Oleh: Ustadz Fuad Al Hazimi
HUSNUZHAN, mudah dikatakan, sangat sulit diamalkan dan banyak disepelekan.
Dari Anas Bin Malik Radhiyallohu âAnhu belia meriwayatkan :
Suatu ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah Shollallohu âalaihi Wasallam tiba-tiba-tiba beliau bersabda :
ÙÙØ·Ù'ÙÙØ¹Ù عÙÙÙÙÙ'ÙÙÙ Ù Ø§ÙØ¢ÙÙ Ø±ÙØ¬ÙÙÙ Ù ÙÙÙ' Ø£ÙÙÙ'Ù٠اÙÙ'جÙÙÙÙ'Ø©Ù
âSebentar lagi akan datang seorang laki-laki ahli surgaâ.
Tidak lama kemudian datanglah seseorang â"yang tidak begitu dikenal- dari kalangan Anshar, yang jenggotnya masih basah dengan air wudhuâ sambil menenteng sandal di tangan kirinya.
Keesokan harinya kami duduk-duduk bersama Rasulullah Shollallohu âalaihi Wasallam dan beliau mengatakan hal sama lalu muncul orang yang sama dengan melakukan hal yang sama pula. Demikian terjadi hingga tiga hari berturut-turut. Ketika Rasulullah berdiri dari tempat duduk beliau Abdullah bin Amr bin Ash mengikuti laki-laki tersebut seraya berkata :
âAku sedang bertengkar dengan ayahku dan aku bersumpah tidak akan pulang ke rumah sampai tiga hari ini. Bolehkah aku menginap di rumahmu wahai saudaraku ?â Orang itu ternyata mengijinkan.
Kemudian Anas bin Malik melanjutkan :
âSetelah Abdullah bin Amr bin Ash menginap selama tiga hari, ia pun menceritakan apa yang dilihatnya. Ternyata ia tidak melihat orang itu bangun malam untuk sholat tahajjud, kecuali hanya terjaga sebentar lalu tidur lagi. Dan setiap kali ia terjaga, ia hanya berdzikir dan bertakbir lalu kembali tidur hingga datang waktu sholat Shubuh.
Selama tiga hari berturut-turut setiap kali engkau datang ke masjid, Rasulullah Shollallohu âalaihi Wasallam selalu bersabda :
âSebentar lagi akan datang seorang laki-laki ahli surgaâ, maka aku sangat ingin mengetahui amal ibadah apa yang telah engkau lakukan sehingga aku bisa menirumu. Tetapi selama tiga hari ini aku bersamamu aku tidak melihat sesuatu yang istimewa dari dirimuâ.
Apa sebenarnya yang telah engkau lakukan sehingga Rasulullah Shollallohu âalaihi Wasallam berkata seperti itu ?â.
âMemang tidak ada yang istimewa dalam diriku kecuali yang telah engkau saksikan sendiri selama tiga hari iniâ. Jawab orang itu.
âMaka aku pun segera pergi meninggalkan orang ituâ, kata Abdullah bin Amr Amr bin Ash. Seketika itu ia memanggilku dan berkata :
Ù ÙØ§ ÙÙÙ٠إÙÙØ§ÙÙ' Ù ÙØ§ Ø±ÙØ£ÙÙÙ'ت٠غÙÙÙ'ر٠أÙÙÙÙ'Ù ÙØ§Ù Ø£ÙØ¬Ùد٠ÙÙÙ ÙÙÙÙ'سÙÙ ÙØ£ÙØÙد٠٠ÙÙ٠اÙÙ'Ù ÙØ³Ù'ÙÙÙ ÙÙÙÙ ØºÙØ´ÙÙ'ا ÙÙÙØ§Ù Ø£ÙØÙ'Ø³ÙØ¯Ù Ø£ÙØÙØ¯Ø§Ù عÙÙÙÙ Ø®ÙÙÙ'Ø±Ù Ø£ÙØ¹Ù'Ø·ÙØ§Ù٠اÙÙÙÙ'Ù٠إÙÙÙÙ'اÙÙ
âTidak Ada yang istimewa dalam diriku kecuali yang telah engkau saksikan sendiri selama tiga hari ini, hanya saja tidak pernah terdetik sedikit pun dalam hatiku buruk sangka terhadap saudaraku sesama Muslim dan Aku tidak pernah merasa iri terhadap nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada seserorang di antara merekaâ.
Abdullah bin Amr Amr bin Ash pun menjawab :
ÙÙØ°ÙÙ٠اÙÙÙ'تÙ٠بÙÙÙØºÙتÙ' بÙÙÙ ÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙ'تÙÙ ÙØ§Ù ÙÙØ·ÙÙÙÙ
âInilah kelebihan yang engkau miliki dan yang tidak mungkin dapat kami lakukanâ.
(HR Ahmad dan Nasaâi dan dinyatakan Shahih oleh Syaikh Syuâaib Al Arnauth berdasar syarat-syarat Bukhari & Muslim)
Ø±ÙØ¨ÙÙ'ÙÙØ§ اغÙ'ÙÙØ±Ù' ÙÙÙÙØ§ ÙÙÙÙØ¥ÙØ®Ù'ÙÙØ§ÙÙÙÙØ§ اÙÙÙ'ذÙÙÙÙ Ø³ÙØ¨ÙÙÙÙÙÙØ§ Ø¨ÙØ§ÙÙ'Ø¥ÙÙÙ ÙØ§ÙÙ ÙÙÙÙØ§ ØªÙØ¬Ù'عÙÙÙ' ÙÙÙ ÙÙÙÙÙØ¨ÙÙÙØ§ غÙÙÙÙ'ا ÙÙÙÙÙ'ذÙÙÙ٠آÙÙ ÙÙÙÙØ§ Ø±ÙØ¨ÙÙ'ÙÙØ§ Ø¥ÙÙÙÙ'ÙÙ Ø±ÙØ¡ÙÙÙÙ Ø±ÙØÙÙÙ Ù
âYa Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.â (QS Al Hasyr 10).
Redaktur: RayhanSumber: http://www.islampos.com/cara-mudah-meraih-jannah-150597/