Charlie Hebdo dan Ironi Penguasa Muslim

Charlie Hebdo dan Ironi Penguasa Muslim

kantor charlie hebdo

Oleh: Isti Rahmawati, Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unpad

PENISTAAN terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW kembali terjadi. Kali ini dilakukan oleh Majalah Charlie Hebdo. Majalah tersebut telah beberapa kali memuat kartun menistakan Islam dan Nabi Muhammad SAW. Kelompok Muslim di Prancis telah mengajukan gugatan ke pengadilan Prancis. Namun, mantan Presiden Prancis, Nicholas Sarkozy mendukung Charlie Hebdo. Dukungan tersebutl tentu menyulut kemarahan pada diri umat Islam.

Penistaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad tidak terjadi sekali namun beberapa kali. Pada tahun 2005 lalu, koran Jyllands-Posten Denmark menerbitkan kartun-kartun Nabi Muhammad SAW. Lalu Januari 2006 kartun-kartun itu dimuat di media massa Norwegia. Bahkan karikatur-karikatur tersebut muncul di berbagai koran harian Prancis, seperti France Soir. Februari 2008, kartun-kartun tersebut dimuat kembali oleh sebelas media massa terkemuka di Denmark dan televisi nasional.

Lalu puncaknya penayangan film fitna. Dalam tayangan awal film tersebut dimunculkan kartun Nabi SAW bersorban dan di kepalanya terselip bom. Berikutnya digambarkan peristiwa peledakan gedung WTC. Film berdurasi 15 menit tersebut secara keseluruhan menyebarkan pesan bahwa Al quran adalah sumber kekerasan dan Nabi Muhammad adalah teroris dan Islam adalah agama pemicu kerusakan.

Penghinaan dan pelecehan Islam yang terjadi berulang-ulang merupakan bentuk kebencian mereka kepada Islam. Itu lahiriahnya. Apa yang ada di dalam hatinya sungguh lebih besar daripada itu. Allah SWT berfirman:

قَدÙ' بَدَتِ الÙ'بَغÙ'ضَاءُ مِنÙ' أَفÙ'وَاهِهِمÙ' وَمَا تُخÙ'فِي صُدُورُهُمÙ' Ø£ÙŽÙƒÙ'بَرُ

”Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi.” (QS Ali ‘Imran [3]:118).

Ironi Penguasa Muslim

Penghinaan tersebut merupakan sesuatu yang disengaja dan dilakukan secara terang-terangan. Sudah tak terhitung berapa kali rasanya mereka menistakan agama Islam, ajaran dan Nabi Muhammad SAW. Hal yang lebih menyakitkan lainnya adalah ketika menyaksikan pemimpin muslim yang berdiam diri dan justru semakin ‘mesra’ dengan negara penista Islam.

Tak ada bedanya kalimat kecaman yang terlontar dari lisan mereka dengan kecaman seorang anak belasan tahun di depan podium. Tidak ada ancaman atau gertakan dari mereka, apalagi untuk mengambil tindakan politik untuk menutup mulut si penghina Islam itu. Padahal dengan kekuasaan dan kekuatan yang ada di tangan mereka, mereka bisa berbuat banyak untuk menghentikan penistaan itu. Dengan sikap tersebut umat Islam semakin sadar bahwa pemimpin mereka tidak pernah menjaga Islam. Mereka tak ubahnya seperti boneka atau budak yang tunduk pada arahan tuan mereka, Barat.

Wahai Kaum Muslim

Belum sampaikah keteguhan hati kalian untuk berjuang menjaga Islam? Belum lelahkah kalian mendengar hinaan dan nistaan mereka terhadap Islam, Al quran dan Nabi Muhammad? Sudah saatnya kita kembalikan kemuliaan Islam, menjaga kehormatan Nabi SAW, serta martabat dan kekayaan kaum muslim. Dan hanya dalam khilafah hal tersebut mampu diraih. Seorang khalifah akan memimpin atas dasar Islam dan menjadikan Islam sebagai sistem.

“Seorang Imam itu sesungguhnya laksana perisai; orang-orang berperang di belakang dia dan menjadikan dia sebagai pelindung.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Maka sudah saatnya umat islam memperjuangkan khilafah agar didapatkan satu imam yang mampu melindungi. Mari kembalikan ‘izzatul Islâm wal Muslimîn dengan memperjuangan syariah dan khilafah. Wallahu a’lam bi ash-shawab. []

islampos mobile :

Redaktur: Eva