KETIKA masyarakat internasional merayakan Hari Perempuan Se-dunia, wanita Palestina masih mengalami kerasnya kedzaliman dan penindasan oleh penjajah. Hingga jika ada satu wanita meninggal atau seorang ibu yang anaknya meninggal, maka itu bukanlah akhir tawanan wanita yang mendekam di penjara Zionis.
Seperti dikutip Infopalestina.com, tawanan wanita Palestina Lina Jarboni adalah tawanan wanita Palestina paling lama di dalam penjara Zionis. Dia ditawan di penjara Zionis Hasharon dan mengalami situasi yang sangat keras. Hak-haknya pun dicampakkan.
Lina Jarboni telah dan masih melakukan peran besar di antara para tawanan wanita palestina sebagai perwakilan mereka dalam menghadapi pihak penjara Zionis. Hal itu telah berperan besar dalam sejumlah rencana penting selama tahun-tahun penahanannya.
Lina Jarboni dilahirkan pada awal November tahun 1974 lalu di daerah Arabah, Palestina. Dia menyelesaikan pendidikan hingga SMU dengan harapan ingin menjadi seorang perawat. Namun taqdir Allah berbicara lain, Lina tidak mendapatkan kesempatan untuk menggapai cita-citanya itu. Pada tanggal 18 April 2002 penjajah Zionis menangkapnya dan menjatuhi hukuman penjara 17 tahun.
Setelah itu, Lina Jarboni mengajukan banding atas vonis pada dirinya tersebut. Pengadilan banding mengurangi hukumannya selama dua tahun menjadi 15 tahun penjara.
Selama bertahun-bertahun di tahanan, Lina tidak mendapatkan penangangan medis hingga dia mengalami peradangan akut pada kandung empedunya.
Lina juga harus menunggu lebih dari setahun sampai akhirnya pihak penjara Zionis menyetujui untuk melakukan operasi terhadapnya.
Keluarga Jarboni yang menunggu agar Lina bisa bebas mengatakan, âDi antara hari-hari tersulit yang dialami Lina dan kami sebagai keluarga, adalah ketika terjadi perjanjian pertukaran tawanan tahun 2011. Lina termasuk yang dikecualikan oleh pihak penjajah Zionis dalam daftar pembebasan di antara para tawanan wanita yang tidak dibebaskan dalam pertukaran tawanan kala itu.â
Keluarga Jarboni menambahkan, Ibunda Lina yang sudah berusia lebih dari 70 tahun terus mengunjungi putrinya meskipun sakit yang dia alami. Ya menunggu Lina agar bisa bernafas bebas. [rn/Islampos]
islampos mobile :