Islam Mancanegara
Malam Panjang di Norwegia
Ahad 21 Safar 1436 / 14 December 2014 21:15Oleh: Savitry âIchaâ Chairunnisa, Muslimah tinggal di Norwegia
DI musim dingin ini, bisa dimaklumi kalau kami bangun menjelang pukul 07.00. Apalagi saat akhir pekan. Bolehlah agak bermalas-malasan sedikit.
Perlu kalian tahu, bahwa pukul 07.00 di tempat kami masih terhitung malam, gelap gulita. Kecuali kalau di langit bertabur bintang, atau ditemani rembulan. Romantis lah jadinya.
Subuh baru dimulai pukul 07.45. Matahari terbit menjelang 09.30. Siang dan sore begitu singkat terasa bagai berlari; perjuangan bagi kami untuk menegakkan sholat dhuhur dan asar bila sedang berada di perjalanan.
Matahari kembali ke peraduannya pukul 15.40. Itulah saat kami bersimpuh sujud ke hadirat-Nya demi menunaikan sholat maghrib.
Menjelang 17.30, habis waktu maghrib, masuklah isyaâ. Dan malam panjang nan remang-remang pun dimulai. Di dalam gelap kami dengarkan syair lagu kehidupanâ¦
âSesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, pasti terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya, bagi orang-orang yang bertakwa,â [QS. Yunus, 10:6].
*Foto di atas ini diambil pada waktu yang kurang lebih sama, dua tahun yang lalu. Inginnya sih, bikin yang terbaru, yang bersalju. Apa daya si salju masih malu-malu, kalah bersaing dari si hujan es yang lebih garang menderu. []
Redaktur: Saad SaefullahSumber: http://www.islampos.com/malam-panjang-di-norwegia-152078/