DEWAN Keamanan PBB pada hari Ahad (15/2/2015) kemarin menuntut pemberontak Houthi Yaman melepaskan kendali pemerintah dan menarik pasukan mereka dari ibukota, demikian seperti dilansir Anadolu.
15 anggota dewan menyetujui sebuah resolusi Inggris dan Yordania yang mendesak untuk membahas krisis politik dan keamanan di negara miskin.
Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi krisis politik baru di Yaman â" salah satunya kelompok Syiah Houthi mengendalikan ibukota, Sanaa, sebelum pindah untuk membangun kontrol atas bagian negara lain.
Houthi membubarkan parlemen pada 6 Februari lalu dan membentuk âdewan transisiâ untuk menjalankan negara selama dua tahun.
Pengambilalihan, bagaimanapun, ditolak oleh sebagian besar kekuatan politik Yaman â" bersama dengan negara-negara tetangga â" yang digambarkan sebagai kudeta terhadap legitimasi konstitusional.
Resolusi, yang jatuh pendek memanggil Bab 7 Piagam PBB yang memungkinkan untuk mengambil tindakan militer, menuntut bahwa Houthi âsegera dan tanpa syaratâ menarik pasukan mereka dari Sanaa dan melepaskan institusi pemerintah dan keamanan.
Hal ini juga menyerukan diakhirinya âgangguan eksternalâ yang berusaha untuk âmemicu konflikâ dan mendesak Houthi untuk melepaskan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi, Perdana Menteri Khaled Bahah dan anggota kabinet yang âdi bawah tahanan rumah atau ditahan sewenang-wenang.â
Keputusan Dewan Keamanan datang tiga hari setelah peringatan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk dewan bahwa Yaman berada di ambang kehancuran bawah beban krisis politik, serangan al-Qaeda, meningkatkan kecenderungan separatis di selatan dan akut krisis kemanusiaan.
islampos mobile :