DI tengah situasi politik negeri ini yang memanas, Pendiri Majelis Taâlim Adz-Dzikra, Ustadz Muhammad Arifin Ilham mengirim surat terbuka kepada Presiden Jokowi. Daâi kondang ini mengingatkan, Presiden Jokowi bukanlah petugas partai, pelaksana koalisi, pembela kepentingan kelompok, dan pembawa pesan siapapun. Oleh karena itu, lanjutnya, Presiden Jokowi harus bersikap mandiri, tegas, berani, jujur, dan jangan takut kepada siapapun, kecuali Allah subhanahu wata âala.
Berikut isi surat terbuka Ustadz Arifin Ilham yang Islampos kutip dari fan page facebook-nya:
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.
Semoga salam rahmat dan berkah Allah selalu menyertai ayahanda Jokowi tercintaâ¦aamiin. SubhanAllah ayahanda terpilih dan mengemban amanah Allah sebagai presiden negeri tercinta ini. Sungguh jabatan yg ayah emban hakekatnya amanah Allah yg ayah akan pertanggungjawabkan di akhirat kelak. Ingat ayah, ayah adalah hamba Allah, seorang Muslim yang punya tugas utama mengabdikan kepada Allah sebagai âKholifah fil ardhiâ ( QS Adz Dzariyat 56).
Sadarilah ayahanda, kita semua tidak lama hidup di dunia ini, jabatan yg ayah emban juga tidak lama. Sungguh kita akan hidup selama lamanya di akhirat. Dunia ini memang sebentar tetapi menentukan keadaan kita selama lamanya, memang sebentar tetapi resikonya terlalu besar. Ayahanda, jangan sia siakan kesempatan hidup ini, ingat segala keputusan ayahanda berimplikasi pada kedudukan ayahanda di akhirat kelak. Bacalah Kalam Allah surah An Nisa ayat 85, âBarang siapa memutuskan keputusan yg benar lalu banyak yg mengikutnya maka sebanyak itulah pahala yg ia peroleh, dan barang siapa memutuskan yg buruk lalu banyak yg mengikutnya maka sebanyak itulah dosa yg ia pikulâ¦â
Sungguh jika ayahanda jujur amanah maka ayah meraih kedudukan mulia lebih mulia dari para syuhada dan satu derazat dibawah kedudukan para nabi (QS An Nisa 69), dan di akhirat kelak menjadi hamba utama yg meraih perlindungan Allah, âImam yg âadil akan dinaungi oleh Allah (pada hari kiamat) di bawah naungan-Nyaâ (HR Bukhoii Muslim) tetapi kalau ayah hianat, berdusta. Mohon ayah baca dg hati yg dalam peringatan Rasulullah ini, âPemimpin mana saja yg menipu rakyatnya, maka tempatnya di nerakaâ (HR Ahmad), âBarangsiapa yg diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan baginya surgaâ (HR Bukhari Muslim]. Dalam lafadh yg lain disebutkan : âIa mati dimana ketika matinya itu ia dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah haramkan baginya surgaâ, âBarangsiapa yg melakukan perbuatan jahat atau melindungi pelaku kejahatan, maka baginya laknat dari Allah, para malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya amal wajib maupun amal sunnah (yg ia kerjakan)â (HR Bokhori Muslim).
Ayahanda sekarang presiden negeri ini, mayaoritas penduduk negeri menunggu bukti janji ayahanda. Kini ayahanda bukan petugas partai lagi, bukan pelaksana koalisi, bukan pembela kepentingan kelompok siapapun bukan pembawa pesan siapapun. Ayah presiden, ayah harus punya kemandirian sikap,tegas, berani, jujur, jangan takut kepada siapapun. Takutlah hanya kepada Allah yg masih mengizinkan ayahanda bernafas. Mayaoritas penduduk negeri ini susah, sogok menyogok dan korupsi membudaya, maâsiyat dimana mana, inilah tugas utama ayahanda, ayahanada harus kuat dg dukungan aparat yang kuat juga, menteri yg jujur, tentara yg kuat, polisi yg bersih, KPK yg berani.
Ayahanda waktu terus berjalan, tumpukan kekecwaan, marah dan susah sudah bercampur yg bisa tumpah. Segeralah ayah bersikap sebagai presiden negeri yg takut kepada Allah, berani, jujur, amanah dan mandiri memutuskan untuk kepentingan kemamkmuran kesejahteraan rakyat ini. âTakutlah ayah kepada Allah dan Hari PembalasNya, ajaklah kami rakyat bangsa ini takut kepada Allah, hidup bahagia dalam hidayah Syariat dan Sunnah NabiNya yg ayah dan nanda cintai bersama. âSeandainya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah turunkan keberkahan dari langit dan bumi, tetapi kalau menggunakan niâmatNya untuk berbuat zholim, maka kami azab mereka karena kejahatan merekaâ (QS Al âraf 96).
Allahumma ya ALLAH kami rindu pemimpin yg berwibawa, yg sangat takut kepadaMU dan mengajak kami takut kepadaMUâ¦pemimpin yg mengajak kami hidup dalam SyariatMU dan bahagia dalam Sunnah NabiMU. Allahumm ya ALLAH selamat kami, negeri kami dari murkaMUâ¦aamiin. Dari rintihan hati seorang anak bangsa yg mencintai umat dan negeri ini. [ar/islampos]
islampos mobile :