DUSTA dalam ucapan dan sumpah merupakan dosa yang paling buruk dan paling tercela. Ismail ibn Wasith berkata, âSetelah Rasulullah SAW wafat, aku pernah mendengar Abu Bakar ash- Shiddiq r.a berkata dalam khutbahnya, Rasulullah SAW pernah berdiri ditengah-tengah kita ditempat ini pada tahun pertama. Kemudian beliau menangis seraya berkata, âJauhilah dusta, sesungguhnya dusta bersama dengan perbuatan keji. Keduanya akan masuk ke dalam neraka. Abu Umamah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW, berkata: âDusta itu salah satu dari beberapa pintu kemunafikkanâ.
Hasan berkata , âTermasuk bagian dari kemunafikkan adalah berbedanya batin dengan penampilan, ucapan dengan perbuatan dan tempat masuk dan tempat keluar. Dan asal kemunafikkan adalah dusta. âRasulullah SAW, berkata, âSesungguhnya khianat yang besar, jika engkau berkata sesuatu kepada temanmmu, dan ia mempercayainnya, sedang engkau berdustaâ.
Rasulullah SAW berkata, âDusta itu mengurangi rezekiâ.
Rasulullah SAW berkata, âSesungguhnya para pedagang adalah orang-orang zalim,âLalu seseorang bertanya, âYa Rasulullah, bukankah Allah telah menghalalkan jual beli?â Beliau berkata, âYa, tetapi mereka sering bersumpah lalu mereka berdosa, dan mereka berbicara, lalu berdusta,â
Rasulullah SAW berkata,âAda tiga orang yang tidak diajak bicara dan dipandang oleh Allah pada hari kiamat, yaitu: orang yang menyebut â" nyebut pemberiannya, orang yang menawarka barang dagangannya dengan sumpah palsu dan orang yang memajang pakaiannya,â
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW, pernah berkata,âAku bermimpi ada seseorang lelaki datang kepadaku dan berkata,âBangunlah!â Lalu aku bangun bersamanya. Tiba-tiba aku bertemu dengan dua orang laki-laki yang salah seorang dari keduanya berdiri dan yang lain duduk. Di tangan orang yang berdiri terdapat besi bengkok yang dimasukkan ke dalam mulut orang yang duduk. Lalu ditarik hingga sampai ke bahunya (bagian atas), kemudian ditarik lagi. Lalu dimasukkan dari arah lain dengan agak lama. Setelah agak lama, maka yang lain kembali seperti semula. Kemudian aku bertanya kepada orang yang membangunkan aku, âSiapa orang ini?â ia menjawab, âIni adalah seorang pendusta yang disiksa dalam kuburnya hingga hari kiamat,â
Abdullah ibn Jarrad r.a berkataâAku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, âYa Rasulullah, apakah orang mukmin mungkin berzina?â Beliau menjawab,âBisa jadi demikian,â Aku bertanya lagi,âYa Rasulullah, apakah orang mukmin mungkin berdusta?â Beliau menjawab,âTidak!â Kemudian beliau membaca ayat, âSesungguhnya yang mengada-adakan dusta hanyalah orang-orang yang tidakberiman kepada ayat-ayat Allah,â(QS. An-Nahl: 105)
Abu Said al-Khudri r.a berkata, âAku mendengar Rasulullah SAW berdoa, âYa Allah, sucikanlah hatiku dari kemunafikan , sucikan kemaluanku dari zina dan sucikan lisanku dari dusta,â
Rasulullah SAW berkata, âAda tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak dipandang, tidak disucikan dan mereka mendapat siksa yang pedih, yaitu: a. Orang tua yang berzina. b. Penguasa yang pendusta. c. Dan orang miskin yang sombong,â
Abdullah ibn Amru berkata,âSewaktu aku masih kecil, Rasulullah SAW pernah datang ke rumahku, lalu aku pergi untuk bermain. Tiba-tiba ibuku memanggilku, âHai Abdullah, kemarilah! Aku akan member sesuatu kepadamu, âKemudian Rasulullah bertanya, âApa yang akan Engkau berikan kepadany?â Ibuku menjawab, âKurma!â Beliau lantas berkata, Andaikan engkau tidak memberikan, niscaya ditulis bahwa engkau telah berdusta.â
Sumber: Bahaya Lisan/ Imam Ghazali/ Qisthi Press
bersambung (1)
islampos mobile :