Tersudutkan dalam Kasus Az Zikra, Kelompok Syiah Ngadu ke Komnas HAM

Tersudutkan dalam Kasus Az Zikra, Kelompok Syiah Ngadu ke Komnas HAM

Nasional

Tersudutkan dalam Kasus Az Zikra, Kelompok Syiah Ngadu ke Komnas HAM

Jumat 22 Jamadilawal 1436 / 13 Maret 2015 09:53

oase

PADA hari Kamis sore kemarin (12/3/2015), lembaga OASE (Organization of Ahlulbayt for Social Support and Education) mendatangi Komnas HAM untuk mengadukan klaim mereka bahwa telah terjadi fitnah dan kekerasan atas nama agama terhadap kelompok Syiah.

Organisasi yang merupakan salah satu sayap dari IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia) ini dalam pengaduannya ke Komnas HAM membawa serta anggota Komisi 8 DPR RI Jalaludin Rahmat, Emilia Renita (aktivis OASE), Bonar Tigor Naipospos (Setara Institute), KH Misbahul Munir (yang menurut Jalal dari Komisi Fatwa MUI Pusat, padahal beliau dari MUI DKI) serta Ferdi Irwandi yang merupakan ketua Tim Hukum OASE.

Fokus utama curhatan kelompok Syiah yang diwakili OASE Kamis sore kemarin lebih ke peristiwa penyerangan kelompok Syiah ke kompleks majelis Az Zikra ustadz Arifin Ilham di Sentul. Menurut mereka â€" dalam pres rilis yang dibagikan kepada wartawan dan dibacakan oleh tim hukum OASE Ferdi Irwandi â€" insiden itu tidak akan terjadi jika tidak ada spanduk tolak Syiah yang dipasang di kompleks Az Zikra.

Di depan komisioner Komnas HAM, Ferdi selaku tim hukum OASE, membacakan kronologis peristiwa yang terjadi di Az Zikra yang diklaimnya bukan penyerangan namun perkelahian. Namun beberapa pihak yang dimintai komentar oleh Islampos.com menyatakan kalau kronologis yang disampaikan tim hukum OASE bertolak belakang dengan fakta-fakta di lapangan.

Pihak Komnas HAM sendiri juga mencoba membandingkan kronologis peristiwa yang mereka miliki selama pemantauan di lapangan dan menurut mereka ada beberapa hal yang masih perlu didalami serta dikroscek ulang terkait insiden di Az Zikra.

Beberapa wartawan yang hadir di komnas HAM kemarin juga merasa kecewa karena undangan yang mereka terima isinya adalah konferensi pers namun fakta di lapangan ternyata hanya pengaduan dan sama sekali tidak ada tanya jawab. Bahkan Jalaludin Rahmat beserta istrinya buru-buru kabur dari lokasi ketika akan dimintai keterangan oleh beberapa wartawan.[fq/islampos]

islampos mobile :

Redaktur: Al Furqon

« DPR Apresiasi Anies Bentuk Gugus Tugas Pendidikan Anti Kekerasan