Kolom Mahasiswa
Beramal dengan Menulis (2-Habis)
Kamis 10 Rabiulawal 1436 / 1 Januari 2015 22:51Oleh: Lasmi Sopiasari, Mahasiswa STKIP Siliwangi Bandung
METODEÂ dakwah dengan media sastra memiliki kelebihan, di antaranya tidak menggurui, tetapi lebih banyak mengajak berpikir dan menjadi nyawa kedua untuk pendakwah tersebut. Istilah ânyawa keduaâ artinya jika pendakwah telah meninggal, aktivitas dakwahnya tidak akan usai karena tulisannya masih dibaca dan dipahami oleh masyarakat.
Islam adalah agama yang tidak terikat akan ruang dan waktu, artinya seluruh aspek kehidupan harus berdasarkan hukum Islam. Salah satu contoh karya sastra K. H. Musthofa Bisri yang berjudul syahadat, berikut penggalan puisinya.
Syahadat
Karya: Musthofa Bisri
Inilah kesaksianku
Inilah pernyataanku
Inilah ikrarku
Laa Illaha Illallah
Tak ada yang boleh memperhambaku kecuali
Allah
Tapi nafsu terus memperhambaku
Laa Illaha Illallah
Tak ada yang boleh menguasaiku kecuali
Allah
Tapi kekuasaan terus menguasaiku
Laa Illaha Illallah
Tak ada yang boleh menjajahku kecuali
Allah
Tapi materi terus menjajahku
Laa Illaha Illallah
Tak ada yang boleh mengaturku kecuali
Allah
Tapi benda mati terus mengaturku
Laa Illaha Illallah
Tak ada yang boleh memaksaku kecuali
Allah
Tapi syahwat terus memaksaku
Puisi ini menjelaskan betapa pentingnya akidah Islam dengan berlandaskan La illaha illalloh dalam kehidupan sehari-hari. Seharusnya manusia mengikatkan dirinya pada Allah, tetapi kenyataannya kehidupan dunia telah menggelapkan hampir semua manusia dengan menuhankan materi, nafsu, keinginan dan lain sebagainya. Puisi di atas menjadi salah satu bukti bahwa karya sastra bisa dijadikan media berdakwah.
Kepekaan terhadap permasalahan sosial dapat dijadikan referensi untuk membuat sebuah karya dan menjadikannya sebagai media dakwah. Hal lain dalam sastra adalah menulis cerita. Kemasan yang menarik akan membungkus cerita tersebut menjadi lahan dakwah.
Permasalahan pada masyarakat yang marak terdengar adalah pembunuhan. Kita dapat menjadikan tema dalam cerita tersebut pembunuhan. Tindak pidana diatur oleh Islam pada ilmu jinayah. Islam menjadi referensi lengkap untuk persoalan pertumpahan darah. Kita dapat mengangkat cerita tentang pemimpin yang berusaha menegakan ajaran Islam.
Dalam cerita tersebut kita dapat membubuinya dengan aksi tembak menembak dalam perkelahian. Hal ini akan menjadikan cerita kita menarik dan tampak hebat seperti film holliwood, bahkan bisa lebih menarik dari film tersebut. Maka dari itu, mulailah membiasakan diri peka terhadap permasalahan umat dan menjadikan Islam sebagai solusinya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak berdakwah. Wallahualam []
Â
Redaktur: EvaSumber: https://www.islampos.com/beramal-dengan-menulis-2-habis-155641/