Drama, Drama, Drama

Drama, Drama, Drama

Hikmah & Renungan

Drama, Drama, Drama

Sabtu 3 Rabiulakhir 1436 / 24 Januari 2015 22:20

buaya cicak

Oleh: Vienna Alifa

WAJARLAH,

Namanya hidup itu penuh drama. Artinya bukan cuma berisi skenario yang kita coba rancang serapi mungkin atau rahasia/aib yang kita berusaha simpan rapat. Tapi di dalamnya juga kadang terkandung reaksi berlebihan saat kita berlakon di hadapan manusia.

Entah itu berupa tangis atau tawa, marah atau gembira.

Lumrahlah,

Namanya sandiwara dunia. Sang pemain bukan saja berperan secara solo, tapi juga kerap berkelompok. Mulai dari yang lingkupnya kecil sampai besoaar. Suatu kelompok yang meski terdiri dari bermacam watak dan keinginan tapi selalu bisa berakting serupa karena satu kepentingan. Entah untuk uang, pamor, atau kekuasaan.

Haruslah…

Namanya drama, sandiwara, konspirasi, rekayasa, makar atau apapun padanan katanya, sebagai muslim kita meyakini adanya. Karena begitulah hakikat manusia tercipta. Menjadi pelakon di jalan hidup mengikuti skenario Sang Maha Kehendak yang selalu berlaku lebih utama meski kita berencana sedemikian jelita.

Maka jangan naif ketika melihat berbagai pemeran sebuah peristiwa terutama di kalangan para pemimpin negeri berlaga. Sebab ia muncul atas rekayasa sebagian manusia yang takut kehilangan kuasa. Berakting begini begitu mempermainkan opini dan emosi rakyat semata. Tanpa sadar bahwa makar Allah senantiasa berada di atas segala daya dan upayanya.

... wamakaruu wa makarAllah waAllahu khayrul maakiriin.. []

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah

« Ruang Menyendiri Bagi Seorang Muslim, Perlukah?