Islam Media
#savehajilulung, Pembunuhan Karakter?
Senin 18 Jamadilawal 1436 / 9 Maret 2015 07:00
Foto: akusenang.com
SATU kali seorang Muslim khilaf, maka seribu kata tak berampun. Begitulah potret di negeri ini. Haji Lulung alias Abraham Lunggana menjadi contoh terkini. Media sosial menjadi ajang pembantaiannya. Bahkan âkekhilafanâ tokoh Betawi itu sama sekali bukanâ"setidaknya sampai sekarang, belumâ"ada di ranah hukum, melainkan salah ucap belaka.
Sedangkan ribuan kali nonMuslim di negeri ini melukai perasaan umat Islam, tak ada yang bersuara. Bahkan ketika hal-hal tersebut berada di wilayah kebijakan dan peraturan.
Haji Lulung adalah contoh besar pembunuhan karakter di negeri ini oleh media. Ada banyak stigma yang dialamatkan kepada Haji Lulung seiring dengan merebaknya tagar #savehajilulung, dengan memberinya stigma sebagai âkoruptorâ, âpreman Tanah Abangâ, âmalingâ dan seterusnya.
Pemberian julukan âkoruptorâ pada Haji Lulung mungkin hanya didasarkan ia punya mobil mewah Lamborghini. Sejak dulu, sang Wakil Ketua DPRD DKI ini adalah seorang pengusaha, dan memang tanah dan rumahnya banyak. Ia berduit, dan wajar jika ia punya sebuah mobil mewah. Ada ribuan orang lain yang punya mobil lebih mewah daripadanya, namun tak pernah dipersoalkan.
Menurut sebagian pihak, Haji Lulung adalah seorang pengusaha ternama di daerah Tanah Abang, namun ada yang selalu meneriaki ia sebagai âpremanâ. Apa definisi preman sebenarnya? Ada banyak penjahat di negeri ini, mulai dari penjahat di gedung DPR, sampai penjahat kelamin di sekolah swasta internasional. Tapi di sebagian pihak, mereka bukan âpenjahatâ.
Setelah Haji Lulung, siapa lagi? []
islampos mobile :