Miracle of Quran
Ditemukannya Peninggalan Kaum Iram, Bukti Kebenaran Kisah dalam Al-Quran (1)
Kamis 18 Safar 1436 / 11 December 2014 10:00â(yaitu) Penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain.â QS. Al-Fajr: 7-8)
DALAM Al-Quran, kita disajikan berbagai ilmu pengetahuan, salah satunya adalah kisah-kisah umat terdahulu. Kisah umat yang diselamatkan Allah SWT, dan umat yang dihancurkan Allah SWT karena kedzalimannya terhadap utusan Allah SWT.
Dalam surat Al-Fajr di atas disebutkan tentang satu golongan penduduk yang disebut penduduk Iram. Siapa mereka penduduk Iram itu?
Telah selesai pengungkapan terhadap penemuan kota Iram Dzatul âImad (pemilik tiang-tiang) sekitar tahun 1998 Masehi di daerah Syasher di padang pasir Zhafar. Dan jarak penemuan itu sekitar 150 Km sebelah utara kota Shoalalah dan 80 Km dari kota Tsamrit. Telah disebutkan kota Iram dan penduduknya, kaum âAad di banyak tempat dalam al-Qurâan, sebagaimana firman Allah dala surat Al-Fajr ayat 7-8.
Dan itu adalah negerinya âAad kaum Nabi Hud âalaihissalam yang telah Allah binasakan dengan angin yang sangat dingin dan kencang. Dan datang penyebutan kaum âAad dan negerinya, Iram di dua surat dalam al-Qurâan, salah satunya dengan nama Nabi mereka yaitu Hud âalaihissalam, dan yang kedua dengan nama tempat tinggal mereka yaitu al-Ahqaaf, dan di dalam puluhan ayat al-Qurâan yang terdapat dalam 18 surat dalam al-Qurâan. Dan penyebutan kaum âAad dalam al-Qurâan terhitung sebagai pemberitaan paling banyak dibandingkan dengan pemberitaan tentang ummat-ummat yang lain yang dibinasakan, sebagai bentuk keajaiban dalam al-Qurâan. Hal itu karena kaum ini (âAad) telah dibinasakan secara total dengan angin berpasir yang tidak sewajarnya. Pasir-pasir itu mengubur dan menutup peninggalan-peninggalan mereka, hingga tersembunyi (tertutup) semua peninggalan mereka dari muka Bumi.
Dan hal itu menyebabkan sebagian besar arkeolog dan ahli sejarah mengingkari dan tidak membenarkan adanya kaum âAad pada zaman dahulu, dan mereka (arkeolog dan ahli sejarah) menganggap penyebutan tentang mereka (kaum âAad) dalam al-Qurâan sebagai kisah-kisah simbolik (yang tidak ada kenyataanya) untuk diambil pelajaran dan pengalaman. Bahkan lebih parah lagi sebagian penulis buku menganggap mereka (kaum âAad) sebagai dongeng yang tidak ada sama sekali kenyataannya dalam sejarah.
Kemudian munculah penelitian-penelitian arkeolog pada tahum 80-an atau 90-an di abad ke-20 dengan penelitian tentang negeri Iram di padang pasir ar-Rubâu al-Khali di Zhaafar 150 Km sebelah utara kota Shalabah, selatan kerajaan Oman. Dan penemuan meraka membuktikan kebenaran al-Qurâan dalam semua yang diberitakan di dalamnya tentang kaum âAad.
Berangkat dari hal tersebut maka pembahasan hal ini di sini hanya mencukupkan diri pada penemuan arkeologi di atas dan pada apa yang dicatat dalam al-Qurâan surat al-Fajr ayat 6-8 semenjak 1400 tahun yang lalu. Dan seandainya al-Qurâan menunjukkan pada sesuatu, maka hal itu tidak lain hanyalah menunjukkan hakekat yang sebenarnya bahwa al-Qurâan adalah benar-benar firman Allah Sang Pencipta. Dialah yang menurunkan al-Qurâan dengan ilmu-Nya kepada penutup para Nabi dan Rasul (Muhammad) shallallahu âalaihi wasallam, beliau shallallahu âalaihi wasallam menjaganya untuk kita dengan bahasa wahyu yang diwahyukan kepadanya (bahasa Arab). Maka al-Qurâan tetap terjaga dengan tata bahasa Rabbani, dengan kebenaran setiap huruf dan kalimatnya dan isyarat di dalamnya.
BERSAMBUNG
Redaktur: Dini Sri MulyatiSumber: http://www.islampos.com/ditemukannya-peninggalan-kaum-iram-bukti-kebenaran-kisah-dalam-al-quran-1-151439/