Mengukur Bobot Masa Muda Kita (1)

Mengukur Bobot Masa Muda Kita (1)

bangkit-pemuda

Oleh: Ary Herawan, Guru SMP Terpadu Fajrul Islam Kota Tasikmalaya

BILA kita pernah belajar sains, tentu kita akan mengenal neraca massa atau masyarakat umum mengenalnya dengan istilah timbangan. Yakni alat untuk menimbang benda. Massa selalu berbanding lurus dengan berat, semakin besar massa suatu benda maka akan semakin berbobot benda tersebut. Andaikan benda yang diukur adalah masa muda kita, tentu kita akan tahu berapa bobot masa muda kita.

Masa muda sangat berharga. Ali bin Abu Thalib r.a. pernah ditanya oleh seorang sahabat: “wahai Ali jika engkau kaya, apa yang kau perbuat dengan kekayaanmu?” beliau menjawab: “aku akan membeli masa muda.” Berharga sekali masa muda. Masa muda juga merupakan bekal untuk masa tua, Syeikh Musthofa Al-Gulayani mengungkapkan sebuah pepatah yang terkenal “Syubaanul Yaum Rijalul Ghad Wa banaatul Yaum Ummahatul Ghad” (Pemuda masa kini adalah lelaki masa depan dan pemudi masa kini adalah ibu masa depan). Dengan kata lain, baik buruknya suatu masyarakat di masa depan ditentukan oleh bagaimana aktifitas pemuda-pemudinya saat ini.

Kisah-kisah heroik yang sampai kepada kita juga banyak didominasi oleh para pemuda. Misalnya para shahabat Rasulullah SAW, yang masuk Islam pada masa-masa sangat membutuhkan pengorbanan, didominasi oleh para pemuda. Ali bin Abi Thalib r.a. dan Zubair bin Awwam r.a. sejak usia 8 tahun sudah terlibat dalam perjuangan. Usamah bin Zaid r.a., memimpin pasukan perang pada usia 18 tahun.

Begitu pun Al Arqam bin Abi Al-Arqam r.a. (12 tahun), Abdullah bin Mas’ud r.a. (14 tahun), Sa’ad bin Abi Waqqash r.a. (17 tahun), Ja’far bin Abi Thalib r.a. (18 tahun), Zaid bin Haritsah r.a. (20 tahun), Utsman bin Affan r.a. (20 tahun), Umar bin Al Khaththab r.a. (26 tahun). Adapun Abu Bakar Ashshiddiq r.a. berusia 37 tahun dan Sayyidusysyuhada Hamzah bin Abdul Muthallib berusia 42 tahun. Masih banyak lagi ribuan pemuda yang menjadi para pembela Islam pada masa-masa awal.

Bahkan peran para pemudi pun tidak kalah heroik, peran Asma binti Abu Bakar r.a. yang pada usia remaja sudah menjadi tim sukses hijrahnya Rasulullah SAW. Juga ummul Mukminin ‘Aisyah r.a., sosok pemudi cerdas yang mendampingi Rasulullah SAW sejak usia 9 tahun. Juga Hafshah binti Umar yang sudah berjuang bersama Islam pada usia 10 tahun.

Sumber: http://www.islampos.com/mengukur-bobot-masa-muda-kita-1-154647/