Beda antara Bahagia dan Sukses

Beda antara Bahagia dan Sukses

kiat-kiat-orang-sukses

BAHAGIA sering kita anggap sama dengan kesuksesan. Padahal, keduanya merupakan hal yang berbeda satu sama lain. Keduanya tidak akan kita dapatkan secara bersamaan. Karena biasanya kebahagiaan itu dapat kita rasakan ketika sedang berada dalam proses untuk mencapai kesuksesan. Dan sukses ialah hasil akhir dari perjalanan yang kita tempuh itu.

Sukses berarti mendapatkan apa yang Anda inginkan, sementara bahagia adalah menginginkan apa yang Anda dapatkan. Keduanya ini terletak di jalur yang berbeda. Sukses lebih berdimensi fisik sementara kebahagiaan berdimensi spiritual.

Sukses ukurannya adalah kuantitas, dapat dilihat (observable). Jadi, inti dari sukses ini adalah pencapaian, seperti memiliki rumah, mobil, pekerjaan, jabatan, yang berorientasi pada hasil yang dicapai saat ini. Sukses berarti menunjukkan keberhasilan mencapai suatu keinginan Anda. Jika belum mencapainya, itu bulam bisa dikatakan sukses. Misalnya, Anda menargetkan untuk mencapai angka 8, sekarang Anda berusaha mencapai 8 dan baru berada di angka 4. Nah, Anda belum dapat bisa dikatakan sukses.

Jika kesuksesan dilihat dari kuantitas, sedangkan kebahagiaan adalah kualitas. Telah dikatakan di awal bahwa, kebahagiaan mengacu pada prosesnya, bukan hasil yang dicapainya. Dengan demikian, apabila sukses dapat kita nikmati setelah kita mencapai target, kebahagiaan sudah dapat kita rasakan saat ini juga.

Kebahagiaan adalah menikmati setiap saat ketika dalam perjalanan. Sedangkan sukses adalah mencapai tempat tujuan kita. Ketika kita terpokus pada kenikmatan setiap momen, maka kita akan merasakan kebahagiaan itu. Bahkan sampai atau tidaknya tujua itu, seolah-olah tidak penting.

Apabila sukses bergantung pada sesuatu yang ada di luar, sedangkan kebahagiaan bergantung apada apa yang ada di dalam. Jadi mestinya bahagia itu lebih mudah.

Untuk mencapai kesuksesan kita perlu bekerja keras untuk mencapainya. Sedangkan kebahagiaan, kita tidak perlu melakukan apa-apa. Bahkan, semakin kita berusaha untuk mencapai kebahagiaan, semakin jauhlah kita dengan kebahagiaan.

Untuk menjadi bahagia Anda tidak perlu membuat target-target. Anda juga tak perlu mengejar apa pun. Menerima keberadaan Anda apa adanya. Bersatu dalam kepasrahan dan dalam keyakinan.

Kebahagiaan adalah state of mind, keadaan pikiran. Kebahagiaan itu berada dalam pikiran kita. Kebahagiaan lebih ditentukan keadaan pikiran kita dibandingkan dengan situas yang ada di luar kita. Dengan demikian, kebahagiaan dapat kita peroleh degan melakukan latihan pikiran. [Sumber: The 7 Laws of Happiness/Karya: Arvan Pradiansyah/Penerbit: Kaifa]

islampos mobile :

Redaktur: Rika Rahmawati