Jokowi Minta Nelayan Hasilkan Tangkapan Ikan Rp 300 Triliun Per Tahun

Jokowi Minta Nelayan Hasilkan Tangkapan Ikan Rp 300 Triliun Per Tahun

Jokowi berbincang kepada Nelayan saat kampanye. Foto: Tribunnews Jokowi berbincang kepada Nelayan saat kampanye. Foto: Tribunnews

PRESIDEN Joko Widodo mengemukakan akan mengadakan patroli Angkatan Laut secara intensif untuk menjamin wilayah laut Indonesia bersih dari illegal fishing, dan nelayan-nelayan dari bangsa sendiri bisa berdikari secara ekonomi. Hal ini dikatakan setelah Pemerintah Indonesia menenggelamkan kapal nelayan dari negara asing.

“Ikan-ikan kita masuk ke dalam pasaran internasional dimana yang menjual dengan harga pasaran internasional adalah nelayan Indonesia,” kata Jokowi melalui fanpage facebooknya, Ahad (7/12).

Menurut Jokowi, langkah ini bukan untuk gagah-gagahan. Namun, pemerintah harus menargetkan sesuai dengan data Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yaitu hasil tangkapan ikan harus Rp. 300 triliun/tahun. Jangan seperti kemarin dengan subsidi ke nelayan Rp.11 triliun tapi hasilnya hanya Rp.300 miliar/tahun.

Bila dana Rp. 300 trilyun/tahun masuk ke kas negara, menurut Jokowi, banyak dana yang bisa dibangun untuk agenda perbaikan kampung-kampung nelayan, membangun infrastruktur seperti galangan kapal, pasar ikan khusus, dan mengembangkan jaringan pemasaran dunia untuk ikan-ikan hasil tangkapan nelayan kita.

“Kita harus berpikir jauh ke depan, berpikir untuk memperbaiki kehidupan bangsa, jangan hanya terjebak zona nyaman lalu kita takut memperbaiki keadaan,” tutur Jokowi.

Namun keinginan Jokowi ini berbeda dengan kondisi para nelayan. Naiknya harga BBM membuat para nelayan sulit melaut.

Hal ini sebagaimana dikatakan Koordinator Nelayan Cilincing, Mulyatim bercerita duka para nelayan pasca harga BBM melonjak.

“Berat sekali pak BBM naik. Karena otomatis harga sembako,kebutuhan keluarga, alat-alat perahu juga naik. Harga alat-alat mesin sudah naik 50%, harga 1 lapis kayu yang biasanya Rp 100.000 jadi Rp 120.000,” tuturnya dengan nada kecewa, kepada Islampos, belum lama ini.

Bak sudah jatuh tertimpa tangga. Saat BBM naik, lanjutnya, para nelayan kesulitan membeli solar di SPBU.

“Kami ngga bisa beli solar pake jerigen di pom bensin. Karena harus izin dulu sama kementerian atau dinas kelautan. Izinnya sulit. Sedangkan kami butuh solar untuk melaut 3-5mil bahkan sampai 15 mil, kami terpaksa beli eceran dengan harga sampai Rp 8.500″ jelasnya.

Menurut Mulyatim, dengan kondisi demikian, sangat sulit untuk bisa melaut. Sebagai nelayan yang sudah 30 tahun melaut, ia berharap agar pemerintah membangun pom solar khusus nelayan.

Lebih dari itu, para nelayan kesulitan menangkap ikan di Jakarta Utara karena airnya sudah tercemar limbah. Kemudian tak ada ketentuan kenaikan tarif pada alat transportasi laut.

“Akibatnya pendapatan kami jadi ngga nutup, malah rugi,” keluh pria 46 tahun ini. Apalagi kartu Trisakti Jokowi yang digadang-gadang sebagai solusi pun belum diterima nelayan di sini. [rn/Islampos]

Redaktur: Rayhan

Sumber: http://www.islampos.com/jokowi-minta-nelayan-hasilkan-tangkapan-ikan-rp-300-triliun-per-tahun-150766/