TERKADANG ada di antara akhwat yang berpikir kalau kuliah terus ujung-ujungnya menikah ngapain, sudah aja jangan kuliah. Ini pernyataan yang sangat dikhawatirkan oleh sang pemuda atau pun pemudi. Saya yakin, Anda semua juga pernah mendengar pernyataan ini kan? Padahal, ternyata untuk menjadi seorang istri atau suami itu kan harus yang punya pendidikan tinggi, agar siap untuk mendidik anakanya menjadi generasi penerus yang bisa dharapkan bangsa dan agama. Namun yang paling penting itu adalah pendidikan agama, agar generasi penerus ini membutuhkan siraman-siraman dan pengetahuan masalah agama. Mengingat, zaman sekarang yang kata orang zaman edan, jika tidak dijaga agamanya, bisa melakukan hal-hal di luar norma. Dengan demikian, akhlak dan iman itu harus ditumbuhkan dari sejak dini, sejak manusia di lahirkan.
Jadi, jangan takut setelah kuliah langsung menikah asalkan kita sendiri siap untuk menjadi seorang imam. Bukan masalah materinya, bukan masalah harta yang akan dibawanya nanti, yang paling penting itu adalah wawasan agamanya. Insya Allah, itu akan membuat kita dibimbing Allah untuk diberikan tanggung jawab dan menjadi pemimpin.
Saya pernah bertanya kepada seorang teman, sudah siapkah menikah? Dia jawab, saya belum siap karena saya belum jadi apa-apa, belum jadi orang katanya. Dalam hati saya bertanya, lantas dia sekarang manusia atau apa? Hehehe. Yang jelas, jikalau kita terus-terusan berpikir belum siap maka sampai kapan pun pasti tidak akan pernah siap. Siap tidak siap itu tergantng diri kita sendiri, sejauh mana kita bisa memperbaiki diri kita. Ini pendapat saya.
Selanjutnya, teman saya itu berkata, memimpin diri sendiri juga blum bisa apalagi memimpin istri. Susah kalau kita mengandalkan logika semata, berpikir rasional, karena otak kita tidak akan sampai ke sana. Contohnya banyak tuh orang yang sudah menikah malahan tidak kurang jatah makannya.
Ayo, alasan apa lagi yang ingin dilontarkan sehingga tidak siap menikah? Katanya masalah biayanya. Laah, kalau sudah ada biayanya, tetap saja tidak akan pernah siap bahkan mungkin sayang untuk biaya pernikahan karena cape-cape ngumpul-ngumpulin uang, mending pakai unutk diri sendiri saja. Coba perhatikan, pastilah sahabat kita, teman kita ada yang mengatakan hal itu, iya kan?
Kalau kata ustadz YM, pacaran mau tapi menikah gak mau. Ini pemikiran yang salah di sebagian pemikiran kalangan remaja atau para pemuda. Sudah tahu belum siap, eh malah pacaran. Begitulah kira-kira. [Sumber: Sang Bidadari/Karya: Sendi Rizaldi Supriadi Putra/Penerbit: Hakim]
Redaktur: Rika RahmawatiSumber: https://www.islampos.com/dapat-izajah-lanjut-ijabsah-154893/