Sungguh, Merokok Tak Pernah Ada Manfaatnya

Sungguh, Merokok Tak Pernah Ada Manfaatnya

tangan rokok asap

Oleh: Umma Azura

SUNGGUH, merokok tak pernah ada manfaatnya.

Teman pecandu rokok dan penggila kopi itu terserang maag kronis. Maag membuatnya harus diopname di rumah sakit selama 4 hari.

Belum sembuh dari maag akut, penyakit kuning hampir saja menyerangnya, untungnya bisa segera diantisipasi.

Dalam masa pemulihan sekarang ini, dia bercerita tak bisa lagi menyentuh kopi, sebab meneguk sedikit saja dirinya langsung muntah, kopi dilihatnya seperti monster yang menyeramkan. Maka kopi ditinggalkannya.

Akibat maag : berat badan menyusut 15 kg hanya dalam waktu kurang dari 2 minggu, mesti berpantang beberapa jenis makanan dan ususnya menjadi supersensitive; sering kembung juga teramat rajin bolak balik ke belakang.

Duh, sungguh menyiksa!

Jadi saya bertanya padanya, “Apakah rokok sudah kau tinggalkan juga?”

“Sisa sekali-sekali…” jawabnya lemah.

“Jangan disisakan, sekalian dihentikan. Pisah dengan rokok sebelum badanmu makin binasa. Bahaya rokok malah jauh lebih jahat daripada daging babi!” tegurku.

“Saya akan coba, mudah-mudahan bisa segera berhenti…”

“Langsung saja, tak perlu pakai coba-coba!”

Masih untung ditegur dengan maag saja, gimana kalo dengan penyakit lain yang lebih parah?

Rokok tak pernah bawa manfaat, bakar duit meracuni tubuh.

Yang disayang itu tubuh sendiri, bukan barang haram macam rokok itu!

Yang masih merokok, butuh berapa contoh lagi? []

islampos mobile :

Redaktur: Saad Saefullah