Oleh: Bagas Triyatmojo
BAYANGKAN bila ternyata anak-anak kitaâ"diluar sepengetahuan kitaâ"merokok di sekolahnya, atau ternyata dia suka kebut-kebutan di jalan, membahayakan diri dan pengguna jalan lainnya.
Atau mungkin, dia sering berkunjung ke tempat kos teman lawan jenisnya, yang kadang tak jelas apa kepentingannya.
Khawatir, sedih, dan pasti kita sebagai orang tua tidak ingin anak kita menjadi demikian. Tak akan tega, seorang Ibu atau Ayah melihat anaknya salah dalam bergaul, yang berkemungkinan akan merusak masa depannya.
Tidak, tidak akan ada orang tua yang tega. Apalagi ketika mengingat wajah kecilnya semasa lahir dulu, begitu lucu dan menggemaskan, bersih dan penuh kebaikan. Seketika itu, akan terbersit dalam pikiran, âaku akan menjaganya agar tetap menjadi anak yang baikâ.
Benar, setiap orang tua akan demikian, mengkhawatirkan bagaimana kehidupan dan masa depan anaknya.
Dan kini, kita masih dan tetaplah anak dari orang tua kita. Sampai hatikah kita, membuat keduanya merasakan kekhawatiran dan kesedihan?
Harapan keduanya adalah, kita menjadi anak yang baik, jauh dari hal hal yang merusak kesehatan, tertib dalam berlalu lintas, santun dan menjaga diri dalam bergaul, dan lainnya.
Maka mungkin ini saatnya merubah diri sendiri, sebagaimana kelak kita ingin anak kita menjadi pribadi yang baik. Kini ingatlah bagaimana kedua orang tua kita, juga mengharapkan hal yang serupa. []
islampos mobile :