Lawan Kristenisasi di Gunung Sinabung, Ketua MUI Karo Siap Dakwah Sampai Mati

Lawan Kristenisasi di Gunung Sinabung, Ketua MUI Karo Siap Dakwah Sampai Mati

gunung sinabung

Oleh: Suryandi Temala Sip, Lc. M.Ag.

NAMA orangtua yang berada di samping saya adalah Ustadz H. Adnan Efendi, ketua MUI Kabupaten Karo yang saat ini masih berada di bawah ancaman letusan Gunung Sinabung. Saya bertemu beliau setelah memberikan tausiah manasik akbar di Mesjid Al-Istihrar Tanah Karo. Kebetulan beliau memberikan kata sambutan mewakili MUI Kabupaten Karo.

Setelah selesai acara, kami pun bersilaturahmi ke rumah beliau mengambil berkah dan hikmah dari da’i yang konsisten berpuluh-puluh tahun berdakwah di tempat mayoritas non-muslim bahkan penganut kepercayaan arwah nenek moyang. Tak disangka, rumah beliau berada di kaki gunung sinabung tepatnya desa Beras Tepu, yang bahkan letaknya di zona merah letusan dan erupsi sinabung. Sehingga untuk mencapai kediaman beliau, kami harus berhenti di posko perbatasan zona lalu berjalan kaki untuk sampai di sana.

Di kediaman yang sederhana, terbuat dari kayu dan triplek, amat tidak terbayang rasanya seorang ketua MUI kabupaten hidup sesederhana ini. Bahkan kendaraan beliau hanya sepeda motor saja.

Kami berbincang lama, mendengar cerita-cerita hikmah beliau, lalu sampai lah kami pada pertanyaan,”Kenapa Ustadz berkeras tidak mau meninggalkan rumah tersebut, pindah ke daerah lain dimana Ustadz pasti banyak dipanggil ceramah, dakwah bahkan mengajar..?”

Beliau menjawab penuh keseriusan bahwa sudah puluhan tahun beliau berdakwah di daerah tersebut, tidak ada satu rumah pun yang belum pernah beliau ketuk pintunya, mengajak duduk diskusi, menjelaskan kepada mereka apa itu Islam.

“Mulai dari awam, petani, pedagang bahkan pendeta pun tetap saya datangi. Semenjak desa ini penuh dan ramai oleh penduduk hingga sebagian besarnya mengungsi oleh bencana Sinabung ini. Maka bagaimana mungkin saya meninggalkan orang-orang yang pernah saya ajak untuk memeluk Islam hanya untuk menyelamatkan diri sendiri? Bagaimana saya bertanggungjawab kepada Allah dan Rasulullah?” kata beliau menjawab pertanyaan kami.

Sumber: http://www.islampos.com/melawan-kristenisasi-di-gunung-sinabung-ketua-mui-karo-dakwah-sampai-mati-148141/