AS Hapus Iran dan Hizbullah dari Daftar Teroris

AS Hapus Iran dan Hizbullah dari Daftar Teroris

rouhani_obama_091813

BADAN Intelijen Nasional Amerika Serikat telah menghapus nama Iran dan Hizbullah, dari daftar ancaman teroris. Hal itu dikemukakan oleh Direktur Badan Intelijen Nasional Amerika Serikat, James Clapper.

Seperti diberitakan Islamic Republic Iran Broadcasting (IRIB), Senin (16/3/2015), Clapper meyebutkan penghapusan Iran dan Hizbullah dari daftar teroris dirilis dalam laporan tahunan baru-baru ini yang dikirim ke Senat AS.

Amerika menilai, Iran dan Hizbullah mampu memerangi kelompok-kelompok jihad di Suriah dan Irak, termasuk ISIS.

Dalam laporan bertajuk “Penilaian Ancaman Global dari Komunitas Intelijen AS,” yang dirilis pada tanggal 26 Februari 2015, disebutkan Iran berupaya memerangi ekstremis, termasuk anasir kelompok ISIS, yang dinilai sebagai kelompok yang mengancam kepentingan Amerika di seluruh dunia.

Menyoroti peran regional  Iran, laporan itu menekankan tekad pemerintah Iran “untuk meredam sektarianisme, membangun mitra responsif, dan deeskalasi ketegangan dengan Arab Saudi.”

Laporan itu juga menyinggung nama gerakan Hizbullah yang melawan kelompok Islam di Suriah dan Irak.

Seperti diktehaui, pada Desember 2014, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ebrahim Rahimpour mengakui bahwa negaranya telah melancarkan serangan-serangan udara terhadap kelompok ISIS di Irak. Serangan itu atas permintaan otoritas Irak.

Ini merupakan komentar pertama dari pejabat pemerintah Iran yang mengkonfirmasi peran Iran dalam serangan udara di provinsi Diyala, Irak, yang berbatasan dengan Iran, pada akhir November lalu.

Sebelumnya, seorang pejabat Iran membantah negara tersebut telah melancarkan serangan udara terhadap ISIS di negara tetangga Irak

Serangan udara Iran tersebut pertama kali diberitakan stasiun televisi Al-Jazeera. Dalam rekaman yang ditayangkan TV tersebut, terlihat sebuah pesawat F-4 Phantom menggempur posisi-posisi ISIS di Diyala. Pakar-pakar pertahanan menyatakan, Iran dan Turki adalah operator F-4 di wilayah tersebut. [rn/Islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Rayhan