SUNGGUH nikmat besar yang menuntut syukur kepada Alloh, sekaligus amanah yang harus ditunaikan dengan sebaik-baiknya. Beragam kebaikan dunia maupun akhirat bisa diwujudkan dengan keberadaan anak-anak tersebut. Dalam hal keharmonisan rumah tangga, kehadiran anak akan semakin memperkuat hubungan baik antara suami dan istri. Ini terkait dengan keuntungan duniawi.
Belum lagi keuntungan di akhirat nanti jika berhasil mendidik anak mereka menjadi generasi shalih dan shalihah. Karena keduanya akan mendapat pahala dari setiap amal shalih yang dilakukan anak. Bahkan setelah orangtua meninggal dunia sekalipun. Inilah rezeki imateri yang sangat besar.
Karena berbagai kebaikan itulah, Nabi sholallohu âalaihi wasallam menghasung setiap muslim untuk mencari pasangan hidup yang subur. Artinya memiliki potensi untuk bisa melahirkan anak yang banyak. Diriwayatkan dari Maâqil bin Yasar Al-Muzani radhiyallohu âanhu, bahwa ia berkata, âDahulu ada seorang laki-laki yang datang menemui Rasulullah lantas bertanya, âSesungguhnya aku mendapatkan seorang wanita rupawan dan berasal dari keturunan yang terhormat. Namun sangat disayangkan, ia tidak bisa melahirkan anak (mandul). Apakah boleh aku menikahinya?â Beliau pun menjawab, âJanganâ. Kemudian laki-laki itu datang untuk yang kedua kalinya dan kembali mengajukan pertanyaan yang sama. Beliau tetap tidak mengizinkannya. Kemudian laki-laki itu kembali datang untuk kali ketiganya dengan pertanyaan yang sama. Maka Rasulullah bersabda, âNikahilah wanita yang penyayang dan subur (bisa melahirkan banyak anak). Karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan umat-umat yang lain di akhirat nantiâ.â {HR. Abu Dawud dengan sanad yang shahih]
Berdasarkan hadits di atas, para ulama berkesimpulan bahwa memperbanyak keturunan adalah perkara yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Inilah salah satu tujuan mulia dari pernikahan, yaitu memperbanyak keturunan yang shalih dan shalihah. Dengan ini pula Nabi sholallohu âalaihi wasallam akan berbangga-bangga di hari kiamat nanti.
Anas bin Malik radhiyallohu âanhu berkisah, bahwa suatu saat ibunya meminta kepada Nabi sholallohu âalaihi wasallam, âBerdoalah kepada Alloh untuk kebaikan pelayan kecilmu ini (maksidnya adalah Anas bin Malik), ya Rasulullah.â
Anas berkata, âMaka beliau pun berdoa memohon kepada Alloh agar aku diberi berbagai kebaikan. Dan yang terakhir beliau panjatkan, âYa Alloh perbanyaklah harta dan keturunannya, serta berkahilah apa yang Engkau berikan kepadanyaâ. Sungguh doa beliau sangat mustajab. Doa beliau dikabulkan oleh Alloh. Anas mengisahkan, âDemi Alloh, sungguh aku memiliki harta yang banyak. Dan anak keturunanku berjumlah lebih dari seratus orangâ.â [HR. Muslim]
Demikianlah salah satu ajaran Nabi sholallohu âalaihi wasallam kita yang mulia. Sekarang, keberkahan ini diabaikan oleh banyak kaum muslimin. Namun, janganlah terkecoh dengan keberadaan sekian banyak orang yang mengabaikan hal ini, atau bahkan membencinya. Kita tetap yakin bahwa petunjuk beliau adalah petunjuk yang terbaik dalam segala aspek kehidupan. Allahu aâlam. [Tashfiyah]
HABIS
Redaktur: Saad SaefullahSumber: http://www.islampos.com/banyak-anak-banyak-rezeki-2-habis-151836/