Menjadi Perempuan Mulia di Mata Allah dan Manusia

Menjadi Perempuan Mulia di Mata Allah dan Manusia

wanita shalihah

Oleh : Zahbia dina Latifah, Mahasiswi Program Sarjana Fakultas Ekonomi, UNY

PEREMPUAN di dalam Islam kedudukannya sangatlah mulia. Ia diberikan oleh Allah dengan fitrah yang tak hanya kecantikan pada paras luar, tetapi juga kecantikan dalam. Dengannya, ia berhak menerima predikat istimewa “Bidadari Calon Penghuni Syurga” yang bahkan bidadari pun iri padanya. Dengan catatan tentunya taat pada aturan Allah melalui syari’at.

Perempuan shalihah, ia yang selalu memandang hidupnya berdasarkan bagaimana aturan Islam memerintahkan. Allah memerintahkan perempuan yang mukmin untuk menjaga kemuliaannya sebagai seorang perempuan. Sebagai seorang muslimah yang taat pada-Nya dan pada Rasul-Nya, tentu kita mengikuti petunjuk apa yang Ia perintahkan. Dengan tambahan Ia juga selalu memberikan manfaat yang tidak hanya bagi diri kita sendiri namun juga pada orang lain.

Allah memerintahkan perempuan untuk menutup aurat secara sempurna juga mengenakan kerudung dan jilbab secara syar’i dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut terungkap melalui firman-Nya dalam QS. Surat An-Nur ayat 3, “… Janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa tampak pada dirinya. Hendaklah mereka pun menutupkan kain kerudung (khimar) ke seputar dadanya.”

Jadi, inilah perintah menutup aurat dan mengenakan kerudung syar’i sesuai dengan dalil nash syara’. Dan dalil hadits mengenai menutup aurat secara sempurna bagi perempuan yang sudah baligh adalah “Wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu jika telah baligh (mengalami haidh) tidak pantas untuk ditampakkan dari tubuhnya kecuali ini dan ini-seraya menunjuk ke arah wajah dan telapak tangannya,” (HR. A’isyah RA).

Dalam kehidupannya, muslimah ketika keluar rumah juga diperintahkan untuk mengenakan jilbab syar’i dengan landasan dalil QS. al-Ahzab ayat 59, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka…” Selain itu jilbab juga diperjelas dengan penjelasan, “Jilbab adalah laksana terowongan (lorong), yakni baju/ pakaian yang longgar bagi wanita selain baju kurung/ pakaian apa saja yang dapat menutupi pakaian kesehariannya,” (Kamus Al Muhith).

Sumber: https://www.islampos.com/menjadi-perempuan-mulia-di-mata-allah-dan-manusia-156266/