Apa Kata Rasulullah Tentang Dusta dalam Ucapan dan Sumpah? (1)

Apa Kata Rasulullah Tentang Dusta dalam Ucapan dan Sumpah? (1)

dusta
DUSTA dalam ucapan dan sumpah merupakan dosa yang paling buruk dan paling tercela. Ismail ibn Wasith berkata, “Setelah Rasulullah SAW wafat, aku pernah mendengar Abu Bakar ash- Shiddiq r.a berkata dalam khutbahnya, Rasulullah SAW pernah berdiri ditengah-tengah kita ditempat ini pada tahun pertama. Kemudian beliau menangis seraya berkata, “Jauhilah dusta, sesungguhnya dusta bersama dengan perbuatan keji. Keduanya akan masuk ke dalam neraka. Abu Umamah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW, berkata: “Dusta itu salah satu dari beberapa pintu kemunafikkan”.

Hasan berkata , “Termasuk bagian dari kemunafikkan adalah berbedanya batin dengan penampilan, ucapan dengan perbuatan dan tempat masuk dan tempat keluar. Dan asal kemunafikkan adalah dusta. “Rasulullah SAW, berkata, “Sesungguhnya khianat yang besar, jika engkau berkata sesuatu kepada temanmmu, dan ia mempercayainnya, sedang engkau berdusta”.

Rasulullah SAW berkata, “Dusta itu mengurangi rezeki”.

Rasulullah SAW berkata, “Sesungguhnya para pedagang adalah orang-orang zalim,”Lalu seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, bukankah Allah telah menghalalkan jual beli?” Beliau berkata, “Ya, tetapi mereka sering bersumpah lalu mereka berdosa, dan mereka berbicara, lalu berdusta,”

Rasulullah SAW berkata,”Ada tiga orang yang tidak diajak bicara dan dipandang oleh Allah pada hari kiamat, yaitu: orang yang menyebut â€" nyebut pemberiannya, orang yang menawarka barang dagangannya dengan sumpah palsu dan orang yang memajang pakaiannya,”

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW, pernah berkata,”Aku bermimpi ada seseorang lelaki datang kepadaku dan berkata,’Bangunlah!’ Lalu aku bangun bersamanya. Tiba-tiba aku bertemu dengan dua orang laki-laki yang salah seorang dari keduanya berdiri dan yang lain duduk. Di tangan orang yang berdiri terdapat besi bengkok yang dimasukkan ke dalam mulut orang yang duduk. Lalu ditarik hingga sampai ke bahunya (bagian atas), kemudian ditarik lagi. Lalu dimasukkan dari arah lain dengan agak lama. Setelah agak lama, maka yang lain kembali seperti semula. Kemudian aku bertanya kepada orang yang membangunkan aku, ‘Siapa orang ini?’ ia menjawab, ‘Ini adalah seorang pendusta yang disiksa dalam kuburnya hingga hari kiamat,”

Abdullah ibn Jarrad r.a berkata”Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, apakah orang mukmin mungkin berzina?” Beliau menjawab,”Bisa jadi demikian,” Aku bertanya lagi,”Ya Rasulullah, apakah orang mukmin mungkin berdusta?” Beliau menjawab,”Tidak!” Kemudian beliau membaca ayat, ‘Sesungguhnya yang mengada-adakan dusta hanyalah orang-orang yang tidakberiman kepada ayat-ayat Allah,”(QS. An-Nahl: 105)

Abu Said al-Khudri r.a berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah, sucikanlah hatiku dari kemunafikan , sucikan kemaluanku dari zina dan sucikan lisanku dari dusta,”

Rasulullah SAW berkata, “Ada tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak dipandang, tidak disucikan dan mereka mendapat siksa yang pedih, yaitu: a. Orang tua yang berzina. b. Penguasa yang pendusta. c. Dan orang miskin yang sombong,”
Abdullah ibn Amru berkata,”Sewaktu aku masih kecil, Rasulullah SAW pernah datang ke rumahku, lalu aku pergi untuk bermain. Tiba-tiba ibuku memanggilku, ‘Hai Abdullah, kemarilah! Aku akan member sesuatu kepadamu, ‘Kemudian Rasulullah bertanya, ‘Apa yang akan Engkau berikan kepadany?’ Ibuku menjawab, ‘Kurma!’ Beliau lantas berkata, Andaikan engkau tidak memberikan, niscaya ditulis bahwa engkau telah berdusta.”

Sumber: Bahaya Lisan/ Imam Ghazali/ Qisthi Press

bersambung (1)

islampos mobile :

Redaktur: Mawa Fauziah