Kasus Charlie Hebdo, Muslim Lebih Layak Menuntut Maaf

Kasus Charlie Hebdo, Muslim Lebih Layak Menuntut Maaf

charlie hebdo

Oleh: Muhammad Syihabulhaq, Pegiat Masyarakat Persaudaraan Muslim Indonesia (MPMI) dan Anggota PD KAMMI Sumedang

MUSLIM di kawasan Eropa dan khususnya di Prancis mungkin kedepannya akan menghadapi tantangan dakwah yang besar atas tragedi atau kasus yang sedang dihadapinya, yaitu kasus penyerangan dan penembakan kantor majalah di Charlie Hebdo yang dilakukan segelintir orang yang diberitakan mengatasnamakan muslim.

Berbicara mengenai Kasus Charlie Hebdo ini lagi-lagi kaum muslim dihadapi pada pilihan sikap yang sulit antara mempercayainya dan tidak. Sampai saat ini pelaku dari kasus yang menewaskan 12 orang tersebut belum terungkap siapa dan dari jaringan apa. Berita yang beredar hanya sebatas menduga dan pengamat pun hanya sebatas mengait-ngaitkannya dengan gerakan radikal yang mengarah kepada muslim.

Kejadian ini tentunya menuai berbagai macam reaksi dan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari yang non muslim dan lebih tentunya dari muslim itu sendiri yang lagi-lagi kena getahnya dan menjadi kambing hitam. Termasuk juga dengan tulisan ini, penulis merasa tergugah dan terpanggil sebagai wujud ekspresi kaum muda akan kecintaanya terhadap Nabinya, dan juga atas soilidaritas sesama muslim di dalam saling menguatkan dan menasehati.

Sudah barang tentu hal ini akan terjadi perdebatan antara sesama muslim dalam menyikapinya. Mulai dari berbagai macam argument yang disertai analisis aspek maslahat dakwah hingga argument yang menyertai dalil akan halal atau haramnya membunuh penghina Nabi. Di sisi ini penulis masih sangsi dalam menyikapi terhadap kejadian ini, tersebab masih belum ada kebenaran akan siapa pelakunya. Serta masih dangakalnya ilmu ke-Islaman penulis yang masih belajar dan mengakaji kedalaman hikmah dari sistem dan pedoman hidup manusia ini, yaitu Islam.

Dan penulis sepenuhnya percaya dengan menyerahkan urusan ini kepada umat Islam di Prancis dan di Eropa umumnya melalui Majlis Fatwa dan Penyelidikan Eropa untuk menuntaskannya dan menjadi juru bicara tentang apa yang sedang berlaku. In syaa Allah atas hidayah dan taufik-Nya mereka dapat menuntaskannya dan membuka tabir hikmah yang Allah takdirkan untuk umat manusia dan agama-Nya. Seperti yang sudah-sudah terjadi, semisal tragedi WTC dan pembuat film Fitnah yang pada akhirnya Allah takdirkan masuk Islam.

Sumber: https://www.islampos.com/157888-157888/