Mengenal Para Sahabat Perawi Hadis (1)

Mengenal Para Sahabat Perawi Hadis (1)

padang pasir

DALAM ilmu hadis dikenal sebuah istilah bernama isnad. Yakni, silisilah para perawi hadis mulai dari Nabi Muhammad SAW hingga ke matan (isi) hadis. ‘Abdullah bin al-Mubarak berkata, “Isnad itu termasuk dalam perkara agama. Tanpa adanya isnad, tentulah setiap orang bisda berkata semaunya saja.”

Di antara para sahabat, tercatat ada tujuh sahabat yang terbanyak dalam meriwayatkan hadis, mereka adalah:

1. Abu Hurairah (5374 hadis)

Bernama lengkap ‘Abdurrahman bin Shakr ad-Dausi. Rasulullah SAW memberinya julukan “Abu Hurairah”, sebab ‘Abdurrahman seringkali menggendong kucing kecilnya. Ia juga pernah meriwayatkan hadis tentang seorang wanita yang masuk neraka gara-gara kucing.

Abu Hurairah mulai hidup bersama Rasulullah SAW di Madinah pada tahun 7 H usai perang Khaibar. Meski demikian, ia berhasil menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari nabi. Hal tersebut tak lepas dari doa nabi kepada Abu Hurairah. Suatu hari, nabi mendoakan Abu Hurairah agar memiliki hafalan yang kuat. Menurut Abu Hurairah, sejak itu ia tak pernah lupa sesuatu pun yang ia dengarkan dari nabi.

Sehari-harinya, Abu Hurairah terkenal sebagai orang yang zuhud dan ahli ibadah. Tak jarang ia harus menanggung rasa lapar dan haus hingga beberapa hari. Meski demikian, Abu Hurairah lebih memilih untuk terus menuntut ilmu sambil mengikat batu diperutnya sebagai pengganjal rasa lapar. Abu Hurairah wafat di kota Madinah pada akhir pemerintahan Mu’awiyah.

Menjelang wafat, Abu Hurairah menangis. Orang-orang disekitarnya lalu bertanya sebab ia menangis, apakah karena takut mati. Abu Hurairah menjawab, “Tidak, saya menangis karena saya tahu akan menghadapi perjalanan yang sangat jauh namun perbekalan saya sangatlah sedikit.”

2. ‘Abdullah bin ‘Umar (2630 hadis)

Sosoknya terkenal sebagai pemuda cerdas lagi rajin ibadah. ‘Abdullah ikut berhijrah ke Madinah saat ia masih berusia 11 tahun. Gelora keislaman ‘Abdullah semakin berkobar ketika umat Islam mulai berperang. Sayang, ia baru dibolehkan ikut perang saat berumur 15 tahun ketika perang Khandaq pecah.

Sumber: https://www.islampos.com/mengenal-para-sahabat-perawi-hadis-1-156774/