Oleh: Savitry âIchaâ Khairunnisa
SEJAK kecil dia diajarkan untuk tidak membuang-buang makanan (kecuali memang sudah tak layak konsumsi). Di luar sana banyak sekali orang yang akan melakukan apa saja demi mendapatkan sesuap nasi.
Kadang kalau dia sudah kenyang hingga tak sanggup menghabiskan makanannya, dia akan bilang, âJangan dibuang ya, makananku. Bunda tolong habisin, OKâ.
âYah, OK lahâ¦â. Menghabiskan sisa makanan anak memang salah satu job desc seorang ibu, toh? wink emoticon
Kalau makanan yang sedang dinikmatinya jatuh ke lantai, dia akan mengambilnya dan mencari keran air untuk mencucinya lalu memakannya.
Untuk yang ini kami bolehkan hanya kalau ada di rumah sendiri. Bukan di tempat lain, apalagi di restoran atau rumah orang lain. Tengsin lah yaw!
Permen jatuh, dia ambil, lalu dicuci dan dimakan. Tahu, ayam, atau ikan juga begitu. Kalau nasi tercecer di meja pasti dia makan. Kalau di lantai dia buang ke tempat sampah.
Kemarin dia makan kerupuk bawang bawaan dari Indonesia. Harganya sih murah, tapi rasa kampung halamannya itu, lho.
Waktu dimakan, si kerupuk jatuh. Cepat-cepat dia ambil, bawa ke keran air, dan dicucilah itu kerupuk.
Meski tak renyah lagi, tetap dia makan. Yang penting jangan sampai dibuang kalau masih bersih. Karena dibuang sayang⦠[]
islampos mobile :