Oleh : Noneng Vera ([email protected])
DALAM Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) takut diartikan sebagai perasaan ngeri menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana. Tidak hanya itu, takut juga diartikan sebagai takwa, segan dan hormat. Perasaan takut ini pasti pernah menghinggapi setiap manusia. Sebab ia merupakan salah satu potensi yang diberikan Allah kepada hamba-Nya.
Sebagaimana Allah telah menentukan setiap hukum terhadap berbagai perkara yang menyangkut perbuatan dan perasaan hamba-Nya, Allah pun mengatur tentang perasaan takut ini. Bahwasannya dalam Islam, rasa takut hanya boleh diperuntukkan bagi Allah saja, Rabb semesta alam. Hal ini didasarkan pada dalil-dalil yang ada dalam al-Quran maupun as-Sunah.
Adapun dalil al-Quran adalah firman Allah,
Ø¥ÙÙÙ'ÙÙ ÙØ§ ذÙÙÙÙÙÙ Ù Ø§ÙØ´Ù'ÙÙÙ'Ø·ÙØ§ÙÙ ÙÙØ®ÙÙÙ'ÙÙ٠أÙÙÙ'ÙÙÙÙØ§Ø¡ÙÙÙ ÙÙÙØ§Ù ØªÙØ®ÙاÙÙÙÙÙÙ Ù' ÙÙØ®ÙاÙÙÙÙ٠إÙÙÙ' ÙÙÙÙ'تÙÙ Ù' Ù ÙØ¤Ù'Ù ÙÙÙÙÙÙ
âSesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman,â (QS. Ali âImran [3]: 175).
ÙÙÙØ§Ù ØªÙØ®Ù'Ø´ÙÙÙØ§ اÙÙÙ'ÙØ§Ø³Ù ÙÙØ§Ø®Ù'Ø´ÙÙÙ'Ù
âKarena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku,â (QS. Al-Maidah [5]: 44).
Ø¥ÙÙÙ'ÙÙ ÙØ§ اÙÙ'Ù ÙØ¤Ù'Ù ÙÙÙÙÙ٠اÙÙ'ÙØ°ÙÙÙÙ Ø¥ÙØ°Ùا ذÙÙÙØ±Ù اÙÙÙÙ ÙÙØ¬ÙÙÙØªÙ' ÙÙÙÙÙØ¨ÙÙÙÙ Ù'
âSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka,â (QS. Al-Anfal [8]: 2).
Sedangkan dalil as-Sunnah di antaranya sebagai berikut:
⢠Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, tentang perkara yang diriwayatkan beliau dari Tuhannya. Allah berfirman, âDemi kemulian-Ku, Aku tidak akan menghimpun dua rasa takut dan dua rasa aman pada diri seorang hamba. Jika ia takut kepada-Ku di dunia, maka Aku akan bemberikannya rasa aman di hari kiamat. Jika ia merasa aman dari-Ku di dunia, maka Aku akan memberikan rasa takut kepadanya di hari kiamat,â (HR. Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).
⢠Dari Ibnu Abas, semoga Allah meridhai keduanya, ia berkata; ketika Allah menurunkan ayat ini kepada nabi-Nya,
ÙÙØ§Ø£ÙÙÙ'ÙÙÙØ§ اÙÙ'ÙØ°ÙÙÙÙ Ø¡ÙØ§Ù ÙÙÙÙØ§ ÙÙÙØ§ Ø£ÙÙÙ'ÙÙØ³ÙÙÙÙ Ù' ÙÙØ£ÙÙÙ'ÙÙÙÙÙÙ Ù' ÙÙØ§Ø±Ùا ÙÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ اÙÙÙ'ÙØ§Ø³Ù ÙÙØ§ÙÙ'ØÙØ¬ÙØ§Ø±ÙØ©
âWahai orang-orang yang beriman jagalah diri dan keluarga kalian dari neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan,â (QS. At-Tahrim [66]: 6).
Pada suatu hari Rasulullah SAW membacakan ayat ini kepada para sahabat, tiba-tiba ada seorang pemuda yang terjungkal pingsan. Kemudian Nabi SAW meletakkan tangan beliau di atas hatinya, dan ternyata masih berdetak jantungnya. Kemudian Nabi SAW bersabda, âWahai anak muda ucapkanlah, âTidak ada Tuhan selain Allahâ,â maka pemuda itu pun mengucapkannya. Kemudian beliau memberikan kabar gembira kepadanya dengan surga. Para sahabat berkata, âWahai Rasulullah, apakah pemuda itu termasuk golongan kita?â Rasulullah bersabda, âApakah kalian tidak mendengar firman Allah,
ذÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙ' Ø®ÙØ§ÙÙ Ù ÙÙÙØ§Ù ÙÙ ÙÙØ®ÙاÙÙ ÙÙØ¹ÙÙØ¯Ù
âYang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku,â (HR. Hakim, ia menshahihkannya dan disepakati oleh Adz-Dzahabi).
BERSAMBUNG
Redaktur: Rika RahmawatiSumber: http://www.islampos.com/berupaya-tumbuhkan-rasa-takut-pada-allah-1-150659/