Hikmah & Renungan
Lakukan Akhlak Mahmudah, Jika Ingin Selamat
Selasa 26 Jamadilawal 1436 / 17 Maret 2015 18:30ALLAH SWT menciptakan dua kategori sifat, di antaranya sifat mahmudah (terpuji) dan mazmumah (tercela). Sifat itu dimiliki oleh manusia dalam dirinya, ketika seseorang dalam kemarahan ia akan mengeluarkan sifat yang tercela artinya ia tidak bisa mengendalikan emosi dan hawa nafsunya secara nurani.
Berbeda dengan sifat yang terpuji senantiasa manusia itu akan mengambil sikap dengan dipikirkan terlebih dahulu, dan akan mengendalikan emosinya dengan didampingi ingatan kepada Allah. Akhlak hanyalah ciptaan Allah yang sangat besar jika dimiliki oleh manusia, namun walau bagaimanapun manusia sendiri lah yang mengendalikan dan mengatur itu semua.
Ada dua penggolongan akhlak secara garis besar yaitu: akhlak mahmudah (fadilah) dan akhlak mazmumah (qabihah). Disamping istilah tersebut Imam Al-Ghazali menggunakan juga istilah âMunjiyatâ untuk akhlak mahmudah dan âmuhlihatâ untuk yang mazmumah.
Akhlak mahmudah adalah segala macam sikap dan tingkah laku yang baik (terpuji). Sebaliknya segala macam sikap dan tingkah laku yang tercela disebut dengan akhlak mazmumah. Akhlak mahmudah tentunya dilahirkan oleh sifat-sifat mahmudah yang terpendam dalam jiwa manusia, demikian pula akhlak mazmumah dilahirkan oleh sifat-sifat mazmumah. Oleh karena itu sebagaimana telah disebutkan terdahulu bahwa sikap dan tingkah laku yang lahir adalah merupakan cermin atau gambaran daripada sifat/kelakuan batin.
Adapun akhlak atau sifat-sifat mahmudah sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli akhlak, antara lain:
1. Al-Amanah (Setia, Jujur, dapat dipercaya)
2. Al-Sidqu (benar, jujur)
3. Al-Adl (adil)
4. Al-Afwu (pemaaf)
5. Al-Alifah (disenangi)
6. Al- Wafaâ (menepati janji)
7. Al-Ifafah (memelihara diri)
8. Al-Hayaâ (malu)
9. As-Syajaah (berani)
10. Al-Quwwah (kuat)
11. As-Sabru (sabar)
12. Ar-Rahmah (kasih sayang)
13. As-Sakhaâu (murah hati)
14. At-Taâawun (penolong atau tolong menolong)
15. Al-Islah (damai)
16. Al-Ikhaâ (persaudaraan)
17. Al-Iqtisad (hemat)
18. Silaturrahmi (menyambung tali persaudaraan)
19. Ad-Diyafah (menghormati tamu)
20. At-Tawaduâ (merendahkan diri)
21. Al-Ihsan (berbuat baik)
22. Al-Khusyuâ (menundukkan diri)
23. Al-Muruâah (berbudi tinggi)
24. An-Nazafah (memelihara kebersihan badan)
25. As-Salihah (cenderung kepada kebaikan)
26. Al-Qanaah (merasa cukup dengan apa yang ada)
27. As-Sakinah (tenang, tentram)
28. Ar-Rifqu (lemah lembut)
29. Anisatun (bermuka manis)
30. Al-Khair (kebaikan, baik)
31. Al-Hilmu (menahan diri dari berlaku maksiat)
32. At-Taddaruâ (merendahkan diri kepada Allah)
33. âIzzatun Nafsi (berjiwa kuat)
Dari kriteria sifat mahmudah di atas, sudah jelas bahwa ketika kita memiliki amanah berupa akhlak maka kita harus merawat dan memilih untuk menggunakannya secara bijaksana sehingga keselamatan daripada amal dapat dipertanggung jawabkan diakhirat kelak hingga tiada penyesalan, namun jikalau sifat mazmumah kita gunakan maka kita pun harus mampu menerima kondisi yang akan melanda, yaitu berupa siksa dan dosa, Naâudzubillah. [Sumber: Akhlak Tasawuf/Karya: Abdul Mustafa/Penerbit: Pustaka Setia]
islampos mobile :