MENURUT Heman Elia, M.Si, beberapa kebiasaan baik yang perlu diperhatikan dalam hidup di antaranya sebagai berikut.
Pertama, dalam hal pikiran kita perlu melatih diri supaya bisa berpikir sehat dan rasional, lebih mengutamakan kekekalan daripada yang sementara, melatih diri bagaimana membantu orang lain daripada memikirkan secara egois tentang diri sendiri da menimbun harta bagi diri kita.
Kedua, dari segi perasaan, biasakan untuk memiliki berbagai perasaan yang positif, rendah hati, sabar, penuh kasih, dan damai.
Ketiga, dari segi tindakan, biarlah kita bertindak dengan melatih diri dengan penguasaan diri, kemudian perbanyak perkataan yang menyejukkan, mendatangkan damai sejahtera serta mendidik orang lain. Biasakan untuk hidup disiplin, jujur dan adil terhadap orang lain, dan rela mengaku salah dan memperbaiki kesalahan sendiri.
Sementara menurut tim penulis www.andriewongso.com paling tidak ada lima kebiasaan orang kaya yang membuat mereka kaya dan sukses. Kebiasaan itu adalah.
1. Berhemat
Dengan uang yang begitu banyak seorang billionaire bisa membeli apa saja. Namun, tak berarti tak ada yang tak mau berhemat. Warren Buffert yang memiliki kekayaan sekitar US$ 47 miliar (sekitar Rp 423 triliun), termasuk di antara billionaire yang mau berhemat. Buktinya, rumah yang ditempatinya sekarang adalah rumah kuno yang dibelinya tahun 1958 dengan harga US$ 31.500 (sekitar Rp 283,5 juta jika dihitung dengan kurs sekarang). Nah, berhemat juga menjadi kebiasaan para billionaire lainnya.
2. Bangkit dari kegagalan
Jangan melihat para billionaire dari kondisi saat ini. Mereka tak berarti selalu mulus dalam perjalanan hidup mereka. Cuma mereka tak pernah mengeluh jika menghadapi masalah bahkan ketka masalah itu membuat mereka bangkrut, mereka mencari jalan lalu berusaha bangkit dari keterpurukannya. Steve Jobs dipecat dari Apple, perusahaan yang didirikannya, saat usianya 30 tahun. Namun, ia kembali menjadi tulang punggung Apple dengan produk-produk andalannya yang menguasai dunia seperti i-Pad, produk Apple terbaru yang popular. Sebelum kembali ke Apple, Steve Jobs bangkit dengan mendirikan perusahaan media, Pixar, yang antara lain memproduksi film Finding Nemo yang popular itu.
3. Menjaga reputasi
Orang-orang sukses selalu menjaga nama baik dan reputasinya. Ketika satu masalah menimpanya, ia tidak akan lama dalam posisi terpuruk karena dengan bekal reputasinya, peluang baru akan mudah ditemukan. Seperti Steve Jobs di atas, ketika ia dikeluarkan dari Apple, ia masih bisa mendapat dukungan pendanaan dan sebagainya dari pihak ketiga karena reputasi yang dimilikinya dan terbukti bisa membuatnya bangkit.
4. Cerdik dalam bertindak
Para billionaire tak begitu saja mengumbar uangnya. Misalnya, memberi cuma-Cuma pada keluarga atau temannya tanpamengetahui uang itu akan digunakan untuk apa. Karena bisa saja uang tersebut digunakan untuk hal-hal yang tak patut atau melanggar hukum yang suatu kali bisa meyeretnya ke pengadilan. Di antara banyak kasus adalah dalam bentuk sumbangan politik atau masalah keluarga dan teman. Karena itu, ketika ia merasa perlu mengatakan âtidakâ ia akan mengatakan âtidakâ saat mau memberika sesuatu. Dan, uang pun tidak diberikan.
Ada nasihat cerdik untuk memudahkan masalah ini (menghilangkan rasa tidak enak) yaitu mereka (para billionaire itu) memiliki orang yang mengatur pemberian sumbangan-sumbangan ini. Kecerdikan juga dilakukan saat bernegosiasi dengan calon klien. Banyak orang yang jatuh gara-gara klien atau mitra bisnisnya ternyata orang yang mudah kompromi dengan tindakan melanggar hukum. Karena itu, para billionaire selalu cerdik dalam melihat calon mitranya.
Sumber: Kebiasaan Orang-orang Hebat/Karya: Alvin Pratista/Penerbit: Sinar Kejora
BERSAMBUNG
islampos mobile :