Membuka Pintu Kasih Sayang

Membuka Pintu Kasih Sayang

muslimah suami istri

RUMAH tangga merupakan perpaduan antara suami dan istri yang saling menjalin rasa cinta. Namun terkadang, rasa itu sedikit demi sedikit memudar. Baik itu karena ada kekurangan yang sebelumnya belum terlihat, kini terlihat, atau pun karena ada suatu hal yang mengakibatkan ketidak selarasan dalam bertindak di antara keduanya.

Tentu, sebagai manusia yang dianugerahi perasaan, ingin memiliki suasana berumah tangga yang tentram dan nyaman. Hal ini, terbilang cukup sulit bagi suami istri yang memang memiliki kesibukannya masing-masing. Maka, jika sudah demikian, perlu membuka babak baru dalam rumah tangga. Seperti halnya yang dilakukan oleh Dyah Mustika, di Jakarta.

Wanita, yang ketika itu memulai babak baru dalam berumah tangga, merasa dirinya bersama suami seperti layaknya pengantin baru. Awalnya ia berusaha untuk mencari tahu seperti apa karakter yang dimiliki oleh suaminya itu. Ia berusaha menyesuaikan dengan karakter yang dimilikinya. Sehingga, dengan begitu ia dapat mengetahui bagaimana ia harus bersikap kepada suami.

Kebetulah Dyah dan suaminya berkeja satu kantor. Setiap hari, ia selalu pulang berboncengan bersama suaminya. Dalam perjalanan, ia mengusulkan kepada suaminya untuk melantunkan dzikir ma’tsurat (dzikir yang biasa dibaca Rasulullah) bersama-sama. Dan hal itu, menjadi kebiasaan baru bagi mereka.

Sampai suatu sore, ketika tiba di rumah, suami Dyah berkata kepadanya, “Alhamdulillah, kita bisa melakukan dzikir mengingat Allah bersama-sama. Padahal, kita berada di keramaian lalu lintas. Ah… saya jadi tambah sayang sama kamu.” Mendengar perkataan suami yang seperti itu, hati Dyah merasa melambung. Kini dia mengetahui salah satu cara bagaimana membuka pintu sayang suami.

Pintu kedua terbuka, ketika Dyah mengingatkan rencananya untuk muraja’ah (mengulang hafalan al-Qur’an) kepada suaminya nanti malam. Suaminya bertanya, “Berapa halaman?” Ia menjawab, “Dua.” “Saya punya target satu halaman per hari,” lanjut suaminya.

“Jadi Didy bisa menghafal seperti itu? Kata suaminya. Dyah hanya mengangguk tanda iya. “Ah… saya jadi tambah sayang sama kamu.” Jawaban suaminya itu memberi pertanda bahwa jalan membuka pintu kedua telah berhasil ia lakukan.

Dari dua cara membuka pintu kasih sayang tersebut, menurut Dyah dapat disimpulkan bahwa dengan menciptakan dan menambah suasana ilahiyah di antara suami istri, pintu kasih sayang akan mudah terbuka. Dengan saling mengingatkan akan rahman atau kasih sayangnya Allah, insya Allah, Allah mengucurkan rahmat-Nya. Sehingga, Dia tumbuhkan kasih sayang di antara hati keduanya. Wallahu ‘alam. []

Sumber: Ummi Wanita Berpolitik No. 01/XI Mei-Juni 1999/1420 H

islampos mobile :

Redaktur: Rika Rahmawati