WAKTU mendengar lagu âsemua karena cintaâ apa yang ada dalam benak kita? Ih.. lebay deh.., sembarangan..? berlebihan..? tidak masuk akal? Mungkin itu benar. Tapi bisa jadi juga salah. Pernahkah kita menyadari apapun yang terjadi di dunia ini semua terjadi karena cinta. Banyak cerita bak fiksi maupun fakta yang mengisahkan tentang kekuatan cinta baik sisi positif maupun sisi negative dari cinta. Ada kisah cinta mnyedihkan (atau mengharukan bagi sebagian orang) sehidup semati seperti Romeo dan Juliet. Ada kisah cinta inspiratif, ada kisah cinta yang konstruktif dan lain-lain.
Kita tidak sedang bicara cerita-cerita cinta tersebut. Kita sedang bicara cinta dalam hidup kita sendiri. Pada dasarnya apapun yang kita lakukan dalam hidup ini dilandasi oleh cinta. Besar kecilnya cinta yang akan menentukan besar kecilnya langkah dan dampak yang kita peroleh. Semua perasaan yang bisa muncul dalam hati manusia sesungguhnya berasal dari cinta. Perasaan bahagia, senang, gembira adalah perasaan lain yang muncul saat kita bersama dengan orang yang kita cintai, saat kita memperoleh sesuatu yang kita cintai, saat kita berada dalam posisi yang kita cintai. Demikian juga sebaliknya. Perasaan kecewa, sedih, kesal juga merupakan perasaan lain yang muncul saat kita tidak sedang bersama orang yang kita cintai, saat kita tidak meraih, mendapatkan, mencapai, menempati sesuatu yang kita cintai. Bahkan perasaan benci yang selama ini dianggap sebagai lawan dari rasa cinta juga lahir dari perasaan cinta. Benci muncul karena ada hal lain yang dicintai. Kita membenci orang yang berbua jahat pada kita, karena kita mencintai diri kita. Kita membenci seseorang, karena orang tersebut merebut orang yang kita cintai. Kita membenci seseorang karena orang itu mengambil sesuatu yang kita cintai. Kita membecni seseorang karena orang tersebut menempati posisi yang kita cintai. Jelas kan?
Cinta bukan hanya mewarnai perasaaan tapi jua menggerakkan perilaku. Semua tindakan yang dilakukan manusia sesungguhnya bermuara dari cinta. Manusia rela pergi pagi pulang malam penghasilan pas-pasan pinggang pegal-pegal karena cinta. Kata siapa karena cinta? Itu terpaksa kok bukan karena mencintai pekerjaan tapi karena kebutuhan mendesak untuk hidup. Kalau tidak begitu darimana bisa dapat uang untuk makan? Emang kenapa harus makan? Supaya bisa hidup. Emang kenapa harus hidup? Karena kita mencintai kehidupan. Kita tidak mau mati. Kita mencintai hidup kita. Kita mencintai harga diri kita. Kita mencinta keluarga kita yang menggantungkan hidupnya pada nafkah dari kita. Semua karena cinta.
Sedemikian hebat kekuatan cinta, ingat tidak bahwa cinta adalah penyebab terjadnya dosa pertama di dunia ini. Cinta Tuhan pada manusia telah mebuat iblis membangkang dan melawan kehendak penciptanya. Iblis sangat mencintai dirinya, harga dirinya, kebanggan pada zat pembentuknya. Semua karena cinta.
Demikian juga, perselingkuhan yang telah dilakukan manusia dari Tuhannya. Semuanya juga terjadi karena besarnya kekuatan cinta. Cinta pada harta, cinta pada tahta dan cinta pada wanita telah banyak menyelewengkan manusia dari cinta Tuhan kepadanya. Semua karena cinta.
âIbuku sayang, masih terus berjalan, walau tapak kaki penuh darah penuh nanah, seperti udara kasih sayang engkau berikan, tak mampu ku membalasmu, ibuâ¦â lalu âkasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, baga sang surya menyinari duniaâ Semua karena cinta.
Ada orang yang bunuh diri karena cinta, ada orang yang hidup bahagia karena cinta. Ada orang frustasi karena cinta, ada yang berprestasi karena cinta. Ada yang putus asa karena cinta, ada yang melakukan sesuatu yang extraordinary karena cinta. Ada yang korupsi karea cinta, ada yang berjasa karena cinta. Semua karena cinta.
Ya itulah kekuatan cinta. Pada dasarnya cinta adalah kekuatan yang positif. Hawa nafsu dan godaan setan yang membelokkan fitrah cinta yang positif jadi negative. Fitrah cinta manusia adalah cinta kepada Pencipta yang mencintainya. Kenapa cinta pada Sang Pencipta itu adalah fitrah manusia? Fitrah adalah suci seperti bayi yang baru lahir. Emang kalian pikir bayi baru lahir bisa berselingkuh dengan harta, tahta dan wanita? Bayi baru lahir itu membawa cinta tauhid. Membawa ikatan dan komitmen tauhid yang hanya mengakui Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa, yang telah menciptakannya. Bayi baru lahir, belum dikotori dengan berbagai cinta yang dilahirkan oleh hawa nafsu dan godaan setan. Ibu, Bapak dan lingkungan sekitarlah yang memberi contoh dan mengajari cinta lain yang bisa mengotori kesucian cinta seorang bayi.
Fitrah cinta itulah yang harus menjadi landasan bagi semua cinta yang lain. Untuk itulah sebagai bukti cinta Tuhan, Dia telah membekali manusia dengan semua yang diperlukan untuk menemukan kembali fitrah cintanya yang suci. Fitrah cinta yang akan membawanya kepada kebahagiaan hakiki. Fitrah cinta yang akan mengantarnya menjadi khalifah di muka bumi.
BERSAMBUNG
Redaktur: Rika RahmawatiSumber: https://www.islampos.com/cinta-super-energizer-1-155471/