SECARA umum, pertumbuhan merupakan proses perubahan yang terjadi secara kuantitatif dan irreversible. Secara kuantitatif artinya bahwa pertumbuhan seorang individu dapat dihitung dan dapat diukur. Seperti menghitung tinggi badan dan berat badan. Sedangkan irreversibel artinya bahwa pertumbuhan seorang individu tidak dapat kembali ke keadaan semula. Artinya bila ia telah tumbuh menjadi tinggi, ia tidak mungkin kembali memendek.
Dalam Islam, pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung fase demi fase. Secara biologis pertumbuhan itu digambarkan oleh tuhan dalam Al-Qurâan sesuai firmannya pada surat Al-Muâmin ayat 67 sebagai berikut :
ﻫÙï»®Ù ïºï»ÙÙ'ﺬÙï»± ﺧÙï» Ùï»Ùï»ÙﻢÙ' ﻣÙﻦÙ' ïºÙﺮÙïºïºÙ ïºÙﻢÙÙ' ﻣÙﻦÙ' ï»§Ùï»Ù'ï»"Ùïº"Ù ïºÙﻢÙÙ' ﻣÙﻦÙ' ï»Ùï» Ùï»Ùïº"Ù ïºÙﻢÙÙ' ﻳÙﺨÙ'ﺮÙïºÙï»ÙﻢÙ' ï»Ùï»"Ù'ﻼ ïºÙﻢÙÙ' ï»ÙïºÙïº'Ù'ï» Ùï»Ùï»®ïº ïºÙﺷÙﺪÙÙ'ï»ÙﻢÙ' ïºÙﻢÙÙ' ï»ÙïºÙï»ÙﻮﻧÙï»®ïº ïº·Ùï»´ÙﻮﺧÙïº ï»ÙﻣÙﻨÙ'ï»ÙﻢÙ' ﻣÙﻦÙ' ﻳÙïºÙï»®Ùï»"ÙÙ'ï»° ﻣÙﻦÙ' ï»Ùïº'Ù'ï»Ù ï»Ùï»ÙïºÙïº'Ù'ï» Ùï»Ùï»®ïº ïºÙïºÙﻼ ﻣÙﺴÙﻤÙÙ'ï»° ï»Ùï»Ùï»Ùï» ÙÙ'ï»ÙﻢÙ' ïºÙï»Ù'ï»Ùï» Ùﻮﻥ٠â( Ù¦Ù§ â)
Artinya:
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).
Fase pertumbuhan anak menurut islam, berdasar ayat ini adalah :
- Masa embiro yakni masa anak dalam kandungan (mulai dari saat terjadinya union, antara sperma pria dan ovum perempuan (nutfah), kemudian berupa segumpal darah (âalaqah) dan kemudian menjadi segumpal daging (mudgah).
- Masa kanak-kanak (vital dan estetis)
- Masa perkembangan (remaja)
- Masa dewasa
- Masa tua
- Meninggal.
Perkembangan Anak Secara Psikologis
Secara Pedagogis, pertumbuhan anak menurut pandangan islam. Dapat dilihat seperti yang telah dikemukakan Nabi saw sesuai sabdanya yang artinya:
âberkata anas; bersabda Nabi saw; anak itu pada hari ketujuh dari lahirnya disembilihkan aqiqah dan diberi nama serta dicukur rambutnya, kemudian setelah umur enam tahun dididik beradab, setelah Sembilan tahun dipisah tempat tidurnya, bila telah umur 13 tahun dipukul Karena meninggalkan sembahyang. Setelah umur 16 tahun dikawinkan oleh orang tuanya (ayahnya), ayhnya berjabat tangan dan mengatakan; saya telah mendidik kamu, mengajar dan mengawinkan kamu. Saya memohon kepada tuhan agar dijauhkan dari fitnahmu di dunia dan siksamu di akhiratâ [Reni Fatwa/islampos]
Sumber: Albadar.net
BERSAMBUNG
islampos mobile :
Sumber: https://www.islampos.com/al-quran-sebutkan-fase-pertumbuhan-manusia-1-156524/