TOKOH Hamas, Mushir al Mishri menyebutkan pidato Presiden Otoritas Palestina, Mahmud Abbas di depan sidang Dewan Pimpinan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Rabu (3/3/2015) sebagai âLelucon Politikâ dan kekhawatiran nasib politiknya di masa mendatang jika merealisir kesepakatan nasional.
âSeperti biasanya, Abbas bersikap keras dalam memperlakukan rakyat Palestina di Gaza, dan menjadikannya sebagai barang tawaran, namun bersikap lembut saat berinteraksi dengan penjajah zionis,â tutur Al-Mishri seperti dikutip dari Pusat Informasi Palestina kemarin (4/3/205)
âTujuan Abbas dalam pidatonya adalah menyampaikan pesan kepada penjajah zionis bahwa dirinya serius melanjutkan perundingan damai. Meski harus mengorbankan rekonsiliasi Palestina,â tambah Al-Mishri.
Tokoh Hamas ini mengherankan statmen Abbas memerangi teroris, dan bersikap diam terkait persoalan Palestina, justru menuduh rakyat Palestina sebagai teroris, seperti yang dilakukan rezim Mesir terhadap Hamas dan menyebutnya sebagai organisasi teroris. Namun tak berani menyatakan zionis sebagai teroris.
Al-Mishri menantang Abbas supaya merealisir kesepakatan yang telah dicapai dengan Hamas dan faksi-faksi Palestina.
Ditegaskannya, Hamas komitmen terhadap kesepakatan yang telah dicapai, dan siap berpartisipasi dalam pemilu eksekutif dan legislatif, serta dewan nasional.
âBola saat ini ada di tangan Abbas, kami menunggu Keppres pemilu, namun nampaknya Abbas takut dengan masa depan politiknya,â lanjut Al-Mishri.
Menurut Al-Mishri, pertemuan Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina, hanya pertemuan kelompok dan tidak mewakili kehendak bangsa Palestina, dan menyerukan untuk mengaktifkan organisasi sesuai kesepakatan rekonsiliasi. [ra/islampos]
islampos mobile :