Awas Mulutmu Lemahkan Iman

Awas Mulutmu Lemahkan Iman

menutup mulut 1

MEMBICARAKAN perilaku orang lain yang umumnya terkait hal-hal yang negatif. Kegiatan itu dalam islam dinamakan gibah. Saat ini ghibah menjadi sangat merajalela seiring dengan banyaknya acara gosip di TV yang dikenal dengan jurnalisme infotaintment.

Infotainment umumnya memuat dan membahas gosip seputar berita miring selebriti atau tokoh-tokoh nasional biasanya terkait dengan pacaran, perselingkuhan, perceraian, operasi kecantikan, dan hal-hal pribadi lainnya.
Dalam kehidupan non-selebriti, yakni kehidupan masyarakat, menggosip juga menjadi hal yang disukai terutama di kalangan perempuan walaupun terjadi juga di kalangan kaum lelaki

Entah bagaimana asal-usul kata gosip dan dikenal seantero bumi. Terlepas dari definisi, curhat biasanya dilakukan seseorang baik dalam keadaan sadar atupun tidak.

Hidup dan kehidupan ini sangatlah fasih memberikan manusia ragam persoalan. Persoalan yang tak hanya sarat dengan kesukaran dan kesempitan hidup, melainkan dengan segala sesuatu yang berwujud kesenangan.
Dibutuhkan tempat untuk lawan bicara, team atau kawan searoma.

Bagi semua manusia bernyawa yang menampung banyak cerita, mulai dari yang bikin manyun sampai nyengir, dari yang bikin termehek-mehek sampai jingkrak-jingkrak. Semuanya terlalu seru untuk disimpan sendiri.

Bukan tidak mungkin ikhwan pun dapat bergibah layaknya wanita sedang menggosip dengan teman lawannya.
Seyogyanya islam menyarankan agar sesuatu yang membicarakan orang lain, baiknya kita menyaring ucapan dan yang akan dibahas. Bahan obrolan yang akan menjadi topic seharusnya dapat difilter terlebih dahulu, agar obrolan yang tidak bermanfaat akan membuang energi kita terkuras sia-sia.

Adapun yang perlu diperhatikan kita perlu memperhatikan lawan yang akan kita ajak ngobrol. Sebaiknya kita batasi seseorang yang dapat kita peracayai seperti berbicara dengan sensei (Guru mengaji) hindari percakapan dengan ikhwan, karena lama-kelamaan perbincangan itu akan melenceng kepada topik yang tidak tepat.

Gunakan ungkapan mengobrol itu hanya untuk keperluan solusi. Jika permasalahan itu menjadi beban dalam diri kita sebaiknya utarakan kesusahan kita lewat do’a kepada Allah SWT.

Untuk itulah kita perlu lakukan perbincangan yang membawa manfaat, dan bukan perbincangan sampah yang akan melemahkan dan ingat kita adalah muslim yang mulia.[]

Sumber:
Majalah D’rise edisi 20 tahun 2012
www.alkhoirot.net

islampos mobile :

Redaktur: Mawa Fauziah

Sumber: https://www.islampos.com/awas-mulutmu-lemahkan-iman-156800/