Awas Kekenyangan! (2-Habis)

Awas Kekenyangan! (2-Habis)

lelaki kenyang

BAHAYA kenyang ada enam. Pertama, badan yang berat, karena kenyang akan melemahkan kekuatan dan tubuh. Yang bisa menguatkan tubuh adalah penyesuaian porsi konsumsi makanan dan bukan banyaknya makanan yang dikonsumsinya.

Kedua, keras hati. Ada riwayat dari Hudzaifah tentang Nabi Saw yang pernah bersabda, “Orang yang sedikit makannya, maka sehat perutnya dan bening hatinya. Sementara itu, orang yang banyak makannya, maka perutnya sakit dan hatinya keras.”

Ketiga, hilangnya kecerdasan, rusaknya kemampuan menalar, dan lemahnya daya hafal. Ini seperti yang dikatakan oleh Imam Ali bin Abi Thalib k.w., “Kekenyangan akan menghilangkan kecerdasan.”

Keempat, melemahkan tubuh dalam melakukan ibadah dan mencari ilmu. Poin ini seperti yang dikatakan oleh Luqman pada anaknya, “Pada saat lambung sudah terisi penuh, maka pikiran akan tidur hingga tidak berfungsi, hikmah akan membisu, anggota tubuh juga duduk tidak dapat melakukan ibadah.”

Kelima, menyebabkan kantuk. Ini seperti yang dikatakan orang bijak, “Orang yang banyak makannya, maka akan banyak minumnya. Orang yang banyak minumnya, maka ia akan banyak tidurnya. Orang yang banyak tidurnya, maka akan banyak dagingnya. Orang banyak dagingnya, maka akan keras hatinya. Orang yang keras hatinya, maka akan tenggelam dalam lumpur dosa.” Diriwayatkan dari Rasulullah Saw yang pernah bersabda, “Jangan matikan hati kalian dengan banyak makanan dan minuman. Karena, hati itu seperti tanaman yang pada saat kebanyakan air akan mati.” Rasulullah Saw juga bersabda, “Allah Swt tidak memberi perhiasan pada seseorang yang lebih utama melebihi keterjagaan perutnya.”

Keenam, memperkuat dorongan syahwat dan membantu bala tentara setan. Ini seperti yang dikatakan oleh Al-Ghazali. Diriwayatkan dari Nabi Saw yang pernah bersabda, “Banyak makan adalah racun.”

Tidak dipungkiri bahwa sesuatu yang paling penting bagi manusia adalah kesehatan. Hal ini seperti yang dikatakan oleh sebagian ahli hikmah bahwa kesehatan adalah mahkota yang bertengger di kepala orang yang masih sehat dan itu hanya diketahui oleh orang-orang yang sedang sakit.

Kesehatan tidak akan didapatinya kecuali jika ia menggunakan etika agama yang utama, mengikuti perintahnya, serta menjauhi larangannya.

Kesehatan seseorang sangat ditentukan bagaimana pola makan yang bersangkutan. Karena, Allah Swt memerintahkan untuk menjaga pola makan dalam ayat berikut:

“Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan,” (QS Al-A’raf [7]: 31)

Pada ayat ini Allah menunjukkan kepada kita bagaimana cara makan dan minum yang baik hingga kita dapat hidup dengan sehat dan kuat untuk melakukan aktivitas, baik keduniaan maupun keakhiratan. Allah Swt juga melarang kita dari berlebih-lebihan dalam makan dan minum serta melampaui batas dalam dua hal itu. Hal ini terlihat jelas dalam ayat di atas. [rki]

HABIS

Redaktur: Saad Saefullah

Sumber: http://www.islampos.com/awas-kekenyangan-2-habis-150501/