemukan adanya dugaan pelanggaran.

Eman mengatakan dari 294 laporan yang dapat ditindaklanjuti tersebut, KY telah melakukan pemeriksaan terhadap 148 hakim, 156 pelapor dan 366 saksi.

Mantan Ketua KY periode 2010-2013 ini mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan menyatakan 122 hakim direkomendasikan ke MA untuk diberikan sanksi.

“Rinciannya sebanyak 90 hakim dijatuhi sanksi ringan atau sebesar 73,92 persen, 22 hakim dijatuhi sanksi sedang atau sebesar 18,03 persen dan 10 hakim dijatuhi sanksi berat atau 8,19 persen,” katanya.

Eman mengakui system pencegahan yang dilakukannya belum berhasil, mengingat masih banyaknya laporan dari masyarakat.

Komisioner KY bidang Pencegahan dan Peningkatan Kapasitas Hakim Ibrahim mengatakan salah satu tugas KY adalah mengupayakan peningkatan kapasitas hakim.

Ibrahim mengungkapkan bahwa dari sisi pencegahan selama 2014, KY telah memberikan pelatihan peningkatan kapasitas berupa pelatihan KEPPH untuk masa kerja nol sampai delapan tahun kepada 33 hakim, terdiri 10 hakim pengadilan negeri dan 23 hakim pengadilan agama.

Dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya juga melakukan pelatihan tematik Tipikor dan pencucian uang bagi hakim dan jaksa yang diikuti 35 peserta, yakni 20 ketua PN dan 15 kepala kejaksaan negeri.

Sementara dari sisi rekrutmen hakim, Komisioner KY Taufiqurrahman Syahuri mengungkapkan bahwa KY pada tahun ini hanya melakukan satu kali seleksi calon hakim agung.

“KY menerima 72 pendaftar calon hakim agung dan berhasil mengusulkan lima calon hakim agung ke DPR,” kata Taufiq.

Suparman menegaskan bahwa KY memiliki tantangan yang sederhana di tengah-tengah peradilan yang begitu kompleks.

“Diharapkan KY dapat memberikan peran optimal demi terwujudnya kekuasaan kehakiman yang jujur, bersih, transparan dan profesional,” kata Suparman. [fha/islampos]

Redaktur: Eva

Sumber: https://www.islampos.com/sepanjang-2014-perselingkuhan-dominasi-sidang-kehormatan-hakim-154698/

Rezim Suriah Siap Lakukan Pembicaraan Damai di Moskow

Rezim Suriah Siap Lakukan Pembicaraan Damai di Moskow

Dunia

Rezim Suriah Siap Lakukan Pembicaraan Damai di Moskow

Ahad 6 Rabiulawal 1436 / 28 December 2014 07:10

rezimsur


KEMENTERIAN Luar Negeri Suriah pada hari Sabtu kemarin (27/12/2014) menyatakan niatnya untuk berpartisipasi dalam pertemuan pendahuluan sebagai langkah menuju mengadakan konferensi perdamaian antara faksi-faksi yang bertikai di dalam wilayah Suriah, menurut kantor berita rezim Suriah Sana.

“Republik Arab Suriah siap untuk berpartisipasi dalam pembicaraan damai. Suriah sangat ingin mengikuti aspirasi rakyat Suriah mencapai solusi untuk mengakhiri krisis,” kata seorang pejabat kementerian luar negeri, lapor kantor berita Sana dan dikutip oleh Anadolu Agency.

Seorang pejabat kementerian luar negeri mengatakan bahwa Suriah akan terus memerangi terorisme secara paralel dengan berdasarkan kepentingan nasional.

Suriah juga mengklaim siap bekerja sama dengan pihak manapun yang percaya pada persatuan rakyat Suriah, kedaulatan negara dan keputusan independen yang melayani kehendak rakyat untuk menghentikan pertumpahan darah di Suriah, tambah pejabat kementerian luar negeri tersebut.

Proposal pertemuan didasarkan pada unsur-unsur inti dari Komunike Jenewa, yang dikeluarkan pada tanggal 30 Juni 2012 di kota Swiss Jenewa setelah pertemuan Kelompok Aksi untuk Suriah yang didukung PBB.

Komunike menyerukan segera diakhirinya pertempuran dan pembentukan badan transisi termasuk di dalamnya anggota oposisi dan pemerintah.

Mikhail Bogdanov, wakil menteri luar negeri Rusia dan perwakilan khusus kepresidenan Presiden Vladimir Putin untuk Timur Tengah, menyarankan agar tokoh-tokoh oposisi Suriah bertemu di Moskow pada akhir Januari sebelum mereka mengadakan pembicaraan dengan perwakilan dari rezim di Moskow.

Namun, Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah dan pejuang Oposisi belum membuat pernyataan resmi atas undangan Rusia itu.[fq/islampos]

Redaktur: Al Furqon

« Dianggap Hina Pengadilan, Tokoh Ikhwan Dihukum 6 Tahun Penjara



Sumber: https://www.islampos.com/rezim-suriah-siap-lakukan-pembicaraan-damai-di-moskow-154702/

Gara-gara Rambut Dicat Biru, Gadis Israel Ini Diusir Supir Bis

Gara-gara Rambut Dicat Biru, Gadis Israel Ini Diusir Supir Bis

Dunia Gila

Gara-gara Rambut Dicat Biru, Gadis Israel Ini Diusir Supir Bis

Ahad 6 Rabiulawal 1436 / 28 December 2014 04:45

bendera_israel_110117005021


SEBAGAI salah satu negara “penjajah” dan mengusung “kebebasan tanpa batas,” nyatanya Israel masih memiliki aturan tak tertulis yang cukup aneh. Pasalnya, seorang gadis Israel mengatakan dirinya diusir saat naik bis, gara-gara rambutnya berwarna biru.

Insiden Ini terjadi saat supir bis melihat gadis berambut unik bersama para penumpang. Sang supir berteriak pada gadis Ini untuk turun, Jerusalem Post melaporkan.

“Tindakan gadis Itu memalukan bagi Israel! Bagaimana rasanya Anda memakai warna bendera dan menaruhnya di kepala Anda?” Kata sopir bus, Nati Ni yang diposting di halaman Facebook-nya dalam bahasa Ibrani.

“Kau orang tercela! Kamu manusia tercela! Apakah kamu tak punya orang tua yang memberikan pendidikan kepadamu?” Tulis Nati Ni.

“Apakah Anda tumbuh dengan orang selain Yahudi? Saya merasa tak melakukan apa pun atas perbuatan seperti itu,” kata Ni dalam postingannya, yang telah disukai lebih dari 2.000 orang. [sm/islampos]

Redaktur: Sodikin Maulana

« Jadi Pecandu Narkoba, Pria Ini Ditembak Mati Ayahnya Sendiri



Sumber: https://www.islampos.com/gara-gara-rambut-dicat-biru-gadis-israel-ini-diusir-supir-bis-154681/

2 Batasan Bermesraan dengan Istri Ketika Haid

2 Batasan Bermesraan dengan Istri Ketika Haid

bunga darah

PARA suami Muslim tentu sudah hafal benar bahwa berjima dengan istri saat ia haid adalah haram hukumnya. Tapi Islam hanya melarang pertemuan dua kelamin saja. Adapun bermesraan dengan istri yang haid, tetap dibolehkan, namun dengan beberapa batasan. Apa saja?

Pertama, jika bermesraannya pada bagian di atas pusar dan atau di bawah lutut, maka para ulama sepakat akan bolehnya. Ini berdasarkan ayat:

وَيَسÙ'أَلُونَكَ عَنِ الÙ'مَحِيضِ قُلÙ' هُوَ أَذًى فَاعÙ'تَزِلُواÙ' النÙ'ِسَاء فِي الÙ'مَحِيضِ وَلاَ تَقÙ'رَبُوهُنÙ'ÙŽ حَتÙ'ÙŽÙ‰ÙŽ ÙŠÙŽØ·Ù'هُرÙ'Ù†ÙŽ فَإِذَا تَطَهÙ'َرÙ'Ù†ÙŽ فَأÙ'تُوهُنÙ'ÙŽ مِنÙ' Ø­ÙŽÙŠÙ'ثُ أَمَرَكُمُ اللÙ'هُ

“Mereka bertanya kepadamu tentang (darah) haid. Katakanlah, “Dia itu adalah suatu kotoran (najis)”. Oleh sebab itu hendaklah kalian menjauhkan diri dari wanita di tempat haidnya (kemaluan). Dan janganlah kalian mendekati mereka, sebelum mereka suci (dari haid). Apabila mereka telah bersuci (mandi bersih), maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepada kalian.” (QS. Al-Baqarah: 222)

dimana Allah hanya menyuruh untuk menjauhi kemaluan. Dan juga berdasarkan hadits Aisyah di atas, dimana Nabi -alaihishshalatu wassalam- memerintahkan untuk menutupi bagian kemaluan istrinya dengan sarung.

Kedua, Jika bermesraan pada bagian antara lutut dan pusar, maka di sini ada 3 pendapat di kalangan ulama. Pendapat yang paling tepat adalah pendapat Aisyah, Ummu Salamah, Ummu Athiyah, Asy-Sya’bi, Mujahid, Atha’, Ikrimah, Ats-Tsauri, Ishaq, Al-Auzai, Daud, dan merupakan mazhab Al-Malikiah, Asy-Syafi’iyah, dan pendapat Imam Ahmad, serta yang dikuatkan oleh Imam Ibnul Mundzir.

Mereka menyatakan: Bolehnya melakukan apa saja dengan wanita haid kecuali jima’ (bertemunya dua yang dikhitan). Karenanya dibolehkan bermesraan dengan wanita haid pada bagian antara lutut dan pusar dengan syarat kedua kemaluan tidak bertemu. Di antara dalilnya adalah ayat di atas, dimana yang disuruh jauhi hanyalah kemaluan. Juga berdasarkan hadits Aisyah di atas dimana Nabi -alaihishshalatu wassalam- memerintahkan untuk hanya menutupi bagian kemaluan.

Dan yang lebih tegas dari itu adalah hadits Anas bin Malik dimana Nabi -alaihishshalatu wassalam- bersabda:

اصÙ'نَعُوا كُلÙ'ÙŽ Ø´ÙŽÙŠÙ'ءٍ إِلÙ'َا النÙ'ِكَاحَ

“Perbuatlah segala sesuatu kecuali nikah,” (HR. Muslim no. 455) yakni: Jima’.

Walaupun hal ini dibolehkan, akan tetapi bagi yang mengkhawatirkan dirinya bisa terjatuh melakukan jima’, maka hendaknya dia tidak bermesraan dengan istrinya di masa haid. Ini berdasarkan isyarat dari ucapan Aisyah -radhiallahu anha-, “Hanya saja, siapakah di antara kalian yang mampu menahan hasratnya sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menahan.” []

Sumber:
http://al-atsariyyah.com/antara-haid-dan-lelaki.html

Redaktur: Saad Saefullah

Sumber: http://www.islampos.com/2-batasan-bermesraan-dengan-istri-ketika-haid-154640/

Mesir dan Maroko Larang Penayangan Film Kontroversial “Exodus”

Mesir dan Maroko Larang Penayangan Film Kontroversial “Exodus”

Dunia

Mesir dan Maroko Larang Penayangan Film Kontroversial “Exodus”

Ahad 6 Rabiulawal 1436 / 28 December 2014 01:45

bendera mesir

SETELAH Maroko, kini Mesir menjadi negara berikutnya yang melarang penayangan film Hollywood kontroversial “Exodus.” Film ini dilarang tayang setelah badan sensor setempat menyebutnya sebagai film dengan ketidakakuratan sejarah.

Kepala badan sensor Mesir mengatakan ketidakakuratan yang dimaksud meliputi adegan kaum Yahudi yang membangun piramida dan kisah Nabi Musa yang tak sesuai dengan sejarah Islam.

Menurut badan sensor Mesir Bangsa Yahudi tidak ambil bagian dalam proses pembangunan piramida.

Pelarangan penayangan film Exodus juga sebelumnya telah diberlakukan di Maroko.

Meski Pusat Sinema Maroko (CCM) telah memberikan lampu hijau bagi penayangan film tersebut, situs bisnis Maroko Medias24.com mengatakan pihak berwenang memutuskan melarang film itu sehari sebelum tayang perdana.

Seorang manajer bioskop mengatakan bioskopnya akan ditutup jika ia menentang larangan tersebut. [sm/islampos]

Redaktur: Sodikin Maulana

« Pabrik Semen di Mesir Ambruk, 8 Orang Meninggal



Sumber: http://www.islampos.com/mesir-dan-maroko-larang-penayangan-film-kontroversial-exodus-154679/

MS Kaban: Tugas Dai Hanya Mengajak Orang Taat pada Perintah Allah

MS Kaban: Tugas Dai Hanya Mengajak Orang Taat pada Perintah Allah

Nasional

MS Kaban: Tugas Dai Hanya Mengajak Orang Taat pada Perintah Allah

Sabtu 5 Rabiulawal 1436 / 27 December 2014 16:21

mskab


MANTAN menteri kehutanan yang juga ketua umum Partai Bulan Bintang menegaskan bahwa tugas seorang dai hanyalah mengajak bagaimana orang bisa taat kepada perintah-perintah Allah.

“Tugas dai itu hanya satu saja, bagaimana orang dapat taat kepada perintah Allah SWT,” tegas MS Kaban saat membuka acara pelatihan kader dai yang digelar oleh Dapur Dai Nusantara (Daina) Jumat sore kemarin (26/12/2014) di asrama haji Pondok Gede.

Pria asal Binjai Sumatera Utara yang akrab disapa Bang Kaban ini, menceritakan bagaimana pada masa era presiden Suharto dulu rezim sangat represif terhadap umat Islam sehingga banyak para dai yang berdakwah ke jalan Allah dan menyerukan tegaknya syariat Allah dituduh sebagai orang-orang yang suka menghasut.

“Dai itu menghasut orang-orang ke jalan yang benar, makanya di jaman Suharto para dai sering dituduh sebagai penghasut,” tegas mantan aktivis mahasiswa ini di depan para peserta pelatihan kader dai.

Meskipun Suharto waktu masih berkuasa represif terhadap umat Islam namun Suharto menurut Kaban masih hormat dan mau mendengarkan nasehat ulama.

Kaban membuat contoh sewaktu ribut soal asal tunggal, Natsir membuat selebaran berjudul “Dengarkanlah Pula Suara Kami”. Dalam tulisan itu beliau menguraikan tentang Pancasila dan pandangan Bung Karno mengenai Pancasila serta kesalahan penafsiran Pak Harto.

“Lalu Pak Harto mengubah mindsetnya tentang Pancasila. Jadi di zaman Pak Harto ulama masih didengar, sebab ulama juga satu kata. Sekarang Majelis Ulama tidak satu kata, jadi orang mau mendengar kata siapa?,” tanyanya.[fq/islampos]

Redaktur: Al Furqon

MUI Imbau Tahun Baru Tak Diisi Pesta Mubazir dan Maksiat »
« Pemuda Muhammadiyah Kutuk Pembakaran Masjid di Swedia



Sumber: http://www.islampos.com/ms-kaban-tugas-dai-hanya-mengajak-orang-taat-pada-perintah-allah-154648/

Pesan Simpati dari Gaza untuk Banjarnegara

Pesan Simpati dari Gaza untuk Banjarnegara

IMG_0141

YOU can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die.

Demikian petikan lagu heroik Song for Gaza, yang disenandungkan Michael Heart. Dan anak-anak Gaza, para santri Graha Tahfidz Daarul Qur’an Indonesia, membuktikan hal itu.

Meski rumah mereka hancur, sekolah mereka luluh lantak, Masjid Umari hancur, demikian juga Graha Tahfidz yang dibangunkan donatur Indonesia melalui PPPA Daarul Qur’an di Jabalia City, namun kebiadaban Zionis Israel tak membunuh iman dan semangat persaudaraan mereka.

Melalui relawan PPPA Daarul Qur’an di Gaza, Onim Abdullah, para santri Graha Tahfidz Daarul Qur’an Indonesia mengirim pesan simpati buat para korban bencana alam di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Bencana itu diawali dengan hujan deras yang turun sejak Kamis (11/12/2014) malam hingga selepas Ashar hari berikutnya (Jum’at, 12/12). Hingga terjadilah longsor Bukit Lele pada Jum’at sore yang menimpa warga Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menuturkan, setelah proses evakuasi korban tewas resmi dihentikan pada Ahad (21/12/2014), tercatat total korban tewas yang telah ditemukan 95 orang. Dari jumlah itu, 64 jasad ialah warga Dusun Jemblung, dan 31 jasad bukan warga setempat. Sedangkan korban yang belum ditemukan 13 orang atau dinyatakan hilang.

Sutopo menambahkan, jumlah pengungsi 2.038 jiwa yang tersebar di empat kecamatan. Yakni, 1.225 jiwa di Kecamatan Karangkobar, 613 jiwa di Kecamatan Punggelan, 50 jiwa di Kecamatan Banjarmangu, dan 120 jiwa di Kecamatan Wanayasa.

‘’Kalian tidak sendirian. Duka kalian juga kesedihan kami. Kalian adalah bagian dari hidup kami,’’ kata seorang santri Gaza sebagaimana disampaikan Onim.

Selain dari Gaza, simpati juga diberikan langsung oleh 3 santri Gaza yang sedang berada di Indonesia sebagai tamu PPPA Daarul Qur’an. Mereka adalah Husen Albasliqy (15), Salem Emaddudien Al Masy Al Haffidz (12), dan Omar Muhammad Abu Alhusna (13), yang didampingi Muhammad Qaduroh (24).

Walau mereka ingin sekali mengunjungi lokasi bencana di Banjarnegara, namun PPPA Daarul Qur’an belum mengijinkannya saat ini. Sebab, kondisi di sana masih terlalu horor buat anak-anak.

Sementara itu, sejak awal Tim Sigab Daarul Qur’an Semarang sudah turun bergabung dengan Tim SAR untuk melakukan evakuasi korban longsor di Jemblung. Tim yang dipimpin Haris Halimi mendirikan posko di Desa Penci Karangtengah, Wanayasa.

Bersama para relawan lainnya, Sigab Daarul Qur’an ikut juga menyiapkan kuburan bagi para korban tewas. Mereka juga menyalurkan bantuan kebutuhan bahan pokok dan pakaian titipan dari para donatur. [Bowo/Islampos]

Redaktur: Rayhan

Sumber: http://www.islampos.com/pesan-simpati-dari-gaza-untuk-banjarnegara-154651/

The Guardian: Rekostruksi Gaza Terhambat Blokade dan Korupsi

The Guardian: Rekostruksi Gaza Terhambat Blokade dan Korupsi

Palestina

The Guardian: Rekostruksi Gaza Terhambat Blokade dan Korupsi

Sabtu 5 Rabiulawal 1436 / 27 December 2014 22:45

pembatasan gaza


SURAT kabar Inggris, The Guardian dikabarkan telah merilis laporan terkait sebab tertundanya rekonstruksi Gaza. Mereka menyebut lambatnya rekostruksi adalah akibat blokade Israel dan korupsi.

Banyak kritikan terhadap penundaan rekonstruksi Gaza ini. PBB berupaya mengontrol bahan bangunan yang masuk ke Gaza, dan mencegah Hamas untuk ikut campur, The Guardian melaporkan, Sabtu (27/12/2014).

Yayasan Oxfam melaporkan, komitmen donor senilai 5,4 Milyar USD telah dicapai saat konferensi Negara-negara donor, dan disepakati antara Otoritas Palestina, Israel, dan PBB, untuk mengijinkan bahan banguan masuk ke Gaza. Namun sampai saat ini baru sedikit yang bisa masuk. Pada November 2014, telah masuk 287 kontainer pengangkut bahan bangunan. Jika seperti Ini terus, diperkirakan rekonstruksi Gaza akan membutuhkan waktu puluhan tahun.

Warga Gaza saat ini kesulitan mendapatkan sarana air bersih dan pasokan listrik hanya 18 jam setiap harinya. [sm/islampos/pic/tg]

Redaktur: Sodikin Maulana

« Warga Gaza Ajak Kaum Muslimin Bantu Korban Banjir Malaysia



Sumber: http://www.islampos.com/the-guardian-rekostruksi-gaza-terhambat-blokade-dan-korupsi-154676/

Mengukur Bobot Masa Muda Kita (1)

Mengukur Bobot Masa Muda Kita (1)

bangkit-pemuda

Oleh: Ary Herawan, Guru SMP Terpadu Fajrul Islam Kota Tasikmalaya

BILA kita pernah belajar sains, tentu kita akan mengenal neraca massa atau masyarakat umum mengenalnya dengan istilah timbangan. Yakni alat untuk menimbang benda. Massa selalu berbanding lurus dengan berat, semakin besar massa suatu benda maka akan semakin berbobot benda tersebut. Andaikan benda yang diukur adalah masa muda kita, tentu kita akan tahu berapa bobot masa muda kita.

Masa muda sangat berharga. Ali bin Abu Thalib r.a. pernah ditanya oleh seorang sahabat: “wahai Ali jika engkau kaya, apa yang kau perbuat dengan kekayaanmu?” beliau menjawab: “aku akan membeli masa muda.” Berharga sekali masa muda. Masa muda juga merupakan bekal untuk masa tua, Syeikh Musthofa Al-Gulayani mengungkapkan sebuah pepatah yang terkenal “Syubaanul Yaum Rijalul Ghad Wa banaatul Yaum Ummahatul Ghad” (Pemuda masa kini adalah lelaki masa depan dan pemudi masa kini adalah ibu masa depan). Dengan kata lain, baik buruknya suatu masyarakat di masa depan ditentukan oleh bagaimana aktifitas pemuda-pemudinya saat ini.

Kisah-kisah heroik yang sampai kepada kita juga banyak didominasi oleh para pemuda. Misalnya para shahabat Rasulullah SAW, yang masuk Islam pada masa-masa sangat membutuhkan pengorbanan, didominasi oleh para pemuda. Ali bin Abi Thalib r.a. dan Zubair bin Awwam r.a. sejak usia 8 tahun sudah terlibat dalam perjuangan. Usamah bin Zaid r.a., memimpin pasukan perang pada usia 18 tahun.

Begitu pun Al Arqam bin Abi Al-Arqam r.a. (12 tahun), Abdullah bin Mas’ud r.a. (14 tahun), Sa’ad bin Abi Waqqash r.a. (17 tahun), Ja’far bin Abi Thalib r.a. (18 tahun), Zaid bin Haritsah r.a. (20 tahun), Utsman bin Affan r.a. (20 tahun), Umar bin Al Khaththab r.a. (26 tahun). Adapun Abu Bakar Ashshiddiq r.a. berusia 37 tahun dan Sayyidusysyuhada Hamzah bin Abdul Muthallib berusia 42 tahun. Masih banyak lagi ribuan pemuda yang menjadi para pembela Islam pada masa-masa awal.

Bahkan peran para pemudi pun tidak kalah heroik, peran Asma binti Abu Bakar r.a. yang pada usia remaja sudah menjadi tim sukses hijrahnya Rasulullah SAW. Juga ummul Mukminin ‘Aisyah r.a., sosok pemudi cerdas yang mendampingi Rasulullah SAW sejak usia 9 tahun. Juga Hafshah binti Umar yang sudah berjuang bersama Islam pada usia 10 tahun.

Sumber: http://www.islampos.com/mengukur-bobot-masa-muda-kita-1-154647/

Pabrik Semen di Mesir Ambruk, 8 Orang Meninggal

Pabrik Semen di Mesir Ambruk, 8 Orang Meninggal

Dunia

Pabrik Semen di Mesir Ambruk, 8 Orang Meninggal

Sabtu 5 Rabiulawal 1436 / 27 December 2014 19:00

pabrik semen mesir

SEDIKITNYA delapan pekerja Mesir dilaporkan meninggal dunia dan 42 lainnya terluka dalam kecelakaan di pabrik semen pada hari Sabtu (27/12/2014) di Sinai tengah, Mesir, demikian seperti yang dilansir Ma’an.

Sumber-sumber keamanan Mesir mengatakan kepada Ma’an bahwa bangunan pabrik tiba-tiba runtuh sehingga sejumlah orang yang berada disana jatuh bersama reruntuhan. Bangunan tersebut juga menimpa sejumlah orang dibawahnya.

Sebuah sumber menambahkan bahwa ambulans bergegas ke lokasi kecelakaan itu untuk mengevakuasi jenazah dan korban luka ke rumah sakit militer el-Arish.

Sementara ini, belum diketahui penyebab pasti runtuhnya bangunan tersebut. [fha/islampos]

Redaktur: Eva

« Malaysia Alihkan Dana Pesta Tahun Baru untuk Korban Banjir



Sumber: http://www.islampos.com/pabrik-semen-di-mesir-ambruk-8-orang-meninggal-154670/

MUI Imbau Tahun Baru Tak Diisi Pesta Mubazir dan Maksiat

MUI Imbau Tahun Baru Tak Diisi Pesta Mubazir dan Maksiat

Nasional

MUI Imbau Tahun Baru Tak Diisi Pesta Mubazir dan Maksiat

Sabtu 5 Rabiulawal 1436 / 27 December 2014 19:35

mui

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Tengah dikabarkan menghimbau seluruh umat Islam agar tidak melakukan pesta maksiat pada malam tahun baru nanti, demikian seperti dilansir Antara.

“Jangan melakukan maksiat dan kemungkaran. Jangan melakukan tindakan yang sia-sia dan mubazir, seperti membakar petasan dan lainnya karena justru menimbulkan banyak mudharatnya,” kata Sekretaris Umum MUI Provinsi Kalteng, H Syamsuri Yusup di Palangka Raya, Sabtu (27/12/2014).

Syamsuri mengatakan bahwa perayaan tahun baru biasanya hanya diisi kegiatan-kegiatan mubazir bahkan mengandung maksiat. Tidak jarang perayaan tersebut diisi dengan hiburan dan berujung pada pesta minuman keras.

Ia mengharapkan bahwa masyarakat mengisi pergantian tahun ini dengan kegiatan bermanfaat seperti introspeksi diri terhadap apa saja yang telah dilakukan di tahun ini sehingga bisa diketahui kekurangannya untuk diperbaiki di tahun depan.

“Kita renungkan apa saja kesalahan yang telah kita lakukan, lalu bertobat dan bertekad untuk tidak melakukannya sehingga di tahun yang baru nanti kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik,” saran Syamsuri.

MUI sepakat dengan penegasan yang disampaikan kepolisian saat apel pengamanan di halaman Markas Polda Kalteng belum lama ini. Masyarakat diharapkan bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban sehingga daerah selalu kondusif.

“Huru-hara dan segala bentuk tindakan yang bisa memicu munculnya keresahan dan konflik, harus dihindari. Semua pihak diminta saling menghargai dan saling menjaga sehingga kerukunan dan kedamaian selalu tercipta di Kalteng,” demikian Syamsuri. [fha/islampos]

Redaktur: Eva

« MS Kaban: Tugas Dai Hanya Mengajak Orang Taat pada Perintah Allah



Sumber: http://www.islampos.com/mui-imbau-tahun-baru-tak-diisi-pesta-mubazir-dan-maksiat-154674/

Mengukur Bobot Masa Muda (2-Habis)

Mengukur Bobot Masa Muda (2-Habis)

bangkit-pemuda

Oleh : Ary Herawan, Guru SMP Terpadu Fajrul Islam Kota Tasikmalaya

Persepsi terhadap masa muda yang keliru tersebut mesti kita ubah. Karena sejatinya, masa muda bukanlah masa pencarian jati diri, akan tetapi masa pembuktian jati diri. Bahkan kalau kita telaah dalam pandangan Islam, masa remaja termasuk dalam fase baligh, yaitu fase di mana amal baik dan buruknya sudah dihisab oleh Allah SWT. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW, yang artinya : “Diangkat pena (tidak dicatat) dari 3 golongan: orang gila sampai dia sadarkan diri, orang yang tidur hingga dia bangun dan anak kecil hingga dia baligh. ” (THR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi). Hadits ini pun bisa dipahami, bila sudah baligh maka akan dicatat (baca : dihisab) seluruh amalnya, baik taat maupun maksiat.

Oleh karena itu, menjelang akhir tahun ini saatnya kita hitung bobot masa muda kita. Sudahkah bejana masa muda yang sangat berharga ini kita isi dengan aktifitas yang sepadan dengan harganya. Atau bahkan dengan aktifitas yang lebih berbobot sebagaimana para pendahulu kita yang telah menuliskan sejarah dengan tinta emas pengorbanan dan perjuangan mereka. Ataukah kita masih termasuk para pemuda dan pemudi yang berleha-leha. Kita biarkan masa muda yang berharga berlalu begitu saja, tanpa amal, prestasi, bobot dan makna. Bahkan menjadi pemuda yang panjang angan-angan, berharap umur panjang dan bisa bertaubat pada usia tua. Padahal tidak ada seorang manusia pun yang bisa menjamin dirinya tetap bugar sampai usia tua.

Bila tak ada jaminan, saatnya kita untuk mengukur neraca masa kita. Tidak ada kata terlambat untuk berhitung selama nyawa masih dikandung badan. Karena masa lalu bagi seorang mukmin adalah suatu pelajaran untuk mempersiapkan masa depan. Sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman! bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (TQS.Al Hasyr[59]:18).

Saatnya juga kita renungkan apa yang diucapkan Hatim al-Asham, “Ada empat perkara yang tidak diketahui nilainya kecuali dalam empat keadaan: Masa muda tidak akan diketahui nilainya kecuali saat menjadi tua. Kelapangan tidak akan diketahui nilainya kecuali saat ditimpa bencana (kesempitan). Nikmat sehat tidak akan diketahui nilainya kecuali saat sakit. Hidup tidak akan diketahui nilainya kecuali saat mati.” (An-Nawawi, Nasha’ih al-‘Ibad). Pilihan ada di tangan kita, membiarkan masa muda kita kosong yang berarti rugi, memperberatnya dengan kelalaian dan dosa yang berarti celaka, atau memperberatnya dengan amal, prestasi dan pahala yang berarti bahagia. Wallohu a’lamu bishshowwaab.

 

Redaktur: Eva

Sumber: http://www.islampos.com/mengukur-bobot-masa-muda-2-habis-154658/

Aktivis Dakwah Kampus, Yuk Move On!

Aktivis Dakwah Kampus, Yuk Move On!

Ferry

Oleh: Ferry Yansah

Sekretaris Umum BO Barokah FKIP Unsri, [email protected]

Ketika kita ‘melabeli’ diri kita dengan sebutan Aktivis Dakwah Kampus (ADK) disematkan dalam diri kita, tentu banyak pasangan mata akan menyoroti setiap pergerakan kita baik di dalam maupun di luar kampus. Tetapi, saya tidak akan membahas pandangan orang lain (baca : bukan ADK) terhadap kinerja ADK. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas hasil pengamatan saya sebagai sesama ADK.

Aktivis Dakwah Kampus (ADK), secara struktural dan sistematis memiliki wadah pergerakannya masing-masing. Wadah (wajihah) tersebut biasanya dijadikan penanda mesin pergerakan dan ideologi para ADK. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Lembaga Dakwah (LD), dan organisasi-organisasi bidang keilmuan yang ada di kampus baik di tingkat fakultas maupun universitas; merupakan wadah penting yang harus ditiupkan napas-napas dakwah.

Beberapa wadah tersebut adalah organisasi-organisasi yang mencakup ranah siyasi, ‘ilmiy, dan tentunya ranah dakwi. Namun, ADK dalam pergerakannya membawa misi-misi dakwah tidak selalu berjalan mulus. Seringkali mereka menemui masalah-masalah yang dapat menjegal pergerakan dakwahnya. Masalah atau kendala yang biasa ditemui dalam pergerakan dakwah diataranya :

Pertama, budaya “One Man Show”.

Budaya “One Man Show” melekat pada setiap wajihah yang ada. Hal ini ditandai dengan adanya satu individu saja yang dominan dalam kegiatan atau rapat rutin yang ada di departemen, divisi, dan/atau dinas yang ada di wajihahnya masing-masing. Pada waktu acara si fulan yang dominan, pada waktu rapat (syuro’) si fulan lagi yang dominan. Ketua pelaksana si fulan juga, pimpinan rapat si fulan lagi.

Jika dibiarkan terus-menerus hal ini dapat menyebabkan mengeroposnya sistem pengkaderan. Sehingga, seolah-olah yang ada di wajihah tersebut hanya ada si fulan saja. Budaya “Super Team” yang selama ini dibangun bisa berubah menjadi budaya “Super Man”.

Mari kita mengingat kembali bahwa islam ini kokoh karena budaya ramai-ramainya (jama’ah).

Kedua, pudarnya ketsiqohan jundiyah terhadap qiyadah.

Amirul Mukminin Khalifah Umar Bin Khattab radhiyallahu’anhu pernah berkata, “Tiada islam tanpa jamaah. Tiada jamaah tanpa qiyadah. Tiada qiyadah tanpa ketaatan”.

Perkataan tersebut tersebut menandakan pentingnya ketsiqohan anggota terhadap pemimpin. Jika sudah terasa gejala-gejala pudarnya ketsiqohan kita terhadap qiyadah, maka hal yang pertama harus kita lakukan adalah mengingat dan meluruskan niat, bahwasanya niat kita adalah lillahita’ala. Niat kita adalah mencari ridho dan mengharapkan rahmat-Nya dengan wasilah atau jalan melalui pergerakan dakwah kampus.

Cukuplah perang uhud sebagai cerminan betapa pentingnya ketsiqohan itu. Misi dakwah yang terkalahkan oleh tergiurnya dengan ghonimah. Mari kita tata dan bersihkan kembali hati kita dari perkara “ghonimah-ghonimah” yang dapat membengkokkan tujuan dan misi dakwah ini.

Ketiga, munculnya paradigma “yang penting jalan” dalam menampilkan dakwah.

Dalam menjalankan agenda-agenda dakwah, seringkali terdapat oknum-oknum yang mengerucutkan definisi dakwah itu sendiri. Sangat disayangkan jika agenda-agenda dakwah yang telah dirancang sedemikian rupa tetapi ditampilkan secara parsial. Para kader dakwah dituntut militansinya dalam menampilkan dakwah, karena menampilkan dakwah secara profesional akan lebih besar pengaruhnya dibandingkan menampilkan dakwah dengan prinsip “yang penting jalan”. Memperlihatkan dakwah secara profesional, energic, dan kuat itu sangatlah penting.

Dalam ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu ibadah yang suci yaitu thawwaf di ka’bah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membimbing para sahabat untuk menutupkan kain ihromnya ke pundak kiri dan pundak kanan tidak boleh ditutup pada saat mengelilingi ka’bah dalam umroh (satu tahun setelah perjuangan hudaibiyah) terutama ketika melewati ka’bah dari rukun yamani sampai hajar aswad agar terlihat ummat muslim itu gagah dan kuat (pada saat itu musyrikin ‘ubaish menonton kaum muslim dari jabal ’ubaish).

Bahkan diperintahkan mengubah jalan para sahabat menjadi setengah lari supaya terlihat seperti pasukan yang siap siaga. Begitupun kita, seharusnya dalam perjuangan dalam berdakwah ini jangan “yang penting jalan” karena sesungguhnya Allah menilai proses kita. Sudah semestinya kita tampil energic, tampil totalitas kita, dan tampil kekuatan kita dalam mensyiarkan agama Allah.

Keempat, minimnya kualitas kader.

Sekarang ini, untuk mendapatkan gelar ADK itu sangatlah mudah. Orang yang berkecimpung dalam ranah siyasi, ilmiy atau dakwi, rajin sholat di masjid lima waktu dan berprilaku baik, bertudung labuh dan sering terlihat dalam kegiatan mentoring sudah bisa dikatakan ADK. Dari sana kita melihat minimnya standar alim di lingkungan kita. Padahal, hal semacam itu adalah kewajiban seorang muslim. Sejatinya manusia memang tidak ada yang sempurna.

Kita juga tidak bisa menunggu sempurna baru mulai bergerak untuk berdakwah. Karena dakwah bukan karena kita yang terbaik tapi bagaimana caranya kita menggiring umat untuk sama-sama berproses menjadi baik. Namun, sudah sepantasnya bahwa ADK harus memiliki kapasitas yang lebih dari masyarakat kebanyakan, baik dari segi pengetahuan maupun kualitas dan kuantitas ibadah. Tapi apabila kita tinjau menggunakan lembar mutaba’ah yaumiyah, maka akan terlihat minimnya kuantitas dan kualitas ibadah ADK tersebut.

Selanjutnya, ujub.

Permasalahan ADK semakin kompleks dengan munculnya oknum-oknum yang kemudian memisahkan diri dari kelompok masyarakat ammah dan menatap aneh kepada mereka yang tidak berpenampilan dan berperilaku seperti dirinya. Padahal, dakwah yang sebenarnya adalah apabila kita mampu membawa mereka yang ammah itu untuk kenal dan paham dengan syariat-syariat islam untuk kemudian secara besama-sama dapat menjalani kehidupan islam secara kaffah, bukan meninggalkannya dengan mencelanya. Karena hakikatnya kita adalah sama dengan mereka, hanya saja Allah subhanahu wa ta’ala menyelamatkan kita lebih dahulu.

Sesungguhnya ilmu itu bukan seberapa banyaknya hafalan kita, bukan seberapa maksimalnya kualitas dan kuatitas ibadah kita, tapi ilmu itu adalah yang mampu menimbulkan rasa takut di hati kita terhadap Allah subhanahu wa ta’ala.

Permasalahan-permasa­lah diatas adalah permasalahan yang harus kita tumpas bersama dalam rangka sampainya syiar-syiar Islam yang diridhoi ini. Mari kembali meluruskan niat dan merapatkan barisan. Eksistensi ADK harus mampu membawa atmosfer baik dilingkungannya.

Wallahu’alam.

Redaktur: Rayhan

Sumber: http://www.islampos.com/aktivis-dakwah-kampus-yuk-move-on-154661/

Menulis, Perjuangan dan Dakwah

Menulis, Perjuangan dan Dakwah

lentera

Oleh: Ary Herawan

INI pertama kali saya menulis dengan menggunakan laptop axioo jadul yang sudah tersimpan lama di lemari. Ya, daripada terus rebutan netbook acer aspire one dengan anak dan istri, nanti ide-ide saya tidak tercurahkan, alias terpendam saja tanpa ada yang mengetahuinya.

Setelah hampir sepekan tidak menulis, saya berusaha merefresh lagi, dan merenungkan kembali mengenai apa yang menjadi motivasi saya menulis. Dua buah buku yang saya baca selama 4 hari kemarin, mengingatkan saya akan tujuan aktifitas menulis. Buku pertama “Membongkar Aib Seks Bebas & Hedonisme Kaum Selebriti” tulisan Sdra Nurani Soyomukti dan buku kedua “Juara Sepanjang Masa” tulisan sdri Afifah Afra. Apabila kita membaca judulnya saja, dua buku tersebut memang seolah tidak ada hubungannya dengan aktifitas menulis. Apalagi buku yang pertama, di dalamnya syarat dengan pemikiran-pemikiran sosialis marxisme. Sedangkan buku kedua ditulis untuk kalangan remaja, padahal saya kan sudah bapak-bapak. Dua penulis buku tersebut, telah mengingatkan saya bahwa aktifitas menulis adalah aktifitas perjuangan.

Motivasi menulis yang utama bukanlah semata-mata untuk mendapatkan selembar rupiah. Menulis adalah sama dengan aktifitas bicara, namun bedanya bila bicara dilakukan dengan lisan. Sedangkan menulis adalah bicara lewat tulisan. Pernahkah terpikir dalam benak kita, bahwa setiap kali kita berbicara dengan orang, kita berharap mendapatkan rupiah dari apa yang kita bicarakan. Tentu tidak, karena tujuan kita berbicara adalah supaya orang memahami apa yang kita sampaikan. Atau dengan kata lain, bicara adalah aktifitas penyampaian ide atau gagasan. Begitu pula sebetulnya dengan aktifitas menulis. Menulis adalah sebuah penyampaian ide atau gagasan melalui tulisan.

Sebuah tulisan akan menggambarkan apa yang ada dalam pikiran Sang Penulis. Sehingga, sebuah tulisan akan menggambarkan seperti apa penulisnya. Bila ia hanya seorang pendongeng, maka tentunya tulisannya pun seputar dongeng. Begitu pun bila ia seorang aktifis gerakan, tulisannya penuh dengan heroisme perjuangan, baik aktifis sosialis, liberalis maupun Islam.

Perenungan ini telah yang mengantarkan saya pada motivasi awal menekuni dunia menulis. Saya ingin memperjuangkan ide-ide Islam yang saya yakini dan berkontribusi dalam proses penyadaran umat. Saya merenung, ide-ide Sosialis-Marxis saja bisa dicerna oleh umat bila itu dituangkan dalam tulisan. Ia terus awet dalam bentuk bacaan dan tersebar di seluruh penjuru negeri, bahkan dunia. Ditambah lagi bila penulisnya memiliki suatu landasan ideologis. Sehingga kepuasannya terletak pada tersebarnya ide-ide dan pemikirannya di tengah rakyat, lalu rakyat terprovokasi untuk bangkit melawan kapitalisme kaum borjuis. Saya berpikir kembali, mengapa dalam tiga hari ini saya seolah-olah kehilangan motivasi dalam menulis.

Perenungan ini juga telah mengingatkan saya pada bukunya Syaikh Muhammad Ismail yang berjudul Al Fikru Al Islami (Bunga Rampai Pemikiran Islam, ed.terj.). Kurang lebih beliau menegaskan bahwa dorongan aktifitas manusia terdiri dari tiga jenis, yaitu dorongan materi (quwwah madiyah), dorongan moral (quwwah ma’nawiyah) dan dorongan spiritual (quwwah ruhiyah). Dorongan materi akan membuat manusia beraktifitas karena ada sokongan materi, bila sokongan materi tak ada maka aktifitasnya pun melemah. Dorongan moral akan membuat manusia beraktifitas karena adanya pujian manusia, bila pujian itu tak ada maka aktifitasnya pun melempem.

Namun dengan dorongan spiritual, manusia akan selalu beraktifitas berdasarkan kesadarannya akan hubungan dengan Allah SWT. Maka dorongan spiritual-lah yang selayaknya dijadikan sebagai pendorong hakiki dalam beraktifitas. Karena ia tak mengandalkan sokongan materi dan pujian. Ia akan selalu ada selama seorang hamba menyadari bahwa dirinya adalah makhluk Sang Kholik yang harus selalu taat kepadaNya.

Perenungan ini juga telah mengingatkan saya kepada seorang guru sekaligus sahabat di Yogyakarta. Tidak perlu saya menyebutkan namanya, tapi saya berharap semoga beliau membaca tulisan ini. Kata-katanya yang selalu terngiang-ngiang sampai saat ini adalah “Maknailah setiap aktifitas kita! Karena kadang kita terjebak pada rutinitas, akhirnya kita jenuh disebabkan kita lupa apa makna dari aktifitas kita”.

Karena itulah memaknai setiap aktifitas, termasuk menulis,  sangatlah penting. Maka ia akan menjaga semangatnya, dan pemaknaan yang paling ideal bagi seorang muslim adalah aktifitas ibadah (penghambaan diri kepada Allah SWT dengan menta’atinya). Sehingga menulis adalah ibadah, menulis adalah aktifitas perjuangan, menulis adalah aktifitas penyadaran dan dakwah.

Terakhir, sekecil apapun kemampuan menulis kita pada awalnya. Semoga kita bisa terus mengasahnya dengan satu motivasi, yaitu dakwah. Sehingga tulisan-tulisan kita bisa menjadi katalisator reaksi penyadaran umat akan ide-ide Islam. Aamiiin. Wallohu a’lamu bishshowwaab.

Redaktur: Eva

Sumber: http://www.islampos.com/menulis-perjuangan-dan-dakwah-154633/