Suara Pembaca
Kenaikan BBM adalah Pembodohan kepada Rakyat
Senin 7 Rabiulawal 1436 / 29 December 2014 18:40Oleh: Ayu Wijayanti, [email protected]
KENAIKANÂ BBM yang sudah dilaksanakan pada hari Selasa (18/11) pukul 00.00 WIB adalah kado pahit bagi rakyat negri ini. Jokowi yang sebelumnya membela rakyat dengan gembar â" gembornya menolak menaikkan BBM pada masa pemerintahan SBY, kini berganti yang menaikkan BBM. Pemikiran ini muncul sepulang dia menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brisbane, Australia pada 15 â" 16 November 2014.
Padahal faktanya, pada saat itu harga minyak dunia sedang turun. Jadi sangat aneh jika harga BBM di Indonesia dinaikkan. Dia pun juga tidak peduli dengan berbagai protes dan menolak rencana kenaikkan BBM yang terjadi hamper di seluruh penjuru negri ini. Bahkan anggota DPR yang mengajukan aksi pengumpulan tanda tangan anggota DPR yang menolak kenaikan BBM disikapi Jokowi dengan tanggapan yang sangat dingin, katanya âApa pernah hal ini dilakukan dulu?â. Sungguh aneh sekali ternyata sikap yang ditunjukkan Jokowi berbeda atau berubah 180 derajat dari waktu pencalonan Presiden dengan setelah dilantik menjadi Presiden.
Masihkah rakyat akan mendukung pemerintahan Jokowi? Apakah hanya dengan adanya pengeluaran kartu sakti, rakyat sudah bisa memaafkan kes lahan Jokowi yang mendzolimi rakyat?. Padahal dampak kenaikkan BBM ini dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, utamanya lapisan menengah ke bawah. Kartu sakti yang memberikan kompensasi Rp. 400.000,00/2 bulan ternyata tidak mampu meringankan beban kenaikan harga BBM. Dampak kenaikkan harga BBM sungguh terasa di setiap lapisan masyarakat. Mulai naiknya semua harga barang dan jasa, sampai terjadinya inflasi. Penderitaan rakyat bukan makin selesai tapi semakin bertambah parah. Akankah keadaan ini terus berlanjut? Sampai kapan?
Persoalan Migas bukan hanya masalah manajemen yang kurang baik. Lebih dari itu, ini merupakan persoalan sistem yang menerapkan Liberalisasi di sektor Migas khususnya dan masalah yang lain pada umumnya. Sehingga keadaan ini yang menyusahkan rakyat dan menguntungkan asing. Oleh karena itu, hanya dengan mengganti sistem yang liberal ini dengan sistem islam, maka persoalan negri ini akan berkurang, bahkan teratasi dengan sempurna.
System islam memiliki cara atau prinsip pengelolaan SDA yang unik dan berbeda dengan sistem kapitalis â" liberal. Rakyat juga akan sangat sejahtera dengan sistem Islam dalam mengelola SDA. Sistem ini bahkan mampu mengenyahkan penjajahan atas kekayaan milik rakyat. Masih enggankah untuk mengambil sistem Islam ?
Redaktur: EvaSumber: https://www.islampos.com/kenaikan-bbm-adalah-pembodohan-kepada-rakyat-155027/